Banyak sekali definisi komunikasi masa menurut para ahli, namun secara umum komunikasi massa adalah sebuah pesan yang di sampaikan kepada orang banyak melalui media-media, bisa media cetak, elektronik dan semacamnya. Lalu apa saja 10 teori komunikasi massa itu? Sebenarnya teori dari komunikasi massa itu sangat banyak, namun dalam artikel kali ini saya hanya akan membahas 5 teori saja, mari kita bahas satu persatu.
1. Teori Hipodermik
Pertama adalah teori hipodermik, teori ini merupakan teori efek komunikasi yang pertama, teori ini menyatakan bahwa media memiliki kekuatan dalam memasukan ide kedalam benak khalayak, nama lain dari teori ini adalah jarum hipodermik atau teori peluru, sesuai dengan namanya teori ini mirip dengan jarum suntik, karena dianggap mampu memasukan ide kepada khalayak banyak.
2. Teori Kultivasi
Selanjutnya teori yang kedua adalah teori kultivasi, teori ini menyatakan efek berkepanjangan yang ditimbulkan dari menonton televisi, teori ini juga menyatakan bahwa khalayak dipandang mampu menciptakan realitas sendiri, teori ini pertama kali dikenalkan oleh George Gebner.
3. Teori Imperialisme
Teori yang ketiga adalah teori imperialisme, atau yang dikenal dengan teori imperialisme budaya, teori ini menyatakan bahwa media-media komunikasi di dominasi oleh Negara barat, hal tersebut dipengaruhi karena Negara barat mendominasi teknologi.
4. Teori Persamaan
Teori selanjutnya adalah teori persamaan, teori ini adalah teori yang sangat dasar, teori ini menyatakan bahwa media dianggap hidup dan cenderung diperlakukan selayaknya manusia, media dianggap mampu berbicara.
5. Teori Keheningan
Selanjutnya adalah teori keheningan, teori ini menyatakan bahwa kaum minoritas cenderung diam, kaum minoritas kalah oleh kaum mayoritas, kaum minoritas dipandang diam dan tidak bisa melawan.
Nah itu merupakan 5 teori dari efek komunikasi massa, semoga bermanfaat ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar