Kamu pernah nonton animasi SpongeBob SquarePants yang diproduksi Nickelodeon, atau film Pirates of the Caribbean oleh Walt Disney Pictures. Tentu sudah akrab dengan nama Flying Dutchman.
Kalau di SpongeBob adalah si hantu tua berwarna hijau dengan kapal usangnya yang melayang, sedangkan di Pirates of the Caribbean tampil sebagai nama kapal dengan kapten bernama Davy Jones. Lantas siapa sih Flying Dutchman, apakah itu kisah nyata atau hanya mitologi? Yuk, kita bahas.
Dalam kepercayaan eropa, The Flying Dutchman adalah kapal hantu yang dikutuk tidak pernah berlabuh di dermaga manapun juga.
Kisah tersebut diawali dari kapal dagang milik VOC pada abad ke-17 yang dikemudikan oleh seorang kapten bernama Hendrick Van der Decken. Lalu sang kapten yang berlayar dari Hindia Belanda menuju Amsterdam, terjebak badai besar di sekitar Tanjung Harapan, Afrika Selatan.
Namun Van der Decken bukannya mundur ia tetap menerjang badai sampai bersumpah, ia akan mengeluarkan kapalnya dari pusaran badai walau sampai hari kiamat sekalipun.
Dan sumpahnya pun ternyata membuat petaka dimana kapalnya tak pernah berlabuh di dermaga manapun.
Namun kalau diteliti lagi dalam sejarah nama kapten Van der Decken tidak pernah ada sama sekali catatannya, walau banyak orang melihat penampakan kapal terbang ketika sedang terjadi badai namun pengakuan itu hanya sebatas cerita dan tak ada bukti kuat hingga saat ini.
Bahkan kapal-kapal modern sekarang tidak pernah merekam lagi kejadian hantu kapal melayang tersebut, namun mitos ini sebenarnya terbentuk karena ada kisah dari kapten berkebangsaan Belanda bernama Bernard Fokke.
Jafi Fokke ini di abad 17, kapal-kapal VOC menjadikan Banten sebagai tujuan mereka berdagang. Hingga akhirnya perjalanan dirinya dari Amsterdam ke tanah Jawa berlangsung dalam waktu yang sangat cepat dimasa itu.
Semua orang heran dengan hal itu, bagaimana mungkin kapal dapat berlayar dengan cepat dari Amsterdam ke pulau Jawa. Bahkan ada yang bilang kalau dirinya bersekutu dengan iblis, tentu secara logika hal itu bisa terjadi.
Namun secara teori kemungkinan kapten kapal, ketika memasuki kondisi perairan Tanjung Harapan yang sangat berbahaya bagi kapal karena sering ada badai, mereka memakai tenaga badai atau angin tersebut untuk berlayar lebih cepat ke arah Australia barulah setelah dekat, tinggal berbelok ke pulau Jawa. Maka bisa dibilang lebih cepat sampai karena ada trik dan resiko yang seorang kapten kapal buat.
Sedangkan penampakan kapal laut tua yang ditulis oleh para pelaut sebagai catatan, para ahli berpendapat bahwa terjadi fenomena fatamorgana superior, yang membuat kapal tampak "melayang" di atas cakrawala.
Entah kamu mau percaya atau tidak tentang cerita ini, namun hingga sekarang mitos ini cukup populer di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar