Kamis, 17 Juni 2021

Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu Disalahkan

 Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu DisalahkanLukisan abad ke-16 karya Jacob de Backer di Museum Nasional di Warsawa.

BargererSF/WikimediaCommons

Iblis sering juga disebut sebagai Setan, dikenal sebagai tokoh dengan personifikasi kejahatan dan musuh orang baik. Citra dan ceritanya telah berkembang selama bertahun-tahun dan Iblis telah disebut dengan nama berbeda di berbagai budaya, seperti : Beelzebub, Lucifer, Satan, dan Mephistopheles, dengan berbagai deskripsi fisik seperti tanduk dan lain-lain. Makhluk "jahat" ini terus menimbulkan rasa takut pada orang-orang dari semua lapisan masyarakat sebagai antitesis dari semua hal yang baik.

Dalam beberapa agama Iblis digambarkan sebagai musuh Tuhan, penguasa Neraka, dan sumber dari semua kejahatan dan penderitaan di dunia ini. Kuasanya begitu besar sehingga dalam Injil Perjanjian Baru, ia mampu menawarkan kepada Yesus dunia itu sendiri sebagai imbalan atas pengabdian dan kesetiaan kepadanya. Namun bagaimana mungkin seorang makhluk rendahan, yang jauh dari kasih sayang Tuhan mampu meneror semua ciptaan Tuhan? 

Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu Disalahkan
Fresco dari Biara Rila, di mana iblis digambarkan memiliki wajah dan tubuh yang aneh.
Edal Anton Lefterov/WikimediaCommons


Dalam tradisi Ibrani awal, tidak ada iblis, setan, atau Neraka. Kejahatan dan penderitaan di dunia malah memiliki sumber lain yaitu Tuhan itu sendiri. Menurut Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama, hanya Tuhan yang mengendalikan semua peristiwa dan bertanggung jawab atas semua kondisi, yang baik maupun yang jahat. Gagasan ini menjadi membingungkan mengarah pada pertanyaan dasar : Bagaimana mungkin Tuhan yang pengasih dan murah hati mengizinkan begitu banyak penderitaan dan rasa sakit di bumi?

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI


Mungkin titik paling awal dalam sejarah Iblis berakar di Kekaisaran Persia, yang kemudian mempengaruhi Yudaisme Kuno. Agama kuno Persia adalah Zoroastrianisme, berdasarkan ajaran seorang filsuf bernama Zoroaster yang mungkin hidup sekitar 600 SM. Di antara ajarannya ada gagasan menarik tentang dualisme. Menurut dualisme, kejahatan tidak berasal dari Tuhan yang baik atau roh yang dikenal sebagai Ahura Mazda, "tuan yang bijaksana," di dalam iman. Sebaliknya, ada makhluk jahat terpisah yang dikenal sebagai Ahriman, "roh jahat" yang menciptakan kematian, penyakit, dan kebohongan. Orang harus memilih apakah mengikuti Ahura Mazda di jalan kebaikan atau Ahriman di jalan kejahatan. Gagasan dari Persia bahwa Tuhan terpisah dari kejahatan akan menjadi jawaban yang dapat diterima untuk pertanyaan di atas dan akan menjelaskan bagaimana bisa ada penderitaan seperti itu di dunia yang diciptakan oleh Tuhan yang pengasih. Dari sini lahirlah gagasan bahwa Tuhan tidak secara pribadi menciptakan penderitaan itu, tetapi Tuhan menggunakan iblis untuk menyelesaikan tugas-tugas seperti itu. Gagasan ini menjadi dasar bagi masuknya Iblis ke dunia.

Iblis di dalam Agama 

Iblis hadir dalam beberapa bentuk di banyak agama dan dapat dibandingkan dengan beberapa dewa mitologi. Iblis bisa dibilang yang paling terkenal karena perannya dalam beberapa agama sebagai musuh Tuhan dan manusia.

Ada anggapan umum bahwa Iblis pertama kali muncul sebagai ularyang meyakinkan Hawa ,Hawa kemudian meyakinkan Adam untuk memakan buah terlarang dari “pohon pengetahuan” di Taman Eden. Dalam ceritanya, setelah Hawa jatuh pada cara licik Iblis, dia dan Adam dibuang dari Taman Eden.

Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu DisalahkanIblis berbentuk naga (kiri) memberikan kekuatan kepada binatang laut (kanan) yang disimbolkan dengan tongkat dalam Permadani Apocalypse Prancis abad pertengahan, yang diproduksi antara tahun 1377 dan 1382.
Jean-Pierre Dalbéra/WikimediaCommons

Banyak orang percaya bahwa Iblis dulunya adalah malaikat bernama Lucifer yang menentang Tuhan dan kehilangan kasih sayang tuhan. Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa agama iblis disebut karakter yang menjadi musuh langsung Tuhan. 


Ini menunjukkan perkembangan yang menarik dalam konsep Iblis dalam tradisi agama. Gagasan ini lebih diterima bahwa Iblis telah menjadi musuh Tuhan dan telah ada untuk waktu yang lama. Tetapi mungkin yang paling mengejutkan bagi kita adalah bahwa Iblis berkembang menjadi istilah sederhana yang digunakan untuk menggambarkan segala jenis musuh manusia, menjadi sumber utama kedengkian serta kejahatan. Konsep ini akan terus berkembang dari masa ke masa. Konsep ini berupaya menjelaskan lebih lanjut mengapa ada begitu banyak penderitaan di dunia.

Penceritakan kembali kisah Adam dan Hawa dengan mengubah ular yang menggoda Hawa untuk memakan buah terlarang menjadi Iblis. Meskipun gagasan bahwa ular di Eden adalah Iblis merupakan anggapan yang umum saat ini, gagasan itu relatif baru pada abad ke-1 M, terutama karena Setan sendiri masih merupakan gagasan baru. Sebelum ditemukan dalam Kehidupan Adam dari Hawa, Iblis dan para pengikutnya diusir dari surga karena menolak untuk menyembah Tuhan dan Adam. Bagian ini mencoba menjelaskan asal usul Iblis sebagai malaikat yang terbuang dari zaman purba.

Nama Iblis

Nama Lucifer menjadi nama yang cukup terkenal untuk Iblis namun kata yang berarti "bintang pagi" terasa terlalu bagus untuk nama tokoh yang jahat.

Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu DisalahkanMimpi Tartini (1824) oleh Louis-Léopold Boilly
Louis-Léopold Boilly/WikimediaCommons

Nama untuk Iblis sangat banyak, bahkan membuat iblis tidak menjadi satu tokoh melain beragam jenis tokoh turunan atau tokoh lain secara pengertian dan pengenalannya. Selain Lucifer, Iblis juga disebut sebagai Pangeran Kegelapan, Beelzebub, Mephistopheles, Antikristus, Bapak Kebohongan, Moloch dan yang paling umumSetan (Satan).

Iblis muncul lebih banyak di dalam Alkitab, terutama di Perjanjian Baru. Yesus dan banyak rasulnya memperingatkan orang-orang untuk tetap waspada terhadap bujukan licik Iblis yang akan membawa mereka pada kehancuran.



Kebanyakan agama dan budaya mengajarkan tentang makhluk jahat yang berkeliaran di bumi mendatangkan malapetaka dan berperang melawan kekuatan kebaikan. Dalam Islam, iblis dikenal seperti Iblis dalam agama Kristen, yang juga dianggap memberontak melawan Tuhan. Dalam agama Buddha, Māra adalah iblis yang menggoda Buddha untuk menjauh dari jalan pencerahannya. Seperti Yesus dalam agama Kristen melawan Iblis, Buddha juga melawan godaan dan mengalahkan Māra.

Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu DisalahkanMosaik Romawi Kuno yang menunjukkan makhluk bertanduk, berkaki kambing. Salah satu gambaran Setan yang menyerupai Dewa Pan.
sailko/WikimediaCommons

Pada hampir semua agama atau bahkan mereka yang tidak menganut suatu agama, menjadikan Iblis hampir selalu identik dengan ketakutan, hukuman, kenegatifan, dan amoralitas.


Kisah Iblis juga pernah diceritakan dalam Kitab Yobel, yang ditulis sekitar tahun 160 SM - 140 SM. Dalam versi ini, pada awalnya ada sekelompok makhluk yang disebut sebagai "para pengawas", dengan pemimpin Mastema, turun ke bumi untuk mengajarkan keadilan dan kebenaran seperti yang diperintahkan oleh Tuhan. Namun, mereka meninggalkan perintah Tuhan dan kimpoi dengan wanita manusia, menciptakan ras nefilim yang membawa roh iblis ke dunia. Sementara itu Tuhan melemparkan sebagian besar pengamat ini ke dalam lubang api (Neraka). Mastema diizinkan untuk mempertahankan sepersepuluh dari pengikutnya. Cerita ini menunjukkan bahwa kekuatan musuh melawan Tuhan memiliki andil dalam menciptakan penderitaan di Bumi dan merupakan pemimpin dari banyak kekuatan yang berlawanan.

Iblis dan Neraka

Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu DisalahkanGambar Eliphas Levi tentang Baphomet dianut oleh pemuja setan LaVeyan sebagai simbol dualitas, kesuburan, dan "kekuatan kegelapan".
Eliphas Levi/WikimediaCommons


Gambaran Iblis yang paling abadi selalu dikaitkan dengan Neraka, yang oleh Alkitab disebut sebagai tempat api abadi yang disiapkan untuk Iblis dan para pengikutnya. Namun, Alkitab tidak menyatakan bahwa Iblis akan memerintah neraka, hanya saja dia pada akhirnya akan dibuang di sana.

Seperti Apa Penampilan Iblis Itu?

Dalam puisi Dante Alighieri Iblis digambarkan sebagai makhluk aneh bersayap dengan tiga wajah yang masing-masing mengunyah orang berdosa yang licik, sayapnya meniup angin dingin yang membekukan ke seluruh wilayah Neraka.

Alkitab tidak menggambarkan Iblis secara rinci. Interpretasi artistik awal dari The Divine Comedy yang menampilkan gambar-gambar mengejutkan dari Iblis dan para pengikutnya yang menyebabkan penderitaan manusia yang hampir tak terbayangkan hanya memperkuat pikiran orang-orang tentang Neraka dan Iblis.

Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu Disalahkan
Malaikat membungkuk di hadapan Adam yang baru diciptakan, tetapi Iblis (kanan atas pada gambar) menolak untuk bersujud.
WikimediaCommons

Dan pada akhir Abad Pertengahan , Iblis telah menjadi sosok bertanduk, memegang trisula dengan ekor yang bertahan hingga zaman modern.


Gambar ikonik pertama Iblis berasal dari dewa kesuburan Yunani-Romawi Pan, dengan sosok setengah manusia, setengah kambing dengan penambahan kuku dan tanduk, gambar ini menjadi umum dalam menggambarkan Iblis. Pada abad ke-2 M, baik orang Kristen maupun Yahudi menerapkan pemahaman baru pada kisah Adam dan Hawa, saat ular menjadi sepenuhnya diidentifikasi sebagai Iblis yang menyamar dan Hawa menjadi lebih penting sebagai pendosa utama di Eden. Dengan pandangan misoginis (kebencian terhadap wanita), Hawa dipahami telah tergoda oleh ular dan kemudian dia merayu Adam. Dalam risalah Rabbinic, Genesis Rabbah (naskah Yahudi Kuno) rasa malu seksual Hawa adalah mengapa wanita tetap berjilbab, dan menstruasi adalah hukuman karena menumpahkan darah Adam. Bangsa Celtic memiliki dewa bertanduk dari barat, Cernunnos mirip dengan Pan. Putri Loki memiliki peran ganda dalam kesuburan serta memerintah orang mati, dan namanya dimasukkan ke tempat 'Hel' atau Neraka. Dengan karakteristik hewan, Lucifer atau iblis memiliki kemampuan untuk berubah bentuk, sehingga diperlukan pengawasan yang konstan. Seseorang bisa menipu Lucifer dan mengusirnya dengan tanda salib, air suci, rosario, dan kue komuni. Berdasarkan hubungan feodal, konsep perjanjian muncul dalam menjual jiwa ke Lucifer dengan imbalan kemakmuran (kisah terkenal Faust). Hanya campur tangan Maria, ibu Kristus, yang dapat mematahkan perjanjian itu. Saat itulah dikembangkan ritual pengusiran setan yang masih diajarkan kepada pendeta Katolik tertentu.

Iblis dan Penyihir

Takut terhadap Iblis bertanggung jawab atas histeria sihir di Eropa dan New England pada abad ke-16 dan ke-17. Protestan dan Katolik menuduh banyak orang mempraktikkan sihir dan membuat kesepakatan dengan Iblis.

Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu DisalahkanMelempar Jumrah, simbol melempar setan dalam rangkaian ibadah Haji
أمانة العاصمة المقدسة/WikimediaCommons

Orang-orang Puritan yang tinggal di koloni-koloni awal New England takut sekali pada Iblis. Ketakutan ini memunculkan Pengadilan Penyihir Salemyang terkenal di Salem, Massachusetts.

Ketakutan mereka terhadap orang luar dan teror yang disebut "sihir Iblis" membuat mereka menuduh sedikitnya 200 orang melakukan sihir antara tahun 1692 dan 1693 dan dua puluh terdakwa dieksekusi.

Iblis di Zaman Modern

Agama seringkali kontroversial, biasanya ada beberapa perbedaan pendapat tentang bagaimana menafsirkan teks-teks tentang Iblis. Meski begitu, sepanjang sejarah, reputasi Iblis sebagai pelaku kejahatan tidak banyak berubah. Kebanyakan orang Kristen masih percaya bahwa dia benar-benar telah mengubah dunia dan bertanggung jawab atas banyak kerusakan dan kekacauan dunia.


Namun, tidak semua manusia menghindari Iblis. Ada juga kelompok pemuja Iblis, tidak menyembah Iblis, tetapi menjadikan Iblis sebagai simbol ateisme, kesombongan dan kebebasan. Jenis pemuja setan lainnya seperti pemuja setan teistik menyembah Iblis sebagai dewa. Mereka mungkin mempraktikkan ritual atau bahkan membuat perjanjian dengan setan.

Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu Disalahkan
Penggambaran Iblis di Turki, muncul sebagai pria kulit hitam mengenakan penutup kepala.
Mehmed Siyah Qalam/WikimediaCommons

Di masa modern tidak ada kekurangan film Hollywood yang menampilkan Iblis. Iblis pernah diperankan oleh beberapa bintang Hollywood seperti Jack Nicholson, Vincent Price dan Al Pacino. Dan setelah aktris Mia Farrow melahirkan keturunan Setan dalam film horor Rosemary's Baby (1968), calon ibu yang menonton film itu berharap mereka tidak melakukan itu.

Mengingat bahwa pertarungan antara yang baik dan yang jahat masih imbang, kemungkinan pengaruh Iblis akan tetap ada, dan dia akan terus memengaruhi agama dan budaya.


Sebagai kesimpulan, Perjanjian Baru mengakhiri perkembangan awal Iblis dan menjadikannya pusat perhatian dalam Kekristenan sebagai lawan paling kuat dari Allah, Yesus Kristus, dan umat manusia. Sama seperti banyak konsep dalam tradisi Yahudi-Kristen, perkembangan Setan adalah proses yang lambat dan bertahap. Butuh ratusan tahun untuk membuatnya.

Sepotong Kisah Tentang Iblis, Makhluk yang Selalu Disalahkan
The Genius of Evil (1848) by Guillaume Geefs
Luc Viatour/WikimediaCommons

Sampai hari ini Setan masih memainkan peran penting dalam masyarakat kita yang telah banyak dipengaruhi oleh Agama, menginspirasi banyak karya sastra, musik, film, dan seni. Referensi Iblis kebanyakan dimaksudkan untuk menghalangi umat manusia menjauh dari dosa karena takut akan kekekalan dan kutukan di neraka. Apakah Setan itu nyata dan benar-benar seperti yang diyakini oleh beberapa agama atau hanya produk spekulasi selama berabad-abad tentang sifat kejahatan. Namun bagaimanapun kehadiran Setan di bumi sangat nyata dan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar