Rabu, 01 Desember 2021

ORANG TUA GROUP Bisnis Keluarga Chu(Djojonegoro)

Cikal bakal Grup ABC bermula dari usaha keluarga yang didirikan oleh dua bersaudara: Chandra Djojonegoro alias Chu Sam Yak dan Chu Sok Sam di Medan pada 1948. Awalnya mereka berdagang anggur tradisional yang dikemas dalam botol. Pada 14 Februari 1950, mereka menggandeng Lim Kok Liang, Lim Tong Chai, dan Lim Mia Chuan untuk mendirikan NV Handel Maatschappij May Lian & Co. Perusahaan ini memproduksi minuman anggur tradisional Cap Orang Tua di Semarang, Jawa Tengah.

Perusahaan ini lalu berubah menjadi PT Perindustrian Bapak Djenggot (PBD) yang merupakan cikal bakal Grup Orang Tua dan Grup ABC. Tahun 1959 Grup Orang Tua mendirikan PT Everbright Battery Factory yang memproduksi baterai ABC. Keluarga Chu menguasai 31% sahamnya. Tahun 1968 mereka mendirikan International Chemical Ind. CL. Bisnis consumer goods mulai dirambah dua Chu pada 1975 dengan mengibarkan PT ABC Central Food Industry. Ditahun berikutnya, mereka masuk ke industri toiletries dengan produk perdana sikat gigi Formula lewat PT Ultra Prima Abadi. 

Dekade 1980-an, bisnis mereka tambah menggurita di tangan generasi ke-2. Chu Sok Sam meninggal dunia tahun 1986 dan disusul oleh Chandra tahun 1988. Usaha mereka lalu diteruskan oleh tiga putra Chandra: Hamid, Husain, Pudjiono Djojonegoro (anak perempuan Chandra, Chu Jang Lie, tidak ikut serta) dan dibantu oleh anak-anak dari Chu Sok Sam yaitu Kogan Mandala Chu, Sumito Chu, Vincent Kus Chu.

Upaya melanggengkan bisnis keluarga ini memicu mereka membangun perusahaan investasi yang berfungsi mewakili kepemilikan saham di perusahaan. Masing-masing dari mereka membangun kerajaan bisnis sendiri, meski terlihat ada saling silang kepemilikan, misalnya di PT Arta Boga Cemerlang, 

Di antara ketiga generasi kedua keluarga Chu, Hamid terlihat yang paling agresif mengembangkan bisnis pribadi meski kemudian dikembangkan dalam skema kerja sama antar keluarga. Selain Arta Boga Cemerlang, Hamid juga tercatat sukses mengibarkan PT Puri Ngajogjakarta (hotel bintang empat di Yogyakarta berkapasitas 200 kamar), PT Crownprince Jasaboga dan pabrik minyak goreng PT Darmex Oil & Fat di Bekasi.

Tahun 1982 Hamid mendirikan PT Panjang Jiwo Pangan Makmur di Surabaya. Perusahaan ini memproduksi aneka minuman kesehatan seperti Kiranti, Larutan Penyejuk Panjang Jiwo, Larutan Penyejuk Orang Tua dan juga permen Tango. Saat itu Kiranti tercatat sebagai satu-satunya produk minuman kesehatan bagi wanita yang sedang menstruasi di Indonesia. Sementara itu, permen Tango menempati posisi ke-6 dari 10 pemain di industri permen dalam negeri.

Di tangan Hamid, Husain, dan Kogan, kelompok usaha ABC dan Orang Tua makin menggurita dan merambah berbagai lini bisnis.

#tokohtionghoaORANG TUA GROUP
Bisnis Keluarga Chu(Djojonegoro)

Cikal bakal Grup ABC bermula dari usaha keluarga yang didirikan oleh dua bersaudara: Chandra Djojonegoro alias Chu Sam Yak dan Chu Sok Sam di Medan pada 1948. Awalnya mereka berdagang anggur tradisional yang dikemas dalam botol. Pada 14 Februari 1950, mereka menggandeng Lim Kok Liang, Lim Tong Chai, dan Lim Mia Chuan untuk mendirikan NV Handel Maatschappij May Lian & Co. Perusahaan ini memproduksi minuman anggur tradisional Cap Orang Tua di Semarang, Jawa Tengah.

Perusahaan ini lalu berubah menjadi PT Perindustrian Bapak Djenggot (PBD) yang merupakan cikal bakal Grup Orang Tua dan Grup ABC. Tahun 1959 Grup Orang Tua mendirikan PT Everbright Battery Factory yang memproduksi baterai ABC. Keluarga Chu menguasai 31% sahamnya. Tahun 1968 mereka mendirikan International Chemical Ind. CL. Bisnis consumer goods mulai dirambah dua Chu pada 1975 dengan mengibarkan PT ABC Central Food Industry. Ditahun berikutnya, mereka masuk ke industri toiletries dengan produk perdana sikat gigi Formula lewat PT Ultra Prima Abadi. 

Dekade 1980-an, bisnis mereka tambah menggurita di tangan generasi ke-2. Chu Sok Sam meninggal dunia tahun 1986 dan disusul oleh Chandra tahun 1988. Usaha mereka lalu diteruskan oleh tiga putra Chandra: Hamid, Husain, Pudjiono Djojonegoro (anak perempuan Chandra, Chu Jang Lie, tidak ikut serta) dan dibantu oleh anak-anak dari Chu Sok Sam yaitu Kogan Mandala Chu, Sumito Chu, Vincent Kus Chu.

Upaya melanggengkan bisnis keluarga ini memicu mereka membangun perusahaan investasi yang berfungsi mewakili kepemilikan saham di perusahaan. Masing-masing dari mereka membangun kerajaan bisnis sendiri, meski terlihat ada saling silang kepemilikan, misalnya di PT Arta Boga Cemerlang, 

Di antara ketiga generasi kedua keluarga Chu, Hamid terlihat yang paling agresif mengembangkan bisnis pribadi meski kemudian dikembangkan dalam skema kerja sama antar keluarga. Selain Arta Boga Cemerlang, Hamid juga tercatat sukses mengibarkan PT Puri Ngajogjakarta (hotel bintang empat di Yogyakarta berkapasitas 200 kamar), PT Crownprince Jasaboga dan pabrik minyak goreng PT Darmex Oil & Fat di Bekasi.

Tahun 1982 Hamid mendirikan PT Panjang Jiwo Pangan Makmur di Surabaya. Perusahaan ini memproduksi aneka minuman kesehatan seperti Kiranti, Larutan Penyejuk Panjang Jiwo, Larutan Penyejuk Orang Tua dan juga permen Tango. Saat itu Kiranti tercatat sebagai satu-satunya produk minuman kesehatan bagi wanita yang sedang menstruasi di Indonesia. Sementara itu, permen Tango menempati posisi ke-6 dari 10 pemain di industri permen dalam negeri.

Di tangan Hamid, Husain, dan Kogan, kelompok usaha ABC dan Orang Tua makin menggurita dan merambah berbagai lini bisnis.

#tokohtionghoa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar