Rabu, 30 September 2020

Pertanyaan Konyol Seputar Covid-19


Ada orang yang mengajukan pertanyaan seperti ini. Sebagian pertanyannya konyol dan salah kaprah. Tapi kan sekarang emang lagi tren, konyol dan salah kaprah dianggap hero. Jawaban saya:

1. Pasien corona yg sudah sembuh, sembuh karena obat atau sembuh dengan sendirinya?
    Sembuhnya bermacam cara. Ada yang sembuh sendiri, ada yang pakai obat. Yang sembuh sendiri artinya daya tahan tubuh dia super.

2. Kalau sembuh karena obat apa obatnya?
    Prinsipnya tidak ada obat khusus untuk Covid19. Obat yang diberikan biasanya untuk membantu tubuh memperkuat daya tahan dan mengurangi efek serangan virus. Misalnya pada orang yang sesak nafas, dibantu agar bisa bernafas lega. Tidak hanya pakai obat, pada kondisi parah dibantu pakai ventilator. Jenis obat tergantung pada kondisi seorang pasien. Anggaplah corona ini memiliki durasi jadi yg dilakukan tenaga medis adalah membantu pasien agar bisa bertahan sampai durasinya habis.

3. Dan kalau sembuh dengan sendirinya untuk apa buang-buang waktu, tenaga dan biaya bahkan nyawa?
Ada yang bisa sembuh sendiri, ada yang tdak. Karena tidak bisa dipastikan siapa yang bisa sembuh sendiri dan siapa yang tidak, maka dilakukan tindakan medis. Tindakan medis dilakukan berdasarkan diagnosa.

4. Dan kalau yg meninggal disebabkan karena penyakit penyerta atau penyakit sebelumnya mengapa sibuk mengurus orang yg tanpa gejala?
Orang tanpa gejala diurus supaya tidak meningkat jadi bergejala, dan jangan sampai menular kepada yang lain. Tanpa gejala pun bukan tidak berbahaya. Ada banyak kasus kematian meski tanpa gejala.

5. Kenapa yg mengutak-atik virus di laboratorium (peneliti dll) tidak ada yg terkena corona. perawat sering menjadi korban dan dokter yg justru paling jarang berinteraksi dengan pasien katanya banyak jadi korban?
Dari mana datanya sehingga bisa bilang "tidak ada"? Peneliti virus bekerja dalam standar keamanan yang super tinggi. Tapi kuncinya ada pada disiplin. Begitu protokol dilanggar, mereka juga bisa kena. Siapa bilang dokter jarang berinteraksi?

6. Kenapa sepertinya para dokter sendiri yg cenderung paranoid terhadap corona daripada masyarakat?
Para dokter tidak paranoid. Anda yang membuat kesimpulan itu. para dokter  bekerja sesuai prosedur dengan resiko yg terukur mungkin bagi org awam itu semua terlihat seperti paranoid.

Pertanyaan / pernyataan lainnya akan dikumpulkan dan dijawab dengan bahasa orang awam agar lebih mudah dipahami.

7. Corona hanyalah modus pemerintah untuk mencari untung
    salah satu pernyataan paling konyol yg beredar di media sosial ibarat seorang pemilik toko yg ingin mendapatkan untung lebih banyak tapi dengan cara merusak toko yg dia miliki. pemerintah yg sekarang mungkin bukan yg terbaik tapi tidak mungkin sebodoh itu, jika pemerintah ingin mencari dana bukankah lebih baik menaikkan pajak atau mengurangi subsidi. selain itu yg terkena corona bukan hanya indonesia hampir seluruh negara di dunia kena, apakah mungkin seluruh pemimpin dunia kompak untuk merusak negara mereka hanya demi recehan?

8. Corona adalah ulah elit global yg ingin mencari keuntungan.
    yg di sebut sebagai elit global itu biasanya bill gates, keluarga rostchilld dan hampir semua org yg masuk daftar org terkaya dunia, penjelasannya tidak beda jauh dari no 7, mereka adalah orang-orang yg memiliki 1001 jurus jitu mencari uang tanpa perlu merusak ekonomi dunia. memang ada beberapa perusahaan yg mempu meraih untung ditengah pandemi tapi itu tidak bisa membuktikan teori konspirasi. karena seandainya tidak ada pandemi pendapatan mereka bisa jauh lebih besar. seandainya toh benar ini ulah elit global yg pasti tujuan mereka bukan uang, mungkin mengurangi populasi dunia atau mengurangi jumlah manusia yg penyakitan tanpa menyakiti mereka yg sehat. entahlah...

9. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar