Kamis, 04 Maret 2021

Golden age of piracy abad 16-19M bagian 1: Privateer







Perompakan laut atau secara umum disebut sebagai bajak laut merupaka sebuah upaya untuk melakukan perampasan, perebutan dan pengambil alihan sebuah kapal dengan tujuan untuk menguasai dan memindahkan barang dari pemiliknya yang sah disertai beberapa tindakan utamanya adalah kekerasan. Perompakan laut tumbuh seiring dengan hidupnya perdagangan dengan menggunakan jalur laut, bermula dari perdagangan laut pada masa Yunani dan Romawi dengan sasaran utamanya yaitu gandum dan zaitun. Perompakan semakin berkembang pada masa abad pertengahan dimana bangsa Viking menjadi perompak yang terkenal menguasai laut Atlantik sampai Mediterania. Bukan hanya merampas kapal dan muatannya, perompakan berkembang dengan melakukan peneyrangan dan penjerahan pemukiman disepanjang penduduk dan menjadikan manusia sebagai komoditas jarahan sebagai budak yang diperjualbelikan. Jatunya kota Konstantinopel mendorong bangsa barat untuk mengarungi lautan guna memperoleh sumber daya alam yang mereka butuhkan, hal itu mendorong semakin berkembangnya sarana perdagangan laut.


Spoiler for Colombus menemukan daerah koloni di Amerika:



Negara-negara Eropa barat berlomba untuk mengirimkan armada lautnya menemukan daerah baru penghasil komoditas perdagangan. Dengan adanya hubungan ini tercipta jalur perdagangan lautan yang menghubungkan eropa dengan beberapa daerah. Negara-negara masing-masing bersaing untuk memperoleh daerah penghasil sumber daya seringkali terlibat perselisihan yang mengakibatkan terjadinya perang. Perang besar antar Negara itu menghabiskan banyak sumber daya dan juga nyawa pelaut yang menjerumuskan Negara-negara yang berperang kedalam krisis keuangan. Untuk itu muncul ide dari Kerajaan inggris untuk menugaskan kapal individu ynag dikontrak untuk melakukan perompakan laut secara sistematis terhadap kapal Negara lain guna mengganggu pasokan barang dan juga mengganggu stabilitas keuangan Negara lawan. Pada abad ke 16 Inggris mengeluarkan surat kontrak khusus kepada kapal bersenjata yang diberi surat kewenangan untuk merampok dan menghancurkan kapal Negara lain, surat ini dikenal dengan sebutan Letter of Marque sehingga kegiatan mereka ini oleh pemerintah Inggris tidak dianggap sebagai perompak.


Spoiler for Penggambaran kapal Privateer dengan bendera Perompak:





Privateer bekerja secara individu dibawah kewenangan Inggris untuk menyerang dan merampok kapal berbendera lain yang menjadi saingan inggris. Privateer utamanya beroperasi di kawasan koloni spanyol di benua Amerika dengan menyerang kapal Galleon Spanyol yang banyak mengangkut emas dan perak dari daerah koloninya. Seringkali Spanyol harus menugaskan kapal perangnya untuk melakukan pengawalan kapal dagangnya tersebut. Privateer seperti tentara bayaran yang ditugaskan oleh Negara, muncul nama-nama Privateer yang terkenal di dunia antara lain Sir John Hawkins dan Sir Francis Drake yang diberi gelar bangsawan karena kesuksesannya oleh Elisabeth I. kesuksesan operasi Privateer Inggris ini mengundang Negara lain untuk membentuk sebuah armada serupa, Prancis yang merupakan saingan Inggris membentuk armada Privateer yang berbasis di Dunkirk dan Saint-Malo guna menyerang kapal dagang Inggris di Hindia Barat. Dalam bahasa Prancis lebih dikenal dengan sebutan Huguenot. Di Belanda yang juga sedang mengalami masa jaya maritime setelah menemukan Hindia Timur membentuk armada serupa untuk mengganggu kapal dagang Negara lain yang mengangkut komoditi guna menjaga pasokan barang di Eropa stabil dan harganya tetap menguntungkan Belanda. Oleh Inggris armada Belanda ini disebut sebagai Sea beggars, mereka seringkali menyerang pemukiman dan melakukan penjarahan.


Spoiler for Kapal Galleon Spanyol:



Privateer bukan hanya dikerahkan untuk mengganggu perdagangan Negara musuh namun juga dijadikan armada untuk bertempur secara terbuka dengan Negara lain. Inggris menggunakan privateer untuk menyerang pelabuhan-pelabuhan Amerika selama perang kemerdekaan Amerika. Keunggulan Privateer biasanya menyerang secara cepat dan tidak terduga karena menyerang secara Individu berbeda dengan serangan oleh armada. Prancis juga menugaskan Privateernya selama Revolusi Prancis dan Perang napoleon. Selama perkembangannya, Privateer menjadi tidak terkendali dan menyerang kapal dari semua Negara tidak terkecuali Negara induknya ataupun Negara sekutu. Hal ini karena kurangnya target serangan yang lebih banyak dikawal oleh sebuah armada kapal perang dan juga Negara induk yang tidak mengakui keberadaan privateer sebagai pasukan angkatan laut organik sebuah Negara.


Spoiler for Kapal inggris memerangi Perompak di kawasan Hindia Barat:



Selama abad 18-19 Privateer bersama dengan Bucaneer dan Corsair menghantui perairan dunia yang menjadikan masa itu sebagai masa keemasan perompakan. Pada masa itu lautan dihuni oleh sekitaran 5000 bajak laut yang mengelilingi 3 samudra. Muncul kecemasan dari Negara-negara yang memiliki koloni dan berdagang, meeka khawatir pasokan logistic akan terpengaruh dan mengakibatkan krisis di negaranya bahkan eropa. Pada abad ke 19 mulai muncul keseriusan Negara-negara tersebut untuk memerangi perompakan di seluruh dunia. Pada tahun 1856, diadakan deklarasi Paris yang diikuti oleh Negara-negara besar di Eropa yang sepakat untuk melarang praktik perompakan di laut bahkan juga Privateer. Keputusan ini diikuti oleh Amerika Serikat dan jufa Spanyol pada tahun 1908. Akibatnya masa keemasan perompakan berahir namun tidak berahir sepenuhnya bahkan tetap ada saat ini diakibatkan adanya dorongan dan kesempatan. Dimana ada perdagangan laut pasti disitu ada perompakan laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar