Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya untuk menurunkan laju penularan COVID-19, salah satunya dengan memasifkan strategi 3T (testing, tracing, treatment).
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, SARS-CoV-2 penyebab virus corona sebenarnya tidak sefatal virus jenis lainnya. Namun, memiliki penularan yang lebih cepat sehingga harus segera ditemukan orang-orang yang positif.
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
"Virus SARS-CoV-2 ini hanya hidup sekitar 14 hari, dan tidak semematikan, sefatal virus-virus lain seperti ebola, MERS, itu lebih fatal. Cuma mereka sangat menular, terutama hari pertama sampai kelima, [hari ke] 5-10 pun masih menular. Jadi kalau kita bisa identifikasi siapa orang yang terkena, karena tujuannya mengurangi laju penularan kita harus cepat isolasi," kata Budi Gunadi dalam diskusi virtual di channel YouTube Kemenkes, Jumat (19/3).
Dalam sebuah studi yang dikutip Budi, menunjukkan saat ini sekitar 80 persen dari kasus positif corona di Indonesia tidak bergejala atau gejala ringan, dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Studi empiris menunjukkan 80 persen yang kena akan sembuh sendiri kok. 20 persen yang mungkin masuk RS, 5 persen masuk ICU, dan yang meninggal di dunia sekarang sudah 1 persenan. Lebih rendah dari TBC dan penyakit-penyakit lainnya.
-Menkes Budi Gunadi-
Menurutnya, kondisi COVID-19 saat ini sebenarnya sudah tidak terlalu fatal, selama bisa dipastikan orang yang positif segera diisolasi dan tak menularkan ke orang lain. Serta, tidak membebani pelayanan di fasilitas kesehatan, yang harus menambah kapasitas tempat tidur apabila terjadi peningkatan pasien.
"Kayak yang tertular sekarang 100 ribu, ya 20 ribu ranjang isolasi kita sediakan. Kalau turun 10 ribu, kita hanya butuh 2 ribu. Kalau naik jadi 10 juta, kita butuh 2 juta. itu jadi masalah," ungkap Budi.
"Makanya kita harus bisa mengurangi laju penularan dengan memperbaiki protokol kesehatan, dan meningkatkan kemampuan mendeteksi dan isolasi," pungkasnya.
SUMBER
"Virus SARS-CoV-2 ini hanya hidup sekitar 14 hari, dan tidak semematikan, sefatal virus-virus lain seperti ebola, MERS, itu lebih fatal. Cuma mereka sangat menular, terutama hari pertama sampai kelima, [hari ke] 5-10 pun masih menular. Jadi kalau kita bisa identifikasi siapa orang yang terkena, karena tujuannya mengurangi laju penularan kita harus cepat isolasi," kata Budi Gunadi dalam diskusi virtual di channel YouTube Kemenkes, Jumat (19/3).
Dalam sebuah studi yang dikutip Budi, menunjukkan saat ini sekitar 80 persen dari kasus positif corona di Indonesia tidak bergejala atau gejala ringan, dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Studi empiris menunjukkan 80 persen yang kena akan sembuh sendiri kok. 20 persen yang mungkin masuk RS, 5 persen masuk ICU, dan yang meninggal di dunia sekarang sudah 1 persenan. Lebih rendah dari TBC dan penyakit-penyakit lainnya.
-Menkes Budi Gunadi-
Menurutnya, kondisi COVID-19 saat ini sebenarnya sudah tidak terlalu fatal, selama bisa dipastikan orang yang positif segera diisolasi dan tak menularkan ke orang lain. Serta, tidak membebani pelayanan di fasilitas kesehatan, yang harus menambah kapasitas tempat tidur apabila terjadi peningkatan pasien.
"Kayak yang tertular sekarang 100 ribu, ya 20 ribu ranjang isolasi kita sediakan. Kalau turun 10 ribu, kita hanya butuh 2 ribu. Kalau naik jadi 10 juta, kita butuh 2 juta. itu jadi masalah," ungkap Budi.
"Makanya kita harus bisa mengurangi laju penularan dengan memperbaiki protokol kesehatan, dan meningkatkan kemampuan mendeteksi dan isolasi," pungkasnya.
SUMBER
disini masih banyak yg salah paham menganggap enteng karena angka 5% terkesan kecil dan dijadikan alasan untuk mengabaikan protokol kesehatan. padahal 5% dari 100rb tentu tidak sama jika dibandingkan 5% dari 1jt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar