Jika saya menulis ttg bangsa Yahudi maka banyak yg tdk suka, dibilang saya pendukung Yahudi penjajah Palestina, antek2 Yahudi, dll. Padahal dari semua itu yg saya maksudkan adalah :
- Bercerminlah bahwa mengapa jumlah populasi Yahudi didunia ini hanya sekitar 14,5 juta atau sekitar 0,2% dari populasi dunia tetapi bisa sangat maju dlm segala bidang seperti sains, tekhnologi, ekonomi, pertahanan dll.
- Jadikanlah motivasi, jadikanlah cambuk, mengapa dgn jumlah populasi Yahudi dunia yg sgt sedikit itu bisa hebat, bisa sgt maju, bisa menguasai diberbagai sektor penting, contoh Populasi Yahudi di Amerika itu hanya 2 % saja tetapi mengapa mereka bisa berkuasa dibanyak sektor yg penting, bisa pegang kendali.
- Merenunglah bahwa jumlah populasi Yahudi dunia itu sekitar 14,5 juta ( sekitar 0,2% ) , tetapi bisa menghasilkan 201 peraih Nobel dunia ( sekitar 22,5% sejak penghargaan Nobel dimulai tahun 1901 ), sedangkan populasi umat islam dunia data th 2020 menurut Pew Research Center sebesar 1,9 Miliar lebih ( 24,9% dari populasi dunia ) tetapi kenapa yg berhasil meraih hadiah Nobel hanya 1,4% ( hanya 12 orang , tlng koreksi jika saya salah ).
Merenunglah, berpikirlah, apa yg salah ?
Apakah karena kita sibuk menghapal ayat ? Sedangkan mereka sibuk dgn IPTEK.
Apakah karena kita sibuk ributkan agama, ingin mendirikan negara agama/khilafah ? Sedangkan mereka sibuk sains, tekhnologi dan ekonomi.
Apakah karena kita sibuk ttg rumah ibadah, surga, pakaian seragam sekolah ? Sedangkan mereka sibuk meningkatkan SDM manusianya.
Faktanya kita hanyalah pemakai dan bukan pencipta, termasuk FB ini juga karya Yahudi.
UNESCO menyebut Indonesia urutan ke 2 dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah, paling malas membaca, menurut data Unesco minat baca masyarakat Indonesia sgt memprihatinkan, hanya 0,001% artinya dari 1000 orang Indonesia cuma satu orang yg rajin membaca. Kondisi ini menempatkan Indonesia pd posisi 124 dari 187 negara dlm penilaian Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ).
Hasil laporan PISA yg dirilis 3/12/3018, mencatat kemampuan membaca, matematika dan sains siswa Indonesia jeblok, berada dirangking 74 dari 79 negara. Melorotnya tingkat literasi pelajar Indonesia menjadi penyebab turunnya kemampuan berpikir kritis.
Bencana akibat kebodohan adalah sebesar2 musibah seorang manusia. ( Al Ghazali ).
Mengapa Yahudi maju ? Mengapa bangsa Yahudi maju ?
Rajin pangkal pandai, itulah pepatah yg terkenal dinegara kita, tetapi kenyataannya sebagian dari kita malas belajar, malas membaca, sehingga mudah dibodohi apalagi ttg agama, tetapi terhadap berita hoax mereka rajin membaca dan percaya.
Buku adalah gudang ilmu, yang menduduki urutan pertama " Gemar membaca " adalah orang/bangsa Yahudi, mereka banyak berprestasi, para orang tua Yahudi sangat konsisten mendiktekan pentingnya membaca buku. Mereka tidak segan2 membeli buku yg mahal sekalipun, karena mereka yakin kualitas itu mahal. Orang2 Yahudi adalah kaum yg paling tinggi minat bacanya, mereka membaca buku2 tebal dgn hard cover. Menurut majalah Reform Jewish, 79% orang Yahudi Amerika membelanjakan uangnya utk membeli buku hard cover, 39% membeli 1-5 judul buku, 9% membeli 6-9 judul buku dan 17% membeli lebih dari 10 judul buku pertahun.
Orang2 Yahudi mengapresiasi tinggi terhadap pendidikan dan kehidupan intelektual, serta tetap mendidik anak2nya dgn agama. Mereka sgt memotivasi anak2nya utk sekolah tinggi, menjadi ilmuwan, dokter, pengusaha, dll.
Adapun kebiasaan/gemar membaca ini hanya dapat dikalahkan oleh orang2 Jepang yang sama gilanya bila mereka membaca buku. Orang Jepang diperkirakan melahap buku bacaan rata2 12 buku dan 35 majalah setiap tahun dan surat khabar. Belanja buku orang Jepang setiap tahun hampir mencapai 1 triliun Yen bahkan lebih.
Hukum universal berlaku, siapa yang gemar membaca mereka mendapatkan informasi, mereka mendapatkan pengetahuan. Siapa yg menguasai pengetahuan mereka menguasai tekhnologi. Dan siapa yg menguasai IPTEK, maka bersiaplah untuk menjadi " Raja Dunia '.
Dan itu semua diawali dengan satu kata perintah " Iqra ( Bacalah ) ", kita gemar menghapal dan mengucapkannya, sementara bangsa lain gemar melaksanakan dan membuktikannya.
Ilmu itu cahaya yg terang yg menerangi dengannya orang yg bahagia dan orang yg bodoh dalam kegelapan. Ilmu itu puncak kehidupan bagi para hamba sebagaimana orang2 yg bodoh itu mati karena kebodohan.
( Al Hafizh Al Hakamy ).
SALAM DAMAI.
By : ROF S.