Negara yang suka meng-copy paste selama ini kita kenal adalah China, selain Negeri Tirai Bambu, nyatanya menjiplak produk orang lain juga dilakukan oleh Iran. Pada tanggal 24 Februari 2021 lalu Iran resmi memperkenalkan drone kombatan bernama Kaman-22. Sontak drone buatan Iran tersebut berhasil membetot perhatian warganet pecinta dunia militer.
Jika dilihat sekilas, wujud Kaman-22 menyerupai drone kombatan buatan Paman Sam yang bernama MQ-9 Reaper. Banyak warganet yang menganggap Kaman-22 sebagai jiplakan dari drone kombatan yang terkenal tersebut. Pada kesempatan kali ini TS akan membahas drone milik Iran, langsung saja ane mulai pembahasannya.
Copy Paste dari MQ-9 Reaper ?
Iran selama ini dikenal sebagai negara yang tertutup dalam hal pengembangan teknologi alutsistanya, akan tetapi mejelang akhir bulan Februari ini mereka memperlihatkan drone tempur terbaru yang bernama Kaman-22. Semangat juang Iran untuk menghasilkan sistem persenjataan dalam negeri memang patut diapresiasi, industri alutsista mereka cukup berkembang pesat karena negara itu juga mendapat tekanan bertahun-tahun dari Amerika Serikat.
Setelah lepas dari penerapan sanksi militer melalui pencabutan embargo oleh PBB pada Oktober tahun lalu, kini industri alutsista dan pertahanan Iran mulai bangkit kembali. Kebangkitan industri alutsista Iran ditandai dengan peluncuran drone terbaru. Kantor berita Iran, IRNA, menyebutkan bahwa drone terbaru ini mampu melakukan misi pengintaian, serangan, serta peperangan elektronik.
Pesawat tak berawak ini dapat membawa amunisi berpemandu seperti rudal udara ke udara dan rudal udara ke darat. Drone buatan Iran ini juga sudah kompatibel dengan bom berpemandu buatan dalam negeri, yaitu Sadid dan Balaban.
Ilutrasi: theavionist.com
Kaman-22 memiliki bentuk hidung membesar menyerupai MQ-1 Predator maupun MQ-9 Reaper. Jika dilihat secara keseluruhan, Kaman-22 memang lebih menyerupai MQ-9 Reaper. Pada bagian depan drone (hidung) ini digunakan sebagai tempat menyimpan peralatan elektronik.
Empat tahun lalu Iran memang dikabarkan pernah ‘menangkap’ MQ-9 Reaper, kemungkinan dari hasil tangkapan tersebut yang kemudian mereka kembangkan secara mandiri sehingga berhasil menciptakan drone kombatan sendiri.
Di masa lalu Iran berhasil menjatuhkan sejumlah drone milik Paman Sam sesuai klaim mereka. Drone yang berhasil mereka jatuhkan mulai dari RQ-170 Sentinel (2011), MQ-1 Predator (2016), RQ-4 Global Hawk (2019) serta Scan Eagle (2021). Bahkan serpihan-serpihan dari drone RQ-4 dipajang di National Aerospace Park di Teheran.
Dari foto yang beredar, Kaman-22 menggunakan mesin propeller, meski sampai saat ini belum diketahui jenis mesin apa yang digunakan. Namun, Iran sebelumnya pernah membuat drone berukuran seperti Reaper, yaitu Shahed-129 yang menggunakan mesin Rotax 914. Kemungkinan Kaman memakai mesin yang sama.
Kaman bersanding dengan beberapa senjata.
Mesin propeller pada Kaman-22.
Ilustrasi: @mohshaltouki/Twitter.
Komparasi dari depan antara Kaman-22 dan MQ-9 Reaper.
Ilustrasi: theavionist.com
Beberapa kemiripan antara Kaman-22 dengan MQ-1 dan MQ-9 adalah bagian sayap yang memiliki cantelan senjata (hardpoint) dan sayap dengan konfigurasi quasi-winglet. Sedangkan bagian ekor mengadopsi V-tail ke atas, dikombinasikan dengan sirip pada perut, yang sangat jelas mencomot desain Reaper. Sementara roda pendaratan pada Kaman-22 mengusung jenis tetap, berbeda dengan milik Predator dan Reaper yang bisa ditarik. Drone ini sekilas juga memiliki kemiripan dengan drone CH-5 buatan China.
Drone terbaru buatan Iran ini remsi diperkenalkan pada 24 Februari 2021 di Universitas Aeronautika Shahid Sattari di Teheran. Komandan Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) Brigjen Aziz Nasirzadeh juga turut hadir serta menyaksikan langsung peluncuran drone tersebut. Ia memuji desain Kaman-22 dan akan mendukung penggunaan drone ini untuk Angkatan Udara Iran.
Dalam kelas drone MALE (medium-altitude, long-endurance) Iran sebenarnya sudah memiliki Shahed-129 (S129) yang terbang perdana tahun 2012. Drone ini juga sudah digunakan Iran di Suriah. Pada tahun 2017, pesawat tempur AS mengklaim berhasil menembak dua drone S129 milik Iran di dekat Kota At Tanf.
Ilustrasi: @mohshaltouki/Twitter.
Kaman-22 mempunyai panjang 8.2 meter dan lebar bentang sayap 16.7 meter. Sementara berat kosongnya 512 kg. Kemungkinan Kaman-22 yang diperlihatkan belum sepenuhnya siap digunakan alias masih berwujud prototype (purwarupa).
Salah satu sumber resmi Iran, Tasnim, menyebutkan bahwa Kaman-22 mampu terbang selama 24 jam dengan jangkauan 3.000 km, serta mampu membawa muatan hingga 300 kg. Meskipun tidak mungkin untuk memverifikasi berita yang disampaikan, namun sebagian kalangan masih meragukan drone buatan Iran.
Iran sendiri disebut sering mendemonstrasikan produk teknologi yang tidak sehebat yang diiklankan. Namun, bisa saja itu penilaian subjektif. Hal yang berbeda tentu akan dikatakan oleh pihak produsen. Untuk membuktikan iklan yang dipromosikan oleh Iran, pembuktian di medan perang adalah salah satu solusinya untuk membuktikan sebuah produk alutsista proven atau tidak untuk digunakan.
Ilustrasi: @mohshaltouki/Twitter.
Kaman-22
Negara Asal: Iran
Dimensi: panjang 8.2 meter, lebar bentang sayap 16.7 meter
Berat Kosong: 512 kg
Daya Tahan: 24 jam
Jarak Jangkauan: 3000 km
Referensi: sini, sini, dari sini juga
Ilustrasi: Twitter, theavionist.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar