Kalau Sandiaga Uno mau mendongkrak pendapatan dari pariwisata, lihatlah contoh Arab Saudi
Tadinya, sebelum Covid-19, Arab Saudi sudah mentargetkan pendapatan Rp. 702 Triliyun di 2020 dari umroh & haji.
Artinya, di 2019 pendapatan Saudi dari umroh & haji setidaknya mencapai Rp 650 Triliyun...
Nah jika dilihat fakta ini:
✅ Umat Islam sedunia punya Kota Suci Mekkah dgn Kabah sebagai epicentrum nya
✅ Umat Yahudi sedunia punya Kota Suci Yerusalem dengan Tembok Ratapan sebagai epicentrum nya
dan lihat besarnya income Israel dari wisata religi ke Yerusalem tersebut....
Maka Borobudur yg selama ini dibranding sebagai "world heritage" oleh UNESCO
tentunya akan membawa devisa yg berlipat-lipat lagi, kalau saja Pemerintah MAU & MAMPU untuk membranding Borobudur sebagai pusat ziarah umat Buddha sedunia
Syaratnya:
Borobudur harus kembali disakralkan sebagai tempat ibadah....
Fungsinya sebagai tempat ibadah yg suci harus dipulihkan dan DIPRIORITASKAN
Wisatawan umum boleh tetap berkunjung ke Borobudur, tapi hanya sampai batas tertentu, hanya sampai lantai tertentu di Borobudur
Selebihnya, Borobudur adalah tempat suci umat Buddha untuk beribadah
Sebagaimana di Yerusalem, otoritas Israel mengijinkan wisatawan non Yahudi untuk mendekati Tembok Ratapan, namun hanya sampai batas/jarak tertentu
Jika Borobudur bisa kembali disakralkan, dan dijadikan magnet penarik umat Buddha sedunia, maka pendapatan devisa Rp 200 Triliyun saja dari Borobudur, nggak akan sulit untuk dikejar
Apalagi Jogya sudah punya bandara baru....
......
.
.
.
Thomy Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar