Minggu, 17 Juli 2022

Menghadapi Resesi


Inflasi di US untuk bulan June 2022 sudah mencapai 9.1%, tertinggi sejak tahun 1981.
Jeremy Powell (Federal Reserve) sudah mulai grogi karena dengan tiga kali kenaikan suku bunga pada tahun 2022 ini (0.25% Maret, 0.50% May dan 0.75% June) gagal menurunkan tingkat inflasi yang kian melambung. Pada bulan July ini beliau akan kembali menaikan suku bunga sekitar 0.75% atau langsung 1%.

Bank Dunia (World Bank) mengatakan bahwa resesi ini akan sulit dihindari oleh banyak negara. Dampaknya akan langsung dirasakan pada kenaikan harga bensin, gas, bahan makanan hingga pangan untuk ternak.

Dalam kondisi ekonomi dunia yang morat marit ini, Indonesia termasuk negara yang sangat beruntung walaupun tingkat inflasi Indonesia sudah mencapai 4,35% pada bulan June 2022.
Selain masih memiliki Cadangan Devisa hingga 8 bulan ke depan, Neraca Perdagangan Indonesia juga kembali surplus pada Juni 2022 sebesar $5 milyard. Jadi, kondisi Indonesia saat ini masih sangat jauh lebih baik dibanding negara negara lain seperti Srilanka.

Namun demikian, terutama kalian yang sudah memiliki keluarga, ada baiknya perlu berpikir seandainya resesi global ini juga berdampak pada kalian.

Di bawah ini ada beberapa tips bagus yang saya kutib dari Perencana Keuangan OneShildt Consulting - Bapak Budi Raharjo bagaimana cara menghadapi kenaikan inflasi.

1. Evaluasi Pengeluaran
Kita harus bisa menentukan pengeluaran mana yang harus diutamakan.

2. Kemungkinan Terburuk
Pemotongan gaji hingga PHK merupakan salah satu dampak terburuk dari resesi. Kita perlu memikirkan apa yang akan kita lakukan seandainya hal buruk tersebut terjadi pada kita. 

3. Dana Darurat atau Cadangan
Usahakan semaksimal mungkin kita memiliki dana cadangan bila terjadi hal nomor 2. 

4. Manajemen Utang
Menghitung kembali berapa total cicilan yang masih berjalan dalam jangka panjang, khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Jika BI menaikkan suku bunga acuan, otomatis bunga kredit juga semakin tinggi.

5. Kurangi Jajan dan Jalan Jalan
Jajan dan jalan jalan bisa kita tunda sampai kondisi ekonomi / keuangan stabil. 

6. Investasi
Membeli saham saham unggulan yang nilainya sedang jatuh pada masa resesi.
Investasi juga bisa berupa pembelian property (tanah atau bangunan).

7. Tambahan Pemasukan
Kalau semua harga barang naik dan menyebabkan uang pemasukan kita semakin mepet, ada baiknya kita mencari peluang pasar yang bisa menambah pemasukan kita.

Perlu diingat bahwa apa yang terjadi pada orang lain ada kemungkinan juga bisa terjadi pada diri kita. Walaupun saat ini kita sedang berkelimpahan, tidak ada salahnya kita berpikir seandainya masa paceklik itu datang menghampiri kita.

Salam sejahtera.
Raymond Liauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar