Rabu, 27 Januari 2021

Lukas, Pahlawan Yang Terlupakan


Mayor Jenderal TNI (Purn) Lukas Kustaryo 

Pria ini bertubuh kecil, namun kiprahnya sangat merepotkan pemerintahan Belanda di Indonesia. Pria Magetan kelahiran 1920 ini bernama Lukas Kustaryo. 

Saat zaman pendudukan Jepang, Lukas masuk dalam pasukan Peta dan ditempatkan di Brigade III/Kian Santang, Purwakarta. Kemudian menjadi Komadan Kompi Batalyon I Sudarsono/ Kompi Siliwangi atau yang dikenal sebagai Kompi Siliwangi Karawang-Bekasi. 

Saat menjadi komandan kompi, Lukas memang dikenal sebagai pejuang yang gagah berani dan punya banyak taktik untuk mengalahkan pasukan Belanda. Beliau suka memakai seragam pasukan Belanda untuk memburu para tentara Belanda. Selain itu pria tersebut sangat gesit seperti belut saat disergap Belanda.

Selain sering menyamar dan membunuh prajurit Belanda, Lukas kerap kali merampas persenjataan pasukan Belanda yang diangkut kereta api yang melintas di Karawang. 
Lukas pernah membajak rangkaian kereta yang berisi penuh senjata dan amunisi bagi pasukan Belanda dari Karawang menuju Jakarta.

Karena ulah Lukas itu, pemerintah Belanda sampai-sampai menjulukinya sebagai Begundal Karawang. Belanda pun mengabadikannya dalam bentuk patung separuh badan  di sebuah gedung di Den Haag. yang bertulisan ‘Lukas’ 

Setelah pasukan Belanda hengkang dari Indonesia, nama Lukas seolah hilang ditelan Bumi. Ia baru muncul ketika monumen pembantaian Rawagede didirikan.
Beliau wafat di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 8 Januari 1997, pada usia 77 tahun.

Meski sangat berjasa bagi perjuangan kemerdekaan, Lukas dikenal sebagai sosok yang rendah hati sehingga jarang yang tahu kiprahnya saat Perang Kemerdekaan. Masyarakat hanya tahu beliau pernah menjabat sebagai Komandan Komando Daerah Militer Purwakarta, Jawa Barat.

: berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar