Source image
Pasien zero adalah istilah yang diberikan kepada pasien pertama suatu wabah penyakit. Pada awalnya istilah ini merupakan panggilan provokatif bagi orang-orang yang dianggap bertanggungjawab terhadap penyebaran penyakit.
Istilah tersebut kini digunakan secara khusus bagi pasien pertama sebuah wabah penyakit yang terdokumentasikan secara resmi
1. Mary Mallon (penderita pertama pada penyakit tifus)
Mary Mallon (1869-1938) dikenal sebagai manusia pertama yang membawa dan menyebarkan penyakit tifus, berasal dari Irlandia pada usia 15 tahu dia pindah ke Amerika dan bekerja sebagai asisten rumah tangga pada tahun 1884 dan tahun 1906 karir nya meningkat dari asisten rumah tangga menjadi juru masak untuk keluarga Charles Henry Werren di Oyster Bay, Long Island.
Sebelum bekerja pada keluarga Werren, Mary telah memasak untuk setidaknyanya 8 keluarga dan 7 diantaranya mengalami apa yang kita kenal sekarang sebagai gejala tifus.
Kemudian pada 1907 New York menjadi pusat epidemi penyebaran penyakit tifus dan Mary dinyatakan sebagai pasien pembawa pertama. Setelah dikarantina secara paksa di North Brother Island, Mary pun akhirnya dilepaskan dan kemudian kembali mencari pekerjaan dan diterima sebagai juru masak di sebuah rumah sakit dengan menggunakan identitas palsu.
Wabah tifus pun kembali dan pada saat itu pemerintah memustuskan untuk mengkarantina Mery selamanya pada sebuah pulau sampai akhirnya dia meninggal pada 1938 dalam pengasingannya.
Dalam berita kematiannya di sebutkan bahwa dia adalah penyebab 51 kasus penyakit tifus yang merenggut 3 korban jiwa
2. Frances Lewis (penderita pertama penyakit kolera)
Pada tahun 1954 hanya dalam waktu 10 hari 500 orang tewas dalam satu wilayah dipusat kota London. Gejala-gejalan seperti munta-muntah, diare, kram perut, dan dehidrasi ekstrim menandai epidemik tersebut. Bahkan seorang pasien yang merasa mual bisa saja meninggal dunia pada saat itu.
Kolera menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat kota London pada zaman Victoria pada saat itu. Setelah penanganan epidemi, 10 ribu orang berada dibawah tanah dan para ilmuan langsung menyelidiki asal epidemi ini dan mereka berhasil menemukan ground zero nya pada kain popok seorang bayi berusia 5 bulan bernama Frances Lewis.
Seorang dokter bernama John Snow menemukannya dengan mengikuti pola tempat kematian korban kolera. Menggunakan metode yang dikenal dengan peta hantu, Snow menemukan fakta bahwa kebanyakan korban yang meninggal tinggal dekat dengan pompa air di Board Street.
Ibu Frances Lewis menyuci popok lewis disekirat tempat tersebut, yang kemudian air cuciannya meresap dan langsung masuk ke sumber air setempat dan memicu keracunan ribuan penduduk didaerah tersebut
3.Gaetan Dugas (penyebab pertama penyebab HIV/AIDS)
Gaetan Dugas adalah seorang pramugara maskapai air canada dan berhasil diidentifikasi oleh para ilmuwan pada akhir 1970an sebagai orang pertama yang membawa epidemi HIV/AIDS keAmerika Serikat.
Nama Dugas disebutkan secara resmi ke publik pertama kali oleh wartawan Randy Shilts pada tahun 1987 dalam bukunya “and the band played on” ketika bukunya dirilis surat kabar new york post meliput berita tersebut sebagai takjub utama yang berjudul “the man who gave us aids” atau orang yang memberi kita aids dan menjadikan nama Gaetan Dugas melekat sebagai orang yang menyebarkan epidemi HIV/AID.
Namun para ilmuwan sekarang baru mengetahui bahwa sangatlah tidak mungkin seorang Gaetan Dugas menjadi pasien zero dalam kasus epidemi HIV/AIDS. Sebuah studi genetika baru-baru ini menggunkan sampel darah yang diambil akhir 1970an sepertinya menunjukan bahwa virus tersebut datang ke New York pada tahun 1970 dan memiliki kaitan dengan virus yang ada di Haiti dan negara-negara Caribia lainnya
4. Mabalo Lokela (penderita petama penyakit ebola)
Ebola membunuh dengan cara membuat penderitanya mengalami pendarahan internal yang sangat parah, penyakit ini adalah penyakit yang sampai sekarang belum memiliki obat, tidak ada vaksin dan tidak ada gagasan nyata mengapa penyakit ini terus terjadi.
Wabah ebola yang menyerang Afrika Barat pada 2014 menyebabkan gelombang kepanikan diseluruh dunia dan tidak heran ebola disebut sebagai penyakit yang paling mengerikan di abad 21. Korban ebola yang pertama di dunia adalah seorang gura yang bernama Mabalo Lokela. Mabalo Lokela tinggal di kota Yambuku, di Demokratik Kongo Utara.
Pada bulan agustus 1976 dia pulang dari sebuah perjalanan dari daerah utara dengan demam tinggi. Awalnya petugas medis mendiaknosis Mabalo Mokela dengan malaria tapi setelah 2 minggu gejala mengerikan seperti muntah tak terkendali, maslah bernafas, pendarahan mata, hidung dan mulut membuat dia meninggal. Sayangnya virus ebola tidak mati bersamanya, banyak orang yang berhubungan dengan Mabalo saat masih sakit-sakitan pada akhirnya terjangit penyakit itu juga, sekitar 90% orang di desa Mabalo meninggal dunia. Para ahli di seluruh dunia terus mencoba mencari cara bagaimana menghentikan penyebaran virus pembunuh ini.
5. Dr. Liu Jianlin (penderita pertama penyakit SARS)
Hanya dalam waktu 9 bulan penyakit SARS berlahan menulari orang-orang diseluruh dunia mengakibatkan total 774 orang yang tinggal di 37 negara meninggal dunia, dan menyebabkan banyak orang mengalami penyakit pernafasan serius.
Pertama kali didiaknosis terjadi di provinsi Guadong China pada bulan november 2002. SARS pada awalnya hanya dianggap sebagai penyakit flu ringan dan tidak mendapat penangannan serius, virus ganas ini segera berkembang menjadi pneumonia penuh dan pada akhirnya mengakibatkan gagal pernafasan. Seperti yang terjadi pada wabah epidemi lainnya kita sering tidak tahu apa yang akan kita hadapi sampai terlambat.
Dan ketika dunia mulai memperhatikan penyakit menular ini, dokterLie Jianlin seorang dokter medis dari provinsi Guadong di China menginap di hotel metropole Hongkong.
Dokter Liu Jianlin diyakini telah menginfeksi sekitar 12 orang dihotel tersebut, sebelum meninggal karena gagal pernafasan.