Di era revolusi industri, telah terjadi perkembangan teknologi yang sangat pesat yang mampu meningkatkan kemajuan diberbagai belahan dunia.Banyak sekali tuntutan kompetensi di era RI 4.0 dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran. Dengan itu, di dalam pendidikan penguasaan kompetensi tersebut, kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi menjadi kompetensi penting dalam memasuki kehidupan abad 21.
Pada era 4.0 saat ini, guru sebagai aktor utama pendidikan tidak boleh tutup mata. Guru harus lebih pintar dan cerdas dibandingkan murid-murdinya dalam menyikapi perkembangan teknologi yang semakin melesat. Jangan sampai seorang guru tidakmenguasai teknologi, mengingat anak didik lebih dekat dengan dunia teknologi dan komunikasi. Seorang guru yang gaptek (gagap teknologi) dalam dunia iptek akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri dan akan mempengaruhi profesionalitas keguruaannya. Seorang guru di Era 4.0 ini harus melek akan teknologi, agar tidak menghambat untuk menggali potensi peserta didik.
Seorang guru perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengekplorasi praktik mengajar agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Apa lagi di masa pandemi covid seperti saat ini, hampir seluruh negara di dunia menetapkan lockdown dan antisipasi lainnya guna memutuskan penyebaran virus corona-19. Akibat dari kebijakan tersbut, pendidikan mendapatkan dampak yang cukup signifikan dari pandemi ini. Banyak anak usia sekolah khususnya Indonesia terkena dampak. Sekolah-sekolah ditutup, mengakibatkan anak tidak bisa belajar dengan semestinya karena harus belajar dari rumah. Disini guru harus dapat mengoptimalkan peran teknologi sebaik mungkin.
Meskipun sekolah ditutup, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan. Sistem pembelajaran pun harus dilakukan dengan pembealajaran dalam jaraingan (daring) pembelajaran jarak jauh. Dimana pembelajaran diberikan secara online dan peserta didik tetap belajar dari rumah. Pembelajaran dalam jaringan (daring) merupakan sebuah pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh melalui media internet dan alat penunjang lainnya seperti telepon seluler dan komputer. Jika dulu literasi hanya berkutat pada membaca, menulis dan menghitung, nanum sudah pada tahap menganalisa data, teknologi, dan humanisme. Jadi, saat ini guru diharuskan dapat menguasai literasi data, teknologi, dan manusia dengan baik guna menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0 saat ini. Sehingga guru dapat memanfaatkan platform-platform media yang dapat menunjang berlangsungnya pembelajaran.
Untuk menghadapai era revolusi industri 4.0, dibutuhkan SDM yang berwawasan unggul, profesional, kreativitas dan inovasi, komunikasi dan kolaborasi, ICT, berpikir kritis,pendidikan karakter, danliterasi tinggi. Sehingga pendidikan dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, dan kompetitif. Kompetensi ini diperlukan untuk mengajar dan membangun kemampuan peserta didik. Karena akan membantu guru dalam mengajar dan mengembangkan potensi siswa, merancang pembelajaran yang menarik. Pembelajaran di SD memerlukan guru digital. Guru yang paham akan TIK dan digital. Meskipun pembelajaran TIK memiliki kekurangan dan kelebihan, namun itu justru membuat semakin rajin mencari, mengolah, dan mengalisis masalah untuk menemukan solusi. Perubahan dunia di era revolusi industri 4.0 membuat pola kehidupan manusia berbasis informasi. Menyiapkan lulusan berkualitas dan mampu bersaing secara global, dan menguasai perkembangan teknologi merupakan hal yang penting untuk semua orang dan penting bagi masa depan suatu negara.
Jadinya, seorang guru SD wajib bermutu tinggi, berwawasan luas, dan melek teknologi. Jangan sampai guru SD tidak bisa komputer dan “gagap teknologi”.
Penulis: Galuh Rizqi Bachtiar_19.0305.0029_5A PGSD Unimma