Selasa, 25 Mei 2021

NASA Mulai Melakukan Riset di Satelit Saturnus Yang Disebut Misi TITAN

 Amazing, NASA Mulai Melakukan Riset di Satelit Saturnus Yang Disebut Misi TITAN

Foto ilustrasi simulasi pantauan satelit Cassine ke Saturnus | dailymail.co.uk

Badan antariksa Amerika Serikat "NASA" telah menyatakan jika mereka telah memberikan dana penelitian untuk mempelajari cara mengirim roket ke salah satu satelit di planet Saturnus atau lebih tepatnya Bulan Titan. Misi ini disebut " Projek Titan" karena NASA akan meneliti bulan Titan. Jadi para peneliti akan mempelajari cara roket pulang pergi kesana dan juga cara membawa tanah dan unsur-unsur lainya dari permukaan Titan untuk diteliti di Bumi.

Perjalanan ke bulan Titan ini juga bertujuan untuk mencari "senyawa organik" dan membawanya ke Bumi untuk diteliti lebih lanjut. NASA mengatakan untuk mendapatkan bahan bakar roket untuk pulang ke bumi para Astronot akan di arahkan ke danau metana yang ada di permukaan bulan Titan.

Badan antariksa Amerika tersebut dilaporkan sudah memberikan dana penelitian sebesar $ 125.000 AS atau sekitar 1,79 triliunan rupiah kepada Pusat Penelitian Glenn NASA di Cleveland, untuk menentukan apakah misi ini layak dijalankan atau tidak.

Amazing, NASA Mulai Melakukan Riset di Satelit Saturnus Yang Disebut Misi TITAN
Foto ilustrasi planet Saturnus | dailymail.co.uk

Para ilmuwan beramsusi jika bulan Titan memiliki potensi untuk ditinggali manusia, selain memiliki lautan cair (belum pasti apakah itu air, metana atau unsur lainnya). Para ilmuwan juga beramsumsi jika bulan Titan bisa menjadi rumah baru bagi kehidupan manusia di masa mendatang.

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

Ilmuwan juga memprediksi jika bulan Titan juga mengandung senyawa kimia di permukaan dan di atmosfernya, yang dikenal sebagai Thulin, yang tidak ada ditemukan di Bumi. Selain penelitian Titan, para ilmuwan juga ingin mempelajari senyawa Thulin.

NASA mengatakan bahwa "Thulin" juga bisa menjadi beberapa blok bangunan tata surya yang dapat membantu kita memahami asal mula kehidupan di planet kita.

Menurut penuturan ahli NASA bahwa tekanan atmosfer di bulan Titan rendah, jadi sangat membantu roket untuk melakukan pendaratan pesawat ruang angkasa di permukaannya dengan aman. NASA juga mengatakan jika pendaratan di Titan akan jauh lebih mudah daripada pendaratan di planet Mars.

Amazing, NASA Mulai Melakukan Riset di Satelit Saturnus Yang Disebut Misi TITAN
Foto ilustrasi sistem lapisan di planet Saturnus | republika.co.id

Bulan Titan juga merupakan bulan terbesar kedua di tata surya, berada di peringkat kedua setelah bukan "Ganymede" milik Jupiter, yang ditutupi oleh lautan metana cair. Bulan Titan diklaim memiliki suhu -178 derajat Celcius, karena suhu di Titan inilah yang telah memicu minat para ilmuwan selama bertahun-tahun untuk melakukan penelitian.

Titan adalah bulan yang cukup indah karena memiliki ciri khas yang juga kaya akan senyawa organik. Senyawa ini tetap terjaga karena dilindungi oleh atmosfer nitrogen padat dan juga mengandung gas alam cair, kata Jeffrey Landis, peneliti ilmiah utama di Compass.

Permukaan bulan Titan terdiri dari bebatuan dan air beku yang dapat mencair dengan menggunakan panas dari sumber nuklir yang melalui proses dielektrolisis. NASA juga menjelaskan bahwa untuk memproduksi bahan bakar roket untuk kembali tidak perlu pusing, karena di Titan kaya akan cairan metana yang siap pakai tanpa memerlukan campuran kimiawi. Yang harus dilakukan astronot adalah hanya menggunakan tabung dan pompa saja, karena cairan metana sudah dalam keadaan cair yang artinya tinggal siap pakai saja, tidak seperti yang di Bumi harus melakukan proses kimiawi terlebih dahulu untuk menghasilkan bahan bakar metana.



Referensi: dailymail.co.uk - NASA plans to fly a probe to Saturn's moon Titan to capture extraterrestrial life that could exist in organic compounds and then harness its methane lakes to power the journey back to Earth


Tidak ada komentar:

Posting Komentar