Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Microsoft Bill Gates ternyata bukan pendukung Bitcoin. Alasannya karena faktor lingkungan. Orang terkaya ketiga di dunia ini juga mengingatkan investor akan bahaya Bitcoin.
Menurut Bill Gates Bitcoin ikut bertanggung jawab dalam pencemaran lingkungan. Alasannya, cryptocurrency terpopuler ini mengkonsumsi listrik dalam jumlah besar setiap tahunnya bahkan menyamai penggunaan listrik Argentina.
Para penambang Bitcoin mengoperasikan komputer dalam jumlah besar selama 24 jam selama sepekan. Saat ini masih banyak pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara menghasilkan listrik. Pembakaran bahan fosil ini menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang mencemari lingkungan.
Selain ini, Bill Gates mengingatkan investor akan bahaya Bitcoin dari harganya yang berfluktuasi secara ekstrem. Investor bisa kaya dalam semalam bisa juga jatuh miskin dalam semalam.
"Elon Musk memiliki banyak uang dan dia sangat sophisticated, jadi saya tidak khawatir [harga] Bitcoin miliknya naik turun secara acak," ujar Bill Gates dalam wawancara dengan Bloomberg News, dan dilansir dari Business Insider, Rabu (24/2/2021).
"Saya memikirkan orang-orang yang terbawa ke dalam euforia ini, yang mungkin tidak memiliki banyak uang untuk disisihkan. Jadi saya bukan pendukung Bitcoin. Pemikiran saya, jika kekayaan Anda lebih sedikit dari Elon Musk, mungkin lebih baik hati-hati."
Bill Gates mengungkapkan mata uang digital sejatinya hal yang baik tetapi tidak untuk cryptocurrency yang dihasilkan dengan melakukan penambangan komputer.
Akhir pekan lalu, harga Bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah mencapai US$58.000-an per koin. Namun dua hari kemudian harganya sempat Anjlok menjadi US$45.000-an. Saat ini harga Bitcoin berada di level US$50.000 per koin.
Salah satu pemicunya keputusan Tesla Inc, produsen mobil listrik milik Elon Musk untuk membeli US$1,5 miliar Bitcoin. Angka ini setara 7-8% kas dan setara kas Tesla. Perusahaan beralasan langkah ini untuk memaksimalkan return dari uang tunai milik perusahaan.
Mengutip Bloomberg pada penutupan perdagangan saham Selasa (23/2/2021), Harta kekayaan Elon Musk mencapai US$180 miliar atau orang terkaya kedua di dunia. Peringkat pertama diduduki Jeff Bezos.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...sk-apa-katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar