Sabtu, 26 Juni 2021

Imbas Video 'Endorse Covid-19', Isi Chat Jerinx ke Bintang Emon Tersebar

 Imbas Video 'Endorse Covid-19', Isi Chat Jerinx ke Bintang Emon Tersebar

Bintan Emon (instagram/@bintangemon)


Jakarta: Komika kondang bernama Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra alias Bintang Emon baru-baru ini mengunggah sebuah video bernada satir. Dalam video tersebut, Bintang sebenarnya ingin mengumumkan kalau dirinya tengah terpapar virus covid-19.
 
Namun, cara penyampaian Bintang dianggap menyindir langsung Jerinx SIDyang sebelumnya berseteru dengan Bunga Citra Lestari (BCL). Bahkan dalam narasinya, Jerinx menuding kalau BCL dibayar agar mengaku kena covid-19 setelah pulang berlibur dari Bali. 
 
"Halo guys, jadi malam ini gue lagi di-endorse covid-19 ya. Syaratnya sihsimpel, tinggal napas terengah-engah, mual, batuk, sama sakit kepala," kata Bintang Emon dalam unggahan di Instagram pribadinya Senin 21 Juni 2021.

"Sama harus siap dituduh bagian dari konspirasi dan harus siap disumpah. Ya, karena angkanya bagus, ya gue ambil aja lah (endorse)," lanjut Bintang.
 
Hal ini langsung direspon oleh Jerinx dengan mengunggah ulang video milik Bintang Emon. Jerinx pun mengancam akan membeberkan isi chat pribadinya dengan Bintang. 
 
"Yang bilang ini 'sarkas' apa kalian sudah chat pribadi dengan Emon? Saya masih menunggu konfirmasi dari @bintangemon--apakah chat kami boleh disebar ke publik atau tidak. Emon harus benar2 "main cantik" karena dia tinggal di Ibu Kota yg didominasi SJW -- meleset sedikit dia bisa kena Cancel Culture(belajar dari kasus @pergijauh)," tulis Jerinx di akun Instagramnya.

Selang beberapa hari, Bintang Emon akhirnya membeberkan isi percakapanny dengan Jerinx. Dalam pesan tersebut, Jerinx lebih mempertanyakan posisi Bintang Emon dalam isu covid-19. 
 
"Yuhu Kak Emon, selamat pagi. Boleh saya tanya satu hal aja? Bro di posisi yg mana sebenarnya? Terima kasih," demikian isi pesan Jerinx ke Bintang Emon dikutip dari Twitter.



Pada akhirnya Bintang membalas pesan tersebut. Bintang mengakui kalau ia melakukan sarkas karena memang dirinya sedang terpapar covid-19.
 
"Halo Bung Jerinx. Sebelumnya perkenalkan, saya Bintang dan saya sangat hormat serta setuju untuk beberapa hal yg Bung Jerinx bela. Salah satunya, teluk Benoa. Itu hebat dan keren banget," balas Bintang.
 
"Tapi untuk hal ini mungkin kita berseberangan. Ya tidak apa-apa juga, saya yakin dengan yg saya alami dan Bung Jerinx pun yakin dengan yang Bung alami. Jadi iya, sebenernya ini sarkas Bung," tegasnya lagi.
 
Sekaligus menjawab pertanyaan Jerinx yang lain, komika 25 tahun itu juga mempersilahkan Jerinx untuk menyebarluaskan isi pesan pribadi mereka agar menghindari asumsi sepihak. 
 
"Untuk perihal chat silahkan dibuka saja untuk umum agar tidak menimbulkan asumsi sepihak. Sukses selalu Bung," tutup Bintang. 




Sumber :
https://www.medcom.id/hiburan/selebr...tersebar?p=all



CT Corp Buka Lowongan Tenaga Medis & Nakes, Gaji 50 Juta

 CT Corp Buka Lowongan Tenaga Medis & Nakes, Gaji 50 Juta


Bisnis.com, JAKARTA -- CT Corp, konglomerasi bisnis milik Chairul Tanjung, mencari tenaga koordinator, dokter umum, dan perawat untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 di 10 titik. Program ini akan berlangsung selama dua bulan.

Tak tanggung-tanggung, CT Corp menawarkan gaji yang cukup menarik bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang memenuhi kualifikasi.

Besaran gaji yang ditawarkan mencapai Rp50 juta per bulan bagi seorang koordinator, Rp30 juta per bulan bagi dokter umum, dan Rp15 juta bagi perawat.

Syarat koordinator adalah seorang dokter spesialis dan dokter umum yang telah bekerja di Instalasi Gawat Darurat selama 5 tahun. Dia akan bertugas untuk memastikan vaksinasi berjalan lancar, berkoordinasi H-1, penanganan kipi pasca vaksin dan melaksanakan rujukan.

Sementara seorang dokter umum nantinya akan betugas melakukan skrining sebelum pemberian vaksin. Sedangkan, perawat bertugas untuk menyuntikan vaksin.

Selain kualifikasi tersebut, para calon pelamar juga wajib menyertakan CV, foto copy STR yang berlaku, foto copy KTP yang berlaku, dan lokasi yang dipilih disesuaikan keinginan. Adapun program vaksinasi CT Corp akan berlangsung 5 hari seminggu dan akan dimulai pada tanggal 28 Juni 2021 pukul 08.00 WIB - 15.00 WIB. Setiap lokasi akan ditangani oleh 1 orang koordinator, 7 dokter umum, dan 14 perawat.

Berikut 10 titik vaksinasi CT Corp:
1) Menara Bank Mega Tendean
2) Trans Studio Mal Cibubur
3) Transmart Cilandak
4) Transmart Lebak Bulus
5) Transpark Mal Bintaro
6) Transmart Dewi Sartika Depok
7) Transpark Mal Juanda Bekasi
8) Transmart Yasmin Bogor
9) Transmart Cempaka Putih
10) Transmart Tangerang Center Cikokol

https://m.bisnis.com/kabar24/read/20...s-gaji-50-juta


Kamis, 24 Juni 2021 | 22:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir membuat RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan merekrut tenaga kesehatan untuk menyeimbangi penambahan jumlah tempat tidur.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya mengatakan, rekruitmen para tenaga kesehatan kali ini memakan waktu yang cukup singkat.

Namun, para tenaga kesehatan tersebut akan dibimbing sampai dinilai layak bekerja secara mandiri.

"Karena ini prosesnya darurat, tentu saja persiapannya juga melalui proses on the job training," kata Azhar dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (24/6/2021).

Azhar mengatakan, rekruitmen tenaga kesehatan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu rumah sakit membuka rekruitmen kemudian mengajukan kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) atau bisa meminta bantuan ke BPPSDMK.

"Jadi sekali lagi masyarakat tidak usah khawatir karena kami Kementerian Kesehatan sudah melakukan perekrutan dan insya Allah jumlahnya cukup untuk mengatasi peningkatan," ujarnya.Sebelumnya, RSPI Sulianti Saroso menambah 41 tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Sehingga, total tempat tidur menjadi 145 tempat tidur.

Selain itu, penambahan tempat tidur tersebut juga diiringi dengan penambahan jumlah tenaga kesehatan dan alat-alat kesehatan.

"Sudah kami siapkan total tenaga yang dibutuhkan RSPI itu sebanyak 80 perawat dan 2 dokter spesialis radiologi dan rehabilitasi," kata Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, Kamis.

Sementara itu, RSUP Persahabatan juga membutuhan tambahan tenaga kesehatan terutama perawat, sebanyak 150 orang untuk mencapai 90 persen jumlah tempat tidur.

https://nasional.kompas.com/read/202...n-mereka-layak

Karena Mudik Setitik, Meledak Corona Senegara...

 Karena Mudik Setitik, Meledak Corona Senegara...


Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Indonesia semakin menjadi-jadi. Tingginya mobilitas masyarakat jelang Idul Fitri menjadi biang keladi.

Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah pasien positif corona di Indonesia per 23 Juni 2021 adalah 2.033.421 orang. Bertambah 15.308 orang dari hari sebelumnya, rekor tertinggi penambahan pasien harian sejak kasus perdana diumumkan pada awal Maret tahun lalu.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 11.169 orang per hari. Melonjak tajam dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 6.131 orang.

Angka kasus aktif terus bertambah. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun mandiri. Data ini mencerminkan seberapa berat beban yang ditanggung oleh sistem pelayanan kesehatan.

Per 23 Juni 2021, angka kasus aktif ada di 160.524 orang. Naik dibandingkan hari sebelumnya yang sebanyak 152.686 orang dan menjadi yang tertinggi sejak 13 Februari 2021.

Lonjakan kasus terjadi tepat dua pekan setelah Idul Fitri. Dua pekan adalah masa inkubasi virus corona, sehingga jangka waktu itu kerap dijadikan patokan.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali menegaskan kepada masyarakat Tanah Air untuk tidak mudik, jangan dulu berlebaran di kampung halaman. Sebab, tidak ada yang tahu apakah tubuh kita dihinggapi virus corona dan kemudian menulari orang lain. Rantai penularan akan semakin panjang kalau mobilitas masyarakat meningkat.

Meski sudah ada penyekatan di sana-sini, tetap tidak bisa sepenuhnya membendung pergerakan masyarakat. Seperti yang terlihat di indeks mobilitas masyarakat yang dirilis oleh Apple.

Idul Fitri tahun ini jatuh pada 12-13 Mei. Pada 13 April-13 Mei, rata-rata indeks mobilitas masyarakat dengan mengemudi adalah 93,66 per hari. Artinya di bawah hari-hari biasa sebelum masa pandemi.

Namun sejak 13 Mei hingga 22 Juni, rata-rata indeksnya adalah 118,83. Ini namanya mobilitas masyarakat sangat tinggi, bahkan melampaui sebelum pandemi.

Bahkan Idul Fitri tahun lalu tidak seperti itu. Pada 2020, Idul Fitri jatuh pada 23-24 Mei. Jelang dan selama masa libur lebaran, tidak pernah indeks mobilitas melebihi 100.

Indeks Mobilitas Masyarakat Indonesia dengan Mengemudi

Berani dengan nekat itu berbeda. Keberanian bersifat terukur, menyadari konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan, sudah ditimbang baik dan buruknya. Namun kenekatan adalah impulsif, tanpa pikir panjang, abai terhadap konsekuensi.

Berani mudik dan nekat mudik itu beda. Apa yang terjadi saat ini, yaitu lonjakan kasus corona, adalah buah dari kenekatan itu.

Sayang sekali, karena sebelumnya Indonesia sudah relatif mampu mengendalikan pandemi. Selama Februari, rata-rata tambahan pasien baru per harinya adalah 9.154 orang. Bulan berikutnya turun menjadi 5.712 orang per hari, April 5.222 orang per hari, dan Mei turun lagi menjadi 4.992 orang per hari.

Kini, sejak 1 hingga 23 Juni, rerata tambahan pasien baru mencapai 9.205 orang per hari. Jika tidak ada perbaikan, maka bisa saja melampaui rata-rata Februari. Upaya mengendalikan pandemi dalam tiga bulan hilang begitu saja, seperti mulai lagi dari awal.

Sayang sekali...

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ona-senegara/3

IDI: Jika Covid-19 Terus Melonjak, Indonesia Bakal Kolaps

 IDI: Jika Covid-19 Terus Melonjak, Indonesia Bakal Kolaps


Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI,) dr Adib Khumaidi, SpOT menyatakan, Indonesia berpotensi kolaps bila kasus Covid-19 terus melonjak dan tidak segera tertangani dengan baik.


“Jadi satu titik nanti kita bisa akan masuk dalam kondisi chaos atau kolaps. Saya tidak mengatakan bahwa yang sekarang apakah sudah kolaps atau sudah chaos, tapi yang jelas potensi itu ada saat ini,” ujarnya dalam konferensi pers virtual Tim Mitigasi Dokter PB IDI, Jumat (25/6/2021).

Ditegaskan, harus ada tindakan upaya yang tegas melalui intervensi di hulu, sehingga para dokter bisa melayani pasien yang saat ini menumpuk di rumah-rumah sakit.

"Dengan upaya itu kami bisa memberikan pelayanan dan menyelesaikan penumpukan pasien, tanpa kemudian kami diberikan tambahan beban untuk masuknya pasien yang semakin banyak lagi,” kata Adib.

Menurutnya, tenaga kesehatan mempunyai keterbatasan dalam penanganan pasien Covid-19 yang melonjak belakangan ini. Begitu juga dengan rumah sakit, dokter, obat dan alat kesehatan, serta dukungan yang lainnya pasti punya keterbatasan.

Untuk itu, penanganannya saat ini tidak boleh hanya terkonsentrasi di hilir saja.

Maka diperlukan intervensi di hulu dan masyarakat juga patuh pada protokol kesehatan, termasuk upaya kesadaran untuk vaksinasi, sehingga semua upaya ini akan bisa dilakukan kalau semua bisa saling bersinergi bekerja sama.

Hal lain yang juga penting, kata Adib, adalah pemetaan kemampuan fasilitas kesehatan, kebutuhan sarana prasarana kesehatan termasuk kebutuhan oksigen. Ini menjadi satu hal yang perlu dikolaborasikan.

“Artinya, dari pusat kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Di daerah pun juga akan dihadapkan Pemda, dinas kesehatan bersama dengan IDI juga saling berkoordinasi. Karena kita bisa menyelesaikan pandemi ini apabila kita bisa saling bekerja sama satu sama lain,” jelasnya.

Sumber

Amankah Suntik Vitamin C Bersamaan dengan Vaksin Covid-19?

 Amankah Suntik Vitamin C Bersamaan dengan Vaksin Covid-19?



Masa pandemi Covid-19 membuat banyak orang sadar akan pentingnya meningkatkan sistem kekebalan tubuh demi mencegah tertular virus corona.

Selain dengan menjaga asupan nutrisi, berolahraga hingga rutin berjemur, suntik vitamin C menjadi salah satu cara yang juga banyak dipilih.

Namun, amankah jika suntik vitamin C dilakukan bersamaan dengan vaksin Covid-19? Dokter konsultan Tropik Infeksi RSCM, Robert Sinto mengungkapkan bahwa cukup aman melakukan suntik vitamin C dan vaksin Covid-19 secara bersamaan. Sebab, komposisi kedua suntikan tersebut berbeda. padangtoto

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

"Tidak ada batasan karena dua-duanya tidak berinteraksi jadi bisa diberikan. Misalnya, pagi divaksin dan sorenya disuntik vitamin C, tidak apa-apa," ujar Robert, seperti dikutip Antara.

Kendati demikian, Robert menyarankan bahwa sebaiknya memang tidak dilakukan secara berbarengan di hari yang sama kecuali dalam kondisi mendesak.

Dia mengatakan penyuntikan di waktu yang bersamaan akan mempersulit dalam melihat perbedaan efek samping dari vaksin atau vitamin.

"Nanti kita tidak bisa mengamati efek samping yang muncul, apakah ini misalnya demam karena efek samping akibat vaksin atau vitamin," katanya.

"Konsekuensi ini akan berpengaruh pada pengulangan berikutnya. 
Nanti 'kan akan rancu efeknya, jadi kalau memang tidak perlu segera, bisa memberikan jeda dalam hitungan hari meski tidak ada kontraindikasi," lanjut Robert.

Sementara itu, Eric Antonius, Direct to Consumer (DTC) Brand Manager Kalbe Farma mengatakan suntik vitamin bisa dilakukan sebulan sekali dan dibantu dengan penggunaan suplemen multivitamin untuk kebutuhan harian.

"Penggunaan multivitamin itu kan pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan harian, kalau dari pengalaman saya pribadi melakukan suntik sehat itu sebulan sekali. 

Jadi untuk memastikan kondisi tubuh tetap fit karena produktivitas harus tetap dijaga," kata Eric. padangtoto
Untuk dosis yang tepat, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda.

 Hal ini didasarkan pada usia, jenis kelamin dan riwayat kesehatan.

"Tiap individu punya kebutuhan yang beda-beda. Kalau dalam angka kebutuhan manusia itu kan berdasarkan penyakitnya atau tubuhnya seperti apa," ujar Robert.

Sumber - CNN Indonesia



Komika Oki Rengga: Gegara Orang Kayak Jerinx, Ibuku Jadi Tak Percaya Dokter

 Komika Oki Rengga: Gegara Orang Kayak Jerinx, Ibuku Jadi Tak Percaya Dokter

(instagram.com/ncdpapl)

Suara.com - Komika Oki Rengga emosi menanggapi pernyataan penabuh drum Superman is Dead, Jerinx alias JRX yang menyebut artis diendorse untuk mengaku terpapar Covid-19 dan kebijakan pemerintah yang dituding memiskinkan Bali.

Oki Rengga menyebut, gara-gara narasi yang dibawa Jerinx dan orang-orang tak percaya Covid-19, ibundanya jadi terkena imbasnya. Kekinian, imbuh Oki, sang ibu jadi tak percaya dokter. Padahal, lanjut dia, ibunya sedang mengalami sakit dengan gejalanya mirip Covid-19.

“Kalian tahu, gara-gara orang kayak Jerinx, sampai detik ini, kenapa aku buat video kayak gini, karna ibuku yang lagi sakit, dengan gejala seperti itu, sesak napas, batuk, menggigil, dia enggak percaya jadinya sama dokter. Takut dicovid-covidkan,” ujar Oki Rengga sambil matanya berkaca-kaca seperti dikutip Hops.id--jaringan Suara.com--Jumat, (25/6/2021).


Komika asal Sumatera Utara itu meminta Jerinx agar tak merasa jadi pihak yang paling ditipu. Selain itu, ia juga mengatakan kepada Jerinx agar berempati kepada orang-orang yang benar-benar terpapar Covid dan berjuang untuk sembuh.

Oki Rengga juga meminta kepada orang-orang yang setuju dengan Jerinx soal tak percaya adanya Covid, menyimpan sendiri kepercayaannya tersebut.

“Kalau kalian benci pemerintah, pemerintahnya kalian serang. Enggak usah mendoktrin orang. Enggak usah merasa paling benar,” katanya lagi.

Sekadar informasi, komika Oki Rengga tengah bersitegang dengan drummer SID, Jerinx. Hal ini bermula dari pernyataan Jerinx soal Covid-19. Seperti diketahui, Jerinx merupakan sosok yang vokal dan keras menyangkut urusan Covid-19.

Sebelumnya Jerinx mengatakan bahwa artis-artis ibukota yang mengaku positif Covid adalah di-endorse. Selain itu, Jerinx juga menyebut bahwa masyarakat Bali dimiskinkan oleh kebijakan pemerintah yang melakukan pembatasan karena Covid-19.

Akibat komentarnya itu, kini Oki Rengga bersitegang dengan Jerinx. Mantan kiper PSMS Medan itu kontra dengan narasi Jerinx dan orang-orang yang tak percaya Covid-19.

Komika Oki Rengga: Gegara Orang Kayak Jerinx, Ibuku Jadi Tak Percaya Dokter
(instagram.com/okirengga33)


https://amp.suara.com/news/2021/06/2...percaya-dokter

Kamis, 24 Juni 2021

Aturan Terbaru Penguatan PPKM Mikro dari Pemerintah Pusat

 Lengkap! Aturan Terbaru Penguatan PPKM Mikro dari Pemerintah Pusat


Pemerintah Indonesia menilai telah terjadi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19). Untuk itu, ada penguatan dan perubahan aturan ketentuan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.


"Perkembangan kasus Covid-19 menunjukkan tren kenaikan setelah lima pekan pasca liburan Idul Fitri, terutama di beberapa daerah yang sudah masuk Zona Merah. Untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19, Pemerintah melakukan tindakan yang cepat, dengan melakukan penguatan PPKM Mikro serta mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi," tulis Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, dalam keterangannya, Senin (21/6/2021).

Jumlah kasus aktif virus Corona di Indonesia per 20 Juni 2021, sebanyak 142.719 kasus. Angka tersebut mengalami tren peningkatan sebesar 51 persen dibandingkan 3 Juni yang hanya 94.438 kasus.

"Peningkatan Kasus Aktif tersebut meningkatkan Bed Occupancy Ratio (BOR); per 20 Juni 2021 BOR Nasional sebesar 64% (TT Isolasi dan TT ICU). Terdapat lima provinsi dengan BOR ≥ 70%, yaitu DKI Jakarta (86%), Jawa Barat (84%), Jawa Tengah (82%), Banten (80%), dan D.I. Yogyakarta (79%)," katanya.

"Juga masih terdapat empat provinsi dengan BOR antara 50% - 70% dan 25 Provinsi dengan BOR < 50%. Sedangkan, di tingkat Kabupaten/Kota, terdapat 87 Kabupaten/Kota dengan tingkat BOR >70%, dan sebagian besar berada di Pulau Jawa," ujarnya.

Berikut ketentuan penguatan PPKM Mikro:

1) Kegiatan Perkantoran/Tempat Kerja: Perkantoran Pemerintah (Kementerian/Lembaga/Daerah)
Perkantoran BUMN/BUMD/Swasta

- Zona Merah: WFH 75% dan WFO 25%.
- Zona Lainnya: WFH 50% dan WFO 50%.

- Penerapan protokol kesehatan lebih ketat, pengaturan waktu kerja bergiliran, saat WFH tidak melakukan mobilisasi ke daerah lain.
- Pengaturan lebih lanjut dari K/L terkait dan Pemerintah Daerah.

2) Kegiatan Belajar Mengajar: Sekolah, Perguruan Tinggi, Akademi, Tempat Pendidikan/Pelatihan:

- Zona Merah: dilakukan secara Daring.

- Zona Lainnya: sesuai pengaturan dari Kementerian DikbudRistek, dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat.

3) Kegiatan Sektor Esensial: Lokasi sektor esensial, industri, pelayanan dasar, utilitas publik, proyek vital nasional. Tempat pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan, super market), baik yang berdiri sendiri maupun di Pusat Perbelanjaan/Mall

- Dapat beroperasi 100% dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan lebih ketat.

4) Kegiatan Restoran: Warung makan, Rumah makan, Restoran, Kafe, Pedagang Kaki lima, Lapak jajanan, baik yang berdiri sendiri maupun di Pusat Perbelanjaan/Mall

- Makan/minum di tempat, paling banyak 25% kapasitas.

- Pembatasan jam operasional s.d. Pukul 20.00.

-Layanan pesan-antar/dibawa pulang sesuai jam operasional restoran.

-Penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.


5) Kegiatan di Pusat Perbelanjaan/Mall: Pusat perbelanjaan, Mall, Pusat Perdagangan

- Pembatasan jam operasional s.d. Pukul 20.00.

- Pembatasan pengunjung paling banyak 25% kapasitas.

6) Kegiatan Konstruksi: Kegiatan Konstruksi
- Dapat beroperasi 100% dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat.

7) Kegiatan Ibadah: Tempat Ibadah (Masjid, Musholla, Gereja, Pura, Tempat Ibadah lainnya)

- Zona Merah: ditiadakan sementara sampai dinyatakan aman.

- Zona Lainnya: sesuai pengaturan dari Kementerian Agama, dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat.

8) Kegiatan di Area Publik: Area publik (Fasilitas umum, Taman umum, Tempat Wisata umum, area publik lainnya)

- Zona Merah: ditutup sementara sampai dinyatakan aman.

- Zona Lainnya: diizinkan dibuka paling banyak 25% kapasitas, pengaturan dari Pemerintah Daerah, dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat.

9 ) Kegiatan Seni, Budaya, Sosial Kemasyarakatan: Lokasi kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakatan yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan

- Zona Merah: ditutup sementara sampai dinyatakan aman.
- Zona Lainnya: diizinkan dibuka paling banyak 25% kapasitas, pengaturan dari Pemerintah Daerah, dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat. Kegiatan hajatan (kemasyarakatan) paling banyak 25% kapasitas, tidak ada hidangan makanan di tempat.

10) Rapat, Seminar, Pertemuan Luring: Lokasi Rapat/Seminar/Pertemuan, di tempat umum yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan

- Zona Merah: ditutup sementara sampai dinyatakan aman.

- Zona Lainnya: diizinkan dibuka paling banyak 25% kapasitas, pengaturan dari Pemerintah Daerah, dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat.

11) Transportasi Umum: Kendaraan umum, Angkutan massal, Taksi (konvensional dan online), Ojek (online dan pangkalan), Kendaraan sewa/rental

-Dapat beroperasi, dilakukan pengaturan kapasitas dan jam operasional oleh Pemerintah Daerah, dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat.

https://news.detik.com/berita/d-5614449/lengkap-aturan-terbaru-penguatan-ppkm-mikro-dari-pemerintah-pusat/3