Senin, 01 Juni 2020

BERGERAK ATAU MATI


Kondisi new normal itu bukan lagi pilihan, tapi sudah menjadi keharusan..

Para pengusaha yang mempekerjakan ratusan ribu karyawan di Indonesia, sudah mengibarkan bendera putih. Mereka bilang cuma bisa bertahan sampai Juni, kalau tidak, mereka terpaksa harus PHK besar-besaran bahkan mungkin harus menutup perusahaannya.

Dan kalau itu terjadi, maka dampak sosialnya akan dahsyat. Pengangguran bisa membawa api kerusuhan dan bisa menggoyang kestabilan negara. 

Situasi inilah yang ditunggu para politikus busuk yang "sok pro rakyat" bahwa new normal adalah pembunuhan massal. Jika terjadi goncangan ekonomi, mereka juga yang akan ngompor2i untuk demo besar dan tujuan akhirnya menggoyang pemerintahan.

New normal adalah konsep menjalankan kembali kehidupan yang normal dgn gaya baru, gaya yang disesuaikan dgn keadaan. Yang biasanya kerja tanpa masker, harus pake masker. Yang biasanya berdesak2an harus jaga jarak. 

Tapi intinya tetap, yaitu kembali kerja. Karena kalau kita tidak bergerak, kita mati sendiri. 

Pilihannya memang sama2 tidak enak, antara kesehatan atau kelaparan. Memangnya Jokowi dgn senang mengambil keputusan itu ? Dia hanya mengambil keputusan yang buruk dari situasi yang paling buruk..

Bangsa kita sudah berkali-kali dihadapkan pada situasi paling sulit dalam perjalanannya. Tapi kita mampu beradaptasi, bertahan bahkan menyeimbangkan diri lagi. 

Dulu saja tahun 98, ekonomi kita runtuh. Negara hampir jatuh. Tapi kita akhirnya mampu menyeimbangkan lagi meski awalnya tertatih. 

Percaya dirilah, bahwa kita terlahir bukan sebagai bangsa cengeng. Yang terus sembunyi dan menangisi diri, dengan rasa ketakutan yang amat sangat. Kita bangsa petarung, yang mampu melewati badai seberapa besarnyapun ia mengurung.

Bergerak atau mati. Cuma itu pilihan yang ada, mau ambil yang mana ??
.
.

Denny Siregar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar