Relief Kapal
Marie-Lan Nguyen/public domain
Fenisiaadalah peradaban kuno yang terdiri dari negara-negara dengan kota-kota merdeka yang terletak di sepanjang garis pantai Mediterania yang membentang melalui apa yang sekarang disebut Suriah, Lebanon, dan Israel. Bangsa Fenisia memiliki kemampuan soal kelauatan yang hebat, yang terkenal dengan kapal-kapal mereka yang perkasa yang dihiasi dengan kepala kuda sebagai penghormatan kepada dewa laut mereka, yaitu Yamm, saudara laki-laki Mot, dewa kematian.
Kota Tirusdan kota Sidon adalah negara bagian terkuat di Fenisia dengan Gebal atau Byblos dan Baalbek sebagai pusat spiritual terpenting. Fenisia mulai terbentuk pada tahun 3200 SM dan berdiri sangat kuat pada tahun 2750 SM. Phoenicia berkembang pesat sebagai pedagang maritim dan pusat industri dari tahun 1500-332 SM dan sangat dihormati karena keterampilan mereka dalam pembuatan kapal, pembuatan kaca, produksi pewarna, dan tingkat keterampilan yang mengesankan dalam pembuatan barang mewah serta perabotan.
---ORANG-ORANG UNGU---
Pewarna ungu yang diproduksi dan digunakan di Tirus sebagai jubah kerajaan Mesopotamia memberi nama Fenisia yang kita kenal sekarang dari Bahasa Yunani Phoinikes untuk Ungu Tirusdan juga menjelaskan orang Fenisia yang dikenal sebagai "orang ungu" oleh orang Yunani,seperti yang dikatakan sejarawan Yunani Herodotus "pewarna akan menodai kulit para pekerja".
Herodotusmengutip Fenisia sebagai tempat kelahiran alfabet, ia menyatakan bahwa alfabet itu dibawa ke Yunani oleh orang Fenisia, beberapa saat sebelum abad ke-8 SM dan sebelumnya orang Yunani tidak memiliki alfabet. Alfabet Fenisia adalah dasar untuk sebagian besar bahasa barat yang ditulis hari ini dan kota Gebal mereka yang disebut oleh orang Yunani dengan nama "Byblos" memberi nama pada Bible dalam bahasa Yunani Ta Biblia atau kitab-kitab) karena kota Gebal merupakan pengekspor papirus yang hebat yang kertasnya digunakan dalam menulis di Mesir kuno dan Yunani.
Diperkirakan juga bahwa beberapa Dewa Yunani Kuno diambil dari Fenisia karena ada kesamaan tertentu dalam beberapa cerita mengenai dewa Fenisia yaitu Baal dan Yamm dengan dewa Yunani, Zeus dan Poseidon. Pertempuranantara Tuhan dan Setan yang diceritakan dalam Kitab Wahyu Kepada Yohanes (Book of Revelation) tampak mirip dengan mitos Fenisia Baal dan Yamm dengan konflik yang serupa, dan detail kisah yang mirip.
Peta jalur perdagangan bangsa Fenisia
public domain
Fenisia berkembang pesat melalui perdagangan maritim antara tahun 1500-322 SM. Ketika kota-kotaditaklukkan oleh Alexander Agung (The Great) dan setelah kematiannya. Wilayah tersebut menjadi medan pertempuran untuk suksesi kekaisaran. Artefak dari wilayah tersebut telah ditemukan yang terjauh di Britania dan yang dekat di Mesir. Barang-barang mewah Fenisia sangat dihargai oleh budaya tempat mereka berdagang.
---PEDAGANG---
Bangsa Fenisia selain dikenal sebagai pelaut hebat, mereka juga terampil dalam pembuatan kapal serta mampu menavigasi perairan Laut Mediterania. Pembuatan kapal tampaknya telah disempurnakan di Byblos di mana desain lambung lengkung pertama kali dimulai.
Namun, para pelaut Fenisia juga diketahui pernah melakukan perjalanan ke Inggris dan pelabuhan di Mesopotamia.
Kapal Fenisia diukir pada sarkofagus pada abad ke-2 M
NMB/WikimediaCommons
Bangkai kapal Fenisia memberitahukan para arkeolog pada zaman ini bukti apa yang diangkut oleh kapal-kapal Fenisia pada zaman yang lampau. Ada logam tembaga dan timah, serta penyimpanan kapal yang menyimpan obat-obatan, wine, minyak, kaca, emas, perak dan berlian, serta benda-benda berharga lain.
Gelas Fenisia dengan telinga
Bagaimanapun, tidak ada keraguan mengenai popularitas barang-barang yang diproduksi di Fenisia. Begitu luar biasa keterampilan seniman Sidon dalam membuat kaca sehingga orang Sidon dianggap sebagai penemu kaca. Mereka menyediakan model untuk pembuatan tembikar kaca Mesirdan menetapkan standar untuk perunggu dan perak. Lebih jauh, orang Fenisia "mungkin" telah mengembangkan produksi massal karena beberapa artefak serupa, dibuat dengan cara yang sama dan dalam jumlah yang besar, telah ditemukan di berbagai wilayah tempat orang Fenisia berdagang.
Pewarna ungu Fenisia telah menjadi perhiasan standar bangsawan dari Mesopotamia, melalui Mesir hingga Kekaisaran Romawi. Semua ini dicapai melalui persaingan antara kota di wilayah tersebut, keterampilan para pelaut dalam navigasi dan pengangkutan barang, serta seni tinggi yang dicapai oleh para pengrajin dalam membuat barang.
Persaingan sangat ketat antara kota Sidon dan Tirus dalam membuat barang, bisa dibilang kota paling terkenal di Fenisia yang bersama dengan para pedagang Byblos membawa dan menyebarkan kepercayaan budaya dan norma-norma masyarakat dari Fenisia ke wilayah di mana dagangan mereka dibawa. Faktanya, orang Fenisia telah disebut sebagai "perantara sejarah kuno" budaya oleh banyak sarjana dan sejarawan karena peran mereka dalam pemindahan budaya.
---TIRUS DAN SIDON---
Kota Sidon (sekarang menjadi salah satu kota di Lebanon) pada awalnya adalah kota yang paling makmur tetapi terus kalah dari kota sebelah yaitu Tirus. Tirus membentuk aliansi dengan Kerajaan Israel (Samaria) yang dibentuk tahun 930 SM yang terbukti sangat menguntungkan dan semakin memperluas kekayaannya dengan mengurangi kekuatan pendeta dan mendistribusikan kekayaan secara lebih efisien kepada warga kota.
Sidon juga berharap untuk membentuk perdagangan yang sama makmurnya dengan Kerajaan Israel untuk memperkuat perdagangan dengan aliansi melalui pernikahan. Sidon adalah tempat kelahiran Ratu Izebel (Jezebel)putri dari Raja Sidon yang menikah dengan Raja Israel, Ahab. Namun penolakan Izebel untuk melepaskan agama, martabat, serta identitas budayanya ke budaya suaminya tidak cocok dengan banyak rakyat Israel, terutama Nabi Elia (Elijah) yang mencelanya. Pemerintahan Ahab dan Izebel berakhir dengan kudeta, yang diilhami oleh Nabi Elia, di mana Jenderal Yehu mengambil kendali tentara dan merebut takhta. Yehu menjadi Raja ke-11 di Kerajaan Israel. Setelah itu, hubungan perdagangan antara Sidon dan Israel terhenti. Sedangkan Tirus terus berkembang.
Ilustrasi Kematian Izebel
Gustave Dore/public domain
Gustave Dore/public domain
---ALEXANDER MENAKLUKAN FENISIA---
Pada tahun 332 SM, Alexander Agung menaklukkan Baalbekkemudian memberi nama baru, Heliopolis dan melanjutkan perjalanannya untuk menaklukkan kota Byblos dan Sidon pada tahun yang sama. Setibanya di Tirus, warga mengikuti apa yang dilakukan oleh Sidon dan dengan damai tunduk pada permintaan Alexander untuk tunduk. Alexander kemudian ingin melakukan "ritual pengorbanan" di Kuil Melqart yang terletak di Tirus, namun orang Tirus tidak memperbolehkannya.
Keyakinan orang Tirus melarang orang asing untuk malakukan ritual pengorbanan, atau bahkan menghadiri kebaktian di kuil, oleh karena itu mereka menawarkan Alexander sebuah kompromi di mana ia dapat mempersembahkan ritual pengorbanan di kota tua Tirusnamun bukan di kuil Pulau Tirus. Alexander tidak menerima usulan ini dan mengirim utusan ke Tirus menuntut mereka menyerah. Orang Tirus membunuh utusan dan membuang tubuh mereka ke dinding.
Pada titik ini, Alexander memerintahkan pengepungan Tirus dan bertekad untuk merebut kota itu sehingga dia membangun jalan lintas dari reruntuhan kota tua dan pohon-pohon yang ditebang dari daratan ke pulau Tirus. Oya jika membingungkan soal daratan dan pulau, jadi dulu wilayah Tirus itu ada dua yaitu kota tua yang ada di daratan Benua, dan wilayah tirus yang berupa pulau. Tapi sekarang karena endapan sedimen selama berabad-abad membuat Tirus bukan lagi menjadi sebuah pulau. Alexander melakukan pengepungan selama tujuh bulan dan menembus tembok kemudian membantai sebagian besar penduduk.
Quote:
Diperkirakan lebih dari 30.000 warga Tirus dibantai atau dijual sebagai budak dan hanya mereka yang cukup kaya untuk menyuap Alexander yang diizinkan melarikan diri selain mereka yang melarikan diri secara sembunyi-sembunyi. Setelah jatuhnya Tirus, negara-kota lain mengikuti teladan Sidon dan menyerah pada pemerintahan Alexander, sehingga mengakhiri Peradaban Fenisia dan mengantarkan Era Helenistik (Eranya Alexander).
---PENUTUP---
Pada 64 SM, wilayah-wilayah Fenisia yang ditaklukan, dianeksasi oleh Roma dan pada 15 M menjadi wilayah koloni-koloni Kekaisaran Romawi dengan Heliopolis menjadi situs ziarah penting yang membanggakan dengan Kuil Jupiter Baal sebagai bangunan termegah di seluruh Kekaisaran. Reruntuhan yang tetap terpelihara dengan baik hingga hari ini. Warisan paling terkenal dari Fenisia tidak diragukan lagi adalah alfabet, tetapi kontribusinya terhadap seni, dan peran mereka dalam menyebarkan budaya pada dunia, juga mengesankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar