Selasa, 19 April 2022

Six Sigma untuk TOP Performa Bisnis

 Six Sigma untuk TOP Performa Bisnis

Dalam perkembangan dunia bisnis sekarang banyaknya persaingan dan cepatnya inovasi, membuat mutu kualitas dari perusahaan harus terus ditingkatkan dan dijaga. Terdapat metode yang telah diterapkan oleh banyak perusahaan besar yaitu metodologi Six SigmaSix Sigma adalah metode manajemen yang digunakan untuk memperbaiki, peningkatan berkelanjutan dalam segi kualitas manajemen atau yang disebut dengan Total Quality Management ( TQM ). Metode Six Sigma telah digunakan oleh TOP Performa Bisnis dalam perusahaan besar di Indonesia, karena sangat bermanfaat untuk pengembangan dalam mencapai tujuan bisnis. Metode ini mengintegrasi pada manajemen proyek dan menggantikan cara-cara lama untuk dapat diaplikasikan pada manajemen operasi dan implementasi manajemen strategi. Cakupan proyek Six Sigma meliputi manajemen proyek, kualitas performa kerja, dan efisiensi limbah dan pembuangan yang menyebabkan pemborosan yang akan berpengaruh positif terhadap financial perusahaan.
Lantas bagaimana cara Six Sigma bekerja, agar dapat diterapkan dalam TOP manajemen? Kali ini MY Scorecard (MYSC) team akan memberikan rincian dan cara penerapan metodologi Six Sigma dalam organisasi perusahaan Anda.

Apa itu Six Sigma ?
Six Sigma adalah metodologi yang digunakan dalam performa manajemen bisnis yang berfokus pada peningkatan kualitas manajemen atau Total Quality Management (TQM).
Keuntungan Menggunakan Metode Six Sigma
Proyek menjadi lebih terarah, efisien, dan efektif.
Six Sigma menggunakan cara kerja yang terstruktur dan tinjauan rutin di setiap akhir fase. Melalui cara kerja yang efektif yang berdasarkan data, para ahli dapat memberikan solusi yang cepat dan tepat menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control)

Peningkatan kualitas yang berguna untuk penghematan biaya.
Six Sigma metodologi yang berfokus pada peningkatan kualitas manajemen dengan pendekatan mengurangi pemborosan sehingga bisnis lebih efisien dan hemat biaya.



Struktur Peran Six Sigma
Profesional bidang manajemen kualitas dalam metodologi Six Sigma adalah aset yang berharga bagi perusahaan. Terdapat berbagai pelatihan dan sertifikasi yang mendukung tenaga profesional Six Sigma. Peran para profesional dalam metode Six Sigma terbagi menjadi beberapa struktur. Berikut rincian struktur peran dalam metode Six Sigma :
Executive Leaders
Kepala proyek Six Sigma bertugas untuk memilih proyek, melakukan pengawasan, dan meninjau hambatan yang terjadi dalam proyek.

Master Black Belts
Menjadi mentor dari semua kepala tim yang ada di dalam metode Six SigmaMaster black belts harus dapat menguasai ilmu matematika statistika.

Black Belts
Pemimpin tim Six Sigma bertugas untuk memperkenalkan dan menerapkan Six Sigma dalam proses kerja setiap divisi dalam tim.

Green Belts
Ketua proyek dalam divisi kecil, bertugas untuk menggunakan dan menerapkan strategi Six Sigma.

Team Member dan Belts Six Sigma Lainnya
Individu yang menjadi partisipan yang aktif dalam sebuah tim dan melaksanakan tugas sesuai dengan metode yang ada dalam Six Sigma.


Metode dan Cara Penerapan Six Sigma
Six Sigma dapat diterapkan dalam beberapa aspek dalam bisnis Anda. MY Scorecard telah membagi menjadi 2 dasar metode yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan bisnis model menggunakan DMAIC dan efisiensi manufaktur produksi yang berkualitas menggunakan Lean Six Sigma. Berikut ini rincian dasar metodenya:
DMAIC
Define
Temukan akar permasalahannya, menggunakan pendekatan brainstorming
Identifikasi tujuan dan proses dalam bisnis Anda, dengan teknik 5W (why, who, when, what, where)

Measure
Menentukan cara pengukuran penilaian masalah dan kinerja, salah satunya menggunakan proses BenchmarkingBenchmarking merupakan standar pengukuran dengan membandingkan bisnis anda dengan kompetitor
Mengevaluasi sistem pengukuran.

Analyze
Gunakan teknik Poka-Yoke, teknik ini dapat meminimalisir kesalahan saat menyusun strategi
Poka-yoke juga dapat menjadi analisis efektivitas dan efisiensi proses untuk mengurangi pemborosan
Terapkan juga sistem 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin) untuk menurunkan tingkat bottleneck atau hambatan dalam proses.

Improve
Lakukan identifikasi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan cara pada suatu proses
Teknik Kaizen dapat membantu Anda untuk meningkatkan bisnis dengan cara memantau, mengidentifikasi, dan menerapkan pengembangan berkelanjutan.

Control
Kontrol pengukuran kinerja yang telah di implementasi strategi proses sebelumnya menggunakan MY Scorecard Registrasi Sekarang Gratis
Gunakan teknik value stream mapping untuk mengontrol dan mengukur informasi material dalam suatu proyek agar dapat memaksimalkan efisiensi produksi.


Lean Six Sigma
Metodologi Lean Six Sigma adalah upaya peningkatan kualitas pelayanan servis menyeluruh yang telah teruji dan banyak digunakan perusahaan manufaktur. Lean Six Sigma membantu perbaikan efisiensi bisnis melalui waktu siklus, membantu organisasi dalam meningkatkan keuntungan finansial, pengurangan limbah, dan kepuasan pelanggan.



Sekarang Anda dapat mengetahui dan menerapkan metodologi perbaikan kualitas Six Sigma untuk TOP performa bisnis Anda. Sebagai seorang pemimpin (leader) maupun pemilik usaha, Anda dapat mengedukasi dan bekerjasama dengan segala tingkat struktur perusahaan Anda agar bisa berkomitmen untuk bersama menerapkan metode Six Sigma. Semoga cara yang MY Scorecard berikan dapat diterapkan dan dipraktekan para leader dalam organisasi perusahaan.

Ayo terapkan Six Sigma untuk Top Performa Bisnis Anda dan ukur produktivitas kinerja menggunakan MY Scorecard!

Mengukur efisiensi bisnis dan produktivitas kinerja karyawan manajemen proyek secara rinci dan monitoring progress proyek mudah menggunakan MY Scorecard. Pada aplikasi MY Scorecard aplikasi manajemen proyek, Anda dapat mengatur prioritas pekerjaan, melihat performa kinerja, dan mengontrol manajemen proyek menggunakan gantt chart. Solusi aplikasi manajemen proyek yang dapat membuat team Anda lebih semangat dan tetap produktif saat bekerja secara WFH dan di kantor (WFO) dimana saja kapan saja.

Cara Menerapkan Metode Scrum Pada Tim Anda

 Cara Menerapkan Metode Scrum Pada Tim Anda

Scrum merupakan suatu metode kerja bagian dari Agile yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks dalam waktu tertentu. Metode kerja ini dapat digunakan untuk pengembangan produk apapun yang bersifat kompleks.
Scrum didasari oleh tiga pilar yakni : transparansi, inspeksi dan adaptasi. Pengukuran Scrum selalu menggunakan sprint (waktu untuk menyelesaikan masalah) satu sprint itu 1 minggu. Dimana setiap akhir minggu ada Sprint review bertujuan untuk mereview semua tugas dan mempersiapkan tugas untuk sprint berikut nya/minggu berikutnya. Pada akhir bulan diadakan Sprint Retrospectives, bertujuan untuk membahas kendala dan perbaikan dari setiap sprint yang berlalu.

Dalam metode kerja Scrum terbagi dalam tiga peran, yaitu:

1. Product owner, mempunyai tugas yang berhubungan dengan Stakeholder
2. Scrum Master, mempunyai tugas untuk mengurusi bagian internal
3. Development Team, mempunyai tugas untuk mengatur teknik proyek secara rinci

Metode kerja Scrum memang tampak rumit di depan, namun sangat bermanfaat bagi Perusahaan apabila benar-benar diimplementasikan. Banyak Perusahaan multinasional menginternalisasi atau mengadopsi teknik Scrum sebagai standar bekerja mereka. Berikut ini MY Scorecard akan memberikan detail mengenai cara kerja Scrum dan bagaimana cara mengimplementasikan Scrum ke dalam Perusahaan Anda.

Kegiatan Utama Metode Scrum :

• Sprint Planning

Sprint Planning adalah tahapan awal pada metode Scrum, dimana Tim akan bersama-sama menentukan tujuan (Sprint Goal) dan membahas mengenai detail tugas mulai dari prioritas tugas, rincian, dan juga waktu sprint yang ada dalam Sprint Backlog.

Pada saat Sprint Planning, pembagian tugas adalah sebagai berikut:

Product Owner bertugas untuk menjelaskan cerita dasar dan value yang ada pada product backlog.
Development Team bertugas untuk mendetailkan tugas-tugas yang ada dalam product backlog, mengatur prioritas, dan cara implementasi detail tugas product backlog.

• Sprint Review

Sprint Review adalah rapat yang diadakan ketika sprint telah diselesaikan. Sprint Review bisa juga diartikan sebagai kegiatan review terhadap hasil yang telah dikerjakan. Pada akhir sprintDevelopment Team akan mempresentasikan planning dan hasil nyata yang terjadi di lapangan setelah sprint berakhir. Sedangkan peran Product Owner dan Stakeholder adalah mereview hasil Development Team dan memberikan pandangan (feedback) terhadap hasil yang telah dikerjakan. Feedback yang diberikan akan menjadi bagian untuk dapat memperbaiki product backlog.

• Sprint Retrospective

Sprint Retrospective adalah rapat penutup akan berakhirnya product backlogSprint Retrospective membahas tentang review terhadap kinerja dan performa tim selama product backlog dilakukan. Sprint Retrospective membahas 3 hal penting dalam product backlog, yaitu:

Done Well, adalah hal yang telah berjalan dengan baik.
Went Wrong, adalah hal-hal yang membahas permasalahan yang ada di lapangan tidak sesuai.
Commit, adalah hal apa saja yang perlu diperbaiki dan masukan yang membangun.

• Daily Stand-Up Meeting

Daily Stand-Up Meeting adalah kegiatan untuk mereview semua tugas yang dilakukan setiap hari. Meeting ini cukup sederhana dan sangat bermanfaat untuk mengetahui progress di dalam sprint. Hanya membutuhkan waktu 15 menit setiap hari, dan umumnya diadakan pagi sebelum kegiatan tugas dilakukan. Dalam Daily Stand-Up Meeting ini, terdapat 3 fokus agenda pada Daily Stand-Up Meeting ini, yaitu:

- Apa yang telah dikerjakan kemarin.
- Kendala apa yang dihadapi.
- Apa yang akan dikerjakan hari ini.

Alur kerja dari Metode Scrum Sebagai Berikut :

1. Product Owner, terlebih dahulu membuat product backlogProduct backlog adalah daftar keinginan yang diprioritaskan dan menentukan waktu tenggat proses produk (sprint).

2. Selama perencanaan sprint (Sprint Planning), tim terlebih dahulu memilih prioritas tertinggi dari daftar product backlog. Selanjutnya tim akan mendetailkan product backlog menjadi tugas-tugas yang detail dan memulai cara pengeksekusian tugas yang menjadi prioritas.

3. Sprint umumnya mempunyai rentang waktu dua sampai empat minggu. Waktu ini digunakan untuk menyelesaikan tugas yang ada product backlogProgress tugas harian dapat terpantau melalui Daily Stand-Up MeetingScrum master memastikan setiap setiap tugas berjalan dengan baik dan membantu tim jika ada kendala.

4. Ketika rentang waktu yang ditentukan (sprint) berakhir, team harus dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan value yang diberikan. Sprint diselesaikan dengan mengadakan Sprint Review dan Sprint RetrospectiveSprint Retrospectives adalah bertujuan untuk mempertahankan semua hal yang baik dan semua kekurangan yang terjadi di dalam sprint.

Gunakan MY Scorecard dengan timmu sekarang !

Mari terapkan metode kerja Scrum yang sangat berguna menyelesaikan problem kompleksitas Perusahaan Anda. Dengan memahami dan berkomitmen menerapkan metode kerja Scrum, diharapkan cara yang MY Scorecard berikan dapat diterapkan dalam perusahaan Anda.

Sekarang metode Scrum dapat lebih mudah disusun dan di monitoring menggunakan platform MY Scorecard. MYSC platform dapat mencatat semua aktivitas kerja berdasarkan Job Description dan daily task. Setiap hari Anda bisa meliat Daily Task ReportJob Evaluation, dan melakukan feedback.

Sekarang Anda dan tim sudah bisa menikmati pengukuran kinerja karyawan ini dengan Gratis! Anda dapat mendownload di Playstore dan Apple Store. Semoga tips yang diberikan ini dapat Anda aplikasikan pada tim Anda.