sumber: gambar
Setiap hari telinga kita sudah terbiasa dengan hiruk pikuk atau kebisingan dari berbagai sumber suara, baik itu dari suara kendaraan ataupun yang lainnya. Apalagi yang hidup di kota, tentu kehidupan yang penuh hiruk-pikuk itu sudah menjadi teman sehari-hari.
Lalu, apakah agan atau sista di sini ada yang merasa terganggu dengan suatu suara yang menurut orang lain adalah hal sepele yang tidak masuk akal? Jika iya, hati-hati kemungkinan Anda mengidap gangguan sindrom Misophonia.
Misophonia adalah kondisi di mana seseorang merasa terganggu saat mendengar suatu suara tertentu (Spesifik), hingga menimbulkan respon otomatis pada seseorang tersebut atau si pengidap Misophonia tersebut.
sumber: gambar
Pengidap Misophonia biasanya terganggu bahkan benci dengan suara-suara yang menurut orang awam itu adalah hal sepele dan tidak masuk akal. Seperti, suara orang bernapas, suara orang mengunyah atau mengecap, suara batuk, suara gemeretak gigi. Bahkan yang lebih tidak masuk akal pengidap Misophonia akan terganggu dengan suara denting sendok, gesekan pisau atau cobek, suara tetesan air dan masih banyak lagi.
Reaksi emosional yang muncul pada pengidap Misophonia ini beragam, mulai dari perasaan gelisah, gugup, takut, kesal, panik hingga merasa tertekan. Bahkan, reaksi dari pengidap Misophonia yang paling fatal adalah reaksi ingin bunuh diri atau ingin membunuh. Sungguh sangat mengerikan bila sampai ke reaksi yang seperti itu.
sumber: gambar
Mungkin sebagian orang akan menganggap sepele pengidap Misophonia bahkan dibuat lelucon, tapi bagi pengidapnya ini sungguh sangat melelahkan. Misophonia ini bisa terjadi begitu saja, tanpa sebab atau peristiwa khusus yang mendasari. Obatnya pun hingga saat ini belum ditemukan, hanya saja terapi dan konseling pada psikolog diperkirakan dapat mengurangi gejalanya saja tanpa dapat menyembuhkan.
Kehidupan sosial seseorang yang mengidap Misophonia ini juga terganggu, karena dia akan menghindari keramaian, seperti pesta ataupun lainnya. Sebab dia takut akan mendengar suara-suara yang dapat mengganggunya. Namun, ada juga yang mengatasinya dengan menggunakan penutup kedua telinga atau mendengarkan musik dengan menggunakan earphone.
Jika pengidap Misophonia ini memaksakan diri berada di keramaian, maka yang ditakutkan adalah dia akan merasa tertekan dan bisa jadi dia akan menyerang sesuatu atau seseorang yang menimbulkan suara pemicu Misophonianya.
Uniknya dari pengidap Misophonia ini adalah dia tidak akan terganggu bila suara-suara spesifik itu ditimbulkan oleh dirinya sendiri. Pengidap Misophonia ini juga kebanyakan adalah perempuan dan sedikit pria yang mengidap sindrom ini.
Dulu, aku mempunyai teman yang tiba-tiba berteriak kesal, marah, kadang panik sampai nangis kejer bila mendengar suara gesekan, contohnya suara yang ditimbulkan saat uang koin digesekkan ke lantai. Saat mendengar suara tersebut temanku itu akan berteriak, gelisah kemudian panik dan mulai marah hingga menangis jika suara itu tidak berhenti.
Dia akan duduk sendirian menjauh dari teman-teman yang lain saat ada kegiatan belajar bersama. Karena dia tak mau mendengar suara gesekan meja kecil yang kita pakai untuk belajar.
Namun, namanya juga masih anak-anak 'remaja' melihat sesuatu yang tak biasa itu maka akan dianggapnya seru, apalagi saat itu tidak tahu bahwa itu adalah sebuah gangguan kesehatan (ada dokter yang berpendapat bahwa Misophonia ini adalah gangguan mental/saraf). Jadi temanku itu malah sering dikerjain dengan suara-suara yang mengganggunya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar