Kamis, 18 Februari 2021

MENGAPA YAHUDI MAJU.




Jika saya menulis ttg bangsa Yahudi maka banyak yg tdk suka, dibilang saya pendukung Yahudi penjajah Palestina, antek2 Yahudi, dll. Padahal dari semua itu yg saya maksudkan adalah :
- Bercerminlah bahwa mengapa jumlah populasi Yahudi didunia ini hanya sekitar 14,5 juta atau sekitar 0,2% dari populasi dunia tetapi bisa sangat maju dlm segala bidang seperti sains, tekhnologi, ekonomi, pertahanan dll.
- Jadikanlah motivasi, jadikanlah cambuk, mengapa dgn jumlah populasi Yahudi dunia yg sgt sedikit itu bisa hebat, bisa sgt maju, bisa menguasai diberbagai sektor penting, contoh Populasi Yahudi di Amerika itu hanya 2 % saja tetapi mengapa mereka bisa berkuasa dibanyak sektor yg penting, bisa pegang kendali.
- Merenunglah bahwa jumlah populasi Yahudi dunia itu sekitar 14,5 juta ( sekitar 0,2% ) , tetapi bisa menghasilkan 201 peraih Nobel dunia ( sekitar 22,5% sejak penghargaan Nobel dimulai tahun 1901 ), sedangkan populasi umat islam dunia data th 2020 menurut Pew Research Center sebesar 1,9 Miliar lebih ( 24,9% dari populasi dunia ) tetapi kenapa yg berhasil meraih hadiah Nobel hanya 1,4% ( hanya 12 orang , tlng koreksi jika saya salah ).
Merenunglah, berpikirlah, apa yg salah ?
Apakah karena kita sibuk menghapal ayat ? Sedangkan mereka sibuk dgn IPTEK.
Apakah karena kita sibuk ributkan agama, ingin mendirikan negara agama/khilafah ? Sedangkan mereka sibuk sains, tekhnologi dan ekonomi.
Apakah karena kita sibuk ttg rumah ibadah, surga, pakaian seragam sekolah ? Sedangkan mereka sibuk meningkatkan SDM manusianya.
Faktanya kita hanyalah pemakai dan bukan pencipta, termasuk FB ini juga karya Yahudi.
UNESCO menyebut Indonesia urutan ke 2 dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah, paling malas membaca, menurut data Unesco minat baca masyarakat Indonesia sgt memprihatinkan, hanya 0,001% artinya dari 1000 orang Indonesia cuma satu orang yg rajin membaca. Kondisi ini menempatkan Indonesia pd posisi 124 dari 187 negara dlm penilaian Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ).
Hasil laporan PISA yg dirilis 3/12/3018, mencatat kemampuan membaca, matematika dan sains siswa Indonesia jeblok, berada dirangking 74 dari 79 negara. Melorotnya tingkat literasi pelajar Indonesia menjadi penyebab turunnya kemampuan berpikir kritis.
Bencana akibat kebodohan adalah sebesar2 musibah seorang manusia. ( Al Ghazali ).
Mengapa Yahudi maju ? Mengapa bangsa Yahudi maju ?
Rajin pangkal pandai, itulah pepatah yg terkenal dinegara kita, tetapi kenyataannya sebagian dari kita malas belajar, malas membaca, sehingga mudah dibodohi apalagi ttg agama, tetapi terhadap berita hoax mereka rajin membaca dan percaya.
Buku adalah gudang ilmu, yang menduduki urutan pertama " Gemar membaca " adalah orang/bangsa Yahudi, mereka banyak berprestasi, para orang tua Yahudi sangat konsisten mendiktekan pentingnya membaca buku. Mereka tidak segan2 membeli buku yg mahal sekalipun, karena mereka yakin kualitas itu mahal. Orang2 Yahudi adalah kaum yg paling tinggi minat bacanya, mereka membaca buku2 tebal dgn hard cover. Menurut majalah Reform Jewish, 79% orang Yahudi Amerika membelanjakan uangnya utk membeli buku hard cover, 39% membeli 1-5 judul buku, 9% membeli 6-9 judul buku dan 17% membeli lebih dari 10 judul buku pertahun.
Orang2 Yahudi mengapresiasi tinggi terhadap pendidikan dan kehidupan intelektual, serta tetap mendidik anak2nya dgn agama. Mereka sgt memotivasi anak2nya utk sekolah tinggi, menjadi ilmuwan, dokter, pengusaha, dll.
Adapun kebiasaan/gemar membaca ini hanya dapat dikalahkan oleh orang2 Jepang yang sama gilanya bila mereka membaca buku. Orang Jepang diperkirakan melahap buku bacaan rata2 12 buku dan 35 majalah setiap tahun dan surat khabar. Belanja buku orang Jepang setiap tahun hampir mencapai 1 triliun Yen bahkan lebih.
Hukum universal berlaku, siapa yang gemar membaca mereka mendapatkan informasi, mereka mendapatkan pengetahuan. Siapa yg menguasai pengetahuan mereka menguasai tekhnologi. Dan siapa yg menguasai IPTEK, maka bersiaplah untuk menjadi " Raja Dunia '.
Dan itu semua diawali dengan satu kata perintah " Iqra ( Bacalah ) ", kita gemar menghapal dan mengucapkannya, sementara bangsa lain gemar melaksanakan dan membuktikannya.
Ilmu itu cahaya yg terang yg menerangi dengannya orang yg bahagia dan orang yg bodoh dalam kegelapan. Ilmu itu puncak kehidupan bagi para hamba sebagaimana orang2 yg bodoh itu mati karena kebodohan.
( Al Hafizh Al Hakamy ).

SALAM DAMAI.
By : ROF S.

Senin, 15 Februari 2021

Menyampaikan kritik tanpa perlu ditangkap

 



“ Babo, mau tanya.” Kata Nitizen via WA.

“ Tanyalah.”

“ Kan Jokowi bilang silahkan dikritik. Tapi apa jaminannya tidak akan ditangkap ? 

“ Kritik itu hak kita sebagai warga negara. Bahwa kebebasan berpendapat dilindung UU. Jadi yang jamin itu bukan Jokowi tetapi UU. Jokowi hanya ingatkan sesuai dengan UU.

“ Tapi mengapa ada yang ditangkap karena kritik presiden”

“ Itu bukan karena dia kritiik. Tetapi karena dia melanggar UU. “

“ UU apa ?

“ UU ITE No 19/2006, itu berkaitan dengan penghinaa, atau pencemaran nama baik, berita bohong yang bisa menimbulkan kebencian. “

“ Jadi kritik seperti apa yang dimaksud presiden?

“ Kritik membangun. Selagi tidak terkait dengan pencemaran nama biak, berita bohong atau hoax yang bisa menimbulkan kebencian. Itu bebas saja. Dijamin engga akan ditangkap”

“ Bagaimana bisa bedakan pencemaran nama baik dengan kritik kepada seorang pejabat?

“ Gampang say..kritik jabatannya. Jangan personalnya. Contoh kamu tidak suka dengan pemerintah karena kebijakanya. Maka kritik ditujukan kepada presiden atau gubernur atau walikota/bupati atau menterinya, bukan ke personalnya”

“ Bisa contoh konkritnya.” 
�“ Jakarta setiap tahun semakin banyak titik banjir karena pemda DKI gagal melaksanakan normalisasi kali dan penataan hunian di bantaran kali. Nah itu disebur kritik. Ada sebab akibatnya. Tetapi kalau bilang “ Anies engga bener urus jakarta. Makanya jakarta banjir” Nah itu disebut nyinyir. Tapi kalau bilang sejak Anies jadi Gubernur DKI jakarta semakin baik.  Itu hoax.  Sama juga bilang, sejak Anies jadi guberur jakarta terus banjir. Itu juga hoax. Karena banjir ada bukan hanya di era Anies, di era gubernur sebelumnya juga banjir. Paham ya.”

“ Paham Babo. Jadi harus paham sebab akibat mengapa peristiwa terjadi dan gimana solusinya? 

“Tepat.” 

“ Terimakasih Babo”

ARUS BALIK SANG PENDUKUNG

 



-  Media massa mainstrean dan konvensional bersama para aktifis LSM -  yang selama ini disuplai dana asing - juga kubu oposan,  kini kerepotan menghadapi netizen pro pemerintah.

Bahkan Dewan Pers pun terganggu. Menuding "buzzer" merusak kebebasan pers.   Bayangkan - lembaga berwibawa  yang seharusnya mengantisipasi perkembangan media massa - tidak siap menghadapi kehadiran media baru : media sosial - sebagai wujud demokratisasi sesungguhnya,  di mana kini setiap orang bebas bersuara (dengan gadgetnya) dan layak didengar.   Dewan Pers masih saja pakai paradigma lama. 

Sebagai orang media, saya tahu persis tak ada media (mainstream)  yang sepenuhnya independen.  Termasuk Dewan Pers - sebagai pengawasnya. Kasus Kompas TV yang terancam denda Rp. 500 juta atas laporan Veronica Koman dan sampul 'Tempo' yang tendensius - nyaman nendang sana sini -  adalah contohnya. 

Partisan selalu ada,   baik secara kelembagaan lewat kontrak bisnis,  maupun kesepakatan masing masing awaknya secara diam diam. Transfer langsung ke penulis berita. 

Banyak media mainstream terverikasi Dewan Pers patut diduga menyerang kementrian / instansi pemerintah supaya dapat jatah iklan atau diajak jalan jalan oleh menterinya. Dan dapat perlindungan mereka. 

Maunya mereka, presiden, menteri dan pejabat pemerintah boleh digebugi - bebas dicaci maki dan dihajar kanan kiri di media  -  dan tidak boleh melawan. Tak boleh menjawab - mengiyakan saja. Karena kritikus,  kalangan LSM,   dan aktifis antiperintah, jurnalis piaraan konglomerat dan mafia itu -  mahasuci dan mahabenar dan  menguasai kebenaran tunggal. Dan final.  

"Kalau mau jawab,  pasanglah advetorial / sponsor artikel di media kami. Kami segera kirim 'rate card'-nya ". 

Lho,  kok enak banget!?

Mereka merasa berhak mengawasi dan mengritik pemerintah dan kita rakyat yang nonton dan membaca tak boleh  mengawasi dan mengritisi mereka.  Wooh, enaknya! 

Kini mereka minta presiden menertibkan para pendukung istana dan menyembunyikan itikad jahatnya,  "ayo tertibkan buzzermu dan biarkan kami menyerangmu, menghajarmu. Jangan melawan, seperti sebelumnya". 

Media sosial dianggap panggung pertunjukkan wayang kulit.  Cuman dalang yang bebas omong -  yang lain musti diam dan nonton saja.  Yang berisik musti ditertibkan. 

Sosok publik yang dulunya pendukung mantan wapres mendadak membandingkan gubernur Jateng dan DKI dalam mengatasi banjir dan selalu menyebut diri "tidak berpihak kemana mana". 

Kadrun dan para pejabat pecatan,   menyerang di twitter, FB dan Youtube, lalu mereka minta pemerintah melalui humas,  membalas di koran dan majalah.  Jaka sembung bawa golok.  Ora nyambung,  Mbok. 

Logika yang sedang dikembangkan saat ini, warga pendukung pemerintah dijuluki "buzzer" dan "buzzerRp" - dengan konotasi negatif, hina dina  -  sedangkan penyerang pemerintah dijuluki "kritikus" / pengamat,  netizen : konotasi positif, makhluk mulia. 

Padahal  mereka itu itu juga. Pejabat pecatan yang tak laku laku,   nyinyir dan vokal karena masih ngarep posisi. 

Sebenar benarnya,  selogis-logisnya -  seakurat-akuratnya -  data dan fakta yang dikutip dari sumber pemerintah dan  pendukung, tetaplah disebut "buzzer" -  kelompok nista.  

Sedangkan oposan dan mereka yang cuma bisa cemooh,  nyindir,  mlintir pernyataan,  caci maki, nulis kotor dan meyebar hoax,  menyerang sebagai pelampiasan sakit hati itu tetaplah disebut "kritik" dari kritikus.  Orang mulia. 

Dulu Kwik Kian Gie mengritik di Kompas dan dimuliakan publik.  Kritiknya jadi nujum  dan kebenaran akhir yang tak terbantahkan.  Sekarang kritiknya digugat netizen.  Ini maksudnya apa?  Sudah pernah jadi orang pemerintah, memimpin Bappenas,   jejak hasilnya mana?    Dulu mengubah apa?  KKG langsung sewot. Ketakutan.  

KEMUNAFIKAN dan manipulasi adalah ciri netizen oposan dan penyerang para pendukung pemerintah.  Baik yang kini menggugat "buzzerRp" maupun buzzer gratisan.  Para relawan.

Bagaimana dengan aksi "buzzerDinar" dan "buzzer Dollar" ? BuzzerChaplin,  "buzzerCikeas" dan "buzzer Cendana" ?  Woii,   jangan belagak pilon!!  

Ada partai agama yang  claim sendiri punya "cyber army" sampai ratusan ribu yang tersebar di tanah air dan belagak pilon menggugat dana untuk influenzer di DPR RI.  Munafiqun !.


Sesungguhnya masing masing dari mereka juga punya tim buzzer dengan sebutan masing masing untuk  menyerang  istana dengan masif, sistematis  - lewat akun akun bodong. Bahkan ada yang digelari ustadz di kubu anti pemerintah yang ngaku ini "perang".  "Begini caranya perang sekarang" katanya pamer gadgetnya yang bertebaran di meja. 

Giliran dilawan,  diserang balik -  kalah dan  kehabisan logistik,  menjerit -  meraung raung. Teriak "bazzar - buzzer" istana.  Seperti yang lagi ramai sekarang. 

Mereka memanipulasi publik - seolah olah yang ditangkap polisi adalah intelektual dan ulama pengritik pemerintah dan istana.  Padahal yang ditangkap penyebar kebencian,   yang mencaci maki,  omong kotor dan menghina kyai/habib. Sengaja nantang aturan protokol kesehatan. Lagunya sok kuat padahal penyakitan.  

Akhirnya ko'it deh. Ormasnya koit, big imamnya sekarang sesak napas.  ***

By : Supriyanto M.

Jejak Digital, Fadjroel Rachman Kritik Bernada Fitnah ke SBY, Tak Pernah Ditangkap

 Fadjroel Rachman pernah terekam melontarkan kritik bernada fitnah ke Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun Fadjroel aman-aman itu, tak ada ditangkap polisi.


Jejak Digital, Fadjroel Rachman Kritik Bernada Fitnah ke SBY, Tak Pernah Ditangkap

Hal ini diungkap Wasekjen DPP Partai Demokrat Ossy Dermawan melalui cuitan di akun Twitter-nya @OssyDermawan, Sabtu (13/2) seperti dikutip Pojoksatu.id.

Ossy pun melampirkan sebuah cuitan dari Fadjroel Rachman tahun 2014 lalu.

“Ini contoh kritik yang bernada fitnah (“bagi2 uang utk SBY-Boediono”) namun tidak pernah dipermasalahkan aparat penegak hukum saat itu,” cuit Ossy Dermawan.

Menurut Ossy, cuitan Fadjroel Rachman yang bernada fitnah itu terdapat pada kalimat” Bagi-bagi uang untuk SBY-Boediono”.

“Pemimpin harus mau mendengar keluh kesah rakyatnya. Kritik rakyat adalah “obat” agar negara dan pemerintah selalu waspada & tidak salah,” jelasnya lagi.

Wasekjen DPP Demokrat Ossy Dermawan mencontohkan kebebasan mengkritik pemerintah pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan cuitan Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman.

Berikut cuitan lengkap Fadjroel Rachman yang diunggah Ossy Dermawan tersebut.

“Januari 2014, utang pemerintah Indonesia Rp2.465,45 triliun. Ngotot beli pesawat, mercy, bagi2 uang utk SBY Boediono. Kita ini bangsa apa?” demikian cuitan Fadjroel pada 10 September 2014 lalu.

Tangkapan cuitan Fadroel Rachman ini kemudian dibagikan Ossy di akun Twitter pribadinya @OssyDermawan, dengan mengaitkannya dengan bentuk kritik untuk pemerintah.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini kritik tengah ramai diperbincangkan publik usai pernyataan Presiden Jokowi meminta agar masyarakat lebih aktif dalam memberikan kritik kepada pemerintah.

https://pojoksatu.id/news/berita-nas...angkap-polisi/

SAM PO KONG

 

Menurut Sejarah merupakan tempat pendaratan kapal seorang Laksamana Tiongkok memeluk agama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Beberapa Pengamat sejarah mengatakan dulunya adalah sebuah bangunan masjid dengan arsitektur tionghoa, tetapi masyarakat menganggap bangunan itu adalah sebuah kelenteng – dari bentuknya mengadopsi arsitektur cina sehingga mirip sebuah kelenteng.

Zheng He / Cheng Ho perjalanan pertamanya ke Jawa tercatat sekitar tahun 1405-1407, dan setelah itu secara teratur ia selalu mengunjungi Jawa. Perjalanan laut armada Cheng Ho biasanya merupakan konvoi dari 300 kapal dengan awak kapal sebanyak kurang lebih 28.000 orang. Ia selalu memperhatikan persembahan dan doa bagi keselamatan perjalanan laut yang harus ditempuhnya bersama awak kapalnya. Masih menurut Wikipedia, dalam dunia modern Zheng He (Cheng Ho) dikenal sebagai simbol dari toleransi beragama.

Komplek Sam Po Kong dipercaya sudah berdiri sejak abad ke-15, setelah kedatangan Sam Po Tay Djien (Zheng Ho) di Jawa dengan mengemban misi menjamin persahabatan. Pendataran tersebut dilakukan di pelabuhan yang pada awal abad ke-15 terletak di Simongan. Setelah lompatan sejarah sekian lama maka pada bulan Oktober 1724 diadakan upacara besar-besaran sebagai ungkapan terima kasih kepada Sam Po Tay Djien yang telah melindungi penduduk dari mara bahaya, sekaligus memperingati pendaratannya. Dua puluh tahun sebelumnya diberitakan bahwa gua yang dipercaya sebagai tempat tinggal Sam Po dulu runtuh disambar petir. Tak berselang lama gua tersebut dibangun kembali dan didalamnya ditempatkan Sam Po dengan empat anak buahnya yang didatangkan dari Tiongkok. Pada perayaan tahun 1724 tersebut telah ditambahkan bangunan emperan di depan gua.

Perbaikan pertama disusul oleh perbaikan kedua pada tahun 1879 yang diprakarsai dan dibiayai oleh hartawan Oei Tjie Sien (ayah Oie Tiong Ham) yang telah mengambil alih pemilikan kawasan tersebut dari Hoo Yam Loo, pemegang pakta madat yang merugi. Tidak begitu jelas apa saja yang ditambahkan pada pemugaran krdua ini, hanya setelah selesai maka komplek tersebut dibuka untuk umum. Pada tahun 1937 atas prakarsa Lie Hoo Soen komplek Sam Po dipugar kembali. Kali ini diadakan beberapa penambahan, yaitu gapura, taman suci dan selasar (Pat Sian Loh) yang menghubungkan Klenteng Sam Po dengan makam Kyai Jurumudi. Listrik masuk ke komplek Sam Po pada zaman pendudukan Jepang dan selanjutnya komplek tersebut dalam keadaan tidak terawat. Namun pada tahun 1950 kembali diadakan perbaikan dengan membuat gapura baru dari beton agar lebih kokoh , taman bunga di halaman belakang klenteng dengan dua buah paseban yang diberi nama Wie Wan Ting dan Tiang Lok Ting serta dua buah pat kwa ting (gasebo berbentuk segi delapan).

Setelah terlantar kembali dua dasawarsa maka pada awal tahun delapan puluhan diadakan penyempurnaan kembali komplek tersebut dengan mengutamakan gerbang klenteng dan ruang pemujaan lain, sarana akomodasi dan lain-lain.

By : Yap an L.

#persaudaraantionghoaindonesia

Minggu, 14 Februari 2021

Mengenal Istilah Thrift, Thrifting, dan Thrift Shop Serta Perbedaannya

 Beberapa tahun terakhir, istilah thrift, thrifting, dan thrift shop semakin populer. Hal itu didukung oleh  tren di masyarakat untuk jual beli barang-barang second yang berkualitas.


Berbagai situs belanja online pun memudahkan untuk belanja barang thrift yang masih terlihat seperti baru. Seringkali barang bermerek pun bisa didapat dengan harga lebih murah dengan cara thrifting. 

Seiring waktu, belanja di thrift shop sudah menjadi semacam gaya hidup. Tapi, ternyata masih banyak yang belum mengetahui makna thrift, thrifting, dan thrift shop yang sebenarnya. Daripada penasaran, simak ulasan berikut.

Thrift merupakan istilah untuk barang bekas import yang punya kualitas bagus
Mengenal Istilah Thrift, Thrifting, dan Thrift Shop Serta Perbedaannya

Dalam bahasa Indonesia, thrift pada dasarnya berarti penghematan, kemudian dipakai dalam belanja barang bekas yang masih berkualitas. Jika pada umumnya thrift identik dengan barang import bekas, maka hal tersebut kurang tepat.

Thrift merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut sebuah barang bekas yang masih layak pakai dan bisa dijual.

Barang thrift ada banyak macamnya, tapi sejauh ini yang paling terkenal adalah produk fashion.

Keunikan thrift fashion akan memberi kepuasan tersendiri karena model pakaiannya yang tersedia tidak  terlihat pasaran. Apalagi barang-barang ini harganya lebih murah dan masih terlihat baru.

Tampaknya belanja barang thrift bisa menjadi alternatif yang menguntungkan dari segi budget maupun kebutuhan untuk bergaya. Belanja barang-barang bisa dilakukan secara online maupun offline.

Sementara thrifting adalah proses berburu barang-barang bekas 
Mengenal Istilah Thrift, Thrifting, dan Thrift Shop Serta Perbedaannya

Setelah mengetahui tentang thrift, selanjutnya kita juga mengenal tentang thrifting. Thrifting adalah sebuah aktivitas ‘berburu’ berbagai barang thrift yang sedang jadi incaran.

Thrifting secara online bisa dilakukan dengan memperhatikan foto produknya sekaligus bertanya berbagai hal detail pada penjualnya.

Tapi, jika kamu berminat thrifting secara offline di sebuah pasar khusus, kamu bisa merasakan sensasinya saat berbelanja yang kemungkinan ramai dan seperti harus bersaing dengan pembeli lain.

Tidak seperti aktivitas belanja di supermarket, membeli barang secara thrifting harus teliti dalam menentukan pilihan sendiri. Seringkali tidak ada petugas yang melayani pertanyaan pembeli saat thrifting secara offline.

Belanja secara thrifting bisa dibilang akan memberi tantangan tersendiri. Tentang harga yang ditawarkan, biasanya bukan berupa harga pas. Jadi, pembeli juga perlu pintar-pintar menawar.

Klo tempat membeli barang bekas disebut Thrift shop 
Mengenal Istilah Thrift, Thrifting, dan Thrift Shop Serta Perbedaannya

Istilah berikutnya adalah thrift shop yang merupakan tempat belanja atau pasar yang khusus menjual barang thrift. Bisa dikatakan bahwa thrift shop merupakan sebuah toko untuk penghematan.

Banyak thrift shop menawarkan harga miring untuk sebuah produk branded yang masih sangat bagus. Thrift shop dapat dijumpai secara online maupun offline.

Di banyak kota besar di Indonesia, thrift shop pun bermunculan dengan macam-macam barang yang ditawarkan, mulai dari barang antik, sepatu, tas, dan yang paling banyak adalah pakaian.

Tidak hanya menunjang penampilan, keberadaan thrift shop juga berperan penting dalam mengurangi limbah industri fashion.

Sehabis membeli pakaian di thrift shop, pastikan untuk mencuci terlebih dahulu sebelum dipakai. Bahkan setelah keluar dari thrift shop pun disarankan untuk mencuci tangan agar terjamin kebersihannya.

Kesimpulan: perbedaan istilah thrift, thrifting, dan thrift shop 
Mengenal Istilah Thrift, Thrifting, dan Thrift Shop Serta Perbedaannya

Antara thrift, thrifting, dan thrift shop memang sering disebut secara bersamaan. Tentunya masing-masing istilah memiliki perbedaan arti.

Jadi, istilah thrift merupakan suatu barang second atau bekas pakai yang umumnya berupa barang impor yang masih bagus kualitasnya. Produknya bisa bermacam-macam, dengan kualitas yang beragam pula.

Kemudian thrifting adalah suatu aktivitas untuk berburu atau belanja barang thrift yang sedang diincar.

Thrifting biasa dilakukan secara online atau secara offline.

Sedangkan yang dimaksud thrift shop adalah tempat belanja yang menyediakan barang thrift. Apakah kamu tertarik mencari barang incaran di thrift shop? Untuk mendapatkan yang terbaik, pastikan untuk memilih dengan teliti.

Pak Dal Pencipta Lagu Bintang Kecil

 Saat masih duduk di bangku TK, kemungkinan besar kamu sudah pernah menyanyikan lagu Bintang Kecil. Kebanyakan anak kecil di Indonesia belajar menyanyi dengan lagu yang satu ini.


Lagunya sederhana, baik dari segi nada maupun lirik. Liriknya pun cenderung imajinatif dan sesuai dengan jiwa anak-anak yang penuh rasa ingin tahu.

Lagunya memang terkenal, tapi sayangnya belum banyak yang tahu siapa penciptanya. Ternyata sosok pencipta lagu Bintang Kecil adalah komponis bernama 

Raden Geraldus Daldjono Hadisudibjo atau lebih akrab dipanggil Pak Dal.
Pak Dal pencipta lagu Bintang Kecil juga merupakan seorang guru yang dekat dengan murid-muridnya. Inilah kisah hidupnya.

Sudah memiliki panggilan jiwa untuk bermusik dan mendidik anak-anak
Jarang Diketahui, Inilah Sosok Pak Dal Pencipta Lagu Bintang Kecil

Pak Dal adalah seorang pencipta lagu anak-anak yang juga satu generasi dengan Pak Kasur dan Ibu Sud. Sejak usia muda, panggilan jiwanya adalah mendidik, bermusik, membuat lagu, dan mengajarkannya kepada anak-anak.

Meskipun jasanya besar dan karyanya sangat melegenda, tapi ternyata namanya seolah ‘ditakdirkan’ untuk tidak begitu terkenal dibandingkan Ibu Sud dan Pak Kasur.

Sebelum menjadi seorang pendidik, ia pernah menempuh pendidikan keguruan Kweekschool setara SMA di era Hindia Belanda pada tahun 1928.

Masa kecilnya dijalani di antara dua kota yaitu Solo dan Yogyakarta, tapi kemudian pindah karena sekolahnya berlokasi di Muntilan, Jawa Tengah.

Mengajarkan not balok dengan cara yang mudah dimengerti murid-muridnya
Jarang Diketahui, Inilah Sosok Pak Dal Pencipta Lagu Bintang Kecil

Ia memulai untuk menjajaki bidang musik sejak bergabung di paduan suara gereja. Di gereja, ia sering dipercaya untuk menjadi soloist, walau sebenarnya lebih berminat memegang biola.

Gurunya yang bernama Pater J. Awiek SJ selalu memberikan dukungan untuk terus menekuni bakatnya di dunia musik.

Setelah lulus sekolah, ia langsung menjadi seorang guru musik untuk SD di tiga tempat. Caranya memperkenalkan not balok cenderung gampang dipahami oleh para siswanya karena menggunakan bahasa sederhana.

Tidak hanya mengajar SD, ia pun sempat mengajar SPG (Sekolah Pendidikan Guru) di Yogyakarta. Kesungguhannya dalam mengajar dan melatih kemampuan muridnya menjadikan sosoknya istimewa bagi banyak orang.

Selain memakai alat-alat musik yang disediakan sekolah, ia juga sering membawa sendiri alat musik gambang berukuran kecil ke dalam kelas sebagai alat bantu mengajar.

Sering memotivasi agar murid-muridnya juga bisa menciptakan lagu sendiri
Jarang Diketahui, Inilah Sosok Pak Dal Pencipta Lagu Bintang Kecil

Meskipun di kelasnya belajar teori yang mendalam seputar musik muridnya ditekankan untuk rajin-rajin mempraktikkan apa yang sudah diajarkan.

Bahkan ia memotivasi para muridnya untuk menciptakan lagunya sendiri, khususnya lagu anak-anak.

Harapannya adalah agar kelak murid-muridnya bisa menampilkan lagu ciptaan sendiri di depan anak-anak dan tentunya punya hubungan yang dekat dengan anak kecil.

Ikatan batinnya dengan muridnya begitu kuat, sehingga banyak muridnya yang masih senang mengunjunginya saat sudah lulus.

Murid-muridnya yang sudah jadi guru banyak minta saran atau nasihat soal pendidikan anak atau sekadar minta diktat salinan lagu-lagu karyanya.

Kedekatannya dengan para murid sudah seperti keluarga sendiri. Melalui perannya sebagai pendidik di sekolah, ia juga dipertemukan dengan wanita bernama Siti Purnami yang kemudian menjadi istrinya.

Dari pernikahannya terlahir anak A. Riyanto, yang juga menjadi seorang musisi.

Memperkenalkan lagu untuk anak-anak ketika menjadi penyiar radio Jepang
Jarang Diketahui, Inilah Sosok Pak Dal Pencipta Lagu Bintang Kecil

Pada era pendudukan Jepang, pekerjaannya bertambah yakni menjadi penyiar radio untuk siaran musik. Kebijakan pemerintah Jepang saat itu mengizinkan penyiar untuk menggunakan bahasa Indonesia.

Ia sangat bersemangat untuk menuliskan lagu anak-anak berbahasa Indonesia untuk disiarkan melalui radio Jakarta, Yogyakarta, dan Solo. Melalui siarannya, lagu-lagu berbahasa Indonesia diputar di sela-sela lagu Jepang.

Saat kekuatan Jepang sudah melemah pada akhir Perang Dunia II, secara perlahan ia menghilangkan lagu Jepang dalam siarannya dan menggantinya dengan lagu bahasa Indonesia.

Produktivitasnya dalam berkarya tidak diragukan lagi. Bahkan ia pernah dalam waktu sehari menciptakan enam lagu. Sejak zaman pendudukan Jepang, ia sudah mengumpulkan seratus karya menjadi bentuk diktat.

Walau namanya tidak begitu terkenal, tapi karyanya tetap menjadi legenda
Jarang Diketahui, Inilah Sosok Pak Dal Pencipta Lagu Bintang Kecil

Menurutnya, setiap seniman tentu pernah melewati ‘masa subur’ dalam berkarya. Seolah-olah, segala hal yang dilihat dan didengarnya langsung bisa dituang menjadi susunan lirik dan nada.

Lagu Bintang Kecil diciptakannya dengan tulus agar anak-anak bisa bernyanyi sesuai umurnya. Lagu-lagunya yang lain kebanyakan bertema pendidikan dan budi pekerti, misalnya lagu yang berjudul Peramah dan Sopan.

Kegelisahan terbesarnya adalah ketika anak-anak Indonesia terpaksa harus menyanyikan lagu dewasa yang lebih terkenal, tapi kurang mendidik.

Sampai hari tua, karyanya masih terus dinikmati dan mewarnai masa kecil anak-anak Indonesia.

Setelah wafat pada tahun 1977, namanya memang tidak banyak dikenal masyarakat zaman sekarang, tapi lagu Bintang Kecil ciptaannya masih melegenda.