Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sudah menyambangi prinsipal pabrikan otomotif di Jepang. Ia membawa kabar Honda bakal memindahkan fasilitas pabriknya di India ke Indonesia.
"Ada (pabrik Honda yang akan direlokasi), nanti fasilitas produksi yang ada di India akan dipindahkan ke Indonesia," kata Agus dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/3/2021).
Tak hanya itu, Honda juga bakal menambah line up kendaraan listrik yang diproduksi di Indonesia.
"Honda juga memberikan komitmen untuk membangun model baru yang berbasis elektrik," sebutnya.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan Honda sampai saat ini telah melakukan ekspor otoparts atau komponen mobil yang sangat besar yang produksinya dilakukan di Indonesia.
"Honda akan menambah investasi sampai dengan 2024 sekitar Rp 5,2 triliun. Ini termasuk dalam pengembangan model-model baru, Honda terus memiliki komitmen untuk ekspansi kegiatan investasi dan produksinya di Indonesia, bahkan juga Honda sampai hari ini telah melakukan ekspor yang sangat besar, dalam hal otoparts, jadi komponen-komponen mobil yang diproduksi di Indonesia itu dikirim menjadi bagian global supply chain," ujar Agus.
"Komponen-komponen mobil ini diekspor dari Indonesia ke Thailand, Malaysia, Vietnam juga kepada Jepang sendiri, Pakistan, ada Saudi Arabia, ada tiga negara lain, totalnya 9 negara yang merupakan tujuan ekspor dari automotive parts yang diproduksi di Indonesia. Ini juga suatu hal yang didorong," papar Agus.
Sedangkan untuk mobil Completely Built Up (CBU), sampai sekarang memang baru diekspor ke dua negara, yaitu Vietnam dan Filipina. Namun, pihak Honda sudah memberikan komitmen akan menambah negara-negara tujuan ekspor dengan memperkuat model baru yang akan dimulai 2022.
"Ada sekitar 31 negara, ada di Asia, di Afrika, Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Ini model baru yang akan dikembangkan di Indonesia yang akan diekspor ke 31 negara. Ini hanya diproduksi di Indonesia," tambahnya.
https://oto.detik.com/mobil/d-5490323/honda-pindahkan-pabrik-dari-india-ke-indonesia-tambah-investasi-rp-52-triliun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar