Jagad maya dihebohkan oleh beredarnya video tiktok yang menampilkan aktor tampan Hollywood, Tom Cruise. Para penggemarnya dibuat tercengang dengan rilisnya video yang melibatkan sang idola.
Namun lelaki berkaus putih yang dalam videonya sedang bergolf ria, dan ada juga saat dia melakukan rangkaian sulap dengan menghilangkan sebuah koin tersebut, bukanlah Tom Cruise yang asli.
Namun dalam video deepfake yang berdurasi 2menit-an dan sudah ditonton lebih dari 11juta kali itu, seolah ane sedang melihat sosok Tom Cruise, bahkan suara tertawa khasnya pun terdengar mirip banget
Quote:
Apa Itu Deepfake?
Deepfake itu adalah video rekayasa yang dibuat dengan kecerdasan yang canggih, Gansist, hingga dapat menghasilkan tampilan gambar dan suara yang hampir mirip dengan aslinya.
Deepfake Berbahaya?
Jelas! Teknologi ini bisa membuat orang mempercayai sesuatu bahwa itu benar, padahal tidak.
Seorang pakar keamanan dan akademisi senior dalam badan penelitian New America, Peter Singer menyebutkan, deepfake bisa jadi alat yang luar biasa untuk menyebatkan hoax atau berita palsu, juga dijadikan alat untuk merusak reputasi seseorang.
Dengan dibuat seolah-olah seseorang itu terlihat melakukan sesuatu atau berkata sesuatu padahal dia tidak pernah mengatakannya atau melakukannya.
Deepfake juga bisa memuat wajah, tubuh dan suara ke dalam situs-situs porno dan laman esek-esek sebagai bahan promosi. Dan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelegent deepfake bisa menghapus foto wanita dan membuatnya bugil. Yang mana untuk sekilas foto itu akan terlihat nyata, bukan editan. Wah, ngeri kan?
Quote:
Bagaimana Cara Kerja Dari Deepfake?
Yaitu dengan sebuah sistem yang mengkaji sebuah objek dengan sangat mendalam, baik dari sebuah foto ataupun video untuk mengamati secara detail setiap gerak tubuh, penampakan dari berbagai sudut, hingga pada gerak bibir si target yang akan dipalsukan.
Deepfake memiliki sistem analisa yang dikenal dengan Generative Adversarial Network (GAN). GAN dalam deepfake terdiri dari dua jaringan saraf, yaitu Generator dan Diskriminator.
Yang mana keduanya berjalan beriringan, menciptakan agar hasilnya bisa kelihatan lebih real dan terlihat senatural mungkin.
Quote:
Ane melihat kejadian ini agak ngeri-ngeri sedap Gansist, gimana engga, sebuah teknologi ternyata bisa membuat sesuatu yang "palsu" terlihat seperti aslinya.
Seberapa dahsyat impact yang bisa terjadi sampai-sampai hanya dengan setetes aplikasi rusak reputasi sebelanga
Para pakar sebetulnya mempunyai cara untuk mendeteksi yang tentu saja bukan hal mudah, meski bukan juga hal yang mustahil untuk dilakukan.
Dalam penelitiannya video deepfake, objek tidak bisa berkedip secara normal, dan untuk konten dengan resolusi rendah, video deepfake akan mudah untuk dikenali.
Kemudian sinkronisasi bibir terlihat tidak natural, warna kulit yang kurang merata, hingga pencahayaan aneh yang menimbulkan iluminasi dan pantulan pada iris mata yang tidak biasanya.
Segala sesuatu pasti memiliki sisi baik dan buruk, kan Gansist,seperti juga deepfake, tidak selamanya buruk. Deepfake bisa digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, misalnya kloning suara, untuk seseorang yang kehilangan suara karena satu penyakit.
Atau video deepfake untuk sebuah galeri, museum atau industri hiburan lain yang masih membutuhkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar