Dr. I Wayan Sudarsa, SpB (K) Onk, Staff Bagian Bedah RSUP Sanglah. (ISTIMEWA)
DENPASAR, BALI EXPRESS - Kanker payudara merupakan jenis kanker yang terbanyak menyebabkan kematian di Indonesia, khususnya pada wanita. “Kanker payudara pada awalnya tidak menimbulkan gejala,” ujar Dr. I Wayan Sudarsa, SpB (K) Onk, Staff Bagian Bedah RSUP Sanglah.
GRATIS BELAJAR CARA MENDAPATKAN PENGHASILAN DARI TRADING KLIK DISINI
Gejala yang terlihat kemudian biasanya adalah benjolan di payudara yang seringkali tidak sakit. Namun benjolan ini tumbuh dengan cepat atau cepat membesar. Menurut doktet Sudarsa, kebanyakan pasian memeriksakan dirinya terlambat. Misalnya ketika adanya benjolan yang besar di payudara. Kanker ini beresiko pada wanita, namun perbandingannya 1 berbanding 100 atau 1 berbanding 200.
Sementara itu, faktor penyebab kanker payudara adalah pola makan yang tinggi gula dan lemak, juga kegemukan. Faktor lainnya adalah faktor radiasi dan keturunan. Saat diperiksa, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan USG dan Mammigrafi.
“Tapi pada prinsipnya kanker payudaya bisa disembuhkan, jika kita temukan dalam stadium yang masih awal,” terangnya.
Pengobatan dapat dilakukan dengan cara operasi. Pengobatan lainnya yakni dengan anti kanker, kemotherapi, radiasi, hormonal terapi dan terapi alternatif dilakukan jika kanker berada dalam stadium lanjut. “Terpenting, mencegah sebelum penyakit itu muncul. Tentu saja dengan usaha-usaha mengurangi faktor-faktor resiko,” jelasnya.
Caranya dengan hidup sehat dan pola makan yang baik, serta menurunkan berat badan yang ideal. Sementara itu, ada pencegahan sekunder dengan cara menemukan penyakitnya sedini mungkin.
(bx/ran/man/JPR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar