Beredar posting-posting yang mempertanyakan vaksin yang dibuat Cina. Isinya kira-kira begini. "Vaksin SARS dan MERS saja sudah bertahun-tahun belum berhasil dibuat. Bagaimana mungkin vaksin Covid19 berhasil dibuat?"
Faktanya, vaksin ini sudah berhasil dibuat, kan? Apa yang mau dinarasikan oleh pertanyaan di atas? Penulisnya secara tersirat hendak mengatakan bahwa vaksin itu palsu. Cuma tidak berani juga untuk terang-terangan. Kenapa? Karena tidak punya bukti.
Kenapa bisa vaksin Covid19 lebih dahulu dari SARS dan MERS? Eh, SARS itu kapan sih? Itu hampir 20 tahun yang lalu. Wabahnya sebentar, dan tidak meluas. Pengembangan vaksinnya sepertinya tidak dilakukan. MERS itu 6 tahun yang lalu, juga tidak meluas. Catat ini: ada banyak perkembangan yang sangat cepat yang bisa dihasilkan dalam waktu 6 tahun atau 20 tahun itu.
Kenapa vaksin Covid19 bisa cepat diperoleh? Pertama, virusCovid19 bukan virus yang sama sekali baru. Riset virus corona itu bukan dimulai tahun ini. Sejarahnya sudah panjang, termasuk di dalamnya riset tentang SARS dan MERS tadi. Artinya sebelum ini ilmuwan sudah belajar banyak.
Kedua, teknologi membuat riset bisa menjadi sangat cepat, khususnya teknologi komputer. Saya pernah mengunjungi sebuah pusat riset farmasi perusahaan di Jepang. Di situ saya ditunjukkan kepada simulasi komputer untuk mendesain molekul obat. Molekul didesain dengan simulasi, artinya ikatan-ikatan kimia yang membentuk molekul itu dihitung secara teoretis, oleh komputer. Setelah didapat, sistesis bahan kimia baru itu pun disimulasikan, sampai ditemukan alur sintesisnya, berikut kondisi reaksi kimianya. Setelah itu didapat, barulah sintesis dilakukan di laboratorium.
Zaman dulu sintesis kimia itu dilakukan dengan coba-coba, berdasarkan pengalaman terdahulu. Kalau ada perhitungan teoretis, itu dilakukan secara manual. Perjalanan untuk sampai ke alur sintesis sangat panjang. Dengan simulasi tadi, prosesnya bisa diringkas hingga jadi 25% saja. Ini pun cerita 5 tahun yang lalu.
Dengan perkembangan komputer sekarang, adanya artificial intelligent dan big data, sudah banyak perkembangan yang dihasilkan. Kalau dipikir dengan nalar 10 atau 5 tahun yang lalu, sudah tidak masuk akal. Pertanyaan-pertanyaan tadi sepertinya masih pakai nalar masa lalu.
Ada kesan yang mau dibangun, seolah kita itu dikadali Cina dalam soal vaksin ini. Ada yang dengan enteng menulis, bahwa Cina sendiri tidak akan menyuntikkan vaksin ini kepada warganya. Ini kan bacot yang asal bunyi. New York Times memberitakan bahwa ribuan vaksin disuntikkan kepada relawan di Cina bulan lalu. Lagipula, kita bukan satu-satunya yang berencana akan memakai vaksin Cina ini. Ada banyak negara lain, UEA berada paling depan dalam antusiasme soal vaksin Cina ini.
Skeptis soal vaksin? Boleh saja. Ajukan pertanyaan, temukan jawabannya secara sahih. Jangan pakai khayalan konspirasi.
Satu hal lagi. Apakah sudah ada vaksin yang benar-benar lulus uji? Data yang ada menjawab: sampai sebulan yang lalu belum ada. Masih nol. Vaksinnya masih dalam proses pengujian. Perkembangan selanjutnya, kita tunggu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar