Minggu, 29 Desember 2019

Pelaku Penyiraman Air Keras Novel Ditangkap

Pelaku Penyiraman Air Keras Novel Ditangkap, Semoga Bukan Gimik!


SETELAH dua tahun lebih menunggu kepastian tentang siapa pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, akhirnya terungkap.

Kepastian terungkapnya kasus tersebut dibuktikan dengan ditangkapnya dua orang yang terduga pelaku penyiraman terhadap Novel, oleh aparat Kepolisian Republik Indonesia, semalam, (26/12/2019).

"Tadi malam (Kamis malam), kami tim teknis bekerja sama dengan Satkor Brimob, mengamankan pelaku yang diduga telah melakukan penyerangan kepada Saudara NB (Novel Baswedan)," kata Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (27/12/2019).

"Pelaku dua orang, insial RM dan RB. (Anggota) Polri aktif," ucap Kepala Bareskrim, Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Jujur, penulis merasa bersukur dan apresiasi terhadap kinerja Polri yang telah berhasil menangkap oknum pelaku penyiraman terhadap Novel. Meski, hal ini boleh jadi disebut kasus molor. Betapa tidak, peristiwa tragis yang menimpa saudara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ini telah terjadi sejak 2,5 tahun lalu.

Mudah-mudahan tertangkapnya dua orang pelaku yang konon adalah anggota polisi aktip ini tidak berhenti pada dua orang pelaku tersebut. Namun, bisa membongkar aktor intelektualnya.

Sebab, sebelum tertangkapnya dua orang pelaku penyiraman terhadap Novel, tadi malam. Sempat muncul beberapa spekulasi, bahwa dibalik peristiwa tersebut ada tokoh-tokoh penting Polri yang terlibat.

Tak hanya itu, dugaan lain juga sempat mencuat. Penyiraman air keras itu erat kaitannya dengan kasus-kasus besar yang sedang ditangani Novel Baswedan saat itu. Salah satunya adalah kasus e-KTP. Namun, sampai saat ini, dugaan-dugaan tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Novel sendiri diserang pada 11 April 2017 saat berjalan menuju kediamannya, setelah menunaikan ibadah shalat Subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pengungkapan kasus penyiraman terhadap Novel Baswedan sebenarnya telah dilakukan pihak kepolisian Indonesia sejak lama. 

Bahkan, saat pucuk pimpinan Polri masih dipegang Jendral Pol. Tito Karnavian, sempat dibentuk Tim Gabungan Pencari fakta. Sayang, hingga jabatannya berakhir, Jendral yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri ini gagal mengungkap kasus yang mengakibatkan kedua mata Novel terluka parah, hingga harus melakukan operasi di Singapura.

Semoga setelah tertangkapnya dua oknum yang diduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel bisa menguak tabir gelap yang selama ini masih misteri. Dan, yang paling utama, penulis berharap, dua orang yang sudah ditangkap tersebut adalah benar-benar pelaku penyiraman. Bukan hanya gimik pihak kepolisian untuk meredakan gejolak masyarakat yang penasaran atas kasus tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar