Minggu, 11 Juli 2021

Pertamina Akan Menutup Seluruh SPBU! Benarkah? Cek Faktanya Disini

 Judul asli: CEK FAKTA: Viral Pengumuman Pertamina Tutup Seluruh SPBU Dukung PPKM Darurat, Benarkah?


Pembekuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM adalah peraturan baru pemerintah dalam menekan kasus penyebaran covid-19 di Indonesia.

Beredar pengumuman Pertamina akan menutup seluruh SPBU mereka untuk sementara. Hal ini sebagai bentuk dukungan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat! Benarkah hal demikian?

Pertamina Akan Menutup Seluruh SPBU! Benarkah? Cek Faktanya Disini

Pengumuman tersebut beredar luas di media sosial seperti Facebook hingga Twitter. Dalam keterangannya, Pertamina menyebut akan menutup SPBU sementara mulai dari tanggal 12 Juli 2021 sampai 17 Juli 2021.

Penutupan SPBU ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung program pemerintah. Hal ini diharapkan dapat membantu memutus penyebaran virus corona.

Sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung program pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19"

CEK FAKTA Viral Pengumuman Pertamina Tutup Seluruh SPBU Dukung PPKM Darurat. (Twitter/@pertamina)

Lantas benarkah pengumuman tersebut?

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Suara.com, pengumuman Pertamina akan menutup seluruh SPBU adalah hoaks.

Hal ini disampaikan langsung oleh pihak Pertamina di akun media sosial mereka. Melalui Twitter resmi, Pertamina meminta masyarakat berhati-hati dengan hoaks dan penipuan yang mengatasnamakan perusahaan pelat merah ini.

Jangan sampai Indonesia dikendalikan oleh media sosial dan hoax, kita harus memikirkan dan menyaring kembali informasi yang kita dapat sebelum share ke media sosial, supaya Indonesia tidak diperbudak oleh hoax.

Source : suara.com

Jumat, 09 Juli 2021

Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Mana Paling Manjur?

 Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Mana Paling Manjur?

Foto: ANTARA/RENO ESNIR

Jakarta - Indonesia baru saja menerima 14 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (30/6/2021). Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan menyebut, salah satu vaksin lain yang akan menyusul tiba di RI yakni Pfizer pada Agustus 2021.

"Mungkin di awal Agustus akan ada 85 juta vaksin Sinovac yang sudah siap bisa kita gunakan. Ini menggambarkan, teman-teman, bahwa jumlah vaksin yang masuk ke Indonesia semakin lama akan semakin banyak," terang Menkes.

"Ini ada lagi donasi vaksin gratis dari COVAX-GAVI kita juga bulan ini akan masuk dari AstraZeneca. Bulan Agustus nanti akan masuk dari Pfizer," imbuhnya.

Pilihan vaksin COVID-19 makin beragam, bagaimana perbandingan antara vaksin Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Berikut perbandingan masing-masing vaksin Corona yang sudah dan akan diterima Indonesia:

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


sumber

Gereja Lakukan Vaksinasi Massal Dituduh Gelar Ibadah, Viral dan Pelaku Ditangkap

 Gereja Lakukan Vaksinasi Massal Dituduh Gelar Ibadah, Viral dan Pelaku Ditangkap


KOMPAS.com - Rekaman video yang memperlihatkan sekumpulan orang berada di sebuah gereja di Garut, Jawa Barat, belakangan viral di media sosial.

Dalam video itu, seorang pria yang merekamnya melontarkan kalimat provokatif dan menganggap pemerintah tebang pilih dalam pelaksanaan PPKM Darurat.

"Di seputaran daerah Baratayudha nih, ini Cina semua lagi beribadah di gereja nih, sementara orang-orang muslim tidak boleh ke masjid, itu di gereja mah wah banyak," ungkap suara perekam video itu.

"Ini di Jalan Baratayudha saudara-saudara, tolong diinformasikan nih," katanya.

Faktanya sedang vaksinasi massal
Terkait dengan video viral tersebut, Kepala Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (diskominfo) Kabupaten Garut, Yeni Yunita membantahnya.

Menurutnya, narasi yang disampaikan perekam dalam video tersebut tidak benar.

Sebab, aktivitas yang terjadi di dalam gereja tersebut bukan sedang melakukan peribadatan seperti yang dituduhkan, tapi vaksinasi massal.

"Narasi dalam video tersebut tidak benar atau disinformasi. Diketahui bahwa pada tanggal 5 Juli 2021, sedang dilakukan vaksinasi dosis kedua yang dilaksanakan di Gereja Kristen Pasundan," tulisnya dalam keterangan resmi Diskominfo.

Pelaku ditangkap
Setelah video viral tersebut ternyata diketahui ada informasi yang menyesatkan, polisi langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengaku sudah mengamankan pelaku yang merekam video tersebut.

"Tim sudah bergerak, sudah melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi terduga orang yang membuat. Tadi malam kami sudah berhasil mengamankan yang bersangkutan," kata Wirdhanto kepada wartawan di sela kegiatan penegakan disiplin PPKM darurat di Bundaran Simpang Lima, Tarogong Kidul, Selasa (6/7/2021).

Saat ini, kata dia, pelaku masih dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh petugas untuk mengetahui motif dari tindakan yang dilakukan.

https://regional.kompas.com/read/202...-di-medsos-dan


Benar atau Salah, Mengurus SIM dan SKCK Wajib Pakai Sertifikat Vaksin?

 Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 membuat sejumlah warga mulai melakukan vaksinasi agar terhindar dari virus tersebut, terutama varian baru yang menular dengan cepat. Selain untuk memperkuat imun tubuh terhadap virus, vaksinasi dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19.


Setelah dilakukan vaksin pertama dan kedua, warga akan mendapatkan sertifikat vaksin sebagai bukti telah melakukan vaksinasi. Sertifikat vaksin ini nantinya dapat digunakan sebagai syarat untuk keperluan perjalanan.

Namun, beberapa waktu lalu beredar informasi bahwa pembuatan SIM dan SKCK wajib melampirkan sertifikat vaksin Covid-19. Informasi ini disampaikan melalui media sosial Facebook oleh akun bernama Dewi Purnama dan Fahri Abdillah Torjo. Di akun tersebut juga tertulis bahwa aturan pembuatan SIM dan SKCK dengan sertifikat vaksin mulai berlaku dari tanggal 1 Juli 2021.

Berikut ini beberapa unggahan yang menginformasikan bahwa mengurus SIM dan SKCK harus menggunakan sertifikat vaksin.

Benar atau Salah, Mengurus SIM dan SKCK Wajib Pakai Sertifikat Vaksin?
Sumber: Facebook Dewi Purnama.

Benar atau Salah, Mengurus SIM dan SKCK Wajib Pakai Sertifikat Vaksin?
Sumber: Kompas.com.

Lantas, benarkah pembuatan SIM dan SKCK wajib melampirkan sertifikat vaksin?


PEMERIKSAAN FAKTA

Hansip Hoax telah melakukan penelusuran terkait pembuatan SIM dan SKCK dengan sertifikat vaksin tersebut melalui situs Tempo.co dan Kompas.com.

Hasil penelusuran Tempo,co menunjukkan, ditemukannya penjelasan dari Kepala Sub Direktorat SIM Korlantas Polri Komisaris Besar, Djati Utomo, memastikan bahwa informasi tersebut merupakan kabar bohong yang disampaikan melalui keterangan pers di situs resmi Korlantas Polri pada 20 Juni 2021. Menurut Djati, aturan tersebut tidak mungkin dibuat mengingat masih banyak masyarakat yang belum disuntik vaksin Covid-19.

Kemudian dilansir dari Kompas.com, Kepala Seksi SIM Sub Direktorat Registrasi dan Identifikasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Anrianto, juga mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Menurutnya, persyaratan dokumen pembuatan SIM, khususnya di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM Daan Mogot, Jakarta Barat, masih sama. Anrianto mengatakan Satpas SIM Daan Mogot baru membuat aturan untuk membatasi jumlah pemohon di tengah adanya peningkatan kasus Covid-19 dengan memaksimalkan penerapan protokol kesehatan.

Sementara persyaratan pembuatan SIM baru berbeda untuk masing-masing golongan. Pemohon SIM A harus berusia 17 tahun ke atas, sedangkan pemohon SIM C dan SIM D harus berusia 16 tahun ke atas. Adapun untuk SIM BI dan SIM BII, pemohon harus berusia 20 tahun ke atas, sedangkan SIM umum berusia 21 tahun ke atas. Persyaratan lainnya, pemohon membawa KTP, baik asli dan fotocopy, sebelum nantinya mengikuti pengisian formulir pembuatan SIM.


KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya Gan, berdasarkan pemeriksaan fakta yang dilakukan Hansip Hoax menyatakan informasi pembuatan SIM dan SKCK dengan melampirkan sertifikat vaksin tersebut merupakan informasi tidak benar alias Hoax.

Sebarkan ya informasi dan klarifikasi ini ke rekan dan keluarga kalian agar terhindar dari hoax yang menyesatkan.

Sederet Bansos Selama PPKM Darurat Ini Akan Segera Cair

 Kabar Gembira! Sederet Bansos Selama PPKM Darurat Ini Akan Segera Cair


INDUSTRY.co.id - Jakarta - Selama periode pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, pemerintah telah menyiapkan sejumlah bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat. Bantuan tersebut, diharapkan akan segera cair dalam waktu dekat.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar beberapa bantuan dipercepat pembayarannya, seperti misalnya bansos Program Keluarga Harapan (PKH).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang dikutip lewat akun Youtube Sekretariat Presiden pada Senin (5/7/2021) lalu.

"Ini tadi instruksi bapak Presiden agar untuk dilakukan akselerasi pembayarannya minggu ini. Terutama untuk tadi PKH untuk dimajukan triwulan ketiga ini bisa dibayarkan di bulan Juli sehingga bisa membantu masyarakat," kata Sri Mulyani.

Berikut sejumlah daftar bantuan sosial yang akan diterima masyarakat pada bulan Juli 2021 bertepatan dengan PPKM Darurat:

1. Program Keluarga Harapan (PKH)
Dengan percepatan penyaluran yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo, maka realisasi PKH di kuartal II-2021 bisa menjadi Rp 13,96 triliun yang diberikan kepada 9,9 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat)dengan target penyaluran 10 juta KPM.

2. Kartu Sembako
Kartu Sembako juga diinstruksikan untuk dipercepat penyalurannya menjadi awal Juli ini, dengan target pemenuhan 18,8 juta KPM. Sementara itu, alokasi anggarannya pada tahun ini mencapai Rp 40,19 triliun.

3. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa
Penyaluran BLT desa juga akan dipercepat. Alokasi anggaran tahun ini untuk BLT Desa sendiri sebesar Rp 28,8 triliun yang ditargetkan dapat tersalurkan kepada 8 juta KPM.

Sementara untuk realisasi sampai Juni 2021 sebesar Rp 4,99 triliun kepada 5 juta KPM. Besaran nilai manfaat yang diberikan kepada peserta sebesar Rp 300 ribu per KPM per bulan. Pendataan calon penerima BLT Desa dilakukan oleh Kepala Desa atau Tim Relawan Desa dengan mempertimbangkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kemensos.

4. Bansos Tunai (BST)
Kemudian ada juga bansos tunai (BST) diperpanjang hingga Agustus dengan target 10 juta KPM. Nilai yang diberikan Rp 300 ribu per KPM per bulan. Penerima akan langsung mendapatkan jatah 2 bulan yaitu Rp 600.000.

5. Kartu Prakerja
Kartu Prakerja juga akan melanjutkan kembali programnya dan akan segera membuka pendaftaran gelombang 18. Ditargetkan bakal ada tambahan anggaran Rp 10 triliun yang disiapkan untuk 2,8 juta peserta. Sementara untuk realisasi sampai Juni 2021 sudah tersalurkan Rp 10 triliun kepada 2,8 juta. Berikut sejumlah bansos yang telah disiapkan oleh pemerintah. Rencananya sejumlah bansos ini dapat tersalurkan sepanjang bulan Juli ini.

6. Diskon Listrik
Stimulus diskon listrik diperpanjang hingga September 2021. Diskon tarif listrik ini ditargetkan bisa disalurkan kepada 32,6 juta pelanggan PLN. Total anggaran yang telah disiapkan pemerintah untuk diskon tarif listrik sebesar Rp 1,91 triliun.
Kategori diskon tarif listrik ini untuk pelanggan rumah tangga, bisnis dan industri 450 VA diberikan diskon 50%. Sedangkan untuk pelanggan rumah tangga 900 VA berdasarkan DTKS diberikan diskon 25%.

Baca Berita Selengkapnya;
https://www.industry.co.id/read/8873...an-segera-cair

Simak! Pesan dari Nakes Bagi Anda yang Percaya Covid-19 Adalah Sebuah Konspirasi

 Simak! Pesan dari Nakes Bagi Anda yang Percaya Covid-19 Adalah Sebuah Konspirasi


Simak! Pesan dari Nakes Bagi Anda yang Percaya Covid-19 Adalah Sebuah Konspirasi

Suara.com - Tenaga kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan tengah berjibaku menangani pasien Covid-19 yang terus merangkak naik akhir-akhir ini. Bagi yang percaya teori konspirasi virus corona, simak, ini pesan para nakes supaya penyebaran virus bisa dikendalikan.

Banyak warga yang taat protokol kesehatan, bersedia divaksin dan mau mengikuti aturan pemerintah, namun tidak sedikit pula masyarakat yang enggan melakukannya. Sebagian dari mereka tidak mau mengikutinya karena mempercayai Covid-19 hanya sebuah konspirasi.

Ayu (22) seorang nakes yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, tidak mempermasalahkan dengan keyakinan masyarakat itu. Menurutnya persoalan percaya atau tidak percaya itu merupakan hak masing-masing individu.

"Aku mewakili pesan dari para nakes buat masyarakat. Kalian boleh percaya kalau Covid-19 itu konspirasi bahwa di balik Covid-19 itu bisnis terselubung, kalian boleh percaya itu karena itu hak kalian," kata Ayu kepada Suara.com, Rabu (7/7/2021) malam.

Akan tetapi, Ayu memohon untuk bisa menerapkan 3M seperti yang banyak dilakukan oleh masyarakat lainnya. Ia juga menilai tidak sulit untuk memperoleh vaksin yang sudah digratiskan oleh masyarakat.

Selain itu, menurutnya juga bukan hal yang sulit apabila ada masyarakat terpapar Covid-19 untuk melapor ke puskesmas atau faskes terdekat supaya penularan bisa ditelurusi.

"Semuanya itu sudah difasilitasi, sudah dibekali, enggak ada yang dibikin ribet," katanya.

Justru menurut Ayu, yang membuat rumit adalah individu yang tidak percaya akan Covid-19 dan menganggap semua upaya penanganannya hanya rekayasa demi memperoleh keuntungan.

Lagi-lagi perempuan asal Palembang itu tidak mempermasalahkan dengan orang yang tidak percaya Covid-19. Tapi ia berpesan bahwa hal tersebut juga akan berpengaruh pada keselamatan disekelilingnya.

"Ayolah kalau emang kalian enggak percaya ada Covid-19, untuk diri kalian oke tapi kalian mikir enggak untuk orang-orang terdekat kalian, keluarga kalian, teman-teman kalian yang mungkin sudah ada yang mendahului kalian karena terjangkit Covid-19," pesannya.

"Ayolah kalau emang kalian enggak percaya ada Covid-19, untuk diri kalian oke tapi kalian mikir enggak untuk orang-orang terdekat kalian, keluarga kalian, teman-teman kalian yang mungkin sudah ada yang mendahului kalian karena terjangkit Covid-19," pesannya.

"Kalian boleh menyepelekan tapi kalian ingat masih ada keluarga yang sayang sama kalian," sambung dia.

Diketahui, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan kasus harian terkonfirmasi positif pada 7 Juli 2021, hingga pukul 12.00 WIB, menembus angka 34.379 orang. Angka kematian juga menembus angka tertinggi mencapai 1.040 orang. Sementara angka kesembuhan menembus 14.835, dan kasus aktif secara akumulasi menjadi 343.101 orang.

Pemerintah meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas guna menyukseskan implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sebagai upaya menekan penularan COVID-19 yang tengah melambung tinggi.
sumber

Selasa, 06 Juli 2021

Jerinx SID: Saya Tidak Pernah Bilang Jika Covid itu Tidak Ada!

 Jerinx SID: Saya Tidak Pernah Bilang Jika Covid itu Tidak Ada!


Jerinx SID: Saya Tidak Pernah Bilang Jika Covid itu Tidak Ada!
Dianggap Tidak Percaya Covid 19, Jerinx SID: Saya Tidak Pernah Bilang Jika Covid itu Tidak Ada!!
Jerinx SID: Saya Tidak Pernah Bilang Jika Covid itu Tidak Ada!

KABAR LUMAJANG – Banyak orang yang menganggap bahwa Jerinx SID adalah orang yang tidak percaya pada Covid-19.

Pendapat itu muncul akibat nama Jerinx yang kerap kontroversi dengan cara berpikirnya yang sedikit berbeda.

Pandangan Jerinx mengenai Covid-19 yang tidak sependapat dengan kebanyakan orang, membuat dirinya kerap dicap sebagai orang yang tidak percaya bahwa virus itu benar-benar ada.

Dengan banyaknya pendapat yang salah mengenai dirinya. Akhirnya pria bernama asli I Gede Ari Astina tersebut memberikan klarifikasi.

“UNTUK TERAKHIR KALINYA SAYA TEGASKAN- saya TIDAK PERNAH bilang jika C19 itu TIDAK ADA,” ucap Jerinx, sebagaimana dilansir KabarLumajang.com dalam unggahan Instagram pribadinya @jrxsid pada 1 Juli 2021.

Suami dari Nora Alexandra itu mengungkap bahwa dirinya tidak pernah mengatakan bahwa Covid-19 itu tidak ada.

Bahkan ia juga mengatakan penegasan yang ia unggah tersebut merupakan ungkapannya yang terakhir mengenai masalah ini.

Jika memang ada orang yang dapat membuktikan bahwa dirinya pernah mengatakan bahwa Covid-19 itu tidak ada, jerinx mempersilahkan.

“yang bisa membuktikan sebaliknya, silahkan,” lanjutnya.

Jerinx pun mengaku dalam segala kesempatan diskusi publik ia selalu mengucapkan bahwa Covid-19 itu ada namun tidak berbahaya maupun mematikan.

Bahkan ia mengaku bahwa pendapatnya juga dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo dan mantan Kemenkes Terawan.

“yang SELALU saya utarakan dalam SETIAP KESEMPATAN DISKUSI PUBLIK adalah C19 itu ADA namun TIDAK BERBAHAYA apalagi mematikan (Jokowi dan Terawan juga kemukakan hal serupa),” ucap Jerinx.

Pria dengan banyak tato tersebut juga mengatakan bahwa sebelum adanya pandemi memang banyak virus lain yang berbahaya bagi lansia dan orang dengan penyakit bawaan.

Hal tersebut juga ia sebutkan dengan berbagai data statistik yang sumbernya ia sertakan dalam unggahan tersebut.

“Dan bukankah sejak sebelum plandemi juga ada banyak VIRUS lain yang memang BERBAHAYA bagi lansia dan penyandang riwayat penyandang riwayat komorbid akut? Bukankah sblm plandemi juga banyak manusia yg meninggal, dan STATISTIK MEMBUKTIKAN sebelum dan sesudah plandemi angka kematian RELATIF sama (cek unggahan @jeg.bali kemarin) — pekan lalu Wagub Bali, Cok Ace, juga kemukakan hal serupa — tentu dalam konteks statistik di Bali,” ucap Jerinx

“Bedanya, sejak 2020 ada “sistem baru” yg mengarahkan semua penyakit menjadi C19. Cek statistik kematian akibat penyakit selain C19, semuanya MENURUN bahkan nyaris HILANG karena hampir semua penyakit dilabeli sbg C19,” lanjutnya.

Jerinx mengungkap bahwa terdapat sistem baru sehingga segala penyakit dan orang yang meninggal diarahkan menjadi Covid-19.

Bahkan ia juga menganalogikan ini dengan kemungkinan mati tertimpa piano saat sedang berenang yang lebih tinggi dibandingkan kematian akibat Covid-19.

“C19 memilki 99,8% Survival Rate (lebih tinggi dari statemen resmi pak JKW — 94%) yg jika DILOGIKAKAN artinya kemungkinan anda mati ketimpa PIANO klasik tahun 1955 saat anda berenang di tengah pantai Kuta jam 4 pagi itu LEBIH TINGGI ketimbang mati kena C19,” lanjut Jerinx.

Jerinx mengajak pembaca postingannya untuk berpikir sisi kewajaran mengenai dampak akibat sistem itu dan pandemi yang membuat semua orang ketakutan.

"Sekkarang coba Tanyakan secara SERIUS hal ini ke versi TERJUJUR dari diri anda; Wajar tidak jika SISI KEMANUSIAAN kita diobrak abrik, ekonomi bangsa KITA dihancurkan, mental anak KITA dibuat idiyot dgn sekolah online, budaya, tradisi & agama ditekan dan dilemahkan... HANYA KARENA KITA TAKUT DGN VIRUS YG DAYA BUNUHNYA DI BAWAH 1% ini? Masuk akal gak?,” ungkap penabuh drum grub band SID itu.

Terakhir Jerinx menyebut bahwa orang yang berani hidup juga harus berani mati.

“Selain memiliki kodrat sbg makhluk Sosial, manusia juga terlahir dengan naluri Filosofis — dan secara filosofi, MANUSIA YG RELA MENYERAHKAN SEMUA KEMERDEKAANNYA KARENA RASA TAKUT YG IRASIONAL & BERLEBIHAN ADALAH MANUSIA YANG TIDAK SIAP HIDUP. Berani “Hidup”? Ya harus berani “Mati”!,” lanjutnya.***
sumber

Semoga bli jrx mau turun tangan menjadi relawan medis.