Senin, 10 April 2023

Pertempuran Kendari Agresi Jepang di Sulawesi, Kompeni Tida Lakoe Marine Tida Berani!

 Pertempuran Kendari Agresi Jepang di Sulawesi, Kompeni Tida Lakoe Marine Tida Berani!

Yang namanya Perang Dunia tentu menyeluruh dan global yah Gansist, hampir semua wilayah di dunia terkena imbasnya bahkan malah mungkin menjadi ajang pertempuran sengit dari kedua belah pihak yang bertikai dan begitu pula dengan perang dunia kedua!

Di Indonesia bisa dikatakan sebagai arena terdahsyat dan terpenting dalam perang tersebut, bisa dikatakan hanya dikalahkan oleh beberapa arena macam Front Timur, Front Barat, Front Pasifik, pertempuran di China dan Asean terkhusus Indonesia adalah yang nomer 5 front terpenting dalam perang dunia kedua.

Mengalahkan Front Afrika walau mungkin disana dulu pertempurannya lebih intensif namun di Front Indonesia itu terjadi secara singkat akibat ketidaksiapan untuk berperang dari salah satu kubunya dan lagi front ini pun sebenarnya terhitung aman sebab sampai akhir perang pun tak ada pertempuran antara Sekutu melawan Jepang yang sangat signifikan, Jepang menyerah karena memang negaranya telah menyerah bukan karena tentaranya telah kalah di Indonesia?



Pertempuran Kendari Agresi Jepang di Sulawesi, Kompeni Tida Lakoe Marine Tida Berani!
Wacana ini kembali mencuat gegara ditemukannya bom peninggalan Perang Dunia Kedua di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara oleh dua orang buruh bangunan!

Dari sejarahnya kemungkinan ini bom berasal dari Pertempuran Kendari antara Jepang yang menyerbu dengan agresif keatas Hindia Belanda dengan sasaran utamanya adalah lapangan terbang di kota itu yang sangat penting, lokasinya begitu strategis dan lapangan terbang ini adalah yang terbaik diantara semua lapangan terbang di Hindia Belanda.

Dengan menguasai tempat ini otomatis tentara kekaisaran Jepang akan lebih mudah menggempur Jawa dari bagian timur, mengetahui serangan Jepang tersebut tentara Belanda sebenarnya dalam keadaan sangat sulit karena tak memiliki rencana apapun hingga pertempuran berlangsung, ini jelas terlihat dari ucapan komandan pasukan penjaga lapangan terbang Kendari A J Wittich yang mengatakan "apa yang dapat kita lakukan dengan modal 400 orang?"

Diawali oleh ultimatum dari sebuah pesawat pengintai C5M agar tentara disitu segera menyerah dilanjut keesokan harinya sembilan pesawat Jepang melakukan pemboman besar besaran hingga rusaklah mental Belanda disusul masuknya Pasukan Pendaratan Khusus Gabungan Sasebo pimpinan Kapten Konizo Mori yang didukung oleh divisi penjelajah kelima dan divisi penghancur keenam.





Dan Jepang pun berhasil dengan gemilang dalam operasi ini dengan korban 4 terluka, satu kapal penjelajah dan satu kapal penghancurnya rusak sedangkan dipihak Belanda tidak bisa diketahui dan kebanyakan dieksekusi setelah menyerah tanggal 24 Januari 1942.

Dalam perang ini yang terunik adalah kisah selamatnya Kapal Induk Pesawat Laut Amerika Serikat USS Childs yang sebenarnya bergerak sembrono dikarenakan tak menghindar disaat kapal kapal sekutu lainnya menjauh dari Pelabuhan Kendari saat invasi Jepang dimulai, dengan strategi lambung kapal dicat hijau dan bergerak hanya di waktu malam hari untuk menghindari penglihatan pesawat pesawat tempur Jepang kapal induk ini bersembunyi diantara pepohonan dengan mengikat beberapa batang pohon kelapa.

Walau sempat dipergoki oleh 4 kapal perusak Jepang namun akhirnya selamat sampai ke Surabaya akibat mereka menganggap Childs hanyalah sebuah kapal dagang biasa.


Pertempurannya sangat sengit sebab Belanda karena merasa tidak unggul akhirnya melakukan taktik gerilya yang dipimpin oleh Kapten van Straalen dengan 250 anak buahnya dalam kampanye gerilya Tawanga yang terbukti efektif saat penyergapan di dekat Aimendi yang menewaskan 30 tentara Jepang namun akhirnya kampanye ini tak begitu menghasilkan akibat tak adanya dukungan dari penduduk setempat, hingga mereka pun mengomentari militer Belanda dengan bahasa lokal "kompeni tida lakoe, marine tida berani" artinya tentara Belanda tak tahu apa yang seharusnya mereka lakukan dan angkatan lautnya pun tidak memiliki keberanian!

Sebenarnya jika di wilayah timur Indonesia itu nggak sama dengan wilayah baratnya sebab mengalami awal dan akhir pertempuran dalam perang dunia dan yang mungkin populer adalah pertempuran Morotai pulau kecil di Halmahera Utara pertempuran serangan balik dari pihak sekutu yang dikomandani langsung oleh jenderal Douglas MacArthur ini mungkin tak terjadi di wilayah Indonesia barat lainnya jadi kemungkinan (bukannya menakut nakuti) adanya bom bom yang tidak meledak di era perang dunia masih ada di kawasan tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar