Selasa, 20 Juli 2021

Siapa Yang Gak Percaya COVID? Sini Kumpul

 Siapa Yang Gak Percaya COVID? Sini Kumpul


Hampir dua tahun wabah COVID 19 merebak di bumi ini. Terhitung sudah ada ±188 juta jiwa yang terinfeksi, ±4,06 juta orang meninggal, dari seluruh penjuru dunia.

Tentunya kita semua sudah lelah dengan pergulatan melawan wabah ini. Semua rencana yang telah disusun terpaksa harus berubah atau bahkan gagal. Kita juga sudah sangat lelah dengan segala isu-isu negatif, teori-teori konspirasi, narasi ketidakpercayaan, isu politik, dan yang paling menyayat hati adalah kabar-kabar kematian akibat wabah penyakit ini.

Pertanyaan, sampai kapan kondisi ini akan terjadi?, barangkali selalu berkecamuk dalam pikiran kita semua.

Kita dipaksa untuk bertahan hidup, ditengah kondisi yang semakin menjepit. Tempat-tempat usaha dipaksa untuk tutup lebih awal dan operasionalnya dibatasi. Sedangkan perut harus selalu terisi, dapur harus selalu mengepul.

Sampai kapan ini terjadi? Akankah ada jawaban?

Tentu kita percaya bahwa disetiap kesulitan pasti ada kemudahan, disetiap penyakit pasti ada penawarnya, disetiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

Lantas bagaimana kita bisa segera menemukan jalan keluarnya?

Untuk saat ini, ditengah situasi yang semakin menghimpit, hanya ada sedikit cara yang bisa kita lakukan.

Hilangkan pikiran-pikiran negatif yang tidak penting dan tidak membawa manfaat. Mari kita mulai untuk menjauhi opini-opini yang sama sekali tidak membawa perubahan yang baik. Jauhi narasi-narasi ketidakpercayaan tentang wabah COVID 19 ini. Karena opini itu sama sekali tidak membantu kita untuk kembali ke kehidupan normal.

Jika anda masih sering mengeluh, manja, dan merasa menderita ketika terkena flu, sakit kepala biasa, atau bahkan sekedar 'masuk angin', maka stop untuk bilang dan percaya bahwa COVID 19 itu tidak nyata ataupun tidak berbahaya.

Siapa Yang Gak Percaya COVID? Sini Kumpul

Jangan berharap banyak pada pemerintah. Kita harus bisa menjadi tameng pelindung bagi diri kita sendiri. Mengharapkan action dari pemerintah hanya akan membuat kita lelah. Patuhilah protokol kesehatan demi keselamatan pribadi dan keluarga.

Jika anda berpikir bahwa wabah ini hanyalah permainan elite global, maka pastikan anda melawan permainan mereka. Caranya adalah dengan mencegah penularan COVID 19 ini, dengan dispilin memakai masker (2 lapis), rajin mencuci tangan, dan mengurangi mobilitas. Dengan begitu anda sudah melawan wabah yang anda anggap sebagai 'permainan' elite global. Jangan biarkan mereka menang, lawan wabah ini dengan cara yang benar, bukan malah mengabaikan.

Siapa Yang Gak Percaya COVID? Sini Kumpul
Foto oleh Ridofranz/Getty Images


Jika anda berpikir vaksinasi adalah hal yang percuma, atau sebagai jeratan bangsa asing. Maka percayalah, bahwa anggapan anda itu juga percuma. Karena percaya atau tidaknya anda terhadap vaksin, pemerintah akan tetap membeli dan memproduksi vaksin sesuai jumlah rakyat yang ada di Indonesia.

Jangan terlalu percaya diri, kalau anda tidak akan terinfeksi COVID 19, jangan terlalu percaya diri kalau anda tidak akan mengalami gejala yang berat. Tidak ada yang bisa menjamin apakah anda akan terkena gejala yang berat atau tidak.

Vaksinasi adalah salah satu upaya agar anda tidak mengalami fase dan gejala yang berat. Bukan berarti menjadikan virus tersebut tidak masuk ketubuh anda, karena itu adalah fungsi dari memakai masker dan rajin mencuci tangan, serta mengurangi mobilitas.

Jika anda percaya bahwa vaksin itu diisi chip, coba pikirkan seberapa penting hidup anda sampai mereka rela menaruh chip yang mungkin ukurannya sangat kecil dan mahal kedalam tubuh anda.

Siapa Yang Gak Percaya COVID? Sini Kumpul

Ayo sama-sama kita lawan wabah ini, sama-sama kita saling menjaga. Kalau anda tidak percaya silahkan, tapi yakinlah bahwa yang akan menjadi korban pastinya adalah keluarga anda sendiri. Anda pasti akan merasa kasihan dan kebingungan jika akibat dari ulah anda menimpa keluarga anda.

Selalu taati protokol kesehatan,
1. Mencuci tangan
2. Memakai masker
3. Menjaga jarak
4. Menjauhi kerumunan
5. Mengurangi mobilitas

Semoga sehat selalu, lekas membaik dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar