Senin, 15 Maret 2021

MUSUH KITA COVID, BUKAN DOKTER TERAWAN..

 


Emangnya Indonesia gak boleh menciptakan vaksin untuk covid? Emangnya kalau vaksin buatan anak bangsa sudah pasti tidak berkualitas? Metode dan kaidah-kaidah saintifik dalam penelitian itu berkembang. Selama hasilnya positif, artinya bisa jadi cara penelitiannya yang harus dikoreksi.
Contoh metode cuci otak yang diciptakan oleh dr Terawan, metode itu terbukti hasilnya berhasil menyelamatkan dan menyembuhkan banyak orang baik di dalam maupun luar negeri, tapi beberapa orang menentang dengan berbagai alasan, bahkan ada yang bilang "cacat" secara metodologi.
Kini Vaksin Nusantara buatan dr. Terawan menjadi kontroversi lagi seperti metode cuci otak. Kenapa sih gak kita dukung bersama? Toh jika vaksin nusantara ternyata terbukti lebih ampuh dari vaksin buatan asing, itu akan berdampak baik bagi kita semua. Kenapa malah berisik?


Saya positif thinking, bahwa keberisikan ini terjadi hanya karena kegenitan saja, bukan karena ada urusan bisnis dan politik dibalik itu. Saat ini semua negara berlomba-lomba menciptakan vaksin untuk covid, termasuk Indonesia. Jadi cari tema lain saja jika ingin bergenit ria, jangan urusan ini.
Metode penelitian bukan matematika, karena berbagai penyakit baru bermunculan sehingga dunia kesehatan terus berkembang juga. Metode penelitian yang dulu tentu harus berubah, karena metode penelitian zaman dahulu penyakitnya tidak sebanyak dan berkembang seperti saat ini.
Jika metode penelitiannya tidak berevolusi, maka apapun yang diciptakan oleh anak bangsa akan dianggap salah walaupun hasil dari yang diciptakan itu berdampak positif bagi manusia. Contohnya metode cuci otak dr. Terawan, walaupun hasilnya positif, tetap saja ditentang.
Tentu apa yang diciptakan harus melalui penelitian dan pengujian, tidak bisa tanpa melalui hal itu. Akan tetapi pola dan metodenya juga harus berubah mengikuti perkembangan, jangan sampai kaku. Kalau kaku, sampai kapanpun pasti tidak akan ada titik temu.
Mari dukung vaksin nusantara dengan berbagai cara yang kita bisa. Jangan sampai hal positif ini akhirnya padam dengan berbagai keberisikan dan kegenitan yang tidak perlu. Kita hadapi musuh yang sama, musuh itu bernama covid, musuh kita bukan dr. Terawan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar