1. Sersan Stubby dan Prestasi Luar Biasanya di Medan Perang
Sersan Stubby adalah anjing Amerika yang menjadi maskot untuk Infanteri 102, Divisi Yankee 26 di Angkatan Darat AS dalam Perang Dunia I. Pada tahun 1917, Stubby diselundupkan ke luar negeri menuju ke Prancis oleh pemiliknya, Prajurit J.Robert Conroy.
Keberadaan hewan di medan perang atau barak prajurit memang bukanlah hal aneh. Namun Stubby berhasil menjadi salah satu yang paling ‘istimewa’ bahkan mendapatkan gestur hormat dari Komandan pasukan setelah jasanya yang menyelamatkan para prajurit.
Ceritanya bermula ketika Stubby terluka dalam serangan gas, namun berhasil pulih sepenuhnya. Uniknya pasca kejadian tersebut, Stubby entah bagaimana paham tentang kehadiran gas beracun yang mematikan sehingga mampu memperingatkan pasukan yang sedang tidur ketika serangan tersebut muncul bahkan sebelum alarm tanda bahaya berbunyi.
Atas jasa ‘sederhana’ itu, Stubby berhasil menyelamatkan setidaknya ratusan nyawa yang terancam ketika serangan gas beracun mendadak terjadi.
Tidak hanya itu, kemampuan Stubby di medan perang juga terlihat ketika dirinya mampu melacak pasukan yang terluka di parit, memahami kata-kata dalam bahasa Inggris dan menggonggong untuk memberi tahu petugas medis terdekat.
Sementara itu, pencapaiannya yang paling mencengangkan dari anjing luar biasa ini adalah jasanya ketika melakukan penangkapan terhadap mata-mata Jerman, yang ditangkap saat mata-mata tersebut tengah membuat peta parit milik sekutu.
Stubby berhasil menaklukkan prajurit itu dengan gigitan di kaki sampai pasukan muncul.
Pasca kejadian tersebut Stubby dihadiahi kenaikan pangkat menjadi sersan, sekaligus menjadi hewan pertama di Amerika Serikat yang menerima pangkat resmi.
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
2. Sersan ‘Ceroboh’ Si Kuda Pemberani di Garis Depan
Sersan Reckless atau Sersan Ceroboh, pada awalnya hanya digunakan sebagai kuda pacu di Korea dengan nama Ah Chim Hai, atau ‘Api di Pagi Hari’.
Kuda unik ini kemudian dibeli oleh Letnan Eric Pederson, dan secara resmi direkrut untuk bergabung bersama Korps Marinir di bawah Recoilless Rifle Platoon, Perusahaan Antitank, Resimen Marinir Kelima.
Si ceroboh ini awalnya hanya diberikan tugas berupa pembawa senjata dan amunisi yang besar kepada para prajurit yang membutuhkan, namun kuda satu ini dikenal lebih dari pada itu.
Si ceroboh terkenal dengan sifatnya yang ceria dan easy going ketika tengah berbaur dengan para rekan tentaranya. Kuda ini dikenal suka menikmati bir dan memakan apa saja yang ditawarkan oleh rekannya. Dirinya bahkan memiliki hak kebebasan untuk berkeliaran di kemah dan seringkali ditawarkan makanan kesukaan berupa telur dadar, dan minuman Coca-Cola.
Namun keceriaan tersebut akan mendadak berubah menjadi keseriusan ketika situasi perang terjadi. Hal itu terlihat pada garis depan ketika banyak hewan lain yang ragu untuk maju, Si Ceroboh ini dengan cerobohnya, maju begitu saja sembari mengantarkan apa yang diperlukan oleh para rekannya di garis depan.
Selama masa mengabdinya, si ceroboh mendapatkan promosi kenaikan pangkat menjadi menjadi sersan staf dan sejak saat itulah kuda ini dikenal sebagai Sergent Reckless atau Sersan Ceroboh.
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
3. Jackie Sang Babon, Kehilangan Kakinya Demi Negara
Jackie si babon diketahui melayani negaranya di parit Perang Dunia I setelah dikirim bersamaan dengan resimen Infantri Afrika Selatan ke-3.
Jackie awalnya adalah hewan peliharaan Prajurit bernama Albert Marr, seorang pemuda Afrika Selatan yang bergabung dengan militer dan bertanya apakah dia bisa membawa Jackie bersamanya.
Jackie awalnya adalah hewan peliharaan Prajurit bernama Albert Marr, seorang pemuda Afrika Selatan yang bergabung dengan militer dan bertanya apakah dia bisa membawa Jackie bersamanya.
Setelah diberikan izin, babon ini pun dibawa ikut serta dalam penugasan militer. Selama berada di medan perang, Jackie tidak tinggal di barak dengan kondisi leher dirantai, sebaliknya, babon ini ikut serta dalam latihan sebagaimana prajurit lainnya, dan sangat dihormati karena perilakunya yang baik sehingga ia dijadikan maskot resmi unit tersebut.
Jackie diberikan seragam yang resmi yang sesuai ukurannya, dilatih untuk memberi hormat dan paham untuk mengambil sikap istirahat di tempat, dirinya bahkan ikut berpatroli bersama Albert sebagai penjaga larut malam.
Dengan kelebihan indera pendengarannya yang tajam, Jackie seringkali berhasil untuk memperingatkan resimen rekannya tentang pergerakan musuh di sekitar. Dirinya bahkan ikut membantu ke medan perang Albert ketika tertembak oleh peluru di daerah bahu.
Jackie yang berada di lokasi berusaha untuk tetap tenang, dan tetap disisi rekannya. Babon ini bahkan menjilati luka Albert sebagai usaha pertolongan pertama.
Sayangnya petualangan perang Jackie harus berakhir ketika dirinya terluka oleh pecahan peluru selama pemboman musuh terjadi. Jackie selamat namun salah satu kakinya akan diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya.
Pensium dari medan perang, Jackie dan Albert cukup beruntung untuk selamat dan kembali ke kampung halaman. Keduanya bahkan bekerja sama dengan Palang Merah untuk membantu mengumpulkan uang bagi pasukan yang terluka.
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
4. Wojtek Beruang Prajurit Polandia
Ketika memelihara anjing, burung, monyet, hingga kuda adalah sesuatu yang normal di medan perang, maka bagaimana dengan beruang?
Jika gansis mencari war hero seekor beruang, maka Wojtek adalah salah satu yang paling unik. Beruang coklat bernama Wojtek ini adalah apa yang dideskripsikan sebagai prajurit beruang mabuk yang pemberani.
Wojtek memulai petualangan seru di hidupnya ketika sekelompok tentara Polandia membeli dirinya yang masih berupa bayi beruang di pasar Iran. Wojtek kemudian dibesarkan oleh para tentara dan berkenalan dengan manusia sejak usia dini.
Dirinya pun secara resmi diadopsi ke dalam Pasukan Artileri ke-22 Korps II Polandia, di mana dia masuk dalam daftar resmi dan bahkan menerima jatah serta tugas militer.
Wojtek si beruang unik ini dikenal karena kecintaannya pada bir dan mengkonsumsi rokok mati. Kehadirannya juga menjadi pendorong moral yang besar bagi para prajurit yang kelelahan. Namun kehadiran Wojtek tidak hanya sebatas itu.
Beruang coklat ini benar-benar berjasa di medan perang dengan kehebatannya dalam melaksanakan tugas logistik berupa mengantarkan persediaan peluru, senjata, makanan, dan hal lainnya untuk rekan-rekannya di garis depan.
Namun setelah perang berakhir, Wojtek pensiun dengan pangkat Kopral. Dirinya pun menghabiskan waktu-waktu damainya di Kebun Binatang Edinburg, dimana secara teratur dikunjungi oleh rekan perang dan mereka yang membesarkannya dulu.
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
5. Sersan Bill si Kambing
Sersan Bill adalah seekor kambing Kanada yang bertugas sebagai anggota Batalyon Kanada ke-5, dan dikirim ke luar negeri untuk berperang dalam Perang Dunia I.
Sersan Bill berasal dari sebuah keluarga di Saskatchewan yang menghadiahkan dirinya ke batalion perang di Quebec.
Para prajurit perang ini cukup berani untuk menyelundupkan Bill ke S.S. Lapland, padahal setelah itu, Bill seringkali mengganggu beberapa petugas saat ditempatkan di Prancis, dirinya bahkan pernah ditahan militer dua kali, sekali karena memakan beberapa dokumen penting, dan sekali lagi karena ‘Berdebat’ dengan atasan.
Namun Bill mendapatkan kembali kehormatan dari para petinggi setelah berhasil menangkap seorang tentara Prusia pada pertempuran kedua Ypres, dan akhirnya dirinya diberikan pangkat resmi menjadi Sersan.
Rekor perang dari Sersan Bill juga cukup luar biasa karena dirinya berhasil menyelamatkan tiga nyawa manusia dan selamat dari cedera yang tak terhitung jumlahnya, termasuk luka pecahan peluru dan kaki ketika berada di parit.
Sersan Bill pun menerima banyak medali dan pujian atas tindakannya, kambing terhormat ini akhirnya pensiun dan dikirimkan kembali ke Saskatchewan kepada keluarga asalnya.
Saat ini, tubuh Sersan Bill diabadikan di Museum Sejarah Broadview, masih dengan dress biru prajurit khas miliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar