Pantas KADRUN Makin Gila, Strategi Besar Jokowi di Pertamina Hapus Impor BBM!
Ternyata ada kepentingan besar mereka di Pertamina yg bakal diguncang Jokowi beserta dua jagoannya, Erick Thohir dan Ahok. Sebentar lagi dua kilang Pertamina akan selesai dirampungkan yg akan memukul telak geng Cendana hingga Cikeas.
Meski Petral dibubarkan, tapi mafia migas masih bercokol yg memang berkaitan erat dg dua gurita tersebut. Makanya kebencian pada Jokowi sudah berada di ubun2nya.
Sebelum Pak Ahok masuk sebagai Komut Pertamina tdk ada inisiatif untuk membangun kilang dgn alasan macam2 karena Pertamina dikuasai para bandit mafia importir minyak, mafia minyak ini salah satu yg mengisap APBN untuk subsudi minyak terbesar akibatnya negara tdk maju2. Smg 2026 tdk import minyak lagi & negara bisa menghemat devisa dlm jumlah besar 👍👍
Entah apa yg merasuki barisan oposisi pemerintah, saat pandemi corona seperti saat ini masih saja ingin mengguncang pemerintah. Mulai dari provokasi lockdown yg dimentahkan lalu berlanjut isu kebangkitan PKI hingga beredar seminar2 bertajuk pemberhentian presiden.
Apalagi pada tgl 1 Juni yg diperingati sebagai hari lahirnya pancasila, isu PKI semakin kencang dipanaskan. Bahkan mereka menyebut Dirut TVRI baru sebagai antek PKI yg disusupkan. Tentu saja ini hanya propaganda oposisi untuk membakar kemarahan massa.
Ormas seperti FPI pasti dgn senang hati menyambar isu PKI yg beredar. Padahal FPI sendiri lahir jauh setelah adanya PKI. Aneh rasanya kalau mereka menyimpan dendam. Ormas seperti NU dan Muhammadiyah yg bersinggungan dgn PKI saja tak sefrontal itu menghadapi isu PKI. Jangan2 ormas FPI dan HTI hanya boneka elit yg menyokong isu PKI.
Seperti tulisan saya sebelumnya di mana antek2 cendana seperti Tengku Zul , Fadli Zon, Haikal Hassan serta alumni PA selalu memprovokasi isu PKI. Bahkan dg percaya diri partai Berkarya mengamini kalau bendera dan atribut PKI bisa dibuat sendiri lalu dibakar. Kenapa Cendana dan anteknya begitu kepanasan dgn pemerintah?
Ternyata ada kepentingan besar mereka di Pertamina yg bakal diguncang Jokowi beserta dua jagoannya, Erick Thohir dan Ahok. Sebentar lagi dua kilang Pertamina akan selesai dirampungkan yg akan memukul telak geng Cendana hingga Cikeas. Meski Petral dibubarkan tapi mafia migas masih bercokol yg memang berkaitan erat dgn dua gurita tersebut. Makanya kebencian pada Jokowi sudah berada di ubun2.
Langkah PT Pertamina yg tengah berupaya membangun dua kilang minyak yg ada di Bontang dan Tuban diperkirakan akan membuat Indonesia lepas dari impor bahan bakar minyak (BBM) pada 2026. Ditambah lagi dg pengembangan kapasitas kilang yg sudah ada ada, seperti di Dumai, Balikpapan, Balongan, dan Cilacap.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Mohammad Hidayat mengungkapkan, pada 2019 Indonesia masih mengimpor BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebanyak 24,7 juta kiloliter (KL) atau 33%. Sementara, produksi BBM dari kilang dalam negeri sebanyak 50,9 juta KL atau 67%.
Berdasarkan prognosa supply dan demand BBM tahun 2020-2026, Indonesia akan terbebas dari impor BBM pada tahun 2026, ketika seluruh kilang-kilang tadi rampung dibangun.
"Saat itu, produksi diperkirakan 87,4 juta KL, sementara kebutuhan atau demand mencapai 85,1 juta KL," kata Hidayat di Jakarta, Minggu (31/5/2020).
Hidayat memaparkan, pemerintah menyusun prognosa kebutuhan BBM ini dengan asumsi kenaikan permintaan sebesar 3,16% per tahun.
"Prognosa ini berdasarkan ketersediaan data yg ada dan proyek2 kilang yg sedang dibangun dan akan selesai tahun berapa, serta berapa besar produksinya dapat memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri," papar Hidayat.
Perlahan tapi pasti, Jokowi bekerja setulus hati mengembalikan kekayaan alam Indonesia untuk rakyat. Setelah petral dibubarkan, saham mayoritas Freeport diambil alih, Yayasan Supersemar diakuisisi, kasus lama Jiwasraya, Asabri hingga Migas diusut kini impor BBM hendak dihanguskan. Makanya oposisi semakin gila dan tak karuan menghembuskan isu untuk menjatuhkan pemerintah.
Sebagai rakyat apalagi pendukungnya, kita berharap dan berdoa agar Jokowi bisa melalui ini semua. Sejatinya oposisi sedang menunggu nasib sial bangsa ini terjadi seperti di USA. Bagaimana isu rasis di sana menjadi pemantik kerusuhan besar yg mengguncang negara. Musuh negara saat ini juga tak peduli berapa banyak nyawa yg melayang jika kerusuhan terjadi karena dipikirannya bagaimana menyelamatkan uang mereka.
Hingga kini oposisi sedang mencari2 pemantik untuk memancing kerusuhan skala besar. Tapi Jokowi bukanlah Donald Trump dan rakyat Indonesia tidak sedang dalam kondisi frustasi dgn pemimpinnya. Selama kita solid dan percaya penuh, kerusuhan 98 yg mereka idamkan tak akan pernah terwujud.
Tuhan masih menyayangi rakyat Indonesia. Makanya dia menjadikan Jokowi presiden dua periode untuk membalikkan keadaan. Dari bangsa yg terjajah sejak Orba berlanjut era Cikeas menjadi bangsa yg mandiri & disegani. Semoga negara ini segera keluar dari pandemi & menang melawan musuh dalam selimut yg selalu menggerogoti bangsa.
Dimas Mardiono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar