Jumat, 05 Maret 2021

Berdirinya Liga Bangsa - Bangsa : Badan Persatuan Internasional Terbesar Pertama




(Source : Google Image)



Kita semua sekarang ini pasti tahu Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB), sebuah organisasi Internasional yang beranggotakan negara - negara yang ada di dunia dan bertujuan untuk saling menjalin kerja sama internasional. Tapi sebelum PBB didirikan pada tahun 1945 sudah ada badan internasional yang terlebih dahulu menjadi wadah kerja sama negara - negara, badan itu disebut Liga Bangsa - Bangsa (LBB) yang didirikan pasca perang dunia I pada tahun 1920. Liga Bangsa - Bangsa menjadi suatu badan internasional yang sangat besar saat itu, karena sifat kerja sama tingkat antar negara yang sudah pasti memiliki sifat yang sangat amat penting, baik dari sisi keamanan, pendidikan dan kebudayaan, ekonomi, maupun politik. Tapi LBB tidak bertahan lama karena LBB ternyata tidak mampu untuk menahan meletusnya perang dunia II, maka LBB sering disebut organisasi perdamaian yang gagal mempertahankan perdamaian. Bagaimana awal berdirinya? dan mengapa disebut organisasi perdamaian gagal?



14 Poin Perdamaian Woodrow Wilson:


LBB berdiri bukan secara spontanitas, melainkan dari gagasan yang sudah ada sebelumnya. LBB berdiri berawal dari gagasan Woodrow Wilson yang diuraikan pada pidatonya di depan kongres Amerika Serikat, tepatnya pada tanggal 8 Januari 1918. Adapun 14 poin perdamaian Wilson itu adalah :

1. Tidak ada perjanjian Internasional yang dilakukan secara sembunyi - sembunyi, melainkan harus dilakukan secara terbuka dan terang - terangan didepan publik.

2. Kebebasan secara absolut navigasi tiap negara di laut, baik di luar wilayah teritorial laut negara, ataupun dalam masa damai dan perang. Pengecualian bila area laut tersebut ditutup sesuai dengan kesepakatan internasional.

3. Penghapusan semua hambatan ekonomi dan peningkatan kerja sama perdagangan internasional bagi negara - negara yang menyetujui perdamaian.

4. Setiap negara menjamin untuk menurunkan tingkat perlombaan senjata demi keamanan internasional.

5. Tidak melakukan klaim sepihak terhadap wilayah - wilayah yang dijadikan koloni negara. Setiap negara harus menjamin kebebasan berdemokrasi, hak dan kewajiban setiap warga koloninya, agar mendapatkan bobot keadilan yang maksimal.

6. Tentara Jerman yang sudah merebut wilayah Rusia diharuskan meninggalkan wilayah tersebut, dan tidak boleh ada campur tangan dari negara manapun untuk mencampuri urusan rakyat Rusia dalam menentukan perkembangan politiknya.

7. Seluruh negara harus setuju dengan membantu pemulihan negara Belgia pasca perang dengan tidak mencampuri kedaulatan Belgia, serta membiarkan Belgia merasakan sebagai negara bebas seperti negara - negara lainnya.

8. Semua wilayah Prancis harus dibebaskan dan bagian - bagian wilayah yang hancur karena dampak perang akan dipulihkan, dan wilayah Alsace - Lorraine yang direbut Prusia pada tahun 1871 dikembalikan ke Prancis.

9. Perbatasan wilayah Italia harus disesuaikan dengan wilayah - wilayah yang memiliki populasi mayoritas orang Italia.

10. Rakyat yang tinggal di wilayah - wilayah Austria - Hungaria harus diberikan kesempatan untuk memilih melakukan otonomi daerah atau tetap berpusat pada Austria - Hungaria.

11. Rumania, Serbia, dan Montenegro harus dibebaskan, wilayah penduduknya dipulihkan, dan Serbia diberikan akses aman ke laut. Selain itu hubungan antar negara Balkan akan ditengahi oleh dewan penasihat internasional, sehingga terjamin kemerdekaan politik dan ekonomi serta integritas teritorial.

12. Kesultanan Turki Ottoman harus dijamin kedaulatannya seperti sedia kala, tapi wilayah - wilayah yang memiliki populasi mayoritas non - Turki tetap harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan otonomi wilayah. Dardanella juga harus dibuka secara permanen untuk semua kapal dan perdagangan dibawah jaminan internasional.

13. Negara Polandia dijamin kemerdekaannya dan tidak terbantahkan, dan harus diberikan akses ke laut, serta kemerdekaan politik dan ekonomi, juga integritas teritorialnya harus dijamin oleh perjanjian internasional.

14. Sebuah badan internasional harus dibentuk dengan tujuan memberikan jaminan bersama atas kemerdekaan politik dan teritorial setiap negara baik negara besar maupun negara yang kecil.

Pada 14 poin perdamaian Wilson inilah yang menjadikan negara - negara sekutu menyetujui untuk pembentukan LBB. Foto diatasn merupakan headline New York Times pada tahun 1918 ketika Wilson ke Eropa, dan menyampaikan 14 poin perdamaian pada pidatonya di Paris, dan disambut baik oleh publik sekutu untuk dibentuknya Liga Bangsa - Bangsa.

Pembentukan Liga Bangsa - Bangsa:




Pada Konferensi Perdamaian Paris 1919 Woodrow Wilson mendapatkan dua proposal pembentukan Liga Bangsa - Bangsa dengan konsep organisasi, keanggotaan, administrasi, dan beberapa peraturan dasar dari Liga Bangsa - Bangsa. Dua proposal itu dibuat oleh politisi Inggris lord Robert Cecil dan negarawan Afrika Selatan yaitu Jan Smuts, dimana kedua orang ini membuat proposal pembentukan LBB dengan membagi dua proposal. Proposal yang diajukan Smuts tentang dimana anggota keanggotaan LBB dibagi dua yaitu negara - negara besar (sekutu) menjadi anggota tetap, dan pimpinan dewan LBB dipilih oleh negara - negara kecil karena LBB dianggap sebagai organisasi pelindung bagi negara - negara kecil, ini disebabkan trauma akibat serangan Jerman ke Belgia. Sedangkan Robert Cecil lebih mengusulkan dalam hal sisi administrasi, dia juga mengusulkan adanya pertemuan tahunan untuk para dewan anggota dan pertemuan empat tahunan untuk majelis dan semua negara - negara anggota. Selain itu Robert Cecil juga mengusulkan untuk dibangun atau dibuat sebuah kantor sekretariat yang besar dan permanen untuk menjalankan tugas - tugas admnistrasi LBB. Foto diatas merupakan foto dari Jan Smut (atas) dan lord Robert Cecil (bawah)






Pada Konferensi Perdamaian Paris, Wilson, Smuts, dan Cecil memaparkan proposal untuk pembentukan LBB didepan para delegasi dari berbagai negara, dan setelah musyawarah yang panjang akhirnya para delegasi menyetujui proposal pembentukan LBB. Dalam rangka persiapan pembentukan maka dibentuklah komisi khusus untuk merancang keperluan pembentukan LBB, dan pada 28 Juni 1919 sekitar 44 negara menandatangani persetujuan sebagai anggota LBB. Termasuk 31 negara yang ikut dalam perang dunia I. Foto diatas merupakan foto dari tempat dimana dilaksanakan Konferensi Perdamaian Paris.






Pada foto diatas menampakan sidang umum pertama Majelis LBB pada tanggal 15 November 1920 di Jenewa, Swiss. Sejak 1 November 1920 markas besar LBB berpindah dari London ke Jenewa, dimana sidang umum pertama LBB dilaksanakan. Gedung markas LBB sendiri dinamakan Palais Wilson, berdasarkan nama dari Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson yang menjadi penggagas berdirinya LBB.





Foto dari markas besar LBB di Jenewa atau sering disebut gedung Palais Wilson, foto diambil pada tahun 1924.


Para Pemimpin Awal LBB:

Paul Hymans dari Belgia menjabat sebagai Presiden LBB




Giuseppe Motta dari Swiss terpilih sebagai Presiden Kehormatan LBB




Presiden LBB mempunyai wakil tentunya, dan wakil Presiden di LBB terdiri dari 6 posisi untuk berbagai bidang dan menjadi perpanjangan tangan Presiden dan Sekjen ke tiap - tiap komite yang ada di LBB. Para 6 wakil itu adalah :



Viscount Ishii Kikujiro dari Jepang



Dr. Honorio Pueyrredon dari Argentina



Dr. Edvard Benes dari Cekoslovakia



Sir George Eulas Foster dari Kanada



Herman Adriaan van Karnebeek dari Belanda


Satu lagi bernama Rodrigo Otavio dari Spanyol, tapi berhubung TS sudah mencari - cari fotonya tidak ketemu maka tidak TS tampilkan.

Di LBB sendiri ada 6 komisi yang mengurusi berbagai bidang, dan tiap komisi memiliki ketua. Para ketua ini akan mempertanggungjawabkan kinerja komisinya kepada dewan tinggi LBB, para ketua - ketua ini terdiri dari :





Arthur James Balfour dari Inggris menjabat sebagai ketua komisi I, yang mengurusi masalah konstitusional.





Tommaso Tittoni dari Italia menjabat sebagai ketua komisi II, yang mengurusi masalah teknis organisasi di LBB.






Leon Bourgeois dari Prancis menjabat sebagai ketua komisi III, yang mengurus pengadilan dan hukum internasional.





Jose Maria Quinones de Leon dari Spanyol menjabat sebagai ketua komisi IV, yang mengurusi badan organisasi kesekretariatan dan keuangan LBB.




Antonio Huneeus Gana dari Chile menjabat sebagai ketua komisi V, yang mengurus penerimaan anggota baru di LBB.





Karl Hjalmar Branting dari Swedia menjabat sebagai ketua komisi VI, yang mengurus persenjataan dan keamanan internasional.




Sir Eric Drummond dari Inggris terpilih sebagai Sekjen pertama LBB.


Amerika Tidak Ikut Serta Menjadi Anggota LBB:


Pada foto diatas terlihat Woodrow Wilson (Berdiri di tengah) sedang berfoto dengan para pemimpin delegasi negara - negara pada Konferensi Perdamaian Paris. Satu hal yang menarik dari kisah berdirinya LBB adalah dengan tidak ikut sertanya Amerika Serikat dalam keanggotaan LBB, walaupun ide pendirian LBB ini tercetus dari presiden Amerika sendiri. Ini bukan lain karena kebijakan isolasionisme yang menjauhkan Amerika dari urusan Eropa, sehingga banyak anggota senat di kongres Amerika berpendapat Amerika menjadi anggota di LBB adalah tidak tepat. Kongres Amerika juga berpendapat Amerika sudah mengalami terlalu banyak persoalan dalam negeri, sehingga tidak memiliki kewajiban untuk ikut campur permasalahan di luar Amerika. Selain itu sikap Amerika untuk tidak bergabung disebabkan karena ada artikel 10 perjanjian kovenan LBB, yaitu mengatakan untuk setiap anggota LBB wajib membantu negara anggota apa bila diserang, hal ini dihindari oleh Kongres Amerika karena mereka tidak mau Amerika Serikat terseret kembali dalam peperangan di luar wilayah Amerika. Selain korban jiwa dari Amerika yang menjadi taruhan, begitu juga dengan pengeluaran dana yang pastinya besar untuk mengirim bala bantuan tentara.

LBB pada akhirnya menjadi sebuah badan internasional pertama di dunia, tapi sayangnya hanya bertahan 26 tahun karena pada 20 April 1946 LBB resmi dibubarkan karena dianggap tidak mampu mencegah perang II yang terjadi dan dibentuklah badan internasional terbaru yaitu Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar