Pernahkah agan mendengar "pertapaan"? Atau yang dalam istilah antropologi disebut "asketik"? Biasanya kata "asketik" sering disamakan dengan bermeditasi. Dan ketika mendengar kata "meditasi", maka yang selalu dalam bayangan kita pada umumnya adalah sikap duduk berdiam diri untuk merenung, yang biasanya berhubungan dengan spiritual dan supranatural. Atau ada juga yang membayangkan pertapaan sebagai sebuah aktifitas meninggalkan kehidupan duniawi untuk sepenuhnya hidup selibat. Apapun definisinya tentu tidak salah, akan tetapi sebenarnya pertapaan itu bermakna lebih luas. Jika mengacu pada KBBI: "tapa", bertapa adalah "mengasingkan diri dari keramaian dunia dengan menahan hawa nafsu (makan, minum, tidur, birahi) untuk mencari ketenangan batin", sehingga pertapaan adalah segala sesuatu mengenai kegiatan mengasingkan diri dari keramaian dunia dengan menahan hawa nafsu. Tentu saja, kita tidak akan puas dengan definisi ini. Namun, definisi ini menggambarkan karakter umum dari pertapaan baik dalam tradisi keagamaan maupun tradisi lainnya. Definisi yang lebih baik ditemukan dalam Encyclopedia Britannica: "asceticism", bahwa asketisme adalah "the practice of the denial of physical or psychological desires in order to attain a spiritual ideal or goal". Sampai sini, kita menemukan setidaknya pertapaan harus memenuhi kriteria: (1) mengabaikan hawa nafsu, (2) untuk tujuan spiritual tertentu. Karena memiliki suatu tujuan spiritual, maka pertapaan/asketisme seringkali diidentikkan dengan mistisisme. Dalam KBBI: "mistik", mistik adalah "subsistem yang ada dalam hampir semua agama dan sistem religi untuk memenuhi hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu dengan Tuhan; tasawuf; suluk". Makna KBBI juga dirasa belum memenuhi kriteria mistik. Sementara itu, Encyclopedia Britannica: "mysticism" juga mencatat bahwa mistisisme adalah "the practice of religious ecstasies (religious experiences during alternate states of consciousness), together with whatever ideologies, ethics, rites, myths, legends, and magic may be related to them". Sejauh ini, definisi umum terbaik dari mistik adalah setidaknya memuat (1) sistem kepercayaan yang berhubungan dengan sesuatu yang adikodrati/beyond physics misalnya Tuhan, dewa, roh, malaikat, atau entitas gaib lainnya, (2) ekstase/pengalaman subyektif yang berkenaan dengan sistem kepercayaan tsb, dan (3) pemuasan hasrat manusia terhadap pengalaman dengan sesuatu yang adikodrati tsb.
Sampai sini kita menemukan makna yang perlu disepakati, bahwa asketisme adalah suatu kebiasaan, atau perilaku, yang biasanya berupa aktifitas mengabaikan hawa nafsu untuk mencapai suatu tujuan spiritual, yang dalam perjalanannya, asketisme membuahkan mistisisme. Sedangkan mistisisme adalah suatu gagasan yang berkenaan dengan suatu kepercayaan dan supranatural yang diperoleh dari suatu pengalaman spiritual, yang di antaranya melalui pertapaan. Dengan definisi ini, maka kita dapat membedakan antara bertapa dengan sekedar berpikir dan merenung. Namun, yang jadi pertanyaan selanjutnya, sejak kapan manusia bertapa? Dan apa yang dihasilkan dari pertapaan?
Sepanjang sejarah peradaban manusia, terdapat sebuah gerakan yang disebut sebagai Śramaṇa yang populer di India abad ke-4 SM. Meskipun jarang sekali dari kita mendengar gerakan Śramaṇa ini, namun peranannya sangat penting terutama dalam kaitannya dengan kemunculan tradisi pertapaan. TS telah merangkum secara runut mulai dari latar belakang Śramaṇa sampai pengaruhnya di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar