Ekonomi Indonesia disebut sudah mulai pulih dari tekanan pandemi COVID-19 yang terjadi dalam satu tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ada beberapa indikator yang menunjukkan jika pemulihan ekonomi sudah mulai terjadi.
BPS menyebutkan pemulihan ini terjadi karena ekspor dan impor Indonesia mulai bergerak. Terutama impor untuk bahan baku dan barang modal. Begini fakta-faktanya:
Ekspor Naik
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan per Februari 2021 ekspor Indonesia tercatat US$ 15,27 miliar atau naik 8,56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut dia, performa ekspor ini terasa di seluruh sektor dan paling terasa pada ekspor migas. "Kalau dilihat sejak November 2020 ekspor kita selalu tumbuh positif secara year on year. Tentu ini perkembangan yang sangat menggembirakan dan diharapkan ekspor ke depan makin bagus," jelas dia dalam konferensi pers, Senin (15/3/2021).
Impor Menggeliat
Suhariyanto mengatakan selain ekspor, kegiatan impor ini juga tercatat mengalami peningkatan. Per Februari saja impor RI tercatat US$ 13,26 miliar naik 14,86% dibandingkan Februari 2020.
Menurut dia kenaikan impor ini terjadi pada bahan baku yang tercatat 11,5% dan barang modal naik 9,85% secara bulanan dan naik 17,68% secara tahunan."Geliat impor ini boleh dibilang menggembirakan, mengindikasikan pergerakan industri. Nantinya investasi mulai bergulir dan dilihat hasilnya saat merilis angka PDB kuartal I pada Mei nanti," jelas dia.
Kalahkan AS hingga China
Neraca dagang Indonesia Februari 2021 yang surplus US$ 2,01 miliar tercatat lebih baik dibandingkan China yang mencatatkan defisit pada neraca dagangnya. Bahkan juga lebih baik dari Amerika Serikat (AS) yang pada Februari surplus US$ 1,2 miliar.
"China Februari ini defisit, kemudian Australia dan Brasil," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (15/3/2021).
Suhariyanto mengatakan catatan neraca dagang Indonesia pada dua bulan pertama 2021 cukup menggembirakan melihat nilai ekspor dan impornya yang masing-masing mencatatkan kenaikan. Kenaikan nilai ekspor tercatat pula pada sektor pertanian, industri, dan tambang.
"Yang menggembirakan impor barang penolong atau bahan baku ini ada peningkatan 11,53% dan barang modal. Kita harap peningkatan impor barang baku dan barang modal ini menunjukkan bahwa geliat industri dan investasi di tanah air bergerak bagus," katanya.
Adapun secara kumulatif dari awal tahun, neraca dagang Indonesia mencatatkan surplus US$ 3,96 miliar. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan surplus US$ 1,88 juta.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5494441/3-fakta-ekonomi-ri-ditaksir-sudah-mulai-pulih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar