Rabu, 09 September 2020

Kejutan Ultah Jadi Petaka, Balon Helium Meledak di Wajah saat Tiup Lilin

Kejutan Ultah Jadi Petaka, Balon Helium Meledak di Wajah saat Tiup Lilin

Media sosial dihebohkan dengan insiden meledaknya balon helium di acara kejutan ulang tahun. Balon tersebut meledak di dekat wajah saat hendak tiup lilin kue ulang tahun.



Video tersebut viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Twitter @areajulid.

Dalam video singkat itu tampak beberapa anak muda perlahan menaiki anak tangga hendak memberikan kejutan ulang tahun untuk temannya.

Mereka telah menyiapkan balon helium dengan angka 52 di depan pintu kamar. Selain itu, mereka juga telah membawa kue ulang tahun dengan lilin yang menyala diatasnya.

"Sayangnya rencana tidak berjalan dengan baik," tulis pemilik akun dalam video tersebut seperti dikutip Suara.com, Kamis (3/9/2020).

Saat pintu kamar dibuka, balon helium tersangkut di pintu sehingga balon turun mendekati kue dengan lilin yang menyala.

Akibatnya, api dari lilin seketika langsung menyambar gas helium di dalam balon hingga meledak

Ironisnya, ledakan tersebut terjadi di dekat area wajah para anak muda tersebut.

"Kue berlilin dan balon helium yang kita bawa bertabrakan, dikarenakan balon yang tersangkut di atas pintu. Balon meledak dan api menyambar," ungkapnya.

Akibat insiden tersebut, beberapa orang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami luka bakar cukup serius.

Si pembuat video mengingatkan kepada publik untuk berhati-hati dalam menggunakan balon helium. Sebab, jika tidak maka insiden ledakan serupa bisa saja tak dapat dihindari.

"Untuk kalian jadikan ini pelajaran ya, jangan gunakan balon helium di ruangan yang sempit dan apalagi ada api," imbuhnya.

Video tersebut mendadak viral di media sosial. Banyak warganet ikut membagikan pengalaman serupa saat balon meledak di sebuah pesta.

"Duh harus hati-hati itu. Gas helium itu mudah terbakar. Saranku boleh pakai balon tapi jangan dekat lilin," kata @yusrilfaa.

"Nasi tumpeng aja guys kalau merayakan ultahl. Kalau kayak di atas bukannya memperingati bertambahnya usia malah bisa jadi penyebab tutup usia," ujar @diddekarisma.

"Sudah banyak kejadian padahal balon helium ketemu api jadi begitu, tapi kayaknya sebagian orang Indonesia khususnya anak muda nggak bakal percaya kalau belum merasakan itu terjadi sama mereka," ungkap @drunkaftrsexx.

"Kayak teman aku woy, aku datangnya telat sih waktu itu jadi nggak ikutan kena. Tapi teman aku ini yang ultah yang kena luka bakar mukanya, bayangin aja harusnya ultah jadi moment bahagia ini malah jadi petaka," tutur @gurlalomy.

https://www.suara.com/news/2020/09/0...lilin?page=all

CDC Keluarkan Peringatan Level 3 Perjalanan ke Indonesia bagi Warga AS

CDC Keluarkan Peringatan Level 3 Perjalanan ke Indonesia bagi Warga AS


Centers for Disease Control and Prevention ( CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengeluarkan peringatan Level 3 bagi warga AS yang berencana berkunjung ke Indonesia. Mengutip publikasi di laman resmi CDC, peringatan level 3 artinya orang-orang diminta untuk menghindari masuk ke Indonesia, kecuali untuk kepentingan yang mendesak.

CDC menyebutkan, risiko penularan Covid-19 di Indonesia tergolong tinggi. Pernyataan ini dikeluarkan pada awal Agustus 2020. Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, hingga Senin (7/9/2020), total kasus di Indonesia tercatat 196.989 kasus. Penambahan kasus harian dalam beberapa pekan terakhir selalu di atas 2.000, bahkan beberapa kali di atas 3.000 kasus.


Peringatan perjalanan internasional untuk keperluan tidak mendesak ini diberlakukan bagi seluruh warga AS. Sementara itu, warga AS yang memiliki risiko tinggi terhadap infeksi Covid-19, seperti orang tua dan orang yang memiliki penyakit bawaan, diimbau untuk benar-benar menghindari dan menunda rencana berkunjung ke Indonesia meski untuk keperluan esensial, apalagi untuk keperluan nonesensial. Perjalanan esensial misalnya untuk kerja kemanusiaan, alasan medis, kepentingan keluarga yang mendesak, dan sebagainya. Peringatan ini dikeluarkan karena CDC menganggap jika ada warganya yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia, layanan kesehatan yang bisa mereka akses akan sangat terbatas. Jika memang harus pergi ke Indonesia, CDC menekankan pentingnya mematuhi protokol kesehatan untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain.

Misalnya, menghindari kontak dekat dengan orang lain yang berasal dari lingkar luar, menggunakan masker saat di area publik, sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan langkah pencegahan lainnya. Setelah kembali dari melakukan perjalanan dari Indonesia, semua warga AS diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, meskipun kondisi terlihat fit dan sehat. Tetap tinggal di rumah, menghindari orang dengan risiko tinggi tertular, dan melakukan tes Covid-19 juga menjadi saran yang harus ditaati. Selain itu, mereka diminta untuk rutin memantau kesehatan diri sendiri, segera cek jika merasa mendapatkan gejala Covid-19. Dikutip dari The New York Times, larangan level 3 ini tidak hanya diberlakukan untuk Indonesia, tetapi juga sejumlah negara lain, seperti Jamaika, Kenya, Italia, Inggris, dan Perancis.

Bahkan, ada larangan level 4, yaitu warga AS benar-benar dilarang untuk bepergian ke negara tertentu untuk kepentingan yang mendesak ataupun tidak, baik untuk orang sehat maupun berisiko. Negara-negara yang masuk larangan perjalanan level 4 ini di antaranya adalah Meksiko, India, Bahamas, dan Rusia. Selain CDC Amerika Serikat, Malaysia juga mengeluarkan larangan perjalanan ke Indonesia yang berlaku mulai Senin (7/9/2020) karena angka kasus di Indonesia yang melebihi 150.000. Warga asal Indonesia dan negara-negara lain dengan kasus Covid-19 di atas 150.000 juga dilarang masuk ke Malaysia.

https://www.kompas.com/tren/read/202...ga-as?page=all

AS-Australia Minta Warga Tak ke RI karena Kasus Covid Tinggi





Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara yang berisiko tinggi untuk dikunjungi karena kasus risiko penularan virus corona. Selain AS, sejumlah negara seperti Australia dan Austria juga mengeluarkan larangan serupa.

Hingga Selasa (8/9) di Indonesia memiliki 200.035 kasus Covid-19. Dari angka akumulatif tersebut sebanyak 142.958 dinyatakan sembuh dan 8.230 meninggal dunia.

CDC merekomendasikan warga AS untuk menghindari perjalanan ke Indonesia karena berisiko tinggi tertular virus corona.

"CDC merekomendasikan wisatawan untuk menunda semua perjalanan, termasuk untuk urusan penting ke Indonesia," tulis CDC dalam situs resminya.

Tak hanya itu, CDC juga menyarankan calon wisatawan yang memiliki penyakit bawaan untuk menunda semua bentuk perjalanan ke Indonesia. Larangan ini dikeluarkan karena ketersediaan layanan medis di Indonesia yang kian terbatas seiring dengan tingginya penambahan kasus baru Covid-19.

AS saat ini menjadi negara paling terpapar parah virus corona. Berdasarkan data statistik Worldometer, kasus Covid-19 di AS tertinggi di dunia dengan 6.485.575 infeksi. Dari data itu, 193.534 orang meninggal dunia 3.758.629 orang telah dinyatakan sembuh.

Sebagai catatan, CDC memiliki tiga level peringatan perjalanan di tengah pandemi. Level pertama tindakan pencegahan standar penularan corona, level kedua negara dengan status awas yang jika berada di sana warganya cukup melakukan pencegahan standar, dan level ketiga dengan dengan status peringatan yang tidak direkomendasikan untuk dikunjungi.

Australia

Selain AS, larangan untuk mengunjungi Indonesia juga dikeluarkan oleh pemerintah Australia. Pemerintah Negeri Kanguru melarang perjalanan ke Indonesia, termasuk ke Bali di tengah pandemi Covid-19.

"Kami menyarankan jangan mengunjungi Indonesia, termasuk Bali," tulis situs pariwisata Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

Penyebaran Covid-19 di Indonesia dengan penularan di seluruh negeri dianggap sebagai alasan utama dirilisnya larangan tersebut. Pemerintah Australia menyarankan pemegang visa atau izin tinggal di Indonesia untuk mengajukan permohonan perpanjangan sebelum 14 September.

Australia sendiri saat ini memiliki 26.373 kasus corona, 770 kematian, sementara ada 22.604 yang berhasil pulih.

Austria

Pemerintah Austria memasukkan Indonesia sebagai negara yang berbahaya untuk dikunjungi di tengah pandemi Covid-19. Austria meminta warganya untuk tidak melakukan kunjungan ke Indonesia demi mencegah penularan virus corona.

Mengutip situs Travel Advisory, seperti halnya AS dan Australia, Austria juga memasukkan Indonesia ke dalam level berbahaya untuk dikunjungi.

"Tingkat keamanan level enam (larangan bepergian) berlaku untuk seluruh Indonesia. Anda diperingatkan tidak melakukan semua perjalanan ke Indonesia karena penyebaran virus corona," tulis Kementerian Federal untuk Urusan Eropa dan Internasional dalam situsnya.

Sementara itu, Austria memiliki 29.561 kasus corona, 746 diantaranya meninggal dunia, dan 25.300 sembuh.

(ndn/evn)

Lowongan Kerja Online Freelance tanpa syarat pendidikan



ini adalah pekerjaan freelance untuk kalian yg lagi butuh banget penghasilan. Kenapa hanya untuk orang yg butuh banget penghasilan? Karena pekerjaan yg satu ini penghasilannya ga besar,  sekitar $0,5 sampai $1,5 per jam. Jadi memang sebaiknya untuk orang yg sangat membutuhkan penghasilan. Bisa dapat lebih tinggi dari itu jika akurasi, kecepatan, dan jumlah jam kerjanya tinggi. Semakin banyak jam kerja kalian, semakin tinggi bayaran per jamnya. Begitu pula dengan akurasi dan kecepatan.

Pekerjaannya seputar annotation, terbagi menjadi 2: 2D annotation dan 3D annotation. Singkatnya, ada gambar 2D atau 3D yg harus kalian anotasi untuk menunjukkan objek apa saja yg ada di gambar itu. Yg 2D annotation lebih mudah tapi bayarannya lebih rendah dan spek komputer bisa lebih rendah juga. Kalau 3D annotation, lebih kompleks dan butuh spek yg lebih tinggi (ga bisa spek kentang), tapi bayarannya juga lebih tinggi. saya sarankan pake Microsoft Edge yg paling ringan.

Hasil dari pekerjaan kalian akan digunakan untuk berbagai macam teknologi salah satunya robotik. pernah dengar ada mobil yg bisa jalan sendiri tanpa supir? nah data-data perkerjaan kalian akan digunakan untuk mengembangkan teknologi itu. dari situlah kalian mendapatkan upah.

Sebelum kalian mulai kerja tentu saja kalian harus melewati tahapan training dulu. Setiap project trainingnya beda. Tapi trainingnya tidak lama. Paling 2-3 hari udah selesai kalau dikerjain full.

jam kerjanya bebas kalian bisa ambil berapapun atau kapanpun tidak ada jam kerja tapi setiap tugas harus diselesaikan kurang dari 2 hari karena jika lewat mala perkerjaan dianggap hangus dan akan diserahkan ke orang lain dan kalian harus mulai pekerjaan lainnya dari awal.

Upah dikirim via Paypal setiap minggu sekitar hari kamis.

PERINGATAN !! SEMUA KETERANGAN MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS

Link daftarnya disini: https://www.remotasks.com/r/BCURRPUB


Selasa, 08 September 2020

Mengapa Harga Rempah-rempah Tidak Lagi Semahal Emas?



Hai GanSis!! Kalau ditanya kenapa bangsa Eropa rela jauh-jauh dari barat ke timur, menjelajah wilayah yang bahkan mereka belum pernah jajaki. Maka jawabnya karena rempah-rempah.

Tanaman penuh khasiat yang kembali naik daun di masa Pandemi Covid-19 ini, di masa penjajah Belanda dulu, harga rempah rempah bahkan setara harga emas. Pantas saja dari hasil monopoli VOC atas rempah-rempah di Nusantara, mampu memperbaiki ekonomi Belanda yang hancur akibat perang.

Pertanyaannya kini, jika dulu rempah-rempah pernah berjaya. Lantas mengapa kini rempah-rempah seperti biasa-biasa saja. Maksudnya, mana yang katanya lebih mahal dari emas, tanaman para dewa dan sebagainya.

Dari 17 Agustus kemarin, saya sudah kepikiran ingin buat thread tentang mengapa kejayaan rempah-rempah tidak bertahan sampai Indonesia merdeka. Sudah cari bahannya kesana-sini secara daring. Namun sepertinya referensi saya belum cukup. Kiranya GanSis semua bisa melengkapi.

Dari beberapa artikel yang sudah saya baca. Saat VOC masih berkuasa di Nusantara, harga rempah-rempah mengalami penurunan. Gak tahu sebabnya kenapa, yang jelas sejak saat itu VOC mulai melirik komoditas lainnya seperti Kopi dan Teh. Pulau Jawa jadi target eksploitasi selanjutnya. Dan Maluku atau Indonesia bagian timur perlahan dilupakan. Ibaratnya "Habis manis, sepah dibuang."

Secara pastinya saya kurang tahu kapan tepatnya atau mengapa rempah-rempah ini harganya mulai turun. Tapi salah satu artikel Tirto, menjelaskan bahwa ada salah kelola VOC terhadap rempah-rempah ini. Mereka hanya mengeksploitasi, bukan eksplorasi. Tidak ada riset ilmiah lebih mendalam terhadap rempah-rempah. Bahkan rumornya, Belanda dulu kalau mengambil Pala, Cengkeh dan sejenisnya. Diambil se-pohon-pohonnya sampai akar-akarnya. Bahkan demi memenangkan persaingan rempah-rempah, VOC sampai memusnahkan tanaman rempah-rempah. Gak tahu deh pastinya.

Padahal dulu kalau mau dikembangkan lagi, kawasan Maluku bisa dijadikan laboratorium raksasa. Rempah-rempah bisa dikembangkan lagi untuk bumbu masak, ketimbang cuma afrodisiak. 

Rempah-rempah kini?

Apa kabar rempah-rempah sekarang? Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, penangkal Covid-19, dijadikan kalung. Bisa jadi.

Oke-oke, penjelasanya singkat saja ya. Saya lagi males nulis, soalnya lagi musim hujan, ternak saya banyak yang sakit.. :tepar:tepar



Sebenarnya permintaan internasional akan rempah-rempah masih tinggi. Hanya saja, Indonesia sendiri belum bisa memenuhi permintaan tersebut.

Berdasarkan data Trade Map 2019,  potensi ekspor rempah Indonesia sebesar 1,6 milyar dolar AS, namun nilai ekspor aktualnya hanya 798  juta dolar AS, sehingga potensi ekspor rempah yang belum dimanfaatkan sebesar 844,5 juta dolar AS

Faktor penyebabnya karena gagal panen akibat cuaca buruk. Produksi rempah-rempah dalam negeri juga masih didominasi perkebunan rakyat. Sehingga hasil panen rempah-rempah belum bisa optimal.

Kemudian ada India dan Vietnam, sebagai negara pesaing dalam hal perdagangan rempah. Jika Indonesia tidak segera membuat terobosan, maka kita akan terus tertinggal.

Tapi soal negara lain bukan jadi soal. Terpenting ialah usaha di dalam negerinya. Permintaan internasional akan rempah-rempah sebenarnya tinggi. Namun hasil perkebunan rempah-rempah dalam negeri belum cukup. Dan kesejahteraan petani rempah-rempah belum terpenuhi. Karena umumnya hasil rempah-rempah hanya dijual mentah, dan itu harganya murah.

Jadi kira-kira begitu ya, untuk menjawab kenapa harga rempah-rempah tidak semahal di jaman Belanda. sebenarnya bukan semata harganya turun. Permintaannya ada, tapi tidak bisa dipenuhi. Dan jika hanya hasil mentah saja yang dijual, tentu kurang bernilai ekonomi.

Kita juga bisa pakai prinsip ekonomi. Ketika permintaan tinggi, sementara pasokan rendah. Maka harga jual naik. Begitupun sebaliknya.

Ini menurut saya ya, koreksi bila salah. Jaman Hindia Belanda, di Eropa kala itu harga rempah-rempah sangat tinggi bahkan melebihi harga emas. Jelas saja bisa begitu. Eropa yang biasanya mendapatkan rempah-rempah dari Timur Tengah. Semenjak keruntuhan Konstantinopel, bangsa Eropa dilarang berdagang atau membeli barang dagangan di kawasan Timteng.

Maka itu bangsa Eropa mencari rute baru ke timur. Memutari Afrika hingga sampai ke Nusantara. Sebuah penjelajahan dan pelayaran luar biasa dan tidak mudah. Maka wajar saja harga rempah-rempah sangat mahal pada masanya.

Lama kelamaan kan terjadi perkembangan. Tanaman rempah-rempah dikembangkan dan uji coba ditanam ke wilayah lain. Seperti Prancis contohnya.

Atas perintah Raja Louis XV, Poivre—yang kebetulan arti namanya dalam bahasa Perancis adalah lada—ditugaskan melakukan ekspedisi pertamanya ke Maluku pada 1749 hingga 1756 dengan misi mencari rempah-rempah termasuk semua biji yang menghasilkan makanan, biji pohon buah, dan sayur-sayuran.

Hasil pencarian itu kemudian dibawa lalu ditanam di Mauritius. Pulau kekuasaan Perancis (ilê de France) di Afrika Timur itu dikehendaki Poivre dapat dibangun sebagai sentra tanaman budidaya milik Perancis. Segala jenis tanaman rempah-rempah seperti pala, cengkih, kayumanis, dan lada (termasuk berbagai jenis buah dan sayuran) berhasil dibudidayakan di Mauritius. Pada 1783, proyek budidaya rempah-rempah Poivre berhasil dilakukan dengan hasil memuaskan.


Saya jadi terpikir sama masker di masa Pandemi Covid-19 sekarang. Orang-orang yang mencoba me-monopoli stok masker, justru nyungsep. Seperti rempah-rempah yang di monopoli VOC, juga akhirnya tidak seharum aroma rempah-rempah itu sendiri. Tokh pihak lain ternyata bisa mengembangkannya, bahkan lebih baik dan memiliki penambahan nilai. Kalau terlalu bernafsu pada motif ekonomi semata, maka hasilnya biasanya tidak terlalu baik.

INDONESIA PRODUKSI KAPAL SELAM PERTAMA DI ASIA TENGGARA

Pemerintah melalui PT PAL Indonesia (Persero) diyakini mampu membentuk kapal selam yang dinamai 'Alugoro'. Karena kemampuan Indonesia memproduksi kapal berteknologi mutakhir tersebut itu, Indonesia di gadang-gadang sebagai negara pertama di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) yang secara mandiri mampu memproduksi kapal selam.

Untuk mengembangkan proyek tersebut pada 2021, manajemen PT PAL Indonesia mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Komisi VI DPR sebesar Rp1,3 triliun. Pada buku Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021, Kementerian Keuangan menyertakan anggaran melalui skema PMN kepada PAL Indonesia, untuk pengembangan kapal selam. Nilainya mencapai Rp1,3 triliun.

"Dalam mendukung teknologi pembangunan kapal selam serta meminimalisir ketergantungan terhadap industri alutsista dari luar negeri, Pemerintah dalam RAPBN tahun 2021 memberikan dukungan melalui pemberian PMN kepada PAL Indonesia," tulis nota keuangan yang dikutip Minggu (6/9/8/2020).

Sementara itu, dalam laman resmi PT PAL, menjelaskan kapal selam Alugoro adalah kapal selam ke-3 dari batch pertama kerjasama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Kapal selam tersebut sepenuhnya dibangun di Fasilitas Kapal PAL Indonesia (Persero).

Nama Alugoro diambil dari nama sebuah senjata pemukul yang dimiliki oleh tokoh pewayangan Prabu Baladewa. Senjata tersebut berupa Gada yang digunakan oleh para ksatria atau bangsawan lainnya.

https://economy.okezone.com/read/2020/09/06/320/2273346/indonesia-produksi-kapal-selam-pertama-di-asia-tenggara-dananya-rp1-3-triliun

Senin, 07 September 2020

FOMO, "Penyakit" Baru yang Banyak Diderita Anak Jaman Sekarang

FOMO, "Penyakit" Baru yang Banyak Diderita Anak Jaman Sekarang


Semakin berkembangnya jaman dan teknologi semakin cepat juga informasi bisa tersebar dari satu orang ke orang lainnya. Jika jaman dulu sebelum hadirnya teknologi informasi hanya bisa kita dapatkan dengan membaca koran atau mendengarkan gosip dari tetangga maka hal tersebut tidak berlaku lagi sekarang.

Sekarang untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan kita bahkan tidak membutuhkan waktu lebih dari 5 menit untuk mencari informasi tersebut di media sosial ataupun mesin pencari. Dengan beberapa klik dan ketikan semua informasi bisa kita dapatkan dari internet.

Tetapi ternyata kemudahan tersebut menimbulkan efek samping yang tidak bisa dianggap remeh. Dengan berbagai kemudahan itu kita menjadi ketergantungan bahkan hingga kecanduan denga gadget yang kita miliki sehingga kita tidak bisa lepas dari gadget kita.

Akibat kecanduan tersebut munculah sebuah "penyakit" baru yaitu FOMO alias Fear Of Missing Out dimana ini digambarkan sebagai perilaku akibat kecanduan media sosial dimana penderitanya takut ketinggalan informasi yang ada di media sosial sehingga terus menerus menatap handphonenya sepanjang hari agar tidak merasa ketinggalan informasi.

FOMO, "Penyakit" Baru yang Banyak Diderita Anak Jaman Sekarang


Akibatnya orang akan merasa tidak mau kalah dengan orang lain yang ia lihat di sosial media. Contohnya jika ada teman yang update sedang liburan maka kita tidak mau kalah dan langsung memaksakan diri untuk liburan padahal kita tidak mampu melakukannya hanya agar dapat update di media sosial.

Efek lain yang lebih berbahaya adalah FOMO dapat menyebabkan kecemasan karena membandingkan diri kita dengan orang lain yang kita lihat di sosial media sehingga membuat kita merasa tidak tidak berguna jika dibandingkan dengan orang tersebut. Dalam jangka panjang kecemasan ini dapat membunuh kita secara perlahan dan dapat menyebabkan stress, depresi, dan bahkan tingkat yang paling parah dapat menyebabkan bunuh diri.

Dengan adanya fenomena FOMO ini kita diingatkan untuk tidak terlalu berlebihan dalam bermain sosial media karena hal tersebut dapat menjadi bumerang bagi diri kita sendiri.

Dan juga kita perlu ingat untuk selalu bersyukur dan tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain karena belum tentu orang yang kita bandingkan dengan diri kita lebih baik dari diri kita karena tentunya yang di upload di sosial media hanyalah sebagian kecil dari kehidupannya. Masih banyak sisi kehidupannya yang tidak kita ketahui dan mungkin sisi tersebut lebih buruk dari kita.