Selasa, 04 Mei 2021

Kiprah Pasukan Lintas Udara Jepang Masa Perang Dunia 2

Kiprah Pasukan Lintas Udara Jepang Masa Perang Dunia 2




CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI





Sekitaran tahun 1930-an, Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pernah melakukan pengembangan pasukan penerjun, namun pengembangan tersebut tidak mendapatkan perhatian lebih, sampai ketika para petinggi militer terkesan dengan keberhasilan operasi penerjunan yang dilakukan Jerman pada kampanye manuvernya tahun 1940-an. Akhirnya para petinggi militer mengintruksikan untuk membentuk pasukan serupa dengan pasukan penerjun Jerman, yang dimana akhirnya dibentuk sebuah unit riset di Sekolah Penerbangan Angkatan Darat di Pangkalan Udara Hamamatsu. Unit riset tersebut berada dibawah kewenangan Letnan Keigo Kawashima serta beberapa perwira lain dari Penerbangan Angakatan Darat. Secara keseluruhan para perwira unit riset tersebut tidak mempunyai pengalaman penerjunan, meskipun begitu para perwira tersebut tetap mempelajari informasi yang tersedia serta melakukan berbagai latihan uji coba, lalu setelahnya dibuat pedoman dasar-dasar penerjunan.






CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI









CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI













Setelah beberapa elemen penerjun dari pasukan lintas udara tersebut berhasil mendarat dengan segera mendapat perlawanan sengit dari Pasukan Belanda yang bertahan. Perlawanan sengit tersebut mengakibatkan banyak dari penerjun yang tewas, total seorang komandan, dua letnan, dua bintara serta 30 penerjun lainnya tewas sementara 90 lainnya mengalami luka-luka dalam operasi lintas udara tersebut. Lapangan udara tersebut akhirnya dapat dikuasai pada pukul 11:25, lalu pada hari berikutnya pukul 06:30 sekitar 185 penerjun penggati serta bantuan tempur tambahan kembali diterjunkan di Lapangan Udara Langoan. Setelah pasukan penerjun berhasil bergabung dengan pasukan utama, pasukan tersebut lalu melancarkan serangan guna menjepit serta menghancurkan pasukan Belanda, lalu pasukan Jepang lainnya yang berhasil mendarat di Amurang yang menyebabkan seluruh jalur lalu lintas di Minahasa dan sekitarnya berhasil dikuasai pasukan Jepang. Lalu pertempuran konvensional pun secara praktis berhenti pada tengah malam pada 11 Januari tahun 1942.


CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI








Pada 20 Februari tahun 1942, setelah Pasukan Jepang yang mendarat berhasil menguasai Lapangan Terbang Dili, dengan segera operasi lintas udara untuk menguasai Pulau Timor pun dilaksanakan. Pada pukul 09:00, sekitar 300 penerjun dari Pasukan Khusus Pendarat Angkatan Laut Yokosuka 3 diterjunkan oleh sejumlah pesawat pengangkut, kontingen pertama pasukan penerjun tersebut diterjunkan di Usua lalu dengan cepat berhasil menaklukan pasukan garis belakang Sekutu yang sedang mempertahankan gudang-gudang perbekalan. Pasukan tersebut akhirnya memasuki Babao tetapi mendapat perlawanan sengit sehingga pasukan penerjun tersebut tidak dapat bergerak maju menyeberangi jalan utama Babao menuju ke Koepang serta Lapangan Terbang Penfui, dan akhirnya pasukan penerjun tersebut terpaksa bergerak mundur ke arah timur. Setelahnya di hari berikutnya ketika pasukan Jepang lainnya berhasil menyerang Klapalima, lalu menduduki Lapangan Terang Penfui serta mendaratkan pasukan di Dili, akibatnya sebagian pasukan yang bertahan akhirnya menyerah pada 23 Februari tahun 1942.


CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI




Guna memenuhi kebutuhan akan sumber daya minyak, militer Jepang berencana melancarkan operasi untuk menguasai Palembang, dengan sasaran utama merebut Kilang Minyak yang akan diledakan oleh Sekutu lalu merebut lapangan terbang. Untuk merebut kedua sasaran tersebut, militer Jepang mengerahkan pasukan lintas udaranya lalu memecah pasukan tersebut menjadi dua kontingen untuk merebut masing-masing sasaran. Pada 14 Februari tahun 1942 pukul 08:00, pesawat-pesawat pengangkut mulai menerjunkan para penerjun berserta muatannya, ketika kabar mengenai penerjunan tersebut diketahui, seluruh pesawat Sekutu menyerang pesawat pengangkut maupun pasukan penerjun yang mendarat di lapangan udara tersebut. Pasukan Sekutu yang bertahan dapat memukul mundur para penyerbu, namun pasukan yang bertahan tersebut kekurangan perbekalan.




Sementara itu, pasukan penerjun yang mendarat di kawasan kilang minyak segera terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan yang bertahan, dua jam setelah penerjunan pertama, 60 penerjun tambahan diterjunkan dari sebelah barat lapangan udara, dan segera melancarkan serangan gencar terhadap lapangan terbang tersebut. Sekalipun pasukan penerjun berhasil merebut kawasan kilang minyak tersebut secara utuh, tetapi suatu serangan balasan yang dilancarkan kembali oleh Sekutu berhasil merebut kembali kompleks tersebut dan memaksa pasukan penerjun mundur. Namun usaha Sekutu untuk menghancurkan tempat pengilangan minyak tersebut tidak meraih hasil yang maksimal, hanya berhasil meledakkan gudang-gudang minyak, sementara tempat pengilangannya sendiri tidak mengalami kerusakan berat. Selain itu, sebelum melakukan mengundurkan diri, pasukan penerjun ternyata berhasil menjinakkan sebagian besar bahan peledak yang dipasang di kompleks tersebut.


CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI








Setelah kegagalan operasi lintas udara yang pertama, Jenderal Tomoyuki Yamashita berencana memulai operasi lintas udara dengan operasi darat berikutnya di Leyte, operasi tersebut direncanakan dilaksanakan pada 6 Desember tahun 1944, yang menargetkan menguasai lapangan udara. Pada 6 Desember tahun 1944 di sore hari sekitar 400 penerjun yang dipimpin oleh Mayor Tsuneharu Shirai melakukan penerjunan lalu dengan cepat mendarat lalu mulai menyerang ke segala arah. Penerjunan tersebut mengejutkan Pasukan Amerika, namun karena tidak teratur memunculkan kebingungan, yang menyebabkan banyak dari para penerjun tewas sebelum dapat mengambil posisi bertempur. Beberapa pasukan penerjun berhasil menimbulkan kerusakan di lapangan terbang tersebut termasuk menghancurkan sebuah pesawat, dan membakar tempat pembuangan, dan tempat-tempat kritikal lainnya. Tidak teraturnya penyerangan tersebut berakhir dengan bencana karena pasukan penerjun tersebut tidak mampu menahan laju serangan balik pasukan bantuan yang akhirnya pada 8 Desember tahun 1944, lapangan udara tersebut berhasil dikuasai kembali.


CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI




Pemboman yang dilakukan pesawat pembom Amerika ke pulau utama Jepang, membuat militer Jepang menyusun rencana untuk menghilangkan ancaman pemboman tersebut, namun bukan dengan menembak jatuh pesawat-pesawat pembom tersebut, melainkan dengan menghancurkan pesawat-pesawat tersebut ketika berada lapangan udara. Rencana tersebut pada awalnya akan dilaksanakan dengan melakukan pemboman konvensional secara langsung ke lapangan udara tempat pesawat-pesawat pembom tersebut berada, namun karena terlalu riskan, akhirnya rencana tersebut diubah menjadi mendaratkan pasukan lintas udara langsung ke lapangan udara lalu menghancurkan pesawat-pesawat pembom tersebut. Kapten Michirō Okuyama komandan dari Kompi Zeni, Resimen Lintas Udara 1 yang terlatih dalam teknik sabotase dan peledakan dipilih menjadi komandan pasukan serta operasi lintas udara tersebut. Setelahnya dibentuk Unit Lintas Udara Giretsu lalu dipilih sekitar 126 personil untuk melakukan operasi lintas udara tersebut yang juga merupakan misi bunuh diri, lalu pada 5 Desember tahun 1944 unit lintas udara tersebut berkumpul di Akademi Udara Angkatan Darat lalu mendapatkan tambahan 10 perwira intelejen.






Pada malam 24 Mei tahun 1945, delapan pesawat angkut membawa unit lintas udara yang telah ditugaskan untuk menyerang Lapangan Udara Yontan lalu empat lainnya dikerahkan ke Lapangan Udara Kadena. Empat pesawat angkut membatalkan misi karena masalah mesin, tiga lainnya ditembak jatuh, namun lima berhasil mendarat di Lapangan Udara Yontan karena terbantu oleh serangan pengalihan namun hanya satu pesawat yang berhasil mendarat, lalu sekitar 10 pasukan yang selamat, dipersenjatai dengan senapan mesin ringan dan berbagai bahan peledak kemudian menyerang secara membabi buta sehingga menyebabkan sembilan pesawat hancur, fasilitas rusak dan beberapa prajurit Amerika tewas, serangan unit lintas udara tersebut mengakibatkan kerusakan besar tetapi pada 25 Mei tahun 1945 lapangan udara tersebut dapat dioperasikan kembali secara penuh.


Sabtu, 01 Mei 2021

7 Idiom Bahasa Inggris Ini Pakai Kata 'Lion', Tahu Arti 'Lion Heart'?

 7 Idiom Bahasa Inggris Ini Pakai Kata 'Lion', Tahu Arti 'Lion Heart'?

Sumber: unsplash


Jika, kamu ingin memperkaya wawasan dalam bahasa Inggris, kamu harus coba, nih mempelajari idiom. Apa, sih idiom itu? Dalam bahasa Indonesia, idiom bisa disamakan dengan peribahasa.

Maksudnya, kata yang terbaca tidak sama dengan maknanya. Misalnya, kata lion heart, secara literal dapat berarti hati singa. Tapi, kedua kata itu termasuk idiom yang memiliki makna lain. Yuk, simak pembahasan berikut ini!

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

1. Lion Hunter
Apabila kamu memiliki teman yang punya banyak koneksi dengan orang-orang terkenal kamu bisa gunakan idiom lion hunter. Contoh kalimatnya begini, Kevin is a typical lion-hunter—he gets himself invited to the publishers parties so that he can meet all the top authors. Artinya, Kevin tipenya itu berteman dengan orang-orang yang terkenal—jadinya dia diundang ke pesta penerbit-penerbit, alhasil bisa bertemu dengan para penulis papan atas.

2. As strong as a lion
Idiom as strong as a lion dapat digunakan ketika ada seseorang yang benar-benar fisiknya kuat, ibaratnya sekuat singa. Contoh kalimatnya begini, he is going to win, he is strong as a lion. Artinya, dia akan menang, soalnya dia kuat sekali layaknya singa.

3. To put (one’s) head in the lion’s mouth
Idiom to put (one’s) head in the lion’s mouth, secara literal bermakna menempatkan kepala di mulut singa. Tapi, karena ini idiom yang memiliki makna lain, arti yang benar adalah seseorang yang menempatkan diri sendiri ke dalam situasi yang berbahaya atau beresiko.

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

Contoh kalimatnya seperti ini, I put my head in the lion’s mouth and told him what I really thought. Artinya, saya benar-benar memberitahukan apa yang dipikiran saya, sehingga saya berada dalam bahaya.

4. A lion in the way
Jangan kira kalau idiom a lion in the way artinya singa di sebuah jalan. Karena, makna yang dimaksud dari idiom ini adalah, hambatan yang dapat menyebabkan seseorang berhenti melakukan sesuatu. Contohnya, don’t view it as a lion in the way, view it as an opportunity to become a better person. Artinya, jangan melihat sesuatu yang menghambatmu, lihatlah sebuah kesempatan untuk menjadi orang yang lebih baik karena hambatan itu.

5. To escape the bear and fall to the lion
Idiom to escape the bear and fall to the lion ini dapat digunakan ketika ada seseorang yang berhasil melewatkan suatu masalah, tapi, setelahnya mendapat masalah baru lagi yang lebih sulit. Contohnya, looks like you escaped the bear but fell to the lion. However, don’t worry, you will find a solution. Artinya, kelihatannya kamu berhasil menyelesaikan masalah, tapi, malah datang masalah baru yang tak kalah sulit. Bagaimana pun, jangan khawatir, kamu akan dapat solusinya.

6. A live dog is better than a dead lion
Idiom a live dog is better than a dead lion bukan berarti anjing hidup lebih baik daripada singa mati. Tapi, makna yang benar adalah, lebih baik jadi pengecut, tapi, tetap hidup daripada jadi pahlawan, lalu, mati.

Contohnya, you could have died! Next time, don’t be afraid to ask for help. Remember a live dog is better than a dead lion. Artinya, kamu bisa mati! Lain kali, jangan takut untuk meminta bantuan. Ingat lebih baik jadi pengecut, tapi, tetap hidup daripada jadi pahlawan, lalu, mati.

7. Lion heart
Idiom ini bermakna seseorang yang sangat berani dan tidak takut apa pun. Contohnya, Their fearless actions show that they are lion-hearted and unstoppable.

Itulah 7 idiom yang gunakan kata lion! Selamat belajar!

MENGATASI PANIK DAN STRESS KETIKA HAMIL DIMASA PANDEMI COVID-19

 MENGATASI PANIK DAN STRESS  KETIKA HAMIL DIMASA PANDEMI COVID-19


Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi respiratorik akut yang menyebar dengan cepat secara global dalam waktu yang singkat. COVID-19 telah menarik perhatian dunia setelah pertama kali diidentifikasi di Cina pada 31 Desember 2019. Cina melaporkan kepada World Health Organization (WHO) bahwa pada hari tersebut 

ditemukan 44 pasien pneumonia berat di Kota Wuhan, Provinsi Hubei yang diduga terkait 

dengan pasar basah yang berada di kota tersebut. Sejak saat itu kasus penderita COVID-19 terus meningkat tajam setiap harinya. Sekitar lebih dari 51.800 kasus terkonfirmasi positif dari pemeriksaan laboratorium, dan 1.600 kematian pada 16 Februari 2020. WHO mendeklarasikan COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC) pada 30 Januari 2020 dan pandemik pada 11 Maret 2020 (Kementrian Kesehatan RI, 2020; Handayani, 2019; Sairah et al, 2019).

Transmisi virus COVID-19 menyebar sangat cepat melalui kontak antara manusia-ke-manusia (human-to-human contact) via droplet respiratorik dan saliva dari orang yang terinfeksi COVID-19. Transmisi melalui fomite juga dapat terjadi, dan baru-baru ini WHO mengkonfirmasi adanya transmisi melalui airbone. Berdasarkan genetic sequencing dan analisis filogenetik virus tersebut merupakan bagian dari genus betacoronavirus yang memiliki hubungan dekat dengan SARS. Penelitian lain menemukan kemiripan yang dimiliki COVID-19 dan SARS mencapai 76%. Virus SARS-CoV-2 merupakan virus RNA berantai tunggal, dan memiliki masa.

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

Penelitian retrospektif yang dilakukan di Wuhan, Cina menyatakan bahwa ibu 
hamil dengan kehamilan pada trisemester akhir memiliki prognosis yang lebih baik. Ibu hamil pada trisemester akhir tidak memiliki gejala klinis yang lebih berat walaupun pada penelitian tersebut tetap ditekankan bahwa usia kehamilan lanjut rentan dengan gejala klinis yang berat. Hal ini disebabkan karena perubahan kadar hormon yang tidak seimbang dan penurunan volume paru yang disebabkan oleh peningkatan ukuran uterus selama kehamilan (Yu et al, 2020). Analisis subgroup antara ibu hamil dengan COVID-19 dan penderita COVID-19 yang tidak hamil menunjukkan insiden demam dan batuk pada ibu hamil lebih rendah, hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh perubahan sistem imun pada ibu hamil dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Metaanalisis ini juga menunjukkan mortalitas ibu hamil dengan COVID-19 cukup rendah, namun hal ini tetap tidak menginterpretasikan bahwa kehamilan merupakan faktor proktektif terhadap gejala klinis yang lebih berat.Lantas bagaimana cara agar ibu hamil tidak merasa takut dan cemas dengan kondisi ini?,mari kita simak beberapa saran dari kemenkes ri:

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

1.SELF CARE

Dimasa pandemi seperti ini pasti banyak ibu hamil yang kerap memikirkan aman atau tidak kah proses melahirkan dan cara merawat bayi nya nanti dimasa pandemi.

Akan tetapi Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, ibu hamil boleh-boleh saja punya pemikiran seperti itu. Namun,jangan sampai ibu menjadi lengah akan hal ini.

Oleh karena itu ibu hamil disarankan untuk self care dalam arti ibu hamil bisa lebih memperhatikan pola hidup yang lebih baik dan lebih sehat.

“Ibu hamil bisa melakukan self care selama pandemi, seperti makan makanan sehat dan bernutrisi untuk si janin, mengatur pola istirahat yang cukup, olahraga yang disesuaikan juga dengan kondisi ibu, dan sebisa mungkin semua dilakukan di rumah,” kata Gracia


2.FOKUS DENGAN HAL YANG BISA DILAKUKAN DAN DIKONTROL

Saat ini vaksin COVID-19 memang sudah tersedia namun rasa cemas dan panik ibu hamil tidak bisa di katakan hilang begitu saja,kendati demikian ibu hamil disarankan untuk fokus dengan hal yang bisa dilakukan dan dikontrol,terlebih emosi pada saat hamil sering sekali tidak stabil. Untuk itu usahakan tetap mindful dan fokus dengan apa yang terjadi saat ini.


3.TETAP PRODUKTIF DAN BERFIKIR POSITIF

Ketika ibu hamil sedang mengalami tanda-tanda stres muncul seperti:gelisah,cemas,panik,atau takut maka alihkan hal tersebut dengan kegiatan yang lebih produktif seperti bercocok tanam di kebun,membuat prakarya dari limbah bekas botol atau yang masih bisa dimanfaatkan.

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

4.BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG-ORANG TERDEKAT

Walaupun sudah menerapkan gaya normal new,ibu hamil tetap saja tidak bisa bebas untuk pergi kemana saja,akan tetapi dizaman yang sudah canggih ini ibu hamil bisa berkomunimasi dengan kerabat melalui sosial media seperti:video call,chat personal,atau media sosial lain.

Akan tetapi bukan berarti ibu hamil tidak boleh untuk pergi kemanapun,sesekali ibu hamil juga disarankan untuk berkomunikasi dengan tetangga di dekat rumah dan bisa sharing mengenai kehamilan nya namun harus tetap menjalankan protokol kesehatan.


5.KETAHUI PENYEBAB STRES

Ibu hamil perlu mencari tau apa yang membuat dirinya merasa stress dimasa pandemi,apalagi setelah melihat berita mengenai angka kejadian COVID-19 di media sosial atau di televisi.

untuk itu ibu juga perlu membatasi bermain media sosial dan bisa dialihkan dengan membaca buku terkait kehamilan atau membaca majalah lainnya.


Menurut penelitian yang diterbitkan oleh National Center for Biotechnology Information stres saat hamil menimbulkan dampak buruk untuk janin. Stres dapat menyebabkan persalinan prematur dan kondisi bayi yang lahir kurang sehat. 

Dokter Atika pun menyuarakan hal yang sama. Menurutnya, stres menyebabkan ibu mengalami sakit kepala kronik, gangguan tidur, gangguan makanan, dan risiko peningkatan tekanan darah.untuk itu ibu perlu beberapa saran dari dokter maupun psikolong agar tidak merasa cemas dan stress disaat hamil.