Muda foya - foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Ngimpi sampean? Iya, jargon fenomenal itu cuman mimpi di siang bolong kalau Gansis bukan keturunan sultan. Wong yang masih mudanya udah kerja keras banting tulang aja terkadang tuanya masih sengsara kok. Kenapa kok gitu? Iya karena hasil kerja di masa muda dulu nggak bisa di manage dengan baik. Hasil kerja hari ini ya habis buat hari ini, nggak peduli ntar mau bagaimana.
Emang ada ya yang kayak gitu? Banyak dong. Banyak orang beranggapan hidup itu seperti air mengalir, nggak perlu direncanakan. Ngikutin arus saja. Arus ke utara ikut ke utara, arus ke selatan ngikut ke selatan. Dan seterusnya - dan seterusnya. Lha kalau tiba - tiba arus mampet gimana dong? Nah, inilah pentingnya perencanaan masa depan. Supaya kalau tiba - tiba arus mampet, kita sudah punya plan. Salah satu perencanaan masa depan yang baik adalah investasi.
Image Source
Meski buanyak macam investasi, tapi bagi ane sendiri, investasi itu harus yang menyenangkan, jangan justru malah bikin kepala puyeng. Dan pilihan ane ada pada investasi emas. Kenapa emas? Karena emas termasuk komponen ivestasi yang liquid, bisa di cairkan jika dalam keadaan mendesak. Berbeda misalnya dengan deposito berjangka atau properti yang butuh waktu untuk mencairkannya.
Selain itu, tren emas dalam jangka panjang selalu naik. Ane masih ingat saat ane masih kecil dulu harga emas perhiasan masih di angka 24 - 25 ribu per gramnya. Sedangkan sekarang, emas perhiasan sudah menyentuh di harga sekitar 600 ribuan per gram. Artinya, di kurun waktu sekitar 15 - 20 tahunan, harga emas mengalami kenaikan sekitar 2.400 persen. Waw. Andai saja saat itu orang tua ane beli emas yang lumayan banyak, mungkin ane saat ini udah jadi sultan. Haha..
Image Source
Nah, karena ane nggak mau berandai - andai, makanya sekarang ane memilih menyisihkan sebagian penghasilan sampingan ane untuk invest di emas. Supaya 20 tahun yang akan datang, ane bisa memanennya.
Emang investasi emas nggak ribet di penyimpanannya ya? Apa nggak takut di maling? Enggak dong, jaman udah moderen gini. Iya kalau dulu nyimpen emas di bawah bantal. Kalau sekarang kan ada deposit box. Harus bayar sewa lagi dong? Ya iyalah. Hare gene mana ada yang gratisan. Tapi kalau Gansis mau kayak ane, maunya gratisan tapi tetap aman juga bisa kok. Caranya, jangan beli emas batangan tapi beli saldo emas aja. Gansis bisa beli di aplikasi jual beli. Tapi tetap ya Gan, beli di aplikasi yang terpercaya dan udah punya kredibilitas, jangan asal beli di aplikasi yang abal - abal.
Di aplikasi ini kita bisa membeli emas bahkan hanya dengan uang 20 ribu sekalipun. Nantinya saldo yang tercatat adalah saldo emas, bukan saldo uang. Misal hari ini harga beli emas 600 ribu per gram. Lalu hari ini kita beli emas sebesar 600 ribu, maka aplikasi akan mencatat saldo emas kita 1 gram. Jika besok harga emas naik menjadi misalnya 700 ribu per gram, maka saldo kita tetap 1 gram, dan kalau kita jual saat itu kita akan langsung mendapat keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual.
Image Source
Enak bukan? Tapi ingat ya, investasi emas itu bukan untuk jangka pendek. Kalau kita pengen dapet #CuanXtra dari emas, paling nggak kita baru bisa memetik hasilnya setelah 5 tahun. Kecuali kalau emas sedang naik - naiknya kayak beberapa waktu yang lalu. Ane aja sampai tergoda buat jual emas investasi ane. Waktu emas di harga 900 ribuan, tangan ane udah gatel buat mencet tombol "jual" di aplikasi. Gimana nggak? Lha wong dulunya ane beli masih di harga 600 ribuan. Apa nggak udah dapet #CuanXtra sekitar 300 ribuan per gram. Pas udah ane beneran jual, ternyata emas masih merangkak sampai menyentuh diangka 1 jutaan lebih.
Menurut ane, investasi emas itu termasuk invetasi konvensional. Orang - orang tua jaman dulu seringkali menjadikan emas sebagai investasi, selain untuk dipakai juga. Beli emas, terutama untuk jangka panjang hampir nggak ada ruginya. Meski ada selisih antara harga beli dan harga jual, tapi tetap saja masih menguntungkan.
Image Source
Selain cerita ane diatas, bini ane juga ada cerita lain. Jadi dulu dia punya emas perhiasan yang selalu dipakai, tapi karena lama - kelamaan emasnya sudah tidak muat, akhirnya dijual. Saat dijual, kata penjualnya, emasnya sudah terkikis karena pemakaian dan juga permatanya ada yang hilang, jadi bakalan kena potongan. Eh, meski kena potongan, nggak taunya harganya masih lebih tinggi ketimbang saat beli dulu. Ini karena harga emas selalu naik dalam jangka panjang.
Itulah cerita ane berinvestasi kecil - kecilan menggunakan instrumen emas. Emas ini paling cocok buat Gansis yang punya modal kecil dan pengetahuan minim tentang investasi. Kita nggak perlu repot - repot memantau. Cukup beli dan lupakan. Beberapa tahun lagi, emas siap dipanen. Benar - benar menguntungkan dan menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar