(Source : Google Image)
Perbudakan adalah suatu tindakan yang sangat tidak disetujui oleh masyarakat modern saat ini, karena perbudakan berarti merendahkan derajat seseorang yang sudah dianggap tidak manusiawi lagi. Hak asasi manusia tidak berlaku dalam perbudakan, hidup para budak sepenuhnya tergantung dari para majikan mereka. Bersyukur kalau majikan mereka masih memiliki hati, tapi jika majikan mereka sangat kejam, sudah jelas neraka dunia yang dirasakan para budak ini. Perbudakan bukan barang baru di peradaban manusia, dari jaman dahulu dan dahulu banget perbudakan sudah ada dan biasanya budak - budak ini merupakan masyarakat dari kelompok yang kalah perang. Berkembangnya zaman perbudakan tidak hanya terjadi di Eropa dan Asia saja, tapi sudah merambah ke benua Amerika seiring datangnya para pemukim - pemukim Eropa. Budak - budak dari benua Afrika dikirim ke Amerika melalui kapal - kapal dagang budak, dan mereka diperdagangkan disana. Masalah budak di Amerika ternyata menjadi masalah tersendiri di negara baru itu, mengapa tidak? deklarasi kemerdekaan yang mereka elu - elukan karena menjamin persamaan setiap warga negara ternyata pada kenyataannya masih ada perbudakan di negara itu. Pro kontra perbudakan ini terbagi menjadi dua wilayah dimana Amerika Serikat bagian utara (Union) kontra terhadap perbudakan sedangkan Amerika Serikat bagian selatan (Konfederasi) pro dengan perbudakan. Bagaimana perbudakan dipandang oleh kedua wilayah ini? dan apa saja argumentasi mereka?
Berdasarkan Deklarasi Kemerdekaan:
UTARA
Pada deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat sudah sangat jelas perbudakan sesama umat manusia sangat ditentang, setiap manusia mendapat hak yang sama dalam memperoleh pendidikan, politik, dan kehidupan ekonomi. Begitu juga hak dalam berkumpul atau mengeluarkan pendapat, yang sudah diatur dalam deklarasi kemerdekaan tersebut. Didalam konstitusi Amerika Serikat sendiri mengamanatkan kepada setiap warga negara Amerika Serikat untuk hidup berdemokrasi tanpa memandang ras, status sosial, kepercayaan, maupun bahasa yang digunakan dalam hidup berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Warga pihak utara sangat mendukung dan memahami poin demokrasi dan HAM di deklarasi kemerdekaan ini. Para warga pihak utara menginginkan setiap orang - orang kulit hitam mendapatkan kemerdekaan dari perbudakan mereka, dan mengenyam pendidikan serta mendapatkan hak - hak mereka sebagai warga negara.
SELATAN
Berbeda dengan pihak utara, para masyarakat kulit putih pihak selatan sangat pro dengan perbudakan ini. Cara pandang tentang poin persamaan warga negara di deklarasi kemerdekaan dipandang berbeda oleh masayarakat selatan, termasuk para negarawannya yang salah satunya bernama John C. Calhoun. Calhoun menyuarakan pendapatnya melalui tentang deklarasi kemerdekaan yang memuat poin persamaan warga negara didepan senat, dia berpendapat bahwa tidak semua manusia diciptakan memiliki kesamaan seperti yang dimuat dalam deklarasi kemerdekaan. Ras kulit hitam sudah jelas memiliki kulit dan bentuk fisik yang sangat berbeda dengan kulit putih, bahkan Calhoun menambahkan dari sisi psikis ras kulit hitam ini sangat terbelakang dan sangat susah untuk "memanusiakan" mereka. Calhoun juga berpendapat hakikatnya kemerdekaan itu bukanlah suatu hukum yang mutlak dalam hidup manusia, melainkan merupakan hadiah yang menjamin inteligensi patriotik sehingga keinginan untuk merdeka itu ada dan bagi Calhoun para masyarakat kulit hitam ini belum sampai pemikirannya untuk kesana.
Berdasarkan Sosial:
UTARA
Foto diatas merupakan foto dari William Lloyd Garrison yang merupakan politisi dari pihak utara sekaligus seorang pengamat sosial yang kontra dengan perbudakan. Garrison menerbitkan karyanya melalui sebuah buku yang diberi nama The Liberator pada tahun 1831. Dalam buku itu Garrison berpendapat bahwa perbudakan sangat bertentangan dengan hukum alam dan juga bertentangan dengan prinsip moral manusia, karena menurut Garrison fakta yang ada adalah para budak - budak kulit hitam ini diperlakukan seperti orang - orang barbar dan terbelakang seperti tidak ada peradaban di komunitas kulit hitam ini. Hak - hak mereka dirampas dan tidak diperhatikan, sehingga moralitas pada warga kulit putih yang menyiksa warga kulit hitam malah lebih mendekati bangsa barbar menurut Garrison.
SELATAN
SELATAN
William Harper seorang filsuf dari pihak selatan menyuarakan pendapatnya, dan dia mengatakan bahwa justru sebenarnya perbudakan ini harus dilakukan untuk membangun sebuah peradaban. Kerja paksa dalam perbudakan menjamin suatu pekerjaan terhadap komunitas yang menjadi budak, karena jika tidak ada pekerjaan maka tidak ada kekayaan dan jika tidak ada kekayaan maka tidak ada peradaban. Karena kekayaan merupakan suatu elemen penting terbentuknya sebuah peradaban, dan untuk mencapai itu dibutuhkan perbudakan untuk mempercepat akumulasi kekayaan. Jadi menurut Harper perbudakan kulit hitam sendiri akan membentuk peradaban bagi bangsa negro, dan menaikan derajat bangsa kulit putih. Harper juga menyebutkan pengaruh ras sangat kental dalam perbudakan, karena menurut dia bangsa kulit hitam sangat terbelakang dan harus mengikuti gaya dan pemikiran kulit putih yang sudah menjadi karunia untuk acuan dalam hidup.
Berdasarkan Teologia:
UTARA
Lukisan diatas merupakan momen ketika anak - anak kulit hitam mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang sama seperti anak - anak kulit putih lainnya. Selain pendidikan formal mereka juga diajari pendidikan agama di gereja. Di pendidikan agama inilah mindset anak - anak kulit hitam yang berpikir mereka adalah budak dan tidak punya hak dalam hidupnya, diubah secara perlahan dengan menjelaskan bahwa mereka juga punya kesempatan yang sama seperti anak - anak kulit putih lainnya, dan Tuhan mengasihi mereka juga.
William Ellery Channing merupakan seorang agamawan dari pihak utara, dia melihat perbudakan sangat tercela dan dibenci oleh Tuhan. Dia berpendapat bahwa setiap manusia tidak boleh disamakan dengan barang dan benda kekayaan. Setiap manusia pada dasarnya sama dimata Tuhan, tidak ada yang menjadi pembeda dan berhak atas hidup manusia lainnya. Perdagangan budak berlawanan dengan peri-kemanusiaan, karena memperjualbelikan manusia seperti barang dagangan. Menurut Channing juga di dalam Alkitab sudah jelas dinyatakan bahwa hukum yang utama dan terutama adalah "Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri", sehingga tidak ada alasan perbudakan itu berlaku dalam kehidupan manusia. Apa lagi banyak terjadi kekerasan fisik yang dilakukan oleh para majikan kepada para budaknya, hal ini menurut Channing sudah menambah list alasan untuk menentang perbudakan.
SELATAN
James Thronwell merupakan tokoh gereja di selatan, dia mengeluarkan pendapat untuk mendukung perbudakan. Dia berpendapat bahwa memang sudah menjadi anugerah dari Tuhan untuk orang - orang kulit putih mendapatkan tanah di selatan, dan Tuhan sendiri juga menciptakan bangsa negro sebagai pekerja kasar, kotor dan khusus untuk melayani warga kulit putih. Menurut Thronwell juga sudah menjadi tugas suci bagi orang - orang kulit putih, untuk mendidik dan menyadarkan orang - orang kulit hitam ini agar mengetahui fungsi dan buat apa mereka tercipta.
Berdasarkan Ekonomi:
UTARA
Foto diatas merupakan satu keluarga kulit hitam yang berfoto bersama Granville Washington, pemilik dari perkebunan Wessyngton. Satu keluarga ini dulunya adalah budak tapi kabur ke utara dan bekerja di perkebunan Wessyngton, dan mereka dibantu oleh Granville Washington untuk mendapatkan sertifikat warga negara sehingga mereka tidak lagi dianggap budak dan dapat membangun usaha mereka sendiri. Cara - cara seperti ini banyak ditemukan diwilayah utara, para budak - budak diberikan kemerdekaan sehingga mereka dapat kesempatan bekerja dan mendapatkan gaji untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan mereka pun juga dapat membayar pajak ke negara. Selain itu orang - orang kulit hitam ini juga bisa mengurus ijin dalam membangun usaha, sehingga mereka bisa lebih mandiri melakukan kegiatan perekonomian mereka. Inilah menyebabkan industri di wilayah utara sangat berkembang, dan sistem perekonomian berkembang sangat pesat. Masyarakat utara berpendapat bahwa perbudakan hanya menambah kekayaan segelintir orang saja dan ekonomi cenderung lambat, sehingga perkembangan ekonomi tidak maksimal. Akan lebih baik jika orang - orang kulit hitam ini mendapatkan kesempatan yang sama seperti mereka untuk mendapat bekerja dan mendirikan usaha, sehingga pendapatan yang masuk ke negara dan perluasan ekonomi jadi lebih berkembang.
SELATAN
Bagi orang - orang selatan budak merupakan tenaga penggerak roda perekonomian yang murah dan berjangka panjang. Budak tidak perlu digaji hanya diberikan makanan itu sudah cukup, selain itu jika para budak perempuan melahirkan maka itu adalah aset bagi para tuan tanah di selatan karena si anak ini nantinya bisa menjadi budak mereka atau bisa mereka jual lagi nantinya. Pundi - pundi keuangan mereka akan semakin bertambah dengan semakin banyaknya budak yang mereka punya, karena luas tanah yang dikerjakan bisa maksimal tanpa harus mengeluarkan ongkos yang besar untuk menggaji para budak. Ini mengapa para tuan tanah di selatan berusaha keras untuk mendukung perbudakan, karena pundi - pundi uang mereka bertambah dengan sistem kerja yang kejam ini. Selain itu perbudakan juga membuat munculnya juragan - juragan budak (bukan juragan kaskus ya!) yang membuat Slave Market, dan tentu saja keuntungan yang didapat sangat tinggi sehingga banyak dari juragan - juragan budak ini memiliki hubungan dekat dengan politisi selatan dan mempengaruhi mereka untuk tetap menerapkan peraturan perbudakan di selatan.
Itu tadi perbedaan sudut pandang antara pihak utara dan selatan Amerika Serikat dari berbagai bidang, sehingga bisa kita ketahui bahwa masalah perbudakan di Amerika bukan merupakan hal sepele malah sangat rentan dengan perpecahan. Terbukti dengan nantinya akan pecah perang saudara Amerika Serikat. Perbudakan merupakan tindakan yang keji terlepas dari apapun alasannya, karena hak hidup seseorang terampas dengan adanya perbudakan. Tentu saja semua orang tidak mau menjadi budak, maka dari itu harus dikuatkan rasa takut akan Tuhan, rasa kemanusiaan, rasa nasionalisme, dan demokrasi bertanggung jawab sehingga terciptalah persamaan sosial bagi seluruh aspek masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar