Kamis, 04 Maret 2021
Sampah Plastik Dihargai Paling Tinggi, 3 Kg Sudah Dapat 1 Kg Beras
TIMBANG SAMPAH: Proses menimbang sampah sebelum ditukar dengan beras dalam kegiatan yang dimotori The Plastric Exchange di Puri Anyar, Kerambitan, Minggu (28/2). (CHAIRUL AMRI SIMABUR/BALI EXPRESS)
TABANAN, BALI EXPRESS - Pelaksanaan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber rupa-rupa caranya. Salah satunya seperti yang dilakukan The Plastic Exchange di tiga titik di Kabupaten Tabanan. Menukar sampah dengan beras.
Kemarin, Minggu pagi (28/2), kegiatan barter sampah menjadi beras ini sedang dilangsungkan di Puri Anyar, Kecamatan Kerambitan.
Warga sekitar baik yang dari Desa Kukuh dan Desa Baturiti silih berganti datang ke halaman luar puri dengan membawa sampah dari rumahnya.
Sampai di sana, sampah yang mereka bawa kemudian ditimbang. Selanjutnya, bobot sampah hasil penimbangan itu dikonversi dengan beras sesuai dengan jenis sampahnya.
Hingga satu jam digelar, setidak ada 15 warga yang datang menukarkan sampah atau rongsokan dengan beras. Bahkan di pekan sebelumnya, karena kemarin merupakan kali kedua, ada 60 warga yang ikut berpartisipasi.
Dalam kegiatan yang pertama, sampah yang terkumpul seberat satu kuintal lebih dan beras yang ditukarkan sebanyak enam kuintal.
Untuk menukarkan sampah menjadi beras dalam kegiatan ini tentu ada takarannya. Tergantung jenis sampahnya. Untuk sampah kantong plastik seberat tiga kilogram dihargai dengan satu kilogram beras.
Kalau botol plastik, perbandingannya empat kilogram botol plastik setara satu kilogram beras. Lain lagi bila botol plastiknya dalam kondisi basah. Untuk bisa ditukar menjadi satu kilogram beras, botol sampah plastik yang disetorkan mesti berbobot lima kilogram.
Sementara untuk rongsokan plastik, takarannya enam banding satu. Enam kilogram rongsokan plastik bisa ditukar dengan satu kilogram beras.
Inisiator The Plastic Exchange, I Made Janur Yasa, menyebutkan bahwa kegiatan menukar sampah dengan beras ini telah berjalan pada 13 banjar di Kabupaten Gianyar. Dan kini, kegiatan tersebut dikembangkan di Tabanan.
Dia menekankan, kegiatan yang dilakukan pihaknya ini sejatinya menitikberatkan pada sisi edukasi dan aksi. Dalam artian, masyarakat diajak ikut bersama-sama mengatasi problem sampah plastik dari hulunya. Mulai dari lingkungan terdekatnya yakni rumah tangga.
“Baru setelah itu mengedukasi bahwa sampah bila dikelola dengan baik bisa memberi nilai ekonomi,” jelas Janur.
Pihaknya membuat kategori sampah yang bisa ditukarkan dengan beras. Ada tujuh jenis sampah yang bisa dikonversi menjadi beras. Antara lain sampah kresek plastik, botol plastic kering dan basah, rongsokan plastik, kardus, kertas atau buku, besi atau logam, sampai botol kaca.
“Program ini akan kami gencarkan lagi di Desa Kukuh ini. Dan akan kami kembangkan lagi ke desa-desa lainnya di Tabanan,” tukasnya.
(bx/hai/yes/JPR)
https://baliexpress.jawapos.com/read/2021/02/28/244193/sampah-plastik-dihargai-paling-tinggi-3-kg-sudah-dapat-1-kg-beras
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar