Fenomena laku kerasnya BTS Meal di McDonald's Indonesia tidak lepas dari antusiasme para ARMY, sebutan bagi fans boyband asal Korea Selatan, BTS. Namun lebih daripada itu, strategi marketing yang dilakukan McDonald's cukup apik.
Pakar marketing dari Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan berbeda dengan brand lain yang juga berkolaborasi dengan BTS, McDonald's sangat mengerti psikologi ARMY. Beberapa brand berpikir bahwa apapun yang dijual BTS pasti laku, namun tidak halnya dengan McDonald's (McD). McD global lantas melibatkan ARMY untuk pemasaran produk hasil kolaborasi mereka dengan BTS.
"McD memikirkan kekuatan BTS ada di ARMY. Indonesia merupakan salah satu ARMY terbesar di dunia," ujarnya saat dihubungi Hypeabis.id, Kamis (10/6/2021).
Yuswohady menerangkan ARMY merupakan evangelist bagi BTS. Secara harfiah, evangelist adalah pelanggan setia yang memiliki hubungan emosional dengan suatu brand dan rela melakukan apapun untuknya. Ya, ARMY mampu membeli apa saja yang dipasarkan bahkan dipakai oleh member BTS.
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
"ARMY menjadi evangelist bagi BTS. Mereka punya common goal, aspiration yang diikat oleh 7 anggota band. Dia membentuk customer community yang menjadi promotor bagi brand yang diidolakan," jelas Yuswohady.
Baca juga : Demam BTS Meal, Donasi ARMY ke Ojol Tembus Rp. 192 Juta
Dia menjelaskan ketika BTS "kimpoi" dengan McD menciptakan BTS Meal, otomatis produk tersebut bukan hanya produk milik McD namun juga BTS. "Mereka (ARMY) merasa bertanggung jawab untuk menghabiskan produk," imbuhnya.
Yuswohady melanjutkan bahwa McD menggunakan pendekatan horizontal dalam memasarkan BTS Meal ini. Artinya, perusahaan makanan cepat saji ini menempatkan konsumen sebagai media promosi, dalam hal ini ARMY. "Yang promosi bukan McD, BTS, tapi ARMY," sambungnya. Pendekatan horizontal ini menjadi powerfull karena adanya medium untuk konsumen berinteraksi dan berkumpul yaitu WhatsApp, Facebook, Instagram, dan TikTok.
"Sehingga ketika perbincangan merembet dari customer ke customer berikutnya terjadi viralitas," sebutnya.
Menariknya lagi kata Yuswohady, McD memakai strategi format ini dengan cara membatasi pembelian produk hanya melalui layanan drive thru dan order menggunakan layanan ojek online.
"Makin dibatasi orang akan makin eksklusif. Kesempatan kecil, maka orang buru-buru beli," jelasnya.
Sumber : Hypeabis.id
"ARMY menjadi evangelist bagi BTS. Mereka punya common goal, aspiration yang diikat oleh 7 anggota band. Dia membentuk customer community yang menjadi promotor bagi brand yang diidolakan," jelas Yuswohady.
Baca juga : Demam BTS Meal, Donasi ARMY ke Ojol Tembus Rp. 192 Juta
Dia menjelaskan ketika BTS "kimpoi" dengan McD menciptakan BTS Meal, otomatis produk tersebut bukan hanya produk milik McD namun juga BTS. "Mereka (ARMY) merasa bertanggung jawab untuk menghabiskan produk," imbuhnya.
Yuswohady melanjutkan bahwa McD menggunakan pendekatan horizontal dalam memasarkan BTS Meal ini. Artinya, perusahaan makanan cepat saji ini menempatkan konsumen sebagai media promosi, dalam hal ini ARMY. "Yang promosi bukan McD, BTS, tapi ARMY," sambungnya. Pendekatan horizontal ini menjadi powerfull karena adanya medium untuk konsumen berinteraksi dan berkumpul yaitu WhatsApp, Facebook, Instagram, dan TikTok.
"Sehingga ketika perbincangan merembet dari customer ke customer berikutnya terjadi viralitas," sebutnya.
Menariknya lagi kata Yuswohady, McD memakai strategi format ini dengan cara membatasi pembelian produk hanya melalui layanan drive thru dan order menggunakan layanan ojek online.
"Makin dibatasi orang akan makin eksklusif. Kesempatan kecil, maka orang buru-buru beli," jelasnya.
Sumber : Hypeabis.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar