Kamis, 04 Maret 2021
Kota Denpasar Turun Status dari Zona Merah Jadi Oranye
Jubir Satgas Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai. (Krisna Pradipta/Bali Express)
DENPASAR, BALI EXPRESS - Dalam beberapa minggu belakangan ini, jumlah kasus pasien sembuh di Kota Denpasar cenderung meningkat dibandingkan kasus positif Covid-19. Dengan bertambahnya jumlah pasien sembuh itu, turut berkorelasi dengan zona risiko, yakni penurunan zona.
Menurut Jubir Satgas Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Selasa (2/3), secara umum status zona Kota Denpasar saat ini sudah zona oranye.
"Sebelumnya kan Kota Denpasar zona merah, tapi sekarang turun ke zona oranye. Memang ini kabar yang baik, tapi belum sepenuhnya aman. Karena kita semua harus saling berkerja sama untuk menekan penyebaran Covid-19 sampai nihil," tegas Dewa Rai.
Meski secara umum zona Kota Denpasar berubah ke oranye, tapi tidak menutup kemungkinan bisa saja berubah kembali menjadi zona merah. Mengingat laporan warga yang terpapar Covid-19 masih ada setiap harinya.
Lanjutnya, dalam status zona oranye itu, Dewa Rai juga menyebut masih ada desa yang berada dalam status zona merah. "Ada dua desa, yakni Desa Pemogan dan Pemecutan Klod. Untuk desa yang masih zona merah, akan diintensifkan kembali pengawasannya, terutama penerapan protokol kesehatannya akan diperketat," katanya.
Sementara untuk wilayah yang masuk zona oranye sebanyak 21 desa/kelurahan, sedangkan yang masuk zona kuning ada 9 desa/kelurahan. Dan, hanya satu saja kelurahan di Kota Denpasar yang masuk ke zona hijau, yakni Kelurahan Serangan.
"Bisa dibilang Kelurahan Serangan langganan zona hijau, meski sebelumnya sempat zona kuning. Faktor yang membuat Kelurahan Serangan stabil dengan zona hijau karena letak geografisnya yang terpisah dengan wilayah lainnya, sehingga interaksi dengan masyarakat luar bisa dikendalikan oleh Satgas setempat," imbuh Dewa Rai.
Lalu untuk basis kecamatan, dilaporkan Dewa Rai, Kecamatan Denpasar Timur (Dentim) paling stabil dalam angka Covid-19. Stabil dalam artian, jumlah warga positif dan sembuh tidak terjadi lonjakan sangat drastis. Sementara Kecamatan Denpasar Barat dan Denpasar Utara yang paling labil. "Selalu kami minta Satgas Desa/Kelurahan agar berupaya menurunkan zona risiko dalam setiap evaluasi rutin," tandas Dewa Rai.
(bx/dip/rin/JPR)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar