Kamis, 15 Juli 2021

Apa Jadinya Bumi Jika Kehilangan Oksigen Selama 5 Detik?





Pernah berpikir jika oksigen di bumi hilang selama lima detik saja, apa yang akan terjadi? Kehilangan oksigen 5 detik sebanding dengan kehancuran di muka bumi. Pasalnya, oksigen sangat penting bagi Bumi dan kehidupannya. Hampir semua komponen yang ada di Bumi ada kaitannya dengan oksigen. Bahkan, bisa jadi Bumi berubah menjadi planet yang sangat panas seperti Venus.

Oksigen di Bumi sebanyak 21% dari total udara, tidak sebanding dengan gas nitrogen yang mencapai 78%. Meski hanya 21%, oksigen menjadi gas yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Apa saja ya yang terjadi jika Bumi kehilangan oksigen selama lima detik?





Tenyata, Bangunan Akan Hancur Lebur:
Oksigen menjadi gas yang penting sebagai pengikat unsur dalam beton. Tanpa oksigen, beton menjadi debu yang tak terbentuk akibat kehilangan komponen pembentuknya. Bangunan yang terbuat dari beton dan semen akan hancur. Alhasil, gedung-gedung raksasa runtuh.

Lempengan Besi Jadi Cair:
Lempengan besi merupakan bahan yang sangat kuat dan kokoh karena besi mengandung lapisan oksidasi. Oksigen menjadikan besi menjadi benda padat.
Tanpa adanya lapisan oksidasi, besi akan melengkung dan melebur, lalu menjadi cair. Bisa bayangkan apa jadinya benda-benda yang terbuat dari besi kehilangan oksigen selama 5 detik?

Kulit Manusia akan Terbakar:
Oksigen menjadi gas yang penting dalam lapisan ozon karena ozon terbentuk dari oksigen. Bisa dibayangkan jika ozon tidak terbentuk? Sinar ultraviolet tidak akan tersaring dan kulit manusia terbakar. Bumi akan menjadi planet tak layak huni.

Gendang Telinga Manusa Pecah:
Gendang telinga kita sangat sensitif terhadap tekanan udara. Jika kita naik pesawat, kita akan merasakan efek turbulensi pada telinga. Oksigen hilang artinya tekanan udara berkurang sebanyak 21%. Perubahan ekstrem itu layaknya manusia dijatuhkan ke laut sedalam 2 km secara tiba-tiba. Telinga manusia tidak dapat beradaptasi dengan cepat, akhirnya gendang telinga bisa pecah karena kehilangan oksigen.

Tanah Bumi Hancur:
Lapisan kerak bumi terdiri dari 45% oksigen. Jika kehilangan oksigen selama 5 menit, lapisan Bumi bisa luluh lantak. Bahkan bisa membentuk lapisan lain yang tidak dapat dihuni kehidupan.

Teknologi Cryonic Untuk Menghidupkan Orang Mati Sudah Ditemukan!

 Teknologi Menghidupkan Orang Mati Ditemukan! Punya Kesempatan Hidup Lagi?


Teknologi menghidupkan orang mati? Waduh, ada-ada saja ya para ilmuwan ini. Teknologi ini beneran ada lho. Enggak cuma ada di film-film aja. Namanya adalah teknologi Cryonic. Teknologi itu menawarkan jasa untuk "hidup kembali" di masa depan.

Cryonic diartikan sebagai metode pembekuan menggunakan zat nitrogen cair. Metodenya dengan membekukan hingga ke suhu terendah, suhunya bisa mencapai -196 derajat selsius.

Cryonic ditemukan oleh ilmuwan Amerika Serikat bernama Robert Ettinger. Ia menerbitkan buku berjudul "The Prospect Immortality". Dalam buku tersebut, ia menuliskan hipotesisnya bahwa teknologi akan berkembang pesat. Salah satunya teknologi menghidupkan orang yang telah mati. Tahun 1970, ia mendirikan Cryonic Institute dan menjadi presiden direktur sampai tahun 2003. 

Ekspresimen pertama Robert adalah menghidupkan kembali istri pertama, istri kedua, dan ibu Robert sendiri. Uji coba pernah dilakukan pada reptil Arktik, seperti katak dan salamander. Kedua reptil tersebut dapat bertahan hidup di lingkungan bersuhu rendah. Ternyata, hewan itu memiliki organ hati yanng memproduksi gliserol, yakni zat antibeku yang bisa menurunkan titik beku. Percobaan lainnya dilakukan dengan membekukan sel-sel darah manusia. 

Bagaimana proses pembekuannya?

Prosesnya cukup rumit. Yang perlu dilakukan adalah memastikan tubuh didinginkan dalam bak es untuk menurunkan suhunya. Sel otak pasien harus terjaga agar tidak rusak. Darah pasien diganti dengan cairan antibeku. 

Kemudian, proses pembekuan dimulai, dan tiubuh akan disimpan dalam kantung untuk dibekukan kembali secara betahap. Pembekuan pertama dengan gas nitrogen dalam suhu -110 derajat selsius dalam waktu 2 jam. 2 minggu kemudian tubuhnya dibekukan dengan suhu -196 derajat selsius. Yang terakhir, tubuh disimpan dalam nitrogen cair dalam waktu yang belm ditentukan.

Tertarik? Mendaftarlah ke Alcor Life Extension Foundation. Biayanya cukup fantastis. Agan sista siapkan uang sekitar 4 miliar dulu untuk bisa hidup kembali di masa depan.

Sumber: https://www.bicara.co.id/fitryanb/cr...an-orang-mati/

Kota Emas Cibola dan Ekspedisi Imajinasi Spanyol di Amerika



Kota Cibola yang hilang.
flickr.com/Jason Girouard



Pada tahun 1539, Fray Marcos de Niza, seorang pendeta Fransiskan, melaporkan kepada pejabat kolonial Spanyol di Mexico City bahwa dia telah melihat kota legendaris Cibola di tempat yang sekarang disebut New Mexico. Itu adalah pernyataan yang menggetarkan penjelajah Spanyol yang menjelajahi "Dunia Baru" untuk mencari harta karun penduduk asli Amerika yang telah mendengar cerita tentang kekayaan fantastis yang disebut Seven Cities of Cibola. “Itu terletak di bentangan datar di alis sebuah bukit bundar,” kata biarawan itu. Fray mengakui bahwa dia hanya melihat kota itu dari kejauhan dan tidak memasukinya karena dia pikir penduduk Indian akan membunuhnya jika dia mendekat.

Tujuh Kota dari Cibola adalah kota dengan emas yang diyakini penakluk Spanyol dari abad ke-16. Mereka yakin bahwa kota tersebut ada di suatu tempat di barat daya Amerika Utara, mirip dengan mitos lain yang lebih terkenal kota El Dorado. Tidak ada bangunan yang cocok dengan deskripsi penjelajah Eropa yang pertama kali melaporkannya ditemukan kota tersebut.

Mungkin saja kota tersebut telah tenggelam ke dalam laut, mari menyelam dalam kisah nyata yang bertumpu pada imajinasi.

Ekspedisi Narvaez & De Vaca

Kisah Tujuh Kota Cibola dimulai dengan ekspedisi yang tidak ada hubungannya dengan itu. Pada tahun 1527, penakluk Pánfilo de Narváez dikirim dari Spanyol dengan 600 pria, sejumlah wanita dan budak, dengan lima kapal untuk menjajahi Florida, yang telah diklaim sebagai milik Spanyol oleh Juan Ponce de León pada tahun 1513. Kapal mereka karam di lepas pantai Kuba dalam badai yang mendorong sekitar 400 orang yang selamat ke pantai-pantai bagian barat Florida.



Pánfilo de Narváez
historicair (public domain)

Narváez tidak tahu di mana dia berada dan membagi kelompoknya menjadi dua, dengan lebih dari 100 orang melakukan perjalanan dengan kapal dan sisanya melalui darat menuju utara di mana dia berharap menemukan pelabuhan. Meskipun Ponce de León telah mengklaim tanah tersebut, dia tidak dapat membangun benteng atau meninggalkan pun, jadi Narváez hampir tidak dapat disalahkan karena mengalami kebingungan.

Kapal dan rombongan darat kehilangan pandangan satu sama lain dan mereka yang berada di darat terus berjalan sampai mereka berakhir di wilayah Texas. Setelah tidak ada pelabuhan yang ditemukan, Narváez membuat keputusan untuk membangun rakit, yang akan digunakan untuk menyusuri pantai dan menemukan di mana mereka seharusnya mendarat. Badai menenggelamkan sebagian besar dari 300 orang di atas rakit, termasuk Narváez. Sebagian lain terlempar kembali ke pantai Florida, beberapa bulan selanjutnya hanya tersisa empat orang yang selamat :
- lvar Núñez Cabeza de Vaca
- Alonso del Castillo Maldonado
- Andrés Dorantes de Carranza
- Estevanico

Begitulah situasi pada tahun 1536 ketika Cabeza de Vaca dan tiga rekannya yang compang-camping selamat dari Ekspedisi Narvaez yang terdampar, mereka tiba di Mexico City setelah delapan tahun mengembara melalui apa yang sekarang disebut Barat Daya Amerika.


Penanda di Hutan Prada St. Petersburg, Florida. Tempat di mana Fanfilo dan pasukannya terdampar.
Ebyabe/WikimediaCommons

Semua orang mendengarkan dengan seksama kisah mereka tentang tanah luar biasa di utara yang terdiri dari tujuh kota besar, dengan jalan-jalan dan bangunan yang dipenuhi emas, rumah-rumah dengan pintu-pintu yang bertatahkan zamrud dan pirus. Antonio de Mendoza, Raja Muda Spanyol Baru (Meksiko), sangat ingin menjelajahi tanah baru ini untuk menentukan apakah cerita itu benar.

Pada tahun 1539 ia mengirim Fray Marcos de Niza, ditemani oleh beberapa pemandu dan Estevanico, seorang budak yang pernah bersama Cabeza de Vaca, untuk mencari tahu. Fray Marcos kembali dalam setahun dengan kesaksian sedih tentang kematian Estevanico di tangan orang-orang Indian. Namun, laporannya juga menyebutkan “Tujuh Kota Cibola.”

Ekspedisi De Niza

Kabar kekayaan di utara akhirnya sampai ke raja muda Spanyol Baru, Antonio de Mendoza yang kemudian memerintahkan sebuah pesta keberangkatan yang diselenggarakan untuk ekspedisi yang dipimpin oleh pendeta Marcos de Niza pada tahun 1539. Estevanico dipilih oleh de Niza sebagai pemandu.



Antonio de Mendoza, raja muda Spanyol Baru (penyebutan wilayah di Amerika yang dianggap dimiliki oleh Spanyol), lukisan cat minyak di atas kanvas.
unknown (public domain)

Estevanico kemungkinan besar hanya memanfaatkan momen kembali ke utara untuk hidup sebagai orang yang bebas. Saat mereka bepergian, mereka menarik para pedagang pribumi yang mendorong de Niza dengan cerita-cerita tentang kota-kota besar emas yang akan mereka tuju. Estevanico dikirim mendahului kelompok utama untuk menemukan kota-kota dan mengirim kabar kembali dan setelah beberapa waktu berlalu, seorang penduduk asli membawa kabar bahwa Estevanico telah menemukan Cibola dan sedang menunggu di sana. Cendekiawan Bill Yenne menghubungkan deskripsi Estevanico dengan de Niza :


"Ada Tujuh kota yang sangat besar yang semuanya tunduk pada satu tuan. Di dalamnya ada rumah-rumah besar dari batu, yang terkecil adalah satu lantai dengan teras, dan selain itu ada bangunan dua dan tiga lantai. Rumah kepala suku terdiri dari empat lantai. Ada banyak dekorasi di pintu masuk rumah utama dan sangat banyak di pedesaan. Orang-orang di kota-kota ini berpakaian sangat bagus".

De Niza bergegas menuju Estevanico tetapi kemudian menerima kabar bahwa dia telah terbunuh. Tidak ada yang tahu bagaimana dia meninggal, tetapi de Niza diberitahu bahwa dia telah mencoba untuk menyamar sebagai seorang dukun dan telah meminta barang-barang berharga dan wanita dari orang kota; jadi mereka membunuhnya. De Niza takut untuk melangkah lebih jauh dan dengan cepat kembali ke Meksiko. Sesampai di Meksiko, dia menghibur Raja Mendoza dan yang lainnya dengan cerita-cerita tentang kota-kota menakjubkan yang pernah dilihatnya.

Dia membiarkan imajinasinya merajalela, melaporkan hal-hal yang tidak bisa dia lihat tanpa memasuki salah satu dari tujuh kota. Dia menulis tentang mutiara dan zamrud yang sangat besar, dia mengatakan bahwa orang-orang makan menggunakan piring emas dan perak. Dia juga mengklaim bahwa Tujuh Kota Cibola memiliki populasi yang sama dengan Mexico City.




Ilustrasi ekspediasi De Niza
mytext.cnm.edu

Kesan yang diberikan adalah pusat kota yang luas dan kaya, meskipun de Niza tidak mengetahuinya (karena memang dia belum ke sana), dia sebenarnya sedikit benar. Kota-kota yang dia lihat adalah bagian dari Kompleks Zuni-Cibola di New Mexico (saat ini) yang pada saat itu merupakan pusat perdagangan terbesar di wilayah tersebut. Cendekiawan James J. Drexler mencatat:

Quote:
"Cibola adalah pusat perdagangan yang luas dan aktif yang mencakup sebagian besar Meksiko utara dan sebagian besar Amerika Serikat bagian barat. Perdagangan Cibola meluas ke timur ke wilayah Great Plains di mana mereka memperoleh kulit bison dan ke barat ke Sungai Colorado yang lebih rendah. Jaringan perdagangan meluas ke pantai barat Meksiko di mana penduduk asli Cibola memperoleh kerang dan ke selatan Meksiko saat ini di mana mereka memperoleh berbagai burung berbulu cerah. Orang-orang Cibolan mengenal Sungai Mississippi, pantai Teluk Texas, Meksiko, pantai barat California, Grand Canyon, Sungai Colorado dan sungai serta dataran Oklahoma."

Mendoza tidak begitu tertarik dengan apa yang dikatakan de Niza tentang orang-orang yang tinggal di Cibola kecuali sejauh mereka terdengar seperti mereka akan mampu membayar upeti dalam jumlah besar begitu mereka ditaklukkan; jadi dia mengatur ekspedisi kedua, dan jauh lebih besar, untuk mencapai itu.

Ekspedisi Coronado

Meskipun laporan Fray Marcos kacau dan dibesar-besarkan, Antonio Mendoza yakin akan keberadaan kota tersebut. Dia segera mulai merencanakan ekspedisi lagi dan memilih teman dekatnya, Francisco Vásquez de Coronado untuk memimpinnya. Coronado datang ke Meksiko pada tahun 1535 dan melalui persahabatannya dengan raja muda dan misi-misi yang berhasil di masa lalu, statusnya dengan cepat naik. Setelah menjabat sebagai anggota terkemuka dewan Kota Meksiko, ia diangkat menjadi gubernur provinsi perbatasan utara New Galicia.



Coronado bersiap menuju ke utara
Frederic Remington (public domain)

Pada tanggal 6 Januari 1540, Mendoza menugaskan dia sebagai komandan ekspedisi dan kapten jenderal dari semua tanah yang mungkin dia temukan dan klaim untuk Spanyol. Raja muda menasihati Coronado sebelum keberangkatannya dan memperingatkannya bahwa pencarian itu adalah tugas misionaris, bukan penaklukan militer. Terorganisir dengan cepat, ekspedisi meninggalkan Compostela, di pantai barat Meksiko, pada tanggal 23 Februari 1540.

Coronado ditemani oleh Fray Marcos, beberapa pendeta lain dan lebih dari 300 tentara Spanyol, serta beberapa ratus sekutu Meksiko-Indian, dengan perbekalan 1.500 hewan ternak. Perbekalan tambahan untuk ekspedisi dikirim ke utara dengan kapal di bawah komando Kapten Hernando de Alarcón. Setelah mencapai Culiacán, Coronado dan 100 tentara yang ingin melihat Cibola, bergerak cepat di depan pasukan utama yang bergerak lebih lambat.

Coronado di Dunia Baru menikah dengan seorang wanita dari keluarga kaya. Dia didukung oleh keluarganya dan memiliki kuasa. Ketika dia mendengar cerita de Niza tentang Cibola dan menawarkan jasanya ke Mendoza untuk memimpin ekspedisi. Dia begitu yakin akan kesuksesan dan kekayaan yang akan dia dapatkan sehingga dia bahkan mau membiayai seluruh ekspedisi itu sendiri. Mendoza menyediakan sebagian dari uang yang dibutuhkan sehingga Coronado akan memiliki lebih banyak kekayaan jika ekspedisi ini berhasil.

Pada tanggal 7 Juli 1540, mereka tiba di Háwikuh (wilayah New Mexico sekarang) yang merupakan kota Cibola yang pertama. Tapi kekecewaan besar menunggu Spanyol. Alih-alih kota emas, mereka hanya melihat rumah tanah liat dan rumah batu yang ditempati oleh orang Indian yang siap mempertahankan desa. Setelah beberapa kali gagal dalam negosiasi damai, orang-orang Spanyol menyerang dan memaksa orang-orang Indian untuk meninggalkan desa. Pasukan Spanyal mengambil makanan yang sangat dibutuhkan, tempat tersebut menjadi markas Coronado hingga November.

Fray Marcos, yang kisahnya telah membangkitkan begitu banyak harapan akan kekayaan dan kejayaan, diperintahkan kembali ke Mexico City di tengah gelombang kemarahan dan kebencian yang memuncak.


Lukisan yang menunjukkan penaklukan Spanyol atas Amerika, Coronado di New Mexico menyerang Hawikuh, reruntuhan Zuni yang diyakini sebagai Cibola.
Jan Mostaert (public domain)

De Niza mengatakan Estevanico telah dibunuh di sana namun tempat itu sama sekali tidak tampak seperti kota-kota luar biasa yang dia gambarkan.

Sampai akhir Coronado masih berharap menemukan tumpukan emas dan permata, namun dia tidak menemukan apa pun selain pot keramik yang pecah, mayat, dan rumah kosong.

Castaneda melaporkan bahwa Coronado dan yang lainnya segera menyalakan de Niza dan sangat marah sehingga Castaneda (penulis sejarah Coronado) mengkhawatirkan keselamatan pendeta tersebut. Coronado memeriksa kota secara menyeluruh dan kemudian menulis laporan kepada Mendoza bahwa laporan pendeta tersebut palsu, dia mengirim de Niza bersama dengan pasukan yang berangkat untuk mengantarkannya pulang ke Mendoza.

Coronado kemudian mengirim petugasnya untuk menjelajahi wilayah itu sambil mengambil persediaan makanan yang tersisa.

Don Pedro de Tovar kapten pasukan Coronado serta pasukannya mencapai desa-desa Indian Hopi di timur laut Arizona sementara Garcia López de Cárdenas (kapten pasukan juga) dan pasukannya melakukan perjalanan ke barat sejauh Grand Canyon di Sungai Colorado. Kapten ketiga, Hernando de Alvarado menuju ke timur melewati Acoma. Di sinilah Alvarado bertemu orang Turkic, seorang Indian yang mengejutkan mereka dengan kisah-kisahnya tentang tanah yang sangat kaya lebih jauh ke timur, yang disebut Quivira. Kisah-kisah si Turkic memperbarui harapan di antara orang-orang Spanyol untuk menemukan kekayaan besar yang sejauh ini luput dari mereka, namun ekpedisi harus dihentikan sementara karena mendekati musim dingin.

Pada tanggal 23 April 1541, seluruh pasukan berangkat ke Quivira, dipandu oleh Turkic yang bercerita sebelumnya. Setelah lebih dari sebulan Coronado belum menemukan apa pun yang menunjukkan kota emas, meskipun orang Turkic terus meyakinkan mereka bahwa itu hanya sedikit lebih jauh di depan. Sepanjang perjalanan ekspedisi ini, pasukan Coronado membunuh 200 pribumi di satu desa dengan membakar beberapa di tiang dan menginjak-injak yang lain di bawah kuda mereka, membunuh lebih banyak di tempat lain, memperkosa wanita pribumi, mencuri persediaan makanan dan membiarkan orang-orang kelaparan, dan menghancurkan rumah dan desa penduduk asli. Setelah 40 hari perjalanan yang panjang, Coronado mengirim sebagian besar anak buahnya kembali ke Tiguex dan terus menuju ke timur laut dengan pasukan kecil.



Ilustrasi Coronado dan pasukan menuju Quivira
WikimediaCommons

Setibanya di Quivira, dekat Salina, Kansas, mereka sekali lagi dikecewakan. Desa-desa di depan mereka tidak lebih dari gubuk rumput primitif. Ketika didesak untuk penjelasan, Si Turkic akhirnya mengakui bahwa kisah Quivira tidak lebih dari sebuah dongeng yang dibuat oleh orang-orang Indian Pueblo (yang desanya dirampas Coronado) untuk memikat orang-orang Spanyol keluar wilayah yang mereka ketahui dengan harapan mereka akan tersesat dan akhirnya mati kelaparan. Dalam kemarahan yang sangat besar karena begitu mudah tertipu dan mudah tersesat, para prajurit mengeksekusi orang Turkic tersebut. Coronado dan anak buahnya segera memulai perjalanan pulang yang panjang dan melelahkan kembali ke rumah terperosok dalam kekecewaan pahit karena gagal dalam misi mereka. Mimpi Coronado akan ketenaran dan kekayaannya hancur, akhirnya mencapai Mexico City pada musim semi 1542. Meskipun dicemooh dan didiskreditkan di depan umum, Ia kembali melanjutkan posisinya sebagai gubernur New Galicia. Sepuluh tahun setelah dia kembali, pada usia 42 tahun, dia meninggal dalam keadaan yang relatif tidak jelas.

Penutup

Pencarian Tujuh Kota Emas Cibola hanyalah salah satu dari 130 lebih ekspedisi yang diluncurkan oleh Spanyol di Amerika untuk mencari emas selama periode ini. Pada saat Coronado menuju barat daya, Hernando de Soto memperkosa, membunuh, dan membakar desa-desa penduduk asli Lembah Sungai Mississippi dalam usahanya mencari emas yang dia yakin telah mereka sembunyikan. Gonzalo Pizarro, adik dari Francisco Pizzaro (penakluk suku Inca) juga aktif pada tahun 1541, menghancurkan dan memperbudak masyarakat asli di Ekuador dalam usahanya mencari kota emas El Dorado.

Ekspedisi ini telah dipuji selama berabad-abad sebagai "pertama" seolah-olah Amerika dan orang-orang yang tinggal di sana tidak memiliki nilai sampai mereka menggunakan kata "ditemukan oleh orang Eropa" yang selalu dicirikan sebagai penjelajah daripada orang rakus yang mengambil keuntungan dari populasi yang awalnya menyambut, mempercayai, dan membantu mereka. Ekspedisi Coronado ke Cibola bukanlah hal yang patut dirayakan, sama seperti yang lainnya.

Ekspedisi Cibola adalah proyek menggelikan yang didasarkan pada kebohongan dan didorong oleh ketamakan yang tidak banyak menghasilkan selain hilangnya nyawa masyarakat yang telah ada di tanah yang dilalui Coronado selama ribuan tahun. Tak satu pun dari orang-orang itu, atau keturunan mereka, yang peduli bahwa orang-orang Spanyol adalah yang pertama mencatat tanah dan budaya mereka dalam sejarah.

Tujuh Kota Cibola tidak pernah ada tetapi pencarian untuk menemukan tempat-tempat imajiner ini mengakibatkan kehancuran yang sangat nyata, dan itulah kisah nyata Cibola yang sebenarnya.

Sejarah Khong Guan

 Sejarah Khong Guan


Khong Guan adalah perusahaan berskala internasional yang bergerak dibidang industri makanan khususnya produk biskuit dan wafer. Berdiri sejak tahun 1947 di wilayah Singapura. Produk-produk yang telah dihasilkan selalu diminati pasar dalam negeri atau bahkan sudah menjadi sebuah keharusan menyantap biskuit Khong Guan. Seperti diketahui "Khong Guan Red Assorted" atau lebih dikenal dengan nama "Khong Guan Merah" sudah lama menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat Indonesia sebagai makanan atau oleh-oleh khas Lebaran yang harus ada untuk disajikan kepada para saudara dan kerabat pada hari raya. Khong Guan dikenal lewat jargonnya: Tak Asing Lagi dan Tak Ada Duanya.

Khong Guan diciptakan oleh kakak beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Keduanya adalah imigran asal Fujian, Tiongkok, yang bekerja di pabrik biskuit Singapura untuk menghidupi keluarganya di kampung.

Saat Jepang menginvasi Singapura, Keng dan Han mengungsi ke Perak, Malaysia. Disini mereka membuat biskuit sampai persediaan tepung dan gula habis. Mereka lalu membuat dan menjual garam dan sabun untuk bertahan hidup. Setelah Jepang mundur, Keng dan Han kembali ke Singapura dan menjual biskuit buatan sendiri.

Suatu hari Han menemukan mesin pembuat biskuit yang sudah rusak dari pabrik tempat mereka bekerja dulu. Ia pun menciptakan lini produksi biskuit semiotomatis dengan rantai sepeda. Mesin ini menggerakkan biskuit dengan sistem konveyor melalui oven bata yang telah diakali sedemikian rupa.

Sejarah Khong Guan

Penjualan meningkat seiring tingginya kemampuan produksi. Pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited didirikan, menyusul pabrik di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Di awal 1980-an, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di Tiongkok.

Tak hanya di Asia Tenggara dan Tiongkok, Khong Guan juga bisa ditemukan di supermarket lebih dari 40 negara. Diantaranya Timur Tengah, Hong Kong, Jepang, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.

Sampai sekarang, kaleng Khong Guan klasik masih sama seperti dulu. Bentuknya kotak, warnanya merah, dan menampilkan ibu beserta dua orang anaknya di meja makan sedang menyantap biskuit. Gambar tersebut berasal dari buku cerita anak "Telling the Time" terbitan Ladybird di Inggris tahun 1962 yang kemudian diubah dan dilukis ulang. Adapula kaleng silinder yang lebih kecil, serta varian biskuit kalengan lain seperti Top Biscuit, Top Ekonomi, One One, Assorted Flowers.

Didalamnya terdapat aneka bentuk dan rasa biskuit serta wafer. Namun, biasanya yang paling ditunggu-tunggu adalah wafernya karena hanya ada dua bungkus dan letaknya tersembunyi di bawah.

Meski terkenal akan biskuit assortment-nya, Khong Guan juga memproduksi biskuit jenis lain seperti Big Royal, Marie Susu, dan Malkist. Selain merek Khong Guan, Khong Guan Group di Indonesia juga membawahi merek Monde, Nissin, dan Serena.

Sejarah Khong Guan di Indonesia
Khong Guan Biscuit Factory Indonesia adalah perusahaan berskala nasional yang bergerak di bidang industri makanan khususnya produk Biskuit, Wafer dan Wafer Stik. Berdiri sejak tahun 1970, sudah lebih dari 4 dekade kami telah menjadi pemimpin pasar dalam industri ini. Produk-produk yang telah dihasilkan selalu diminati pasar dalam negeri atau bahkan sudah menjadi sebuah keharusan menyantap biskuit Khong Guan. Seperti di ketahui "Khong Guan Red Assorted" atau lebih dikenal dengan nama "Khong Guan Merah" sudah lama menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat Indonesia sebagai makanan atau oleh-oleh khas lebaran yang harus ada untuk disajikan kepada para saudara dan kerabat pada hari raya.

Sejarah Khong Guan

Saat ini Khong Guan bukanlah satu-satunya perusahaan yang bergerak dalam Industri biskuit, seiring dengan berkembangnya zaman tumbuh perusahaan-perusahaan sejenis yang bermain di industri yang sama. Berkat usaha dan kerja keras Khong Guan hingga kini tetap menjadi merek pilihan utama masyarakat Indonesia saat membeli produk biskuit. Dengan mengutamakan Inovasi-inovasi baru dalam menciptakan produk-produk yang enak dan tentunya sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Khong Guan Malkist Abon merupakan salah satu produk inovasi Khong Guan yang menjadikan biscuit Malkist lebih bervariasi, bukan hanya bertaburkan gula yang pada umumnya sering ditemukan pada biskuit malkist tapi kini di taburi dengan berbagai macam taburan yang unik dan menggoda selera seperti abon sapi, abon ayam dan bahkan rumput laut.

Mesin mesin yang modern, Sistem pengemasan secara robotik serta bahan-bahan yang berkualitas menjadi kunci utama kami untuk menghasilkan produk produk yang bermutu tinggi dan dapat menghasilkan produk-produk yang lebih higienis, dikarenakan proses produksi hingga pengemasan terintegrasi sehingga meminimalisir sentuhan tangan manusia pada produk jadi. Bukan hanya hal-hal tersebut yang menjadikan produk biscuit Khong Guan bermutu tinggi, selain itu kami tidak lupa melengkapi sistem jaminan Halal dan Keamanan Pangan dengan sertifikasi Halal dari MUI dan HACCP serta ISO 22000:2005 dari LT-IPB sehingga produk-produk yang dihasilkan selain bermutu tinggi tetapi juga aman untuk dikonsumsi.

Berkat dukungan masyarakat Indonesia, Khong Guan menjadi Industri besar yang turut serta membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan karena hampir setiap tahunnya Khong Guan menyerap banyak tenaga kerja hingga puluhan ribu orang untuk beberapa pabrik yang tersebar di Indonesia. Semoga Khong Guan akan tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia karena Khong Guan "Tak Asing Lagi dan Tak Ada Duanya"

[url]https://id.m.wikipedia.org/wiki/Khong_Guan#:~:text=3%20Referensi-,Sejarah,untuk%20menghidupi%20keluarganya%20di%20kampung.&text=Disini%20mereka%20membuat%20biskuit%20sampai%20persediaan%20tepung%20dan%20gula%20habis.[/url]

Kalau jaman dulu pasti rebutan yg wafer coklat. Belum banyak pilihan kayak jaman sekarang soalnya.

Senin, 12 Juli 2021

[HOAKS] Pasien Meninggal Karena Covid-19 Semuanya di Rumah Sakit

 KOMPAS.com - Di media sosial Facebook beredar narasi yang menyebut pasien yang meninggal karena Covid-19 semuanya terjadi di rumah sakit.


Pengunggah menyebutkan, tidak ada kejadian penderita Covid-19 meninggal di luar rumah sakit.

Faktanya tidak demikian. Banyak pula pasien Covid-19 yang meninggal dunia di rumah atau saat mencari pertolongan medis.


Narasi yang beredar

Narasi itu salah satunya dibagikan akun Ricky pada Minggu (11/7/2021). Berikut narasi yang dituliskannya:

"Semua yang meninggal karena Covid-19 semuanya meninggal di rumah sakit. So, klo anda ingin kena covid lalu mati... Pergilah ke rumah sakit...Karena tidak rumah, di kantor ataupun di tempat2 ibadah...tidak ada. Fakta Berbicara!!!"

Selain menuliskan narasi tersebut, akun ini juga mengunggah data kasus Covid-19 di Indonesia sehari sebelumnya, Sabtu (10/7/2021), yang berasal dari Kementerian Kesehatan.


Penelusuran Kompas.com

Narasi yang disampaikan akun tersebut bahwa semua pasien Covid-19 yang meninggal semuanya terjadi di rumah sakit, tidak benar.

Belakangan, banyak kasus pasien Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

Sistem kesehatan di berbagai daerah mulai kolaps dan tidak lagi mampu menampung pasien-pasien yang membutuhkan pertolongan.

Akibatnya, banyak kasus penderita Covid-19 yang ditemukan meninggal saat melakukan isolasi di rumah, atau di kendaraan saar dalam perjalanan mencari rumah sakit yang masih memiliki ketersediaan ruang rawat.

Bahkan, ada juga yang ditemukan meninggal di trotoar jalan.

Salah satunya yang terjadi pada B. Subekti (66), seorang lansia yang ditemukan meninggal dunia di atas bangku trotoar di Jalan Ahmad Yani, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur pada Jumat (9/7/2021).

Diberitakan Kompas.com , hasil swab antigen ternyata menunjukkan hasil reaktif, hingga yang bersangkutan langsung ditangani dengan protokol Covid-19 dan dimakamkan di TPU Rorotan, Jakarta Utara.


Melansir Kompas.com, 10 Juli 2021, ada pula data 23 pasien Covid-19 yang meninggal di rumahnya saat menjalani isolasi mandiri.

Kasus-kasus ini terjadi di Jakarta Timur dalam rentang waktu 29 Juni -9 Juli 2021 berdasarkan keterangan dari Kasi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Riky Erwinda.

Fakta lain, ada dua penderita Covid-19 di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta yang meni, 9 Juli 2021.

Keduanya meninggal dunia di dalam mobil. Satu orang meninggal dalam perjalanan pulang usai melakukan swab, satu orang yang lain meninggal dunia saat akan menuju ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis.

Kemudian, terkait dengan pernyataan pengunggah yang menyebut 'So klo anda ingin kena covid lalu mati... Pergilah ke rumah sakit...', sudah pernah dibantah Satgas Covid-19 juga Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).

Keduanya memberikan tanggapan ini ketika adanya tudingan bahwa rumah sakit bisa meng-covid-kan seorang pasien.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, menegaskan, pasien yang dinyatakan Covid-19 oleh pihak rumah sakit adalah mereka yang secara medis terbukti terinfeksi virus corona.

"Rumah sakit tidak akan meng-covid-kan pasien yang memang secara medis tidak terbukti mengidap Covid-19. Setiap rumah sakit dan tenaga kesehatan memiliki prosedur berupa diagnosis dan hasil diagnosis tersebut lah yang akan digunakan dokter untuk menentukan penyakit yang diderita dan pengobata yang tepat," jelas Wiku, Kamis (9/7/20210).

Hal yang sama disampaikan Kepala Humas Persi, Anjari Umarjianto, seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).

"Kan ada pemeriksaan lab-nya, ada pemeriksaan klinisnya, baru kemudian seseorang itu bisa ditentukan bahwa dia terinfeksi Covid-19 atau tidak, jadi tidak asal begitu saja. Semua dengan standar kriteria," kata Anjari kepada Kompas.com, 2 Juli 2021.

Kesimpulan

Informasi yang diunggah dan memuat pendapat bahwa semua pasien Covid-19 yang meninggal terjadi di rumah sakit adalah informasi yang salah.

Terbukti, saat ini banyak juga penderita Covid-19 yang ditemukan meninggal di rumah saat melakukan isolasi mandiri, di perjalanan saat berupaya mencari ruang perawatan di rumah sakit, ada juga yang ditemukan meninggal di trotoar jalan..

https://www.kompas.com/tren/read/202...page=all#page2

Jerinx Kembali Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Pengancaman

 Jerinx Kembali Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Pengancaman


Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi I Gede Ari Astina alias Jerinx dilaporkan oleh pegiat media sosial Adam Deni Gearaka ke Polda Metro Jaya terkait dugaan ancaman kekerasan dan atau ancaman melalui media elektronik. Laporan dilayangkan lantaran Adam Deni dituding sebagai penyebab akun Instagram Jerinx dihilangkan.

"Laporan berawal dari tuduhan Jerinx yang bilang kalau saya menghilangkan akun Instagramnya dia," ujar Adam Deni kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Minggu (11/7).

Ia telah membuat laporan polisi pada Sabtu (10/7). Jerinx dilaporkan dengan Pasal 335 KUHP dan atau Pasal 29 Jo Pasal 45 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Adam mengaku sempat dihubungi Jerinx sebelum memutuskan membuat laporan polisi. Dalam sambungan telepon, kata dia, Jerinx sempat mengutarakan kalimat bernada ancaman.

"Tiba-tiba Jerinx enggak ada angin enggak ada hujan nelpon saya, di dalam telepon itu bukan hanya menuduhkan hal itu saja [menghilangkan akun Instagram]. Ada beberapa kata kotor dan satu kalimat yang menurut pihak kepolisian itu ada pasalnya," tutur dia.

Menurut Adam, dirinya sudah membuka pintu mediasi terhadap Jerinx namun hal itu tidak mendapat respons yang baik. Akhirnya, ia memutuskan untuk melaporkan penabuh drum Superman Is Dead tersebut ke polisi.

"Dan itu keputusan saya final, kemarin, Sabtu saya melaporkan akhirnya dan tidak akan mencabut kembali sampai laporan ini berjalan. Laporan pada Sabtu jam setengah 11 di Polda Metro Jaya," ucap dia.

Gendo Suardana, pengacara yang sempat mendampingi Jerinx terkait kasus penyebaran nama baik dan ujaran kebencian, tidak bisa memberikan komentar terhadap perkara yang baru saja dilaporkan ini. Sebab, ia belum ada komunikasi dengan Jerinx.

"Maaf. Saya kuasa hukum JRX dalam kasus laporan IDI [Ikatan Dokter Indonesia]. Setelah kasusnya selesai saya bukan kuasa hukumnya lagi. Jadi, saya enggak bisa komentar," kata Gendo.

"Dalam kasus laporan ini saya belum ada komunikasi sama JRX. Setahu saya JRX sudah didampingi pengacara lain dalam kasus JRX melaporkan kehilangan akun IG-nya," lanjut dia. S

Sementara itu, redaksi sudah berupaya menghubungi istri Jerinx, Nora Alexandra, melalui pesan di Instagram. Namun, akun yang bersangkutan tidak membuka izin untuk menerima pesan dari semua orang. (ryn/bmw)

Baca artikel CNN Indonesia "Jerinx Kembali Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Pengancaman" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ancaman?&cf=1.

Minggu, 11 Juli 2021

Bedanya Cara Kerja Vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca

 Ini Bedanya Cara Kerja Vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca


Ini Bedanya Cara Kerja Vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca

Vaksin Sinovac dan AstraZeneca sempat trending topic di media sosial Twitter, beberapa waktu lalu. Keduanya merupakan  vaksin Covid-19yang disetujui penggunaannya di Indonesia. 

Banyak pengguna Twitter yang membahas perbedaan vaksin Sinovac dan AstraZeneca, serta cara kerja keduanya. Apalagi, sekarang ini banyak informasi kontroversial mengenai vaksin AstraZeneca.

Secara umum dilansir dari Healthline, vaksinasi bekerja dengan menggunakan sedikit informasi tentang suatu penyakit, seperti lonjakan protein atau partikel virus yang tidak aktif untuk mengajari sistem kekebalan tubuh mengenali dan melawan virus yang aktif.

Berbeda dengan vaksin Pfizer dan Moderna yang menggunakan teknologi mRNA untuk menciptakan kekebalan, vaksin AstraZeneca dan Sinovac menggunakan metode yang lebih tradisional.

Artinya, partikel virus atau materi genetik digabungkan dengan materi lain untuk memasukkan potongan-potongan kecil virus yang tidak berbahaya ke dalam tubuh Anda.

Sistem kekebalan tubuh Anda bisa menggunakan informasi ini untuk merancang pertahanan dan membuatnya lebih siap untuk melawan virus corona yang hidup.

Namun, vaksin Sinovac dan AstraZeneca tetap memiliki perbedaan. Vaksin AstraZeneca mengandalkan adenovirus simpanse untuk membawa protein lonjakan dari virus corona ke dalam tubuh guna menciptakan respons kekebalan.

Sedangkan, vaksin Sinovac menggunakan partikel virus corona yang tidak aktif untuk menciptakan kekebalan. Cara kerja vaksin ini membantu sistem kekebalan mengenali virus corona dan siap melawannya ketika terserang virus corona yang aktif.

Apa itu adenovirus simpanse?

Adenovirus adalah virus yang sangat umum. Biasanya, adenovirus ini menyebabkan penyakit ringan, seperti flu biasa. Ada lebih dari 50 jenis adenovirus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan pandai bergerak masuk untuk menyerang tubuh dengan berbagai cara.

Adenovirus simpanse adalah adenovirus yang menyebabkan infeksi ini pada simpanse. Ketika dimodifikasi untuk digunakan dalam vaksin, virus ini sangat efisien membantu menghasilkan respons imun.

Apa itu virus corona yang tidak aktif?

Virus corona tidak aktif yang digunakan dalam vaksin Sinovac ini berarti bagian virus yang menyebabkan penyakit dihancurkan, tetapi informasi genetik dasarnya tetap ada.

Ketika virus tidak aktif ini disuntikkan sebagai vaksin, virus yang tidak aktif akan melatih sistem kekebalan tubuh melawan penyakit yang disebabkan oleh virus itu sendiri yang masih aktif.