Bali merupakan pulau Indonesia yang paling tersohor di seluruh Indonesia. Keindahan alamnya sangatlah kaya, mulai dari pantai indah yang mengelilingi pulau tersebut, gunung, maupun danau yang ada disana. Selain itu kebudayaan mereka selalu menarik untuk diminati bahkan ditelusuri lebih dalam.Mungkin selama ini yang sering disoroti dari budaya Bali adalah bentuk budaya pertunjukan maupun budaya adat yang memang terlahir dari ritualitas masyarakat Bali itu sendiri. Namun kali ini saya ingin mencoba mengupas salah satu budaya yang jarang diperhatikan orang dari Bali yaitu Arak Bali. Arak Bali adalah sebuah minuman yang berasal dari ramuan tradisional berbahan baku beras ketan. Melalui proses yang terbilang sederhana, yakni dengan fermentasi dan distilasi, minuman ini mengandung kadar alkohol yang cukup tinggi yaitu mencapai 40%. Pembeda Arak Bali dengan minuman beralkohol lainnya adalah pada fungsi konsumsinya. Jika selama ini kita ketahui minuman beralkohol dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh.
Namun tidak demikian dengan Arak Bali, minuman tersebut tidak hanya sebatas minuman beralkohol biasa yang hanya digunakan untuk konsumsi seperti pada umumnya, tetapi ada fungsi lain yang memang digunakan dalam kebudayaan masyarakat Bali itu sendiri. Salah satu perannya dalam kebudayaan maupun adat bali itu adalah penggunaan arak bali dalam beberapa upacara keagamaan. Penggunaan tersebut yakni dengan menuangkan sedikit arak Bali pada sesajen yang terdapat dalam upacara tersebut. Menurut masyarakat Bali sesajen yang diberi arak tersebut adalah sesajen yang dipersembahkan untuk Bhutakala. Selain itu arak tersebut juga dipercikan pada peralatan gamelan yang akan digunakan dalam upacara keagamaan. Bahkan menurut seoarang seniman senior Bali, I Wayan Dibia, arak Bali pada zaman dahulu sering dikonsumsi untuk penyemangat ataupun untuk penambah percaya diri para penari dan penampil yang akan melakukan pentasnya dalam sebuah pertunjukkan dalam ritual keagamaan. Bahkan menurut beliau, beberapa penampil yang mengeluarkan suara menjadikan meminum arak merupakan seperti ritual jika harus meminum arak agar tenggorokan mereka panas dan dapat mengeluarkan suara yang lebih maksimal ketika tampil. Keberadaan arak di tengah konsumsi masyarakat biasa maupun untuk ritual menimbulkan pertanyaan, sebenarnya Arak Bali memang terlahir karena dibutuhkan dalam sebuah ritual atau memang telah mengakar dalam budaya masyarakat untuk mengkonsumsinya?. Hal ini belum dapat terjawab, namun bagaimanapun Arak Bali merupakan salah satu hasil budaya masyarakat Bali yang memang selalu memiliki kekhasan dalam setiap lingkup tata kehidupannya. Saat ini Arak Bali juga dijadikan alternatif oleh-oleh yang bisa dibawa dari Bali bila kita berkunjung ke Bali. Ada beberapa merk dagang yang beredar, salah satu yang terkenal yaitu Arak Bali 'Dewi Sri' yang telah ada sejak 1930-an.
Sumber
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar