Ilustrasi Cyclothymia. Sumber: Di sini
Pengertian Cyclothymia
Cyclothymia adalah gangguan mood yang ditandai oleh perubahan cepat dari mood yang cenderung ringan hingga sedang. Orang yang menderita cyclothymia sering mengalami perubahan mood yang ekstrem dan tidak terduga, dari perasaan senang dan optimis ke depresi dan kecewa. Gangguan ini juga dapat disertai dengan gejala fisik, seperti kelelahan, sulit tidur, dan perubahan nafsu makan.
Cyclothymia sering dianggap sebagai versi ringan dari gangguan bipolar, yang ditandai oleh perubahan yang lebih ekstrem dalam mood dan energi. Namun, meskipun gejalanya lebih ringan, cyclothymia dapat menyebabkan masalah yang serius dalam kehidupan sehari-hari seseorang dan membutuhkan perawatan medis.
Pengobatan untuk cyclothymia biasanya meliputi terapi, seperti terapi kognitif-perilaku atau terapi farmakologis dengan obat-obatan antidepresan atau obat stabilisator mood. Dengan pengobatan yang tepat, seseorang dengan cyclothymia dapat mengelola gejala dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan stabil.
Sebab terjadinya Cyclothymia
Penyebab pasti dari cyclothymia belum sepenuhnya dipahami. Namun, seperti dengan banyak gangguan mood lainnya, cyclothymia mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, biologis, dan lingkungan.
1. Faktor genetik dapat memainkan peran dalam cyclothymia, terutama jika seseorang memiliki keluarga dengan riwayat gangguan mood. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki keluarga dengan riwayat gangguan mood berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan mood, termasuk cyclothymia.
2. Faktor biologis juga dapat memainkan peran dalam cyclothymia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cyclothymia mungkin disebabkan oleh masalah dengan kekebalan tubuh dan sistem hormonal. Cyclothymia juga mungkin terkait dengan masalah dengan neurotransmitter, yaitu zat kimia di otak yang membantu mengirim pesan antar sel-sel saraf.
3. Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena cyclothymia. Misalnya, orang yang mengalami stres yang berkepanjangan atau trauma dalam kehidupan mereka mungkin lebih berisiko untuk mengembangkan gangguan mood, termasuk cyclothymia.
Gejala Cyclothymia
Gejala cyclothymia bervariasi dari orang ke orang, tetapi umumnya termasuk perubahan mood yang tidak terduga dan ekstrem.
Orang yang menderita cyclothymia mungkin mengalami periode perasaan senang dan optimis yang disebut hipomania, diikuti oleh periode depresi yang lebih ringan.
Gejala hipomania di antaranya:
1. Perasaan senang yang tidak realistis atau tidak masuk akal
2. Energi yang berlebihan atau tidak terkendali
3. Konsentrasi yang buruk atau mudah teralihkan
4. Pikiran yang berputar-putar atau tidak terfokus
5. Kecenderungan untuk mengambil risiko yang tidak masuk akal
6. Perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau tidak masuk akal
Gejala depresi di antaranya:
1. Sedih, murung, atau putus asa
2. Kehilangan minat atau kesenangan dalam kegiatan yang biasa disukai
3. Sulit tidur atau terlalu banyak tidur
4. Kelelahan atau kehilangan energi
5. Sulit berkonsentrasi atau membuat keputusan
6. Merasa tidak berharga atau tidak berarti
7. Penurunan atau peningkatan nafsu makan
Gejala cyclothymia juga dapat mencakup gejala fisik, seperti kelelahan, sakit kepala, dan perubahan nafsu makan. Gejala ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan memerlukan perawatan medis.
Pengobatan Cyclothymia
Pengobatan untuk cyclothymia biasanya meliputi terapi dan obat-obatan. Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan gejala seseorang dan apakah mereka juga mengalami gejala lain, seperti depresi atau hipomania.
Terapi merupakan pilihan pengobatan yang efektif untuk cyclothymia. Terapi dapat membantu seseorang memahami dan mengelola gejala mereka, serta mengembangkan strategi untuk menghadapi masalah kehidupan sehari-hari yang mungkin terkait dengan cyclothymia. Beberapa jenis terapi yang dapat membantu dengan cyclothymia termasuk terapi kognitif-perilaku (CBT) dan terapi interpersonal.
Obat-obatan juga dapat membantu mengelola gejala cyclothymia. Obat-obatan yang umumnya diresepkan untuk cyclothymia termasuk stabilisator mood, seperti lithium atau valproic acid, dan antidepresan. Obat-obatan ini dapat membantu menstabilkan mood dan mengurangi gejala depresi atau hipomania. Namun, obat-obatan ini mungkin memiliki efek samping dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati dengan dokter.
Pengobatan untuk cyclothymia mungkin juga mencakup intervensi lain, seperti terapi keluarga atau grup dukungan. Ini dapat membantu seseorang memahami dan mengelola cyclothymia mereka dan mendapatkan dukungan dari orang lain yang juga mengalami gangguan mood.
Pengobatan yang tepat dapat membantu seseorang dengan cyclothymia mengelola gejala dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan stabil. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala cyclothymia, sebaiknya temui dokter atau psikolog untuk membahas pilihan pengobatan yang tepat untuk Anda.
Referensi tulisan: verywellmind.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar