Minggu, 15 Agustus 2021

Cerita Para Antivaksin yang Berujung Tragis Akibat Infeksi COVID-19

 Jakarta - Saat ini, vaksinasi menjadi salah satu cara untuk melawan pandemi COVID-19. Berbagai macam jenis vaksin pun menawarkan manfaat yang sangat baik untuk mencegah terinfeksi virus Corona.

Namun, belum semua orang percaya dan bisa menerima kehadiran vaksin Corona ini. Sebagian orang pun masih enggan divaksinasi karena termakan hoax soal vaksin yang beredar.

Berikut beberapa kisah orang-orang yang menolak untuk divaksinasi yang berujung tragis.

1. Sering mengolok-olok vaksin Corona berujung meninggal dunia

Seorang pria asal California, Amerika Serikat, akhirnya meninggal setelah terinfeksi COVID-19. Semasa hidupnya, pria berusia 34 tahun ini sering mengejek dan membuat candaan bernada sarkastis soal vaksin Corona.

"Saya punya 99 masalah, tapi vaksin bukan salah satunya," cuit Harmon di akun media sosialnya kepada 7 ribu pengikutnya pada Juni lalu.

Sayangnya, pria bernama Stephen Harmon itu dirawat setelah mengidap pneumonia dan COVID-19 di sebuah rumah sakit di kota Los Angeles. Ia lalu meninggal dunia sebulan setelah terinfeksi pada Rabu (21/7/2021).

Sebelum meninggal, ia mengunggah foto saat dirinya dirawat di rumah sakit dengan menggunakan alat bantu pernapasan. Harmond juga sempat meminta doa untuk kesembuhannya.

2. Alami komplikasi parah setelah menentang vaksin Corona

Mantan pembawa acara Newsmax dan penyiar radio bernama Dick Farrel juga sempat menentang dan menolak vaksin Corona. Menurutnya, vaksinasi hanyalah bualan semata.

Naasnya, pria 65 tahun tersebut mengalami sakit parah akibat COVID-19 yang mengharuskannya dibawa ke rumah sakit. Seorang sahabatnya, Amy Leigh Hair, mengatakan sebelum meninggal Farrel sempat mengajak para pendengarnya untuk segera divaksinasi. Ia mengaku menyesal tidak segera mendapatkan vaksin.

"Dia mengirimi saya pesan dan meminta saya untuk divaksin!" Dia memberitahu saya bahwa virus ini bukan lelucon dan dia berkata, 'Saya berharap saya mendapatkannya (vaksin)," kata Hair.

3. Sekeluarga meninggal usai termakan hoax antivaksin

Satu keluarga meninggal dunia setelah terinfeksi COVID-19. Ayah, ibu, dan seorang anaknya mengeluhkan gejala COVID-19 tepat setelah makan malam bersama.

Adalah Shaul Goncalves, pria berusia 40 tahun, Basil sang ayah berusia 73 tahun, dan ibunya bernama Charmagne 65 tahun. Ketiganya tak berhasil melawan COVID-19.

Dikutip dari Daily Star, mereka juga tidak menerima vaksinasi COVID-19 lantaran termakan konspirasi para antivaksin. Hal ini diungkap saudara laki-laki, Shaul, yaitu Francis, satu-satunya yang selamat dari Corona.

Diketahui keluarga tersebut takut menerima vaksin setelah para antivaksin menyebarkan hoax soal bahaya efek samping vaksinasi. Mereka pun takut dan memilih menunda untuk ikut vaksinasi COVID-19.

Hanya dalam waktu beberapa hari, ketiga anggota keluarga tersebut meninggal dunia. Ketiganya dimakamkan pada 1 Agustus 2021 lalu di Lisbon, Portugal.

Tak hanya masyarakat umum, seorang dokter juga sempat menentang vaksin COVID-19. Klik ke halaman selanjutnya.

4. Penyesalan antivaksin usai terinfeksi COVID-19

Seorang antivaksin asal Inggris yang bernama Faisal Bashir awalnya juga berpikir dirinya tidak akan terinfeksi Corona. Ia sangat percaya dengan rajin berolahraga bisa menjaga imunitas tubuhnya dan tidak memerlukan vaksin.
"Saya sempat ditawarkan vaksin, tapi saya arogan," kata pria berusia 54 tahun tersebut saat dikutip dari BBC pada Kamis (22/7/2021).

"Saya pergi ke gym, gowes sepeda, jalan, dan lari. Karena tubuh saya kuat dan sehat, saya pikir tidak butuh vaksin. Saya tidak ingin mengambil risiko bila kemudian vaksin itu tidak aman," lanjutnya.

Sayangnya, ia terinfeksi COVID-19 dan mulai merasakan berbagai efek samping buruk yang muncul. Bahkan ia harus mendapatkan bantuan oksigen saat dirawat di Rumah Sakit Bradford Royal Infirmary.

"Apa yang saya alami di RS membuat saya rendah diri... Banyak orang memenuhi RS karena mengambil tindakan berisiko dan itu salah. Saya merasa tidak enak. Saya merasa sangat bersalah dan harapannya dengan bercerita bisa membantu orang lain menghindari hal yang sama," ungkap Faisal.

5. Dokter antivaksin meninggal dunia akibat COVID-19

Seorang dokter di Kenya juga sempat menentang keras vaksinasi COVID-19 sebelum meninggal dunia. Dokter yang diketahui bernama dr Stephen Karanja itu meninggal usai dirawat di rumah sakit karena komplikasi akibat COVID-19.

Sebelum meninggal, dokter kandungan dan ginekolog itu selama berminggu-minggu mengatakan tidak perlu suntikan vaksin COVID-19, dan sebaliknya menganjurkan obat hirup uap serta tablet hydroxychloroquine.

"Kami juga tahu bahwa vaksinasi untuk penyakit ini sama sekali tidak perlu sehingga membuat tindakannya mencurigakan," jelasnya.

Dia lalu mendatangi berbagai forum untuk menganjurkan pengobatan alternatif, termasuk inhalasi uap dan obat seperti hidroksiklorokuin dan Ivermectin, yang belum disetujui WHO untuk mengobati COVID-19.

Dikutip dari laman BBC, dr Karanja disebutkan juga bertentangan pendapat dengan gereja Katolik atas keamanan vaksin Corona.


sumber

Cerita Para Antivaksin yang Berujung Tragis Akibat Infeksi COVID-19
Cerita Para Antivaksin yang Berujung Tragis Akibat Infeksi COVID-19
Cerita Para Antivaksin yang Berujung Tragis Akibat Infeksi COVID-19

Makanya disaat seperti ini vaksin benar menjadi jalan kita untuk memperkuat ketahanan tubuh dari infeksi covid. Jangan pula kita menjadi orang yang bersifat iblis diluar koar koar anti vaksin dan segala jenis penanggulangannya seakan-akan diri nya paling benar ketimbang ilmuwan kesehatan sehingga mempengaruhi orang lain untuk tidak divaksin.

Namun ternyata diam-diam vaksin dengan alasan A, B, C, D padahal takut mati tapi gak mikir akibat kelakukan dia berapa nyawa orang jadi korban. Stop nyebarin isu2 anti vaksin dan segala jenis penanggulangannya kalo kagak percaya silahkan simpan untuk diri sendiri jangan pengaruhi orang lain. Jangan menjadi setan pembunuh yang membahayakan jiwa orang lain padahal munafik diam2 vaksin dengan alasan dibuat-buat.

Keep Safe dan Selalu Jaga Prokes, kita bisa lalui pandemi ini apabila berjuang bersama, mau seperti apapun kebijakan yang diambil negara kalo di gak dukung oleh rakyatnya sampai kapan pun akan berlarut-larut pandemi ini. Gak ada satu negara pun mau membuat rakyat nya mati.

STOP JADI ORANG MUNAFIK YANG NIAT NYA BUAT BIKIN CELAKA ORANG LAIN.

Akhirnya Mau Divaksin, Jerinx SID: Saya Percaya Covid-19

 Akhirnya Mau Divaksin, Jerinx SID: Saya Percaya Covid-19


 Jerinx SID membagikan pengumuman yang cukup mengejutkan melalui akun Instagram miliknya, @tur_jrx pada Minggu (15/8/2021).
Musisi bernama asli I Gede Ari Astina itu mengumumkan dirinya percaya Covid-19 dan siap divaksin.

Jerinx menulis, ia bersedia divaksin Covid-19 setelah berkonsultasi dengan seorang virolog.
Pengumuman ini tentu mengejutkan publik, lantaran Jerinx sebelumnya menyatakan tidak bisa divaksin Covid-19.

"Setelah baca2 ilmu dan diskusi dengan virolog Dr Indro (Link utk kontak blio ada di bio saya) — saya putuskan besok akan mengambil vaxx Sinovac," tulisnya lewat akun @true_jrx.
Menurut Jerinx, ia mantap divaksin setelah dr Indro menyakinkan dirinya kalau vaksinasi Covid-19 aman untuknya yang memiliki riwayat penyakit.

Akhirnya Mau Divaksin, Jerinx SID: Saya Percaya Covid-19Unggahan Jerinx SID [Instagram/@true_jrx]

"Belio berhasil meyakinkan saya jika snvc aman utk pemilik riwayat medis seperti saya. Bagi yang belum divaxx saya anjurkan untuk konsultasi dengan Pakdhe Indro, atau ke dokter-dokter kepercayaan anda," sambungnya.

Pria yang tengah berseteru dengan Adam Deni itu kini nampak mendukung program vaksinasi. Ia mengajak publik untuk vaksin.
"Jangan khawatir, konsultasikan dengan dokter, cari vaksin yg sesuai dgn kondisi riwayat medis anda, jika memang tidak/belum boleh divaksin, Dokter pasti tidak akan menyarankannya. Yuk bersama kita dukung Indonesia agar lekas kembali bangkit!," pungkasnya.

Dalam postingan itu, Jerinx menyinggung soal diskriminasi bagi orang yang sudah atau belum divaksin. Menurutnya, daripada diskriminatif lebih baik edukatif.
"Saya pertegas sekali lagi, saya percaya Covid," kata Jerinx.

Ia berkaca pada orang-orang dekatnya yang terpapar Covid-19. Drummer SID tersebut meminta pengertian terkait unggahan endorse Covid-19 yang sempat memicu kegaduhan.
"Jadi kepada pihak-pihak yang tersinggung dengan statemen endorse CV19 saya mohon dipahami jika informasi di Instagram sata JRXSID -saat ini-- masih lenyap hanyalah informasi penyeimbang sebab, pandei memiliki banya sekali lapisan persoalan dan suduh perspektif yang berbeda-beda,".
Terakhir, ia pun mengumumkan undur diri dari polemik di tengah pandemi.

"Per 4 Juli 2021 lalu saya sudah resmi menarik diri dari polemik CVD19," tegasnya.


https://sumut.suara.com/read/2021/08/15/121810/akhirnya-mau-divaksin-jerinx-sid-saya-percaya-covid-19?page=all

Solusi Tak Dapat SMS Sertifikat Vaksin Covid-19






Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi masyarakat yang telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua bisa mendapatkan sertifikat vaksinasi Covid-19 di situs Pedulilindungi.

Masalahnya, sejumlah warga tidak mendapatkan SMS berisi link sertifikat vaksin, hingga tidak mengetahui cara download sertifikat lewat situs dan aplikasi Pedulilindungi.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi menjelaskan alasan sebagian masyarakat tidak mendapatkan pesan singkat berisi tautan (link) sertifikat vaksin usai menerima dosis kedua.

Ia mengatakan alasan pertama yakni ada jeda penerbitan sertifikat karena antrian pengiriman input pada sistem satu data. Ada juga kemungkinan data nomor HP masyarakat tidak terinput, sehingga pesan SMS tidak terkirim. Selain itu ada juga kemungkinan jika nomor yang diberikan tidak sesuai.

"Data nomor HP kosong atau tidak sesuai dengan yang digunakan saat mendaftar di Pedulilindungi.id," ujar Dedy beberapa waktu lalu.

Lantas ia juga menanggapi pertanyaan mengapa sebagian masyarakat ada yang langsung dapat menerima SMS berisi link sertifikat, sedangkan yang lainnya tidak. Ia mengatakan hal itu disebabkan nomor ponsel tidak sama, atau terdapat kegagalan dalam pengiriman SMS.

Kata Dedy untuk lebih jelas perlu dilakukan investigasi detail, yakni memeriksa nomor HP yang dimaksud untuk disesuaikan dengan log pada sistem.

Pada prinsipnya, dijelaskan Dedy penerbitan sertifikat vaksin secara otomatis dilakukan oleh sistem. Semua dilakukan usai petugas fasilitas kesehatan melakukan input informasi pelaksanaan vaksin di sistem PeduliLindungi.id.

Pemerintah diketahui memang akan memberi sertifikat vaksin jika penduduk sudah menerima dua suntikan vaksin covid-19, baik itu Sinovac, maupun AstraZeneca.

Perlu diketahui sertifikat vaksin merupakan tanda yang menunjukkan status vaksinasi seseorang. Sertifikat ini membuktikan seseorang sudah divaksin atau belum.

Masyarakat bisa memperoleh sertifikat vaksin dan mencetaknya secara mandiri lewat situs dan aplikasi Pedulilindungi usai mendapat suntikan. Caranya pun cukup terbilang mudah untuk dilakukan.

Berikut cara download sertifikat vaksin lewat situs pedulilindungi.id



Lewat situs Peduli Lindungi https://pedulilindungi.id/.

Ada beberapa syarat yang harus dilakukan agar bisa mengecek, download, dan cetak sertifikat vaksin lewat situs Peduli Lindungi sebagai berikut:

1. Sebelumnya pengguna disarankan harus login terlebih dulu. Sebab, jika langsung melakukan pencarian status lewat bar pencarian di halaman awal situs ini tanpa login, data yang ditampilkan tidak akurat.

Jika sudah login dengan nomor ponsel yang tepat, maka akan tertera data yang benar.

2. Lebih lanjut lakukan login lewat nomor telepon yang digunakan untuk mendaftar vaksin atau nomor yang digunakan saat melakukan vaksinasi.

Apabila sudah, masukan kode OTP yang dikirimkan ke SMS nomor ponsel. Sebab jika salah memasukkan nomor ponsel, bisa menyebabkan akun Anda tidak teridentifikasi sudah melakukan vaksin.

Setelah login dengan data yang tepat, maka sertifikat vaksin tahap 1 dan 2 bisa dilihat, di-download dan dicetak dengan cara berikut:

1. Pilih kolom Login/ Register di sudut kanan atas situs.
2. Lalu kemudian klik Login. Jika belum pernah membuat akun, pilih Buat akun PeduliLindungi.
3. Jika tampilan sudah berubah, masukkan nama lengkap dan nomor ponsel yang digunakan saat melakukan vaksin.
4. Lalu klik profil yang tertera dengan nama depan pengguna di sudut kanan atas.
5. Lebih lanjut pilih sertifikat vaksin dengan mengklik profil di kanan atas situs. Selanjutnya pilih menu "Sertifikat Vaksin". Sertifikat vaksin usai menerima suntikan vaksin Covid-19 akan muncul.
6. Jika seluruh data sudah benar, Anda bisa download sertifikat vaksin tersebut dengan klik "Unduh Sertifikat"
7. Apabila Anda ingin mencetak file unduhan yang ada di Galeri ponsel, bisa dikirm via email agar bisa dicetak di PC atau laptop yang sudah terhubung dengan printer.





Melalui Aplikasi Pedulilindungi

1. Buka toko aplikasi yang ada di iOS dan Android. Lalu download aplikasi PeduliLindungi.
2. Jika sudah terdownload dan terinstal di ponsel pintar Anda, lakukan login dengan nomor ponsel yang terdaftar saat melakukan vaksinasi.
3. Lalu masuk ke akun PeduliLindungi Anda dengan kode OTP SMS yang dikirim ke nomor ponsel.
4. Pilih ikon akun yang terletak di pojok kanan atas aplikasi PeduliLindungi, lalu pilih Sertifikat Vaksin untuk melihat sertifikat vaksin.
5. Pilih sertifikat vaksin yang ingin ditampilkan. Biasanya tampilan sertifikat otomatis muncul usai Anda selesai penyuntikan vaksin Covid-19 dua dosis.
6. Pilih "Unduh Sertifikat" untuk mendownload dan menyimpan sertifikat vaksin Covid-19 tersebut.
7. Apabila Anda ingin mencetak file unduhan yang ada di Galeri ponsel, bisa dikirim via email agar bisa dicetak di PC atau laptop yang sudah terhubung dengan printer.

Itulah sekilas penjelasan jika sebagian masyarakat tidak mendapat SMS setelah vaksin Covid-19, hingga cara mendownload sertifikat vaksin. Disarankan untuk mempergunakan metode tersebut apabila dibutuhkan sebagai kelengkapan dokumen.

(can/mik)

Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/teknolo...aksin-covid-19





Sindrom Misophonia, Gangguan Yang Terdengar Sepele Tapi Bisa Berakibat Fatal!

 Sindrom Misophonia, Gangguan Yang Terdengar Sepele Tapi Bisa Berakibat Fatal!

sumber: gambar

Setiap hari telinga kita sudah terbiasa dengan hiruk pikuk atau kebisingan dari berbagai sumber suara, baik itu dari suara kendaraan ataupun yang lainnya. Apalagi yang hidup di kota, tentu kehidupan yang penuh hiruk-pikuk itu sudah menjadi teman sehari-hari.

Lalu, apakah agan atau sista di sini ada yang merasa terganggu dengan suatu suara yang menurut orang lain adalah hal sepele yang tidak masuk akal? Jika iya, hati-hati kemungkinan Anda mengidap gangguan sindrom Misophonia.

Misophonia adalah kondisi di mana seseorang merasa terganggu saat mendengar suatu suara tertentu (Spesifik), hingga menimbulkan respon otomatis pada seseorang tersebut atau si pengidap Misophonia tersebut.

Sindrom Misophonia, Gangguan Yang Terdengar Sepele Tapi Bisa Berakibat Fatal!
sumber: gambar

Pengidap Misophonia biasanya terganggu bahkan benci dengan suara-suara yang menurut orang awam itu adalah hal sepele dan tidak masuk akal. Seperti, suara orang bernapas, suara orang mengunyah atau mengecap, suara batuk, suara gemeretak gigi. Bahkan yang lebih tidak masuk akal pengidap Misophonia akan terganggu dengan suara denting sendok, gesekan pisau atau cobek, suara tetesan air dan masih banyak lagi.


Reaksi emosional yang muncul pada pengidap Misophonia ini beragam, mulai dari perasaan gelisah, gugup, takut, kesal, panik hingga merasa tertekan. Bahkan, reaksi dari pengidap Misophonia yang paling fatal adalah reaksi ingin bunuh diri atau ingin membunuh. Sungguh sangat mengerikan bila sampai ke reaksi yang seperti itu.

Sindrom Misophonia, Gangguan Yang Terdengar Sepele Tapi Bisa Berakibat Fatal!
sumber: gambar


Mungkin sebagian orang akan menganggap sepele pengidap Misophonia bahkan dibuat lelucon, tapi bagi pengidapnya ini sungguh sangat melelahkan. Misophonia ini bisa terjadi begitu saja, tanpa sebab atau peristiwa khusus yang mendasari. Obatnya pun hingga saat ini belum ditemukan, hanya saja terapi dan konseling pada psikolog diperkirakan dapat mengurangi gejalanya saja tanpa dapat menyembuhkan.

Kehidupan sosial seseorang yang mengidap Misophonia ini juga terganggu, karena dia akan menghindari keramaian, seperti pesta ataupun lainnya. Sebab dia takut akan mendengar suara-suara yang dapat mengganggunya. Namun, ada juga yang mengatasinya dengan menggunakan penutup kedua telinga atau mendengarkan musik dengan menggunakan earphone.

Jika pengidap Misophonia ini memaksakan diri berada di keramaian, maka yang ditakutkan adalah dia akan merasa tertekan dan bisa jadi dia akan menyerang sesuatu atau seseorang yang menimbulkan suara pemicu Misophonianya.

Uniknya dari pengidap Misophonia ini adalah dia tidak akan terganggu bila suara-suara spesifik itu ditimbulkan oleh dirinya sendiri. Pengidap Misophonia ini juga kebanyakan adalah perempuan dan sedikit pria yang mengidap sindrom ini.

Dulu, aku mempunyai teman yang tiba-tiba berteriak kesal, marah, kadang panik sampai nangis kejer bila mendengar suara gesekan, contohnya suara yang ditimbulkan saat uang koin digesekkan ke lantai. Saat mendengar suara tersebut temanku itu akan berteriak, gelisah kemudian panik dan mulai marah hingga menangis jika suara itu tidak berhenti.

Dia akan duduk sendirian menjauh dari teman-teman yang lain saat ada kegiatan belajar bersama. Karena dia tak mau mendengar suara gesekan meja kecil yang kita pakai untuk belajar.

Namun, namanya juga masih anak-anak 'remaja' melihat sesuatu yang tak biasa itu maka akan dianggapnya seru, apalagi saat itu tidak tahu bahwa itu adalah sebuah gangguan kesehatan (ada dokter yang berpendapat bahwa Misophonia ini adalah gangguan mental/saraf). Jadi temanku itu malah sering dikerjain dengan suara-suara yang mengganggunya tersebut.

Jerinx SID Akhirnya Bersedia Disuntik Vaksin di Polda Metro

 Jerinx SID Akhirnya Bersedia Disuntik Vaksin di Polda Metro Jaya Hari Ini



Musisi I Gede Ari Astina alias Jerinx dikabarkan akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Polda Metro Jaya. Kegiatan vaksinasi terhadap drummer Superman is Dead alias SID itu dijadwalkan berlangsung pukul 12.00 WIB.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat. Jerinx rencananya akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Biddokkes Polda Metro Jaya.

"Iya rencananya siang ini," kata Tubagus saat dikonfirmasi, Minggu (15/8/2021).

Pada Jumat (13/8) kemarin Jerinx sempat diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus dugaan pengancaman terhadap pegiat media sosial Adam Deni. Dia hadir memenuhi panggilan kedua penyidik dari Bali dengan menempuh jalur darat sejak Kamis (12/8) pagi.

Jerinx hadir didampingi langsung oleh istrinya, Nora Alexandra dan kuasa hukumnya. Dia menegaskan dirinya tak pernah dijemput paksa atau mangkir dari panggilan penyidik.

"Saya tiba di Jakarta untuk memenuhi panggilan dari Polda Metro Jaya. Jadi tidak ada jemput paksa atau mangkir," kata Jerinx di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (13/8/2021).

Berkenaan dengan itu, Jerinx menjelaskan saat penggilan pertama pada Senin, 9 Agustus 2021 dirinya berhalangan hadir lantaran belum divaksin. Sebab, dirinya memiliki riwayat penyakit yang tak memungkinkan untuk dilakukan vaksinasi.

"Itu karena saya belum bisa memenuhi syarat untuk vaksin karena punya riwayat," katanya.


Penyidik resmi menetapkan Jerinx sebagai tersangka pada Sabtu (7/8) lalu. Dia ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik memeriksa sejumlah saksi dan ahli serta melaksanakan gelar perkara pada Jumat (6/8).

Pada Senin (9/8/2021) hari ini penyidik sedianya hendak melakukan pemeriksaan terhadap Jerinx. Dia diperiksa untuk pertama kalinya dengan status tersangka.

Dalam perkara ini, penyidik sempat memeriksa dan menyita handphone milik istri Jerinx, Nora Alexandra. Dia ketika itu diperiksa dengan status sebagai saksi.

Yusri menjelaskan Nora diperiksa lantaran handphone miliknya diduga digunakan oleh Jerinx saat melakukan pengamanan terhadap Adam Deni.


sumbernya

Niccolo Machiavelli, Guru Politik Modren Para Diktator

 Niccolo Machiavelli, Guru Politik Modren Para Diktator



Bagi politikus atau orang yang terjun ke dunia politik, nama Niccolo Machiavelli cukup akrab sebagai rujukan. Filsuf asal Italia ini terkenal karena sarannya yang lugas bahwa seorang penguasa yang ingin memelihara dan meningkatkan kekuatannya harus menggunakan cara-cara curang, licik, dan kebohongan. Semua itu dikombinasikan dengan penggunaan kekerasan yang bengis.


Karya Machiavelli lah yang membuat ia dikecam dan dicela banyak orang sebagai bajingan tak bermoral. Tapi, sebagian filsuf memuji dia sebagai seorang realis yang keras kepala dan berani menggambarkan dunia kekuasaan dan politik yang terjadi saat itu di Italia.

Niccolo Machiavelli dilahirkan pada 3 Mei 1469 di Florence. Ia merupakan anak dari Bernardo di Niccolo Machiavelli, seorang pengencara dari keluarga terpandang dan kaya raya. Tumbuh menjadi anak muda yang ahli dalam bahasa latin dan retorika, Niccolo Machiavelli bekerja sebagai pejabat di kantor arsip pemerintah Firenze.
Namun sayang, saat itu Italia sedang terpecah belah menjadi beberapa kerajaan kecil yang dikuasai keluarga. Florence saat itu dikuasai keluarga Medici yang dipimpin Lorenzo Magnificent. Tetapi, Lorenzo meninggal pada tahun 1492 dan beberapa tahun kemudian keluarga Medici diusir dari Florance. Florance kemudian berubah menjadi Republik dan pada tahun 1492 Machiavelli yang berusia 22 tahun tahun diangkat menjadi pejabat tinggi sipil.

Machiavelli diberi tugas untuk menyelesaikan misi militer oleh Ketua Kantor Arsip Umum, Piero Soderini. Adapun misi yang ia jalankan diantaranya menyerang putra dari Paus Alexander VI, Cesare Borgia, menyerbu Kaisar Roma Suci Maximilian I, hingga melakukan gencatan senjata dengan Pisa pada tahun 1509.
Ketertarikan Machiavelli dalam politik diawali karena kerisauan dia melihat situasi dan kondisi Italia yang saat itu terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang dikuasai keluarga. Dan ini berbanding terbalik dengan negara-negara di Eropa saat itu seperti Inggris, Prancis dan Spanyol yang saat itu dikenal karena militer dan kekuasaannya yang kuat sekali. Tak mengherankan Italia saat itu lemah secara negara walau budayanya menonjol.

Machiavelli tinggal di Florance yang diperintah oleh penguasa Medici yang terkenal, Lorenzo Magnificent. Tetapi, Lorenzo meninggal pada tahun 1492 dan beberapa tahun kemudian keluarga Medici diusir dari Florance. Florance kemudian berubah menjadi Republik dan pada tahun 1492 Machiavelli yang berusia 22 tahun tahun diangkat menjadi pejabat tinggi sipil.

Pada tahun 1512, keluarga Medici kembali berkuasa di Florance. Pemerintahan Republik digulingkan dan sejumlah pejabatnya ditangkap. Salah satu yang diincar oleh keluarga Medici adalah Machiavelli. Ia dipecat dari jabatannya dan ditangkap dengan tuduhan bersekongkol untuk menggulingkan penguasa Medici yang baru.
Machiavelli kemudian dipenjara. Namun ia kemudian dibebaskan dan Machiavelli kemudian pindah ke San Casciano.

Hari-Hari Terakhir Uni Soviet, Menuju Keruntuhan



Pengunjuk rasa nasionalis Tajik melawan Tentara Soviet di DushanbeVladimir Fedorenko/WikimediaCommons



Januari 1991

Pada tahun 1991, Jerman terus menunjukkan sikap positif dalam memberikan bantuan kepada Uni Soviet. Pengunduran diri Menteri Luar Negeri Soviet meninggalkan kesan yang kuat baik di dalam maupun di luar negeri bahwa Presiden Gorbachev sangat bergantung pada kekuatan konservatif militer dan KGB. Peningkatan penyebaran pasukan udara di Lituania dan Latvia diumumkan pada Januari 1991 yang meningkatkan ketegangan di negara-negara Baltik.

Pada tahun sebelumnya, Uni Soviet memainkan peran penting dalam mengakhiri divisi pasca-perang Eropa dan konfrontasi Timur-Barat dengan Perjanjian tentang Penyatuan Jerman, menandatangani Perjanjian Pasukan Konvensional di Eropa, mengambil tindakan terkoordinasi dengan negara-negara Barat pada invasi Irak atas Kuwaitdan menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Korea.

Namun situasi domestik kian memburuk, seperti krisis ekonomi yang semakin intensif dan perselisihan etnis, kritik terhadap new political thinking meningkat di kalangan konservatif. Pengunduran diri Menteri Luar Negeri Shevardnadze yang merupakan pendukung diplomasi tersebut dan penindasan negara-negara Baltik dengan penggunaan kekuatan pada Januari 1991 menimbulkan ketidakpastian tentang arah diplomasi "new political thinking".

Pada 13 Januari 1991, pasukan lintas udara Soviet menyerbu dan menduduki stasiun televisi dan radio Lituania, menewaskan 13 orang dan melukai 112 warga. Pada tanggal 20 Januari 1991, pasukan polisi khusus Kementerian Dalam Negeri Soviet menyerang Kementerian Dalam Negeri Latvia, dan dalam baku tembak berikutnya, lima orang tewas dan 10 orang terluka.

Militer gabungan Gorbachev percaya reformasi diperlukan untuk bertahan hidup, dan dia membawa tindakan putus asa ke masa-masa sulit. Dia mengantarkan keterbukaan politik yang membawa kebebasan baru dan pemilihan demokratis dan restrukturisasi ekonomi yang melonggarkan kontrol pemerintah atas ekonomi Soviet.

Boris, Presiden pertama Rusia
Presidential Press and Information Office
Pemimpin maverick republik Rusia, Boris Yeltsin adalah duri di pihak Gorbachev. Yeltsin, yang secara dramatis mundur dari Partai Komunis pada tahun 1990, menyerukan pengunduran diri Gorbachev setelah tentara Soviet menghalangi Lituania dan republik-republik lain yang mencari kemerdekaan dan kedaulatan.


Maret 1991
Pada bulan Maret 1991, Uni Soviet mengadakan referendum publik untuk menentukan apakah serikat pekerja harus dipertahankan atau dibubarkan. Lebih dari tiga perempat pemilih ingin Uni Soviet bertahan, tetapi enam republik menolak. Terlepas dari hasilnya, referendum tidak banyak membantu menghentikan keretakan negara. Yeltsin dan demokrat lainnya terus mendorong Gorbachev untuk memperkenalkan reformasi yang lebih radikal, dan presiden Soviet menegosiasikan sebuah perjanjian yang mendesentralisasikan kekuasaan dari pemerintah pusat ke republik.
:
Menyusul deklarasi kemerdekaan Georgia pada tahun 1991, Ossetia Selatan dan Abkhazia menyatakan keinginan mereka untuk meninggalkan Georgia dan tetap menjadi bagian dari Uni Soviet
Ssolbergj/WikimediaCommons

Penambang batu bara dan pekerja baja yang bekerja keras di bawah kondisi yang sulit dengan sedikit kompensasi. Ketika ekonomi Soviet mengalami stagnasi pada 1980-an, tekanan ekonomi meningkat pada pekerja industri. Ironisnya, reformasi ekonomi Gorbachev memberi pekerja hak untuk mogok kerja. Pada Maret 1991, serikat pekerja tambang batu bara bersumpah untuk mogok sampai dia mengundurkan diri.

April 1991
Kunjungan Presiden Gorbachev ke Jepang pada April 1991 merupakan kunjungan pertama kepala negara ke Jepang sepanjang sejarah Rusia dan Soviet. Jepang telah mempersiapkan diri dengan serius untuk kunjungan tersebut, mencoba menjadikannya sebagai kesempatan untuk peningkatan normalisasi hubungan Jepang-Soviet.

Konsultasi Menteri Luar Negeri Reguler diadakan tujuh kali sejak kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Shevardnadze pada Januari 1986. Dan Kelompok Kerja Perjanjian Perdamaian bertemu tujuh kali setelah kunjungan kedua Menteri Luar Negeri ke Jepang pada Februari 1988.

Jepang mengusulkan perluasan keseimbangan hubungan Jepang-Soviet secara keseluruhan, menempatkan prioritas utama pada masalah Teritorial. Selanjutnya, untuk mentransfer pengetahuan yang dapat berguna untuk reformasi ekonomi Soviet, banyak misi Soviet untuk survei ekonomi diterima dan para ahli Jepang juga dikirim ke Uni Soviet untuk memberikan bantuan teknis bagi rekonstruksi ekonomi Soviet.

Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev dan pemimpin Partai Sosial Demokrat Jepang Takako Doi sebelum pertemuan mereka di Akasaka State Guest House pada 16 April 1991 di Tokyo, Jepang
The Asahi Shimbun/gettyimages

Dukungan kemanusiaan juga diberikan oleh jepang, seperti peralatan medis ke daerah-daerah yang terkena dampak kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, makanan dan barang-barang medis.

Dengan latar belakang tersebut upaya serius dilakukan untuk meningkatkan hubungan Jepang-Soviet dengan Presiden Gorbachev mengunjungi Jepang. Diskusi yang sangat jujur dan menyeluruh dilakukan mengenai isu-isu mendasar dari hubungan antara kedua negara, termasuk Masalah Wilayah Utara.

Meskipun tidak ada solusi yang ditemukan pada Masalah Wilayah Utara, hal itu diartikulasikan dalam pernyataan bersama Jepang-Soviet bahwa Wilayah Utara adalah subjek dari masalah teritorial yang harus diselesaikan dalam Perjanjian Perdamaian. Juga disepakati bahwa mempercepat pekerjaan persiapan untuk menyimpulkan Perjanjian Perdamaian, termasuk penyelesaian Masalah Teritorial, adalah sangat penting.

Selain itu, pada perkembangan masa depan hubungan Jepang-Soviet secara keseluruhan, konsep keseimbangan yang berkembang, yang telah diusulkan Jepang di masa lalu, cukup tercermin dalam pernyataan bersama. Konsepnya adalah untuk mengejar kemajuan dalam hubungan di bidang lain, sambil menangani Isu Teritorial sebagai prioritas utama.

Berdasarkan konsep ini, 15 dokumen disusun, termasuk perjanjian tentang orang-orang yang ditahan di kamp-kamp tawanan perang Soviet, perjanjian tentang kerja sama yang terkait dengan bantuan teknis untuk upaya reformasi mengubah ekonomi Soviet menjadi ekonomi yang berorientasi pasar dan memorandum tentang kerja sama untuk mengurangi dampak pada kesehatan penduduk setempat akibat kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

Selama kunjungan Presiden Gorbachev ke Jepang pada bulan April 1991, sebuah memorandum dirancang mengenai konsultasi pemerintah dan disepakati untuk memulai konsultasi Asia antara Kementerian Luar Negeri kedua negara.

Juli-September 1991

Gorbachev dan Presiden AS George HW. Bush mengakhiri perlombaan senjata AS-Soviet dengan menandatangani Strategic Arms Reduction Treaty(START) pada Juli 1991. Perjanjian itu merupakan hasil negosiasi sembilan tahun berisikan perjanjian pengurangan persenjataan nuklir kedua negara adidaya.

Barikade didirikan di Riga untuk mencegah Tentara Soviet mencapai Parlemen Latvia, Juli 1991
Apdency/WikimediaCommons

Namun pada 18 Agustus 1991, terjadi kudeta oleh komunis terhadap presiden Gorbachev, yang menjadikan Gobrachev sebagai tahanan rumah di Krimea. Gorbachev dipaksa mengumumkan “ketidakmampuan memimpin karena alasan kesehatan”sebagai cara agar Gorbachev tidak melaksanakan tugas kepresidenannya, para pemimpin kudeta kemudian menyatakan keadaan darurat. Sementara tank bergemuruh di Moskow, ribuan orang turun ke jalan-jalan kota untuk membangun barikade melindungi Parlemen Rusia.

Tank Tentara Komunis menduduki pintu masuk Kremlin dan Katedral St. Basil di Moskow pada 19 Agustus 1991, dalam upaya kudeta untuk menggulingkan Gorbachev, presiden Soviet. Kudeta itu dipimpin oleh komunis garis keras yang dikenal sebagai “Geng of Eight”termasuk Kepala KGB Vladimir Kryuchkov dan Wakil Presiden Soviet Gennady Yanayev. Pemerintah baru yang memproklamirkan diri menyatakan keadaan darurat dan mengancam siapa pun yang akan berbicara menentangnya.

Di tengah upaya Jepang dan Uni Soviet yang dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Jepang sangat menyesalkan serangkaian tindakan yang diambil untuk memperoleh pemerintahan seperti pemecatan Presiden Gorbachev, deklarasi keadaan darurat dan penggunaan kekuatan yang tidak sesuai dengan proses berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi. Pemerintah Jepangpun mengumumkan penangguhan bantuan kepada Uni Soviet.

Boris merayakan kemenangan atas penggagalan kudeta komunis
Andrei Babushkin / TASS

Presiden Federasi Rusia Boris Yeltsin berdiri di atas tank lapis baja di luar Gedung Parlemen mengecam keputusan untuk menggulingkan Gorbachev, menyerukan orang-orang di jalan-jalan untuk menaikkan barikade terhadap tank dan pasukan.

Dua hari kemudian, pada 21 Agustus 1991, kudeta gagal dan kementerian pertahanan memerintahkan semua pasukan untuk mundur dari Moskow. Gorbachev diangkat kembali sebagai Presiden Soviet, tetapi Yeltsin telah menjadi bintang. Penduduk Moskow berbaris di jalan-jalan untuk menyemangati tank-tank Soviet yang melindungi pemerintah dari kudeta. Ketika kudeta secara resmi berakhir, militer meninggalkan Lapangan Merah dengan mengibarkan bendera tiga warna Federasi Rusia.

Dengan upaya kudeta berakhir setelah hanya tiga hari, Gorbachev muncul pertama kali, berbicara kepada wartawan pada 21 Agustus 1991. Menurut laporan pada saat itu, presiden tampak terisolasi, takut dengan pemberontakan. Presiden sangat waspada terhadap Yeltsin, yang muncul sebagai saingan politik utamanya.

Gorbachev terbang kembali ke Moskow pada 22 Agustus 1991, tetapi bukan dia yang menjadi pahlawan yang meredam kudeta, melainkan Yeltsin, yang dengan cepat mengalahkan kepopuleran Gorbachev.

Setelah berhasil melawan upaya kudeta, lebih dari 10.000 orang Moskow berkumpul pada malam 23 Agustus 1991, untuk menyaksikan penghancuran patung Felix Dzerzhinsky, pendiri polisi rahasia Soviet yang ditakuti, yang berdiri di depan Markas KGB sejak tahun 1958. Mereka menutupi dasar patung dengan slogan-slogan seperti, "Felix, Ini Akhirmu"dan "Rusia Bebas" dan bahkan mengecat kantor KGB dengan swastika.

Patung Felix yang dirobohkan warga Rusia
LiveJurnal

Sementara reformasi Gorbachev yang berusaha menyatukan negara, keterbukaan yang dia khotbahkan mengakibatkan republik-republik Soviet menuntut kemerdekaan dari Moskow. Pada 30 Agustus 1991, ribuan demonstran berkumpul di Baku, ibu kota Azerbaijan, untuk merayakan proklamasi kemerdekaannya. Pada tanggal 2 September 1991, Latvia, Lituania, dan Estonia semuanya dinyatakan merdeka, warga sipil merayakannya dengan memamerkan palu dan arit, lambang komunis yang dicopot dari bagian depan sebuah bangunan di Vilnius, ibu kota Lituania.

Yeltsin menandatangani Kesepakatan Belavezha dengan para pemimpin baru Ukraina dan Belarus. Dokumen tersebut menyatakan bahwa Uni Soviet akan secara resmi dibubarkan dan mengumumkan pembentukan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, sebuah organisasi baru untuk mengikat negara-negara bekas Soviet. Persemakmuran Negara-Negara Merdeka juga menerima pengunduran diri Gorbachev walaupun belum secara resmi. “Kami menghormati Gorbachev dan ingin dia memasuki masa pensiunnya,” kata Yeltsin, yang telah mengambil alih KGB.

Desember 1991

Pada tanggal 25 Desember 1991, bendera merah Soviet, berhiaskan palu arit yang ikonik, diturunkan untuk terakhir kalinya di atas Kremlin. Sebagai gantinya, bendera Rusia tiga warna dikibarkan, menandai transisi runtuhnya Uni Soviet secara perlahan bersama dengan pengunduran diri Presiden Mikhail Gorbachev yang disiarkan televisi.

Penurunan bendera Soviet dan pengibaran bendera Rusia
public domain

Ketika benteng komunisme jatuh dalam anugerah simbolis bagi kapitalisme dan demokrasi, beberapa orang merayakannya di jalan-jalan, merangkul janji kebebasan baru mereka. Yang lain meratapi hilangnya kekuatan global mereka dan takut akan masa depan yang tidak pasti.

Negara-negara baru bekas Uni Soviet kemudian memulai tugas berat untuk mengadopsi pemerintahan baru, ekonomi baru, dan cara hidup baru. Sementara dipuji di Barat sebagai tanda kemajuan yang tak terelakkan, transisi ke kapitalisme akan sangat membingungkan banyak orang di bekas Uni Soviet. Menjelang keruntuhannya, Uni Soviet terkubur jauh di dalam stagnasi ekonomi. Kekurangan makanan dan kemiskinan yang parah tersebar luas.

Namun banyak warga Soviet bangga dengan industri, kemajuan teknologi, dan status mereka sebagai negara adidaya. Runtuhnya kekaisaran tidak hanya berarti perubahan tatanan dunia, tetapi juga perubahan cara hidup dan persepsi diri bagi banyak penduduknya.

Pada malam itu Gorbachev berbicara kepada bangsa yang sudah tidak ada lagi. Dia mengumumkan pembubaran Uni Soviet dan pengunduran dirinya sebagai pemimpin kedelapan sekaligus terakhir. Uni Soviet meninggal pada usia 69 tahun.

Dalam pidatonya ia mengatakan “Karena situasi yang berkembang sebagai akibat dari pembentukan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, saya dengan ini menghentikan kegiatan saya di jabatan Presiden Republik Sosialis Soviet. Kebijakan yang berlaku untuk memecah-belah negara ini, merupakan sesuatu yang tidak dapat saya ikuti. Kita sekarang hidup di dunia baru, Perang Dingin dan perlombaan senjata telah diakhiri, serta militerisasi gila negara yang telah melumpuhkan ekonomi, sikap dan moral publik kita, sistem lama telah runtuh sebelum yang baru punya waktu untuk mulai berkembang.”

Beberapa saat setelah pidato berakhir, Gorbachev menandatangani kode nuklir ke Yeltsin. Kemudian dengan sedikit kemegahan bendera merah Uni Soviet diturunkan seperti tentara yang menyerah dari tempat yang diterangi lampu sorot di atas Kremlin di depan penonton. Tiga warna Federasi Rusia kemudian dikibarkan di tiang bendera. Akhir dari sebuah negara yang telah melihat kekerasan sepanjang sejarahnya berakhir tanpa suara tembakan tetapi hanya mengibaskan spanduk tertiup angin dan ratapan seorang pria mabuk yang tersandung dan berteriak “Mengapa kamu menertawakan Lenin?”