Pada kali ini saya akan memmbahas tentang sejarah kacang hijau yang belum diketahui banyak orang. Mungkin sudah tidak asing dikalangan masyarakat tentang kacang hijau, namun tidak semuanya tahu tentang sejarah dari kacang hijau. Untuk menambah informasi dan pengetahuan, simak berikut ini.
Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Di Indonesia, kacang hijau juga dikenal sebagai tanaman sayur semusim. Kacang hijau atau (Vigna radiata) berasal dari famili pabaceae alias polong-polongan, kacang hijau dan kecambahnya banyak manfaat bagi kesehatan.
Sejarah Kacang Hijau
Dari buku C.R. Boxer berjudul The Dutch Seaborne Empire, 1600-1800 disebutkan informasi menarik bahwa pada tahun 1781 Verhandelingen memuat artikel membahas pengolahan kacang hijau, bereiding van de soya.
Artikel tersebut ditulis oleh Isaac Titsingh berdasarkan pengamatannya di Jepang. Tisingh sendiri adalah pemimpin loji di Deshima dari tahun 1780 sampai 1785. Selain itu keterangan tentang de grone cadjangh ada dalam Dagregister dari VOC tanggal 31 Juli 1670 dan 31 Juli 1675.
kacang hijau punya kualitas yang lebih tinggi dibanding tahu kedelai. Demikian pula tempe yang diolah dengan bahan baku kacang hijau punya kualitas lebih tinggi dibanding dengan tempe kedelai.
Raffles membicarakan kacang hijau dalam History of Java, sebuah buku tebal yang ia persiapkan sebagai sebuah proposal ilmiah diajukan kepada pemerintah Kerajaan Inggris agar tidak menyerahkan Jawa kepada Belanda. Pada jilid I halaman 98 dari buku tersebut Raffles menceritakan tentang kacang hijau:
“The Chinese prepare a species of soy, somewhat inferior to that brought from Japan; the kachang-iju is highly useful as a general article of diet and is good substitute for various legumes.”
Artinya kira-kira sebagai berikut:
Orang-orang Cina menyiapkan sejenis kacang yang agak lebih kecil dari kacang yang dibawa dari Jepang; kadang iju yang sangat bermanfaat sebagai pasal diet dan pengganti bagus untuk aneka kacang polong.
Dan beberapa tahun kemudian, Comte de Hogendrop membicarakan peran kacang hijau. Dengan nama Melayu katjang idjoe, bangsa Cina dan beberapa pribumi membudidayakan sejenis saus dengan nama ketjap. Kacang hijau dimakan dalam keadaan segar dan manakalaa sudah kering menjadi bagian dari ransum pasokan pemerintah untuk militer dan pelaut.
Dari beberapa petunjuk itu, kita bisa mengambil manfaat bahwa perkembangan besar kacang hijau terjadi berkat petani Cina, namun tidak mungkin terjadi, sebelum dasawarsa pertama abad ke -19.
Demikian mengenai sejarah kacang hijau, patut disyukuri indonesia ditumbuhi tanamankacang hijau dengan nutrisi dan manfaatnya. Semoga bermanfaat.