Kamis, 22 Oktober 2020

Tujuh Perusahaan Resmi Hijrah dari Cina ke Indonesia

 Tujuh Perusahaan Resmi Hijrah dari Cina ke Indonesia


Presiden Joko Widodo meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang dan relokasi investasi asing ke Indonesia di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6). | ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Kabar Utama 09 Aug 2020, 07:53 WIBTujuh Perusahaan Hijrah dari Cina ke Indonesia

Ada 17 calon investor yang minat ikut membuka pabriknya di Indonesia.

BATANG -- Sebanyak tujuh perusahaan asing merelokasi pabriknya dari Cina dan beberapa negara lain ke Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Total nilai investasi dari ketujuh perusahaan tersebut sebesar 850 juta dolar AS atau sekira Rp 11,9 triliun. Tak tanggung-tanggung, potensi serapan tenaga kerja dari relokasi tersebut diproyeksi mencapai 30 ribu orang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sangat senang karena Indonesia mampu memikat perusahaan asing untuk merelokasi pabriknya ke Tanah Air. Sebab, Indonesia pada tahun lalu tidak mampu menangkap peluang dari masifnya relokasi pabrik yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar. 

Sejak tahun lalu, Indonesia memang mengincar relokasi pabrik yang dilakukan oleh banyak perusahaan di Cina. Perusahaan yang memiliki basis produksi di Cina memutuskan untuk memindahkan pabriknya sebagai imbas dari tingginya bea impor yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) akibat perang dagang. Wilayah Asia Tenggara menjadi tujuan relokasi pabrik.

Sayangnya, Indonesia pada tahun lalu tak optimal dalam menggaet investor yang berniat hengkang dari Cina tersebut. Dari sekian banyak perusahaan, Jokowi menyebut tak satu pun yang melirik Indonesia sebagai lokasi pabrik yang baru.

TerkiniErick Thohir: Kalau Dirut Kebanyakan Acara, Kapan Kerjanya?Setelah Pelabuhan Dibuka, Pelni Optimistis Penumpang MengkatKemendag Sosialisasikan Aplikasi Inaexport.id Bagi EksportirRepatriasi Perusahaan-Perusahaan AS Naik

"Jangan sampai peristiwa tahun lalu terjadi lagi. Ada relokasi dari Tiongkok 33 perusahaan, kita satu pun enggak dapat," ujar Jokowi dalam kunjungan kerja ke Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6).

Belajar dari pengalaman pada masa lalu, Indonesia pun bersolek. Investor digandeng masuk dan ditawarkan berbagai fasilitas menarik, termasuk dengan membangun kawasan industri yang membuat para investor tak perlu pusing memikirkan urusan lahan. Perkara lahan inilah, yang menurut Presiden, menjadi ganjalan terbesar bagi calon investor. "Kalau ada masalah, kita akan back up, bantu agar masalah itu bisa diselesaikan. Tetapi, kalau yang belum memiliki lahan tanah, silakan nanti gunakan yang namanya kawasan industri di Batang ini," kata Jokowi.

Usaha yang dilakukan pemerintah pun membuahkan hasil. Sampai pertengahan 2020 ini, sudah ada tujuh investor asing yang memastikan diri untuk merelokasi pabriknya ke Indonesia. Ketujuh perusahaan tersebut adalah Alpan Lighting dari Amerika Serikat, Sagami Electric dari Jepang, Denso dari Jepang, Panasonic dari Jepang, Meiloon dari Taiwan, Kenda Tire dari Taiwan, dan LG Electronics dari Korea Selatan.

Lima dari perusahaan tersebut sebelumnya memiliki pabrik di Cina. Meiloon sempat menaruh basis produksinya di Suzhou. Kemudian, ada Sagami Electric yang punya pabrik di Shenzen, Alpan Lighting memiliki pabrik di Xiamen, Kenda Tire memiliki pabrik di Shenzen, dan Panasonic yang juga sempat memiliki pabrik di Cina.

Menyusul perang dagang Cina-AS yang sempat memanas dan iklim ekonomi dunia yang belum pulih, pabrik-pabrik tersebut dipindah ke Indonesia. Selain itu, Indonesia memang dilirik sebagai hub baru yang dinilai bisa menjangkau pasar Asia dan Australia.

Selain tujuh perusahaan yang sudah memastikan diri masuk ke Indonesia, masih ada 17 calon investor yang sudah menyatakan minatnya ikut membuka pabriknya di Indonesia. Total nilai investasinya diproyeksi menyentuh 37 miliar dolar AS dengan serapan tenaga kerja menyentuh 112 ribu orang.  Salah satunya adalah investor asal Korea Selatan, yakni LG Chemical, dengan total nilai investasi mencapai 9,8 miliar dolar AS dan serapan tenaga kerja 14 ribu orang.

Jokowi meminta agar para menteri terkait mengejar komitmen investasi 17 perusahaan tersebut. "Saya minta terus dilayani dan dikejar, disampaikan fasilitas apa yang ingin kita berikan, baik itu urusan lahan, izin, listrik, gas," ujar Jokowi.

Presiden menambahkan, pembangunan Kawasan Industri Terpadu di Batang dilakukan untuk menarik lebih banyak investor. Tujuan akhirnya, kata Jokowi, adalah membuka lebih banyak lapangan kerja. Presiden pun memerintahkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menggelar karpet merah bagi seluruh investor yang berniat merelokasi pabriknya, baik dari Cina maupun dari negara lain.

"Saya tadi perintahkan langsung kepada Kepala BKPM, urus dari A sampai Z, selesaikan sehingga investor merasa dilayani. Ini penting sekali," katanya. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, proses menarik investasi dari tujuh perusahaan ini dilakukan secara intensif. Secara khusus, Kepala BKPM membentuk tim satuan tugas (satgas) khusus relokasi investasi. 

Tim tersebut kemudian mengawal perizinan perusahaan, mulai dari kementerian/lembaga terkait hingga pemerintah daerah. "Prosesnya sangat intensif. Kami langsung ketuk pintu perusahaan satu per satu, untuk meyakinkan bahwa Indonesia adalah lokasi yang tepat bagi pabriknya," ujar Bahlil menjelaskan.

BKPM melalui tim satuan tugas (satgas) khusus relokasi investasi juga menyampaikan komitmen untuk mengawal proses relokasi ini dan melakukan negosiasi untuk menarik lebih banyak investor. 

Bahlil pada Senin (29/6) mengatakan, BKPM juga terus mengawal investasi yang dilakukan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI). Tahap konstruksi proyek senilai 1,55 miliar dolar AS ini pun diyakini mampu melampaui target yang direncanakan.

Ia mengapresiasi komitmen para investor, terutama dari Korea Selatan, karena merealisasikan investasinya. Sejalan dengan itu, BKPM juga memastikan komitmennya dalam melakukan pengawalan investasi, di antaranya memfasilitasi perizinan, bahan baku, serta menangani persoalan lahan. “Saya selalu berusaha menyelesaikan permasalahan investasi dengan tangan saya secara langsung. Ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Indonesia menjaga hubungan baik dengan investor dari Korea Selatan," ujar Bahlil. 

Dia menambahkan, BKPM sudah mulai mendampingi investasi Hyundai sejak penandatanganan nota kesepahaman hingga meninjau lokasi. "Presiden Joko Widodo  juga sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Hyundai yang tetap merealisasikan investasi di tengah Covid-19 ini,” kata Bahlil menjelaskan.

Presiden Hyundai Asia Pacific Lee Young Tack menyampaikan, perkembangan pembangunan pabrik HMMI sudah mencapai 22 persen. Ini membuktikan kemampuan perusahaan melebihi target karena rencana konstruksi semestinya baru 20 persen pada tahap sekarang. 

“Kami berterima kasih atas bantuan Pemerintah Indonesia. BKPM sangat mendorong kami tetap beroperasi selama masa Covid-19 dan juga telah meminta pemerintah daerah mendukung investasi Hyundai agar tetap berjalan," tutur Lee Young Tack.

Selanjutnya, kata dia, Hyundai akan mengimpor mesin-mesin produksi serta mendatangkan tenaga ahli dari Korea Selatan demi pembangunan pabriknya. Sementara, BKPM terus melakukan koordinasi intensif dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul dan kementerian/lembaga terkait di Indonesia. n iit septyaningsih ed: satria kartika yudha 

Sumur
https://www.republika.id/posts/8068/...a-ke-indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar