(Sumber Gambar:www.assets-a1.kompasiana.com)
Pernakah agan-agan sekalian mendengar atau bahkan malah pernah mengalami sendiri kejadian sleep paralysisatau yang biasa kita kenal dengan istilah “ketindihan”? Secara singkat sleep paralysis atau ketindihan adalah salah satu jenis sleep disorders (gangguan atau kelainan dalam tidur).
Berabad-abad lamanya mulai dari ilmu pengetahuan hingga mitos tradisi menjelaskan mengapa fenomena ini bisa terjadi. Namun bagaimanapun juga ketindihan atau sleep paralysisadalah hal buruk yang tidak kita inginkan. Artikel ini akan membawa agan-agan sekalian mengenal lebih dalam mengenai pengertian sleep paralysis, mitos-mitos yang menyelimutinya, penjelasan ilmiahnya dan cara mengatasinya. Berikut mari kita simak artikel di bawah ini. Chekidot!!!
MACAM-MACAM MITOS SLEEP PARALYSIS (KETINDIHAN) DI DUNIA
Mitos sleep paralysisatau ketindihan tidak hanya terkenal di Indonesia saja, tetapi fenomena ini telah mendunia dan dikenal di berbagai macam kebudayaan berbagai negara-negara di dunia sejak zaman kuno. Berikut ini kami rangkumkan mitos-mitos tersebut dari seluruh penjuru dunia [1] [2] [3] [4] [5] [6]:
(Sumber Gambar:www.upload.wikimedia.org)
PENJELASAN ILMIAH MASALAH SLEEP PARALYSIS (KETINDIHAN)
(Sumber Gambar:www.res.cloudinary.com)
Di atas telah kita sebutkan berbagai macam mitos sleep paralysisdari berbagai macam kepercayaan di dunia. Akan tetapi, bagaimana sains menjelaskan fenomena aneh ini? Apa penyebab ilmiah fenomena ini dan bagaimana pula cara mengatasinya? Simak penjelasan di bawah ini gaes. Chekidottt !!!
1. Pengertian:Sleep paralysis atau ketindihan adalah suatu kondisi di mana seseorang terbangun dan tidak dapat bergerak dalam waktu beberapa saat pada saat bangun tidur baik pada malam hari ataupun saat pagi hari. Sleep paralysis merupakan suatu kondisi yang sangat umum dan banyak orang yang mengalaminya. Sleep paralysis ini berkaitan dengan mimpi, mimpi buruk, dan stres. Sleep paralysis dapat berlangsung dari beberapa menit sampai 20 menit [3]. Sleep paralysis juga disebut sebagai halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Proses terjadinya sleep paralysis karena gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, gelombang otak langsung melompat ke tahap mimpi (REM)*. Maka, saat itulah otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sadar, tetapi tubuh tak bisa digerakkan. Hal ini diperburuk dengan adanya halusinasi kehadiran sosok ghaib. *FYI: Berdasarkan gelombang otak, tidur dibagi menjadi 4 tahapan: (1) Tahap tidur paling ringan (setengah sadar); (2) Tahap tidur yang lebih dalam; (3) Tidur paling dalam; dan (4) Tahap rapid eye movement (REM), dan pada tahap inilah mimpi terjadi [7].
2. Penyebab:Sleep paralysis berkaitan dengan kondisi fisik, seperti: (1) Kurang tidur. Misalnya, pada status siswa/mahasiswa yang belajar hingga larut malam. Jadwal tidur yang berubah-ubah, misal jet-lag; (2) Kondisi mental. Contohnya, seperti stres, dan seseorang yang mengalami schizophrenia dengan gangguan berat pada sleep nocturnal; (3) Sleeping on the back. Tidur dengan posisi terlentang dapat menyebabkan tingginya angka kejadian sleep paralysis. Beberapa jurnal menyebutkan bahwa posisi tidur menjadi salah satu alasan sleep paralysis terjadi; (4) Masalah tidur lainnya. Kejadian tidur seperti narkolepsi dan kram pada kaki di malam hari dapat mengganggu tidur tahap REM dan berkontribusi terhadap timbulnya sleep paralysis; (5) Penggunaan beberapa obat. Obat-obatan yang menyebabkan sleep paralysis adalah obat-obatan yang dapat mengganggu pola tidur seseorang seperti diuretic; dan (6) Penyalahgunaan zat kimia. Seseorang yang minum alkohol dapat mudah terserang sleep paralysis [8].
3. Dampak:Sleep paralysis yang berkepanjangan dapat mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologis manusia, menurunkan daya tahan tubuh (kesehatan fisik), menurunkan prestasi kerja dan motivasi belajar, membuat mudah tersinggung, mudah depresi, menggangu konsentrasi, gampang kelelahan, menurunkan kemampuan berpikir kritis, menurunkan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan penurunan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain [9].
4. Pencegahan:Untuk mengantisipasi dan mencegah sleep paralysis, dapat dilakukan dengan: (1) Cukup tidur (8 sampai 10 jam perhari); (2) Sering mengubah posisi tidur; (3) Tidak terlalu stress; (4) Olahraga teratur, (5) Memperhatikan asupan makanan; (6) Diet seimbang; (7) Minum banyak cairan; (8) konfirmasi ke dokter jika terlalu sering terjadi [1]; dan (9) Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum tidur agar kita dijaga dari gangguan mengerikan ini.
***