Jumat, 07 Januari 2022

Lowongan Digital Marketing Bali


Promo dan info lowongan kerja GRATIS!!!⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Like, share dan tag teman atau saudara siapa tau ada yg butuh pekerjaan ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
PERHATIAN !!! Lowongan mungkin sudah tidak berlaku
Follow Sosial media di bawah untuk info lowongan terbaru


Facebook⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Info lebih lanjut hubungi kontak yg tersedia di gambar
kami juga melayani promo usaha


Lowongan Columbus Bali


Promo dan info lowongan kerja GRATIS!!!⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Like, share dan tag teman atau saudara siapa tau ada yg butuh pekerjaan ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
PERHATIAN !!! Lowongan mungkin sudah tidak berlaku
Follow Sosial media di bawah untuk info lowongan terbaru


Facebook⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Info lebih lanjut hubungi kontak yg tersedia di gambar
kami juga melayani promo usaha


Lowongan Social Media Officer


Promo dan info lowongan kerja GRATIS!!!⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Like, share dan tag teman atau saudara siapa tau ada yg butuh pekerjaan ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
PERHATIAN !!! Lowongan mungkin sudah tidak berlaku
Follow Sosial media di bawah untuk info lowongan terbaru


Facebook⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Info lebih lanjut hubungi kontak yg tersedia di gambar
kami juga melayani promo usaha


PENERIMAAN CPNS 2021 AKAN DIBUKA, INI FORMASI YANG DIBUTUHKAN


Pelaksana tugas (Plt) Deputi bidang SDM Kementerian PANRB Teguh Widjinarko memastikan, penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2021 bakal dibuka.

Ia menyebutkan terdapat beberapa formasi CPNS yang dibutuhkan. Antara lain formasi CPNS di bidang kesehatan, pendidikan, dan tenaga teknis yang akan dibutuhkan instansi pemerintahan pada tahun depan.

"Saat ini memang kami sudah menerima berbagai usulan dari instansi pemerintah (baik pusat maupun daerah). Fokusnya tetap pada jabatan-jabatan tenaga kesehatan, tenaga pendidikan, dan tenaga teknis yang mendukung arah prioritas pembangunan nasional dan potensi daerah," ujarnya kepada Kompas, Minggu (27/12/2020).

Kendati begitu, Teguh belum dapat memastikan pelaksanaan pembukaan pendaftaran penerimaan CPNS 2021.

Ia mengatakan, keputusan tidak membuka formasi pada 2020 memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk kembali ke jadwal yang seharusnya dipenuhi sesuai dengan PP Nomor 11 Tahun 2017.

"Dalam PP tersebut ditetapkan bahwa paling lambat bulan Maret setiap instansi pemerintah menyerahkan usulannya ke Menteri PANRB. Setelah memperoleh pertimbangan teknis dari BKN dan Kementerian Keuangan, maka pada bulan Mei ditentukan formasinya (kebutuhannya)," kata Teguh.

Teguh memastikan, Pemerintah hanya akan menetapkan formasi CPNS setelah dipastikan bahwa formasi itu memang benar-benar dibutuhkan dalam upaya untuk mendukung pencapaian prioritas pembangunan.

Formasi guru misalnya, dibutuhkan 1 juta guru. Seleksi untuk formasi bidang pendidikan ini akan berlangsung sebanyak 3 kali seleksi hingga mencapai jumlah kebutuhan.

"Rencananya untuk 1 juta guru yang kami akan rekrut tahun depan, direncanakan akan dilakukan dalam tiga kali seleksi atau tes," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menyebutkan, pendaftaran CPNS Formasi 2021, bisa terlaksana pada April hingga Mei tahun depan.

Berdasarkan draf progres usulan formasi ASN dan rencana rekrutmen tahun 2021 yang diterima, awalnya perpanjangan usulan formasi tahun 2021 yang rencananya Maret 2021, diperpanjang hingga akhir Mei. Kemudian, diperpanjang lagi hingga akhir Agustus 2021.

https://money.kompas.com/read/2020/12/27/080411326/penerimaan-cpns-2021-akan-dibuka-ini-formasi-yang-dibutuhkan

Minggu, 02 Januari 2022

Cara mudah Mendapatkan penghasilan Alternatif yang bisa anda andalkan



Tahukah anda KESALAHAN TERBESAR yg membuat dompet sebagian besar orang babak belur dijaman digital ini adalah karena hanya memiliki satu sumber penghasilan dan itu pun berupa sektor konvensional seperti karyawan kantor, berdagang, berkebun dan sebagainya. Padahal usaha pada konvensional sangat rentan terhadap gangguan seperti bencana alam, serangan teroris/kriminal, kerusuhan dan masih banyak lagi bahkan sekarang pandemi dimana hampir semua sektor lumpuh karena lockdown/ppkm.
Belajar dari pengalaman sudah saatnya anda punya sumber penghasilan tambahan yg bisa anda andalkan bahkan disaat bencana, salah satu alternatif yg terbaik adalah trading forex. Trading Forex adalah perdagangan mata uang asing yg dilakukan secara online, tidak beda jauh dengan jasa money changer beli di harga rendah jual di harga tinggi.

Kelebihan Trading Forex dibandingkan bisnis konvensional (restoran, clothing line, bengkel dll)

  1. Tidak perlu keluar rumah; cukup dengan diam di rumah anda bisa menjalankan bisnis trading forex.
  2. Tidak perlu beli bahan: tidak perlu bingung beli bahan dari supplier termurah untuk modal dagangan karena yg anda perdagangkan adalah uang.
  3. Tidak perlu sewa tempat; Smartphone anda adalah kios anda
  4. Tidak perlu cari pegawai; Simple jika sudah bisa sendiri anda tidak perlu bantuan orang lain.
  5. Tidak perlu promosi; setiap anda mau melepas aset sudah ada yg mau beli.
  6. tidak perlu mikirin pelanggan; tidak akan ada yg komplain mengenai aset yg anda jual.
  7. Tidak perlu mengurus surat ijin; minimal punya KTP, KK dan NPWP anda sudah bisa bisnis trading forex.
  8. tidak perlu cari member ini bukan MLM; di trading forex anda hanya fokus pada diri anda sendiri.
  9. Tidak akan tutup selama anda punya koneksi internet dan listrik untuk smartphone anda selama itu juga anda tetap bisa menjalankan bisnis trading forex. tidak perlu khawatir dengan lockdown atau PPKM.

GK Invest Ingin memperkenalkan peluang investasi terbaik dan aman melalui trading forex. Layanan yg kami tawarkan adalah
1. Edukasi gratis seumur hidup.
2. Sinyal trading / bimbingan dari profesional gratis.
3. Robot Trading Otomatis tanpa perlu bisa trading tinggal terima profit dengan target profit 5-10% per bulan.
Kami juga mengadakan kelas online dan offline secara gratis yg bisa anda ikuti meskipun belum bergabung bersama kami.
Hubungi kami di WA 0895-1993-5847
Daftar segera jangan sampai ketinggalan momen.

Follow Media sosial kami untuk melihat penawaran terbaru




jika belum tau apa itu trading forex silahkan klik link berikut 
Apa itu trading forex?
Bagaimana Cara Kerja Trading Forex?

jika anda berminat atau ingin tau informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami melalui Whatsapp di 0895-1993-5847 atau klik link ini https://wa.me/6289519935847


Kisah Karantina Eyam "Desa Yang Terkutuk".






Ny. Hancock menguburkan anak dan suaminya sendiri



Pada tanggal 1 November 1666, seorang petani bernama Abraham Morten menghembuskan nafas terakhirnya, dia merupakan korban terakhir dari 260 orang yang meninggal karena wabah pes di desa terpencil di Derbyshire, bernama Eyam. Saat itu seisi desa membuat keputusan luar biasa untuk mengkarantina diri mereka sendiri dalam upaya heroik untuk menghentikan penyebaran Wabah Pes ini. Berikut adalah kisah para penduduk desa yang memberanikan diri untuk menghadapi wabah yang mematikan ini.

Abraham berusia akhir 20-an ketika dia meninggal. Dia adalah salah satu dari 18 anggota keluarga Mortens yang terdaftar sebagai korban wabah dalam sebuah catatan gereja. Tetapi sebenarnya kisah wabah di Eyam telah berlangsung selama 14 bulan. Wabah itu dimulai dengan kedatangan sepaket kain yang dikirim dari London, tempat penyakit itu telah membunuh ribuan penduduk. Diketahui bahwa 1 bal kain yang tampak basah itu mengandung kutu yang membawa wabah penyakit.

Awal mula

George Viccars, korban pertama wabah ini
Cerita dimulai dari seorang yang bernama George Viccars, asisten seorang penjahit yang membuka bal kain itu dan menggantungkannya di depan perapian untuk dikeringkan. Tanpa disadari kutu-kutu penyakit yang terkandung dalam bungkusan itu menyebar keluar dan menjangkiti Viccars. Dia menjadi korban pertama penyakit itu di Eyam.

"Pria malang itu baru saja mengunjungi Eyam untuk membantu membuat pakaian untuk Wakes Week (sebuah festival keagamaan) dan dia tetap tinggal disitu sampai kematuannya" kata penjaga gereja Eyam, Joan Plant, yang telah meneliti kejadian tersebut.

GRATIS BELAJAR CARA MENDAPATKAN PENGHASILAN DARI TRADING KLIK DISINI

Segera setelah itu, sampar menyebar ke seluruh penjuru desa. Antara September-Desember 1665, 42 penduduk desa meninggal dan pada musim semi tahun 1666, warga desa sudah berencana untuk segera meninggalkan desa tersebut untuk menyelamatkan diri. Pada titik inilah seorang pendeta yang baru diangkat, William Mompesson, turun tangan. Dia berniat untuk mencegah wabah itu menyebar ke kota-kota terdekat di Sheffield dan Bakewell hingga makin meluas, maka ia memutuskan desa harus segera melakukan karantina.

Namun, usahanya bukanlah usaha yang mudah, karena seruannya itu seakan menyuruh warga desanya untuk mengorbankan nyawa dengan diam di desa, selain itu, dia juga belum cukup populer didesa itu.


Mompesson dan "Cordon Sanitaire"

William Mompesson
William Mompesson dikirim ke Eyam pada April 1664 menggantikan pendeta sebelumnya, Thomas Stanley yang dicopot penugasannya. Stanley dicopot karena menolak untuk mengakui Act of Uniformity 1662, yang mengharuskan semua doa dan tatacara ibadah menggunakan Buku Doa Umum yang diperkenalkan oleh Charles II dalam pelayanan keagamaan. Stanley dan mayoritas penduduk di Eyam adalah pendukung Oliver Cromwell dan pemerintahan Puritannya hingga monarki dipulihkan kembali pada tahun 1660.

Mompesson yang menyadari bahwa dia yang kurang populer disana membutuhkan bantuan dan memutuskan untuk menghubungi Stanley. Mompesson berharap dia dan mantan pendeta Stanley bisa membujuk penduduk desa untuk melaksanakan rencana karantinanya. "Stanley tinggal di pengasingan disekitar pinggiran desa, dia dicopot dari posisinya sehingga umat paroki tidak suka dan tidak percaya pada Mompesson," ungkap Ken Thompson, sejarawan dan ketua Museum Eyam. "Namun, mereka sepakat untuk bertemu dan rencana yang mereka buat sangat luar biasa."



Mompesson dan Stanley bertemu dan saling sepakat
Pada 24 Juni 1666, Mompesson mengatakan kepada umatnya bahwa desa itu harus ditutup, dengan tidak ada yang diizinkan untuk masuk atau keluar. Dia juga mengatakan Earl of Devonshire, yang tinggal di dekatnya di Chatsworth, telah menawarkan untuk mengirim makanan dan persediaan jika penduduk desa setuju untuk dikarantina.

Mompesson mengatakan jika mereka setuju untuk dikarantina dan bertahan dengan kemungkinan terburuk menghadapi kematian, ia akan mengusahakan segalanya untuk meringankan penderitaan mereka dan tetap bersama mereka sampai saat-saat terakhir, juga mengatakan kepada mereka bahwa ia bersedia mengorbankan hidupnya sendiri daripada melihat penduduk disekitarnya hancur.

GRATIS BELAJAR CARA MENDAPATKAN PENGHASILAN DARI TRADING KLIK DISINI

Istrinya, Catherine, mencatat dalam buku hariannya: "Mungkin sulit untuk memprediksi hasilnya karena kebencian terhadap peran William di paroki, tetapi mengingat Stanley sekarang berada disisinya, mungkin dia akan mendapatkan dukungan yang diperlukan dikemudian hari". Selama rapat dengan Stanley, terdapat banyak keraguan atas kebijakan rencananya, tulis Chaterine. Namun, ia menyimpulkan bahwa dengan bantuan dari Stanley, yang ikut menyatakan "cordon sanitaire/karantina" adalah cara paling efektif untuk menangani wabah tersebut, sehingga penduduk desa yang tersisa walau dengan enggan menyetujui rencana tersebut.

Puncak Wabah

Mompesson dan Stanley mengadakan ibadah sekaligus memohon warga desa untuk Karantina
Dr Michael Sweet, seorang spesialis penyakit satwa liar dari Universitas Derby, mengatakan "Keputusan untuk mengkarantina desa juga berarti memutus kontak dari manusia-ke-manusia, terutama dengan mereka yang berada di luar desa yang pada akhirnya secara signifikan akan mengurangi potensi dari penyebaran patogen penyakit tersebut. Tanpa pengekangan penduduk desa, lebih banyak orang (terutama) dari desa-desa tetangga, yang kemungkinan besar akan terjangkit dan tewas akibat penyakit ini. Sungguh luar biasa efektiftifitas dari isolasi" tambahnya.



Kuburan para korban wabah yang sampai saat ini masih dapat dilihat
Pada Agustus tahun 1666 adalah saat dimana jatuh jumlah korban terbanyak, puncaknya mencapai lima sampai enam kematian dalam sehari. Cuaca yang sangat panas ketika musim panas saat itu membuat kutu-kutu penyebab wabah lebih aktif, dan penyebaran sampar menjadi tidak terkendali ke seluruh desa. Meskipun demikian, hampir tidak ada yang melanggar peraturan.

Pada bulan itu juga, seorang wanita bernama Elizabeth Hancock menguburkan enam orang anaknya dan suaminya, mereka tinggal didekat sawah desa. Mereka semua tewas dalam waktu delapan hari secara bergantian. Nyonya Plant berkata, "Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaannya. Kehilangan suami dan enam anak dalam waktu delapan hari, sungguh tidak terbayangkan."



Kuburan keluarga Hancock
Orang-orang dari desa Stoney Middleton berdiri menyaksikan dari atas bukit namun mereka terlalu takut untuk membantu. Orang lain yang bernama Howe juga menguburkan keluarganya sendiri tanpa bantuan orang lain. Awal kisah kematian keluarganya adalah Ketika jumlah korban meningkat, dan banyak keluarga di desa tersebut musnah, Howe ditugaskan untuk mengubur mereka. Dia terinfeksi pada tahap awal wabah, namun berhasil selamat. Percaya bahwa dia tidak bisa terinfeksi dua kali, dia menikmati pekerjaan sebagai pengubur jenazah, disisi lain dia suka mencuri harta korban yang kadang dikuburkan bersama si jenazah. Karena kelakuannya, Howe kemudian akan menguburkan putranya sendiri, William yang berusia dua tahun, dan istrinya, Joan. Besar kemungkinan keluarganya terinfeksi melalui barang-barang yang dia curi dari kematian. Kisah ini dituturkan oleh Ny. Plant. Ny. Plant merupakan keturunan langsung Margaret Blackwell, salah satu dari sedikit penduduk desa yang selamat dari wabah itu, mengatakan: "Saat itu adalah saat yang sangat menakutkan, tetapi setiap keluarga menjadi semakin percaya kepada Tuhan, dan mereka menjadi tidak takut terhadap kematian".

GRATIS BELAJAR CARA MENDAPATKAN PENGHASILAN DARI TRADING KLIK DISINI

Dalam surat-suratnya, Mompesson menggambarkan aroma "kesedihan dan kematian". Dia juga menulis tentang istrinya, yang sekarat karena tertular wabah dan disaat yang bersamaan harus membantu orang lain. Pada tanggal 22 Agustus 1666, Mompesson dan istrinya jalan-jalan ke bukit-bukit didesa tersebut dan Catherine bercerita bahwa dia mencium wangi yang harum di udara, tragisnya setelah itu, dia meninggal keesokan paginya, saat usianya masih 27 tahun.




Pendeta saat ini, Mike Gilbert, mengatakan: "Ketika Anda membaca surat-surat dari Mompesson, orang-orang pasti mengira ia akan jatuh sakit dan sekarat, dalam salah satu suratnya ia menuliskan kata-kata 'Saya orang yang sekarat'. Dia sebenarnya dihinggapi oleh rasa takut yang hebat, namun dia tetap melakukan itu semua. Pasti ada harapan akan surga yang membuat dia terus maju, tetapi tetaplah keadaan saat itu sangat sulit untuk dihadapi karena kematian akibat wabah itu bukanlah cara yang diharapkan untuk mati. 'Saya akan mati dalam kesakitan dan tidak ada yang bisa membantu saya dalam kematianku'. Hampir tidak masuk akal untuk memikirkan seperti apa rasanya saat itu, saya kira rasa takut membuntuti mereka semua disetiap hari dalam hidup mereka pada saat itu."

Saat ini, tiga setengah abad telah berlalu, kisah itu masih terkenal diantara orang-orang di Eyam. Sejarawan setempat, Mr Thompson mengatakan, "Siapa yang dapat mengira mereka akan setuju untuk melakukan karantina tersebut dan menempatkan diri mereka dan keluarga mereka dalam bahaya yang besar, sehingga setidaknya sepertiga dari populasi Eyam tewas karena wabah saat itu. Mereka tahu bahwa mereka mempertaruhkan nyawa dan anggota tubuh mereka, namun mereka setuju untuk menghadapinya".




Pekuburan umum di gereja Eyam hingga saat ini

Tradisi Ngurek

 



Ngurek adalah atraksi menusuk diri dengan menggunakan senjata keris, ini berlangsung ketika para pelaku berada dalam keadaan kerasukan (di luar kesadaran). Ngurek berkaitan erat dengan ritual keagamaan bahkan di sejumlah desa adat di Bali dan tradisi ini wajib dilangsungkan.

Ngurek bisa disebut juga dengan Ngunying. Ngurek merupakan wujud bakti seseorang yang dipersembahkan kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Ngurek termasuk dalam upacara Dewa Yadnya yaitu pengorbanan/persembahan suci yang tulus ihklas. Menurut ajaran agama Hindu, Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia, mahluk hidup beserta isinya berdasarkan atas Yadnya, maka dengan itu manusia diharapkan dapat memelihara, mengembangkan dan mengabdikan dirinya kepada Sang Pencipta yakni Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).


Ngurek berasal dari kata ‘urek‘ yang berarti lobangi atau tusuk. Jadi Ngurek dapat diartikan berusaha melobangi atau menusuk bagian tubuh sendiri dengan keris, tombak atau alat lainnya saat berada dalam kondisi kerasukan. Karena Ngurek dilakukan dalam kondisi kerasukan atau di luar kesadaran, maka roh lain yang masuk ke dalam tubuh akan memberi kekuatan, sehingga orang yang melakukan Ngurek ini menjadi kebal, dan ini merupakan suatu keunikan sekaligus misteri yang sulit dijelaskan.

Tradisi Ngurek tidak tahu kapan mulai dilakukan. Konon ini terjadi pada jaman kejayaan kerajaan. Saat itu sang raja ingin membuat pesta yang tujuannya untuk menunjukkan rasa syukur kepada Sang Pencipta dan sekaligus menyenangkan hati para prajuritnya. Setelah dilakukan sejumlah upacara, kemudian memasuki tahap hiburan, mulai dari sabung ayam, hingga tari-tarian yang menunjukkan kedigdayaan para prajurit, maka dari tradisi ini munculah Tari Ngurek atau Tari Ngunying.

Ngurek, menusuk diri dengan keris dalam keadaan kerasukan atau tidak sadar ini pada zamannya hanya dilakukan oleh para pemangku, namun kini orang yang melakukan Ngurek tak lagi dibedakan statusnya, bisa pemangku, penyungsung pura, anggota krama desa, tokoh masyarakat, laki-laki dan perempuan. Tapi suasananya tetap yaitu mereka melakukannya dalam keadaan kerasukan atau trance. Kendati keris yang terhunus itu ditancapkan ke tubuh, namun tidak setitikpun darah yang keluar atau terluka.

Ngurek ini biasa dilakukan di luar kompleks pura utama. Sebelum Ngurek dilakukan, biasanya Barong dan Rangda serta para pepatih yang kerasukan itu keluar dari dalam kompleks pura utama dan mengelilingi wantilan pura sebanyak 3 kali. Saat melakukan hal itulah, para pepatih mengalami titik kulminasi spiritual tertinggi.


Kerasukan dalam Ngurek, biasanya terjadi setelah melakukan proses ritual. Untuk mencapai klimaks kerasukan, mereka harus melakukan beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut secara garis besar dibagi menjadi tiga yang terdiri dari:

Nusdus adalah merangsang para pelaku ngurek dengan asap yang beraroma harum menyengat agar segera kerasukan.
Masolah merupakan tahap menari dengan iringan lagu-lagu dan koor kecak atau bunyi-bunyian gamelan.
Ngaluwur berarti mengembalikan pelaku ngurek pada jati dirinya
Masuknya roh ke dalam diri para pengurek ini ditandai oleh keadaan: badan menggigil, gemetar, mengerang dan memekik, dengan diiringi suara gending gamelan, para pengurek yang kerasukan, langsung menancapkan senjata, biasanya berupa keris pada bagian tubuh di atas pusar seperti dada, dahi, bahu, leher, alis dan mata. Walaupun keris tersebut ditancapkan dan ditekan kuat kuat secara berulang ulang, jangankan berdarah, tergores pun tidak kulit para pengurek tersebut, roh yang ada di dalam tubuh para pengurek ini menjaga tubuh mereka agar kebal, tidak mempan dengan senjata.

Ngurek mempunyai gaya masing-masing, ada yang berdiri sembari menancapkan keris ke bagian tubuh, seperti dada atau mata, ada pula yang bersandar di pelinggih. Setelah upacara selesai, para pelaku ngurek kembali ke kompleks pura utama.

Tradisi Ngurek ini merupakan kebiasaan masyarakat Bali, dimana saat upacara mengundang roh leluhur dilakukan, para roh diminta untuk berkenan memasuki badan orang-orang yang telah ditunjuk, dan menjadi sebuah tanda, bahwa roh-roh yang diundang telah hadir di sekitar mereka. Tradisi Ngurek juga dipercaya, untuk mengundang Ida Bhatara dan para Rencang-Nya, berkenan menerima persembahan ritual saat upacara. Jika orang-orang yang ditunjuk sudah kerasukan dan mulai Ngurek, maka masyarakat bisa mengetahui dan meyakini kalau Ida Bhatara sudah turun ke marcapada (dunia), maka umat yang mengikuti prosesi ritual kian mantap dengan semangat bhaktinya.


Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, apa pun yang kita lakukan dengan pasrah, berserah diri dan ihklas kepada Sang Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa), maka akan mendapat anugrah dan karunia.
*Adi Sudiatmika

Foto : INDONESIA. Bali. Village of Batubulan.
Barong dance. 1949. The "Kris dancers" in
a trance, they are doing the self-stabbing
with kris, ngurek. From Magnum Photos.

#BALITEMPOEDULOE
#BUDAYA #SENI
#TAKSUHINDUBALI #ADATBUDAYA#

Video Tari Barong dan Ngurek - Bali Tempo Doeloe https://www.facebook.com/108159370949700/posts/202003568231946/